Showing posts with label Hikmah. Show all posts
Showing posts with label Hikmah. Show all posts

Hikmah Dan Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw

Kumpulan Doa Islami - Menurut aliran seorang Ulama besar : Asy-Syekh Al Hafidz As-Suyuthi menandakan bahwa mengadakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw, dengan cara mengumpulkan banyak orang, dan dibacakan ayat-ayat al-Quran dan diterangkan (diuraikan) sejarah kehidupan dan usaha Nabi semenjak kelahiran sampai wafatnya, dan diadakan pula sedekah berupa masakan dan hidangan lainnya dengan cara yang tidak berlebihan ialah merupakan perbuatan Bid’ah hasanah, dan akan mendapat pahala bagi orang yang mengadakannya dan yang menghadirinya, alasannya ialah merupakan wujud kegembiraan, dan kecintaan / mahabbah kapada Rosullullah saw.

Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw :
مَنْ أَحَبَّنِى كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنـَّةِ
Artinya :
Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada saya maka akan berkumpul bersama dengan saya masuk surga

Dalam kitab “Anwarul Muhammadiyah“ karangan : Syekh Yusuf Bin Ismail An-Nabhani, diterangkan bahwa pada ketika hari kelahiran Nabi Muhammad Saw, seorang perempuan budak belian dari Abu Lahab (tokoh kafir jahiliyyah) yang berjulukan Tsuwaibah memberikan kabar besar hati wacana kelahiran Nabi Muhammad Saw kepada Abu Lahab. Karena senangnya Abu Lahab mendapat isu itu, impulsif budak wanitanya yang berjulukan Tsuwaibah itu dibebaskan dan dihadiahkan kepada Siti Aminah : Ibunda Muhammad Saw untuk menyusui bayinya tersebut.

Ketika Abu Lahab telah meninggal dunia seorang sahabat Nabi ada yang bertemu dalam mimpinya dan menanyakan wacana nasibnya di akhirat.

Abu Lahab menjawab : Saya disiksa selama-lamanya lantaran kekafiran saya tetapi pada tiap-tiap hari senin saya diberi dispensasi dari siksaan bahkan saya sanggup mencium dua jari tanganku dan sanggup keluar airnya untuk saya minum.

Dan ketika ditanya : mengapa sanggup demikian? Abu Lahab menjawab : Ini ialah merupakan hadiah dari Allah lantaran kegembiraanku pada ketika kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Suyuthi menandakan bahwa mengadakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw Hikmah dan Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Dalam sebuah hadits dikatakan :
مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدِىْ كُنْتُ شَفِيْعًا لَهُ يَـوْمَ الْقِيَا مَةِ. وَمَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا فِى مَوْلِدِى فَكَأَ نَّمَا اَنْفَقَ جَبَلاً مِنْ ذَ هَبٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ
Artinya :
Barang siapa yang memulyakan / memperingati hari kelahiranku maka saya akan memberinya syafa’at pada hari kiamat. Dan barang siapa memperlihatkan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiranku, maka akan diberi pahala menyerupai memperlihatkan infaq emas sebesar gunung fi sabilillah.

Sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq berkata :
مَنْ أَنْفَقَ دِرْ هَماً فِى مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ رَفِيْقِيْ فِى الْجَنَّةِ
Artinya :
“Barang siapa yang memperlihatkan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiran Nabi Saw : akan menjadi temanku masuk surga”.

Sahabat Umar Bin Khoththob berkata :
مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ أَحْيَا اْلإِسْلاَمَ
Artinya :
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Saw, berarti telah menghidupkan Islam”.

Sahabat Ali Bin Abi Tholib berkata :
مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْياَ اِلاَّ بِاْلإِ يْمَانِ
Artinya :
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Saw, apabila pergi meninggalkan dunia pergi dengan membawa iman”.

Melihat besarnya pahala tersebut maka banyaklah kaum muslimn muslimat yang selalu melahirkan rasa cintanya kepada Nabi dan mengagungkan hari kelahiran Nabi dengan cara-cara yang terpuji menyerupai pada tiap-tiap malam Senin atau malam Jum’at mengadakan jama’ah membaca kitab Al- Barzanji, sholawat maulud, dan ada pula yang menyediakan tabungan yang berwujud uang hasil flora atau sebagian gajinya untuk kepentingan memperingati kelahiran Nabi Saw.

Pahala Dan Keutamaan Berbakti Kepada Orang Bau Tanah

Kumpulan Doa Islami - Setiap Muslim diwajibkan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ada beberapa keutamaan soal berbakti kepada orang renta ini, menyerupai dipaparkan dalam hadist-hadist berikut ini, menyerupai dilansir dari laman Islam Post.

Merupakan Amal Yang Paling Utama
‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata. “Aku bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang paling utama?’ Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya).’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab, ‘Jihad di jalan Allah’

Ridha Allah Bergantung Kepada Ridha Orang Tua
Sesuai hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, disebutkan: “Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang renta dan marah Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua”

 Setiap Muslim diwajibkan berbakti kepada kedua orang tuanya Pahala dan Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua
Ilustrasi: Berbakti kepada orang tua


Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Yang Sedang Dialami
Yaitu, dengan cara bertawassul dengan amal shalih tersebut. Dalilnya ialah hadits riwayat dari Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengenai dongeng tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorangnya bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya.

(Pelajari juga: Bacaan Doa Birrul Walidain "Berbakti Kepada Kedua Orang Tua")

Akan Diluaskan Rizki Dan Dipanjangkan Umur
Sesuai sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam “Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan di-panjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyam-bung silaturrahimnya.”

Dalam silaturahmi, yang harus didahulukan ialah silaturahmi kepada orang renta sebelum kepada yang lain. Banyak di antara saudara-saudara kita yang sering berkunjung kepada teman-temannya, tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang, bahkan tidak pernah. Padahal saat masih kecil, ia selalu bersama orang tuanya. Sesulit apa pun harus tetap diusahakan untuk bersilaturahmi kepada kedua orang tua, alasannya ialah erat kepada keduanya -insya Allah- akan dimudahkan rizki dan dipanjangkan umurnya.

Akan Dimasukkan Ke Surga Oleh Allah ‘Azza wa Jalla
Berbuat baik kepada orang renta dan taat kepada keduanya dalam kebaikan merupakan jalan menuju Surga. Sedangkan durhaka kepada orang renta akan menimbulkan seorang anak tidak masuk Surga. Dan di antara dosa-dosa yang Allah ‘Azza wa Jalla segerakan adzabnya di dunia ialah berbuat zhalim dan durhaka kepada orang tua.

Dengan demikian, bila seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya, Allah akan meng-hindarkannya dari banyak sekali malapetaka, dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla dan akan dimasukkan ke surga.

12 Kriteria Orang Yang Didoakan Oleh Para Malaikat Allah Swt

Kumpulan Doa Islami - Tahukah Anda bahwa ada orang-orang tertentu yang didoakan oleh para malaikat? Ya, orang-orang itulah yang termasuk orang-orang pilihan. Mereka termasuk ke dalam kriteria khusus yang mendapat do’a dari para malaikat. Siapa sajakah mereka?

Berikut yaitu beberapa kriteria orang-orang yang di doakan para malaikat, orang-orang tersebut setidaknya melaksanakan 12 hal berikut ini :
  1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci
    Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan berdiri sampai Malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan sebab tidur dalam keadaan suci’,” (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37).
  2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat
    “Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya: ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’,” (HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim 469).
  3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah
    “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan,” (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib).

  4. Orang-orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf)
    Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf,” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272).
  5. Para malaikat mengucapkan ‘amin’ ketika seorang imam final membaca al-Fatihah
    Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, sebab barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu,” (Shahih Bukhari no. 782).
  6. Orang yang duduk di daerah shalatnya sehabis melaksanakan shalat
    “Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu di antara kalian selama ia ada di dalam daerah shalat di mana ia melaksanakan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata: ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’,” (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106).
  7. Orang-orang yang melaksanakan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah
    IMAM Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada ketika shalat shubuh kemudian para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari sampai shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit). Sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, kemudian Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’ Mereka menjawab, ‘Kami tiba sedangkan mereka sedang melaksanakan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melaksanakan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’,” (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir).

    (Pelajari juga: Hikmah dan Manfaat Sehat Sholat Fardhu 5 Waktu bagi badan Menurut para Medis)
  8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan
    Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya yaitu doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali ia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapat apa yang ia dapatkan’,” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733).

    (Pelajari juga: Doa Anaka Sholeh untuk Kedua Orang Tua dan Saudaranya)
  9. Orang-orang yang berinfak
    “Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit,” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 1442 dan Shahih Muslim 1010).

    (Pelajari juga: 16 Syarat Agar Amal Sedekah Kita Diterima oleh Allah SWT)
  10. Orang yang makan sahur
    IMAM Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur,” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519).

    (Pelajari juga: Hikmah dan Keutamaan Makan Sahur ketika Puasa)
  11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit
    “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya, kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja sampai sore dan di waktu malam kapan saja sampai shubuh,” (HR. Imam Ahmad dari ‘Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754).

    (Pelajari juga : Keutamaan dan Manfaat Menjenguk Orang Sakit)
  12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain
    “Keutamaan seorang alim atas spesialis ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain,” (HR. Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily).

Inilah 3 Keutamaan Shalat Subuh Berjamaah



Kumpulan Doa Islami - Shalat Subuh merupakan momentum yang sangat istimewa bagi umat Islam. Namun, banyak di antara umat Islam yang mengabaikan kesempatan tersebut.

"Hal ini sangat disayangkan alasannya shalat Subuh berjamaah itu memiliki aneka macam keutamaan," kata Pimpinan Pondok Pesantren Darul Istiqamah Bulukumba, Makassar, Sulawesi Selatan, KH Mudzakkir M Arif, dikala mengisi kultum seusai shalat Subuh berjamaah di kamar Hotel Hyatt Amsterdam, Senin (15/2) menyerupai dilansir dari laman Republika.

Mudzakkir kemudian menyebutkan tiga keutamaan shalat Subuh berjamaah. Ia mengutip Quran surah al-Isra ayat 78, yang artinya, "Dirikanlah shalat semenjak tergelincirnya matahari sampai gelapnya malam dan shalat Subuh-lah alasannya shalat Subuh itu disaksikan."



Tafsir ayat tersebut, kata Mudzakkir, bahwa shalat Subuh itu dihadiri oleh malaikat lebih banyak dibandingkan shalat-shalat yang lain.

Keutamaan yang lain dari shalat Shubuh, ujar Mudzakkir, dalam hadis Nabi dijelaskan, "Siapa yang shalat Subuh berjamaah, dia mendapat pahala sama dengan shalat sepanjang malam."

Dalam hadis yang lain, kata Mudzakkir, juga ditegaskan, "Siapa yang shalat Subuh berjamaah, dia berada di dalam tanggungan Allah sepanjang hari."

Shalat Subuh berjamaah itu diikuti para penerima West Moslem Educational Trip yang digelar oleh Indonesian Islamic Travel Communication Forum (ITTCF).

Manfaat Luar Biasa Berpegangan Tangan Bagi Suami-Istri

Kumpulan Doa Islami - Jika Anda salah satu orang yang berpikir bahwa memegang tangan ialah sesuatu yang sangat sederhana dan tak berarti, rutinitas yang membosankan dan tidak romantis, pikirkanlah lagi! Sudah waktunya Anda untuk berhenti mencemaskan soal kasih sayang secara umum, sebaliknya, mulailah mencar ilmu cara memegang tangan pasangan halal Anda!

Memegang tangan, kalau dilakukan dengan benar, sanggup menambah dimensi gres dari keintiman dan gairah asmara Anda. Ada banyak inspirasi romantis untuk mengubah persepsi bahwa memegang tangan si cinta sanggup menjadi suatu hal yang penting dalam berumah tangga.

Secara medis, kebiasaan kecil ini ternyata sanggup memicu reaksi kimia dalam pikiran kita yang membuat kita merasa dicintai, bahagia, dirawat, dan dihormati.

Hari-hari ini, komunikasi non-verbal yang satu ini sangat penting untuk memahami sikap manusia. Memegang tangan ialah salah satu cara fundamental yang akan berdampak positif pada kehidupan kita. Ketika kita pegang tangan pasangan halal kita, saraf-saraf di kulit akan berkomunikasi dengan sistem saraf inti, memproduksi hormon yang membuat dia merasa nyaman dan hangat.

Berikut ialah beberapa manfaat dari memegang tangan pasangan Anda yang mungkin tidak Anda sadari:
  1. Berpegang tangan meredakan stress
    Berpegangan tangan secara signifikan akan menurunkan tingkat hormon stres yang disebut kortisol. Ketika kita stres, sentuhan ringan di tangan sanggup membantu meringankan ketegangan, baik secara fisik dan mental. Kulit kita juga akan lebih sensitif dikala kortisol bergegas melalui pedoman darah kita, sehingga sentuhan tangan membantu akan mempunyai pengaruh yang lebih besar secara signifikan. Konsentrasi terbesar dari ujung saraf bergotong-royong ada di dalam tangan dan ujung jari.

    Jadi, kalau suatu kali Anda mengalami hari yang benar-benar sulit, gotong royong dengan pasangan Anda, berpeganganlah pada pasangan Anda. Begitu juga sebaliknya.
  2. Memegang tangan meningkatkan ikatan cinta
    Oksitosin ialah hormon yang sangat bermanfaat yang muncul dikala kita berpegangan tangan. Oksitosin memperkuat tenggang rasa dan komunikasi antara pasangan, dan terbukti menjadi faktor yang berperan besar membuat kebahagiaan tahan lama. Bergandengan tangan dengan pasangan Anda akan meningkatkan hubungan Anda dan membuat ikatan yang akan berdampak pada kualitas hubungan Anda secara signifikan.

    Pasangan yang mempunyai hubungan senang memegang tangan secara otomatis, kadang kala bahkan tanpa memerhatikan, alasannya ialah kebiasaan yang dikembangkan oleh sistem saraf mereka. Memegang tangan menghasilkan oksitosin, dan membuat kita merasa lebih senang dan lebih dicintai.
  3. Berpegangan tangan menyehatkan jantung Anda
    Selain menghilangkan stres, berpegangan tangan dengan pasangan Anda sanggup menurunkan tekanan darah Anda, dan itu merupakan salah satu cara menyehatkan jantung. Ketika kita sedang menggenggam jari dengan orang yang kita cintai, kita tidak hanya mengurangi stres dan meningkatkan hubungan kita, namun juga kita mencicipi sensasi nyaman dan membantu jantung kita.</

Masya Allah, Hikmah Sholat Tahajjud Bagi Kesehatan Insan Sangat Luar Biasa

Kumpulan Doa Islami - Ternyata shalat tidak hanya sekedar bernilai ibadah, akan tetapi juga bisa menjadi terapi penyembuhan penyakit. Selain shalat wajib lima waktu, kita juga dianjurkan melakukan ibadah shalat sunnah, salah satunya tahajud. Bagi sebagian orang, salat tahajud termasuk ibadah yang paling berat, alasannya harus dilaksanakan pada malam hari, utamanya pada sepertiga malam terakhir.

Mungkin kita berpikir, kenapa harus malam hari, dan kenapa tidak siang hari saja? Ternyata, ada banyak belakang layar keajaiban dibalik waktu shalat tahajud. Hanya dengan mengetahuinya, maka ibadah ini akan terasa ringan dikerjakan.

Shalat tahajud termasuk shalat yang utama sehabis shalat wajib. Adapun manfaat yang bisa kita peroleh dari istiqamah shalat tahajud, sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadits yang artinya :
Shalat tahajjud sanggup menghapus dosa, mendatangkan ketenangan dan menghindarkan dari penyakit (HR.Tirmidzi)

(Pelajari juga: Bacaan Niat Sholat Tahajud Bahasa Arab, Latin Lengkap dengan Artinya)

Mungkin tak banyak yang tahu, kira-kira penyakit apa yang bisa disembuhkan dengan shalat tahajud? Agar lebih jelasnya, simak lima penyakit yang bisa disembuhkan dengan shalat tahajud, berikut ini :

Menyembuhkan Diabetes

Orang yang rutin melakukan shalat tahajud di sepertiga malam akan terhindar dari penyakit diabetes. Karena penelitian menyebutkan jikalau shalat tahajud menciptakan kadar kortisol seseorang menjadi rendah. Seperti yang kita tahu, salah satu fungsi kortisol ialah meningkatkan kadar gula darah, dengan cara merangsang metabolisme karbohidrat. Ketika kortisol meningkat, otomatis kadar gula darah darah akan meningkat. Maka itu, shalat tahajud sangat dianjurkan pada penderita diabetes. alasannya ketika shaat tahajud, maka kortisol akan menurun dan gula darah akan menurun secara alami.

(Pelajari juga: Lafadz Doa sehabis Sholat Tahajjud Lengkap)

Mencegah Pembengkakan Jantung

Fungsi lain dari kortisol ialah untuk menghambat pengeluaran urine. Karenanya kita jarang kebelet kencing ketika tidur malam hari, kecuali pada penderita diabetes. Hal itu alasannya ditahan oleh kortisol. Dengan rajin shalat tahajud, maka kortisol kita bisa diturunkan dan akan berimbas pada dampak penghambatan urin yang juga semakin rendah. Oleh alasannya itu, sangat direkomendasikan pada orang-orang yang mengalami pembengkakan jantung dan sakit gagal ginjal untuk rajin slahat tahajud, alasannya bisa mereduksi kortisol. Ketika kortisol tereduksi, maka bengak tidak akan terjadi dan pembuangan urine semakin mudah.

Mencegah penyakit hipertensi dan hipotensi

Ketika shalat tahajud, otak akan melepaskan serotonin, beta endorsin, dan juga melatonin yang diproduksi otak. Hal itulah yang menciptakan seseorang menjadi lebih damai sehingga homeostasis terjaga. Seperti yang kita tahu, ketika homeostasis seseorang terganggu, maka seseorang akan gampang mengalami pusing yang bisa jadi hipertensi (tekanan darah tinggi) atau Hipotensi (tekanan darah rendah). Ketika seseorang melakukan shalat tahajud, maka ia akan mengalami relaksasi yang maksimal dan keseimbangan tubuhnya juga lebih terjaga sehingga risiko hipertensi atau hipotensi bisa diturunkan.


Lebih sabar dan tidak gampang marah

Kortisol mempunyai fungsi lainnya untuk merangsang dampak besar hati atau depresi yang berlebihan. Dengan rutin shalat tahajud, maka kadar kortisol akan turun dan hati seseorang akan menjadi lebih tenang. Dengan hati yang tenang, otomatis badan akan lebih sehat, alasannya tidak tertekan atau terbebani oleh apapun yang sanggup dapat memicu problem kesehatan. Oleh alasannya itu, seseorang yang rajin bertahajud, maka ia akan lebih legowo, bersahaja, tidak gampang marah, dan emosinya lebih stabil.

Kemoterapi Kanker Tanpa Efek Samping

Siapa sich yang tidak tahu akan dampak samping yang ditimbulkan oleh kemoterapi kanker? Kemoterapi mengandung dampak samping, baik berat atau ringan, dianatranya : mual, muntah, lemas, rambut rontok, sariawan, gangguan pencernaan, infeksi, perdarahan, problem kulit dan lainnya. Sementara itu, shalat tahajud merupakan kemoterapi yang tanpa dampak samping, alasannya dengan zat keimanan yang penuh, seseorang akan semakin yakin atas pinjaman Allah SWT sehingga pikiran serta hati akan lebih tenang. Dengan begitu daya tahan badan akan semakin meningkat dan perkembangan sel kanker bisa diperlambat. Jadi, shalat tahajud bisa mendatangkan ketenangan yang menciptakan Anda terhindar dari risiko penyakit kanker.

Begitu luar biasanya Manfaat Shalat tahajud, sehingga tak heran jikalau Rasulullah SAW sama sekali tidak pernah meninggalkan shalat tahajud. Jika demikian, masihkah kita lebih menentukan memeluk selimut di sepertiga malam terakhir? Semoga Allah memerikan dispensasi pada kita untuk bisa istiqamah menjalankan shalat tahajud.

Hikmah Puasa Sunnah Bulan Sya'ban

Kumpulan Doa Islami - Tidak terasa sekarang kita berada pada bulan Sya’ban. Itu artinya, tinggal menghitung hari lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Nah, di bulan Sya’ban ini sudahkah kita mulai menunaikan puasa sunnah sebagaimana Rasulullah? Mengapa Rasulullah memperbanyak puasa sunnah di bulan ini? ternyata ini dia hikmahnya.

Pelajari juga : Niat Puasa Sunnah Sya'ban Lengkap Arab Latin dan Terjemahannya

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia mengatakan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, hingga kami katakan bahwa dia tidak berbuka. Beliau pun berbuka hingga kami katakan bahwa dia tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara tepat sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat dia berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)

Disebutkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali mengenai pesan tersirat puasa Sya’ban sebagai berikut.
  1. Bulan Sya’ban ialah bulan daerah insan lalai. Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Harom) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Tatkalah insan lalai, inilah keutamaan melaksanakan amalan puasa saat itu. Sebagaimana seseorang yang berdzikir di daerah orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah -seperti saat di pasar-, maka dzikir saat itu ialah amalan yang sangat istimewa.

    Abu Sholeh mengatakan, “Sesungguhnya Allah tertawa melihat orang yang masih sempat berdzikir di pasar. Kenapa demikian? Karena pasar ialah tempatnya orang-orang lalai dari mengingat Allah.”
  2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari. Terkadang dia menunda puasa tersebut hingga dia mengumpulkannya pada bulan Sya’ban. Makara dia shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Sya’ban sedangkan di bulan-bulan sebelumnya dia tidak melaksanakan beberapa puasa sunnah, maka dia mengqodho’nya saat itu. Sehingga puasa sunnah dia menjadi tepat sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.
  3. Puasa di bulan Sya’ban ialah sebagai latihan atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih besar lengan berkuasa dan lebih bersemangat untuk melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, hal. 234-243)

Kesimpulannya, pesan tersirat puasa Syaban ialah semoga kita tidak tergolong orang-orang yang lalai alasannya ialah yang dinanti terus ialah bulan Ramadhan. Hikmah lainnya, semoga mengganti puasa sunnah yang dulu pernah luput. Hikmah lainnya pula, untuk pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Pelajari juga : Niat Puasa Sunnah Sya'ban Lengkap Arab Latin dan Terjemahannya

Mari kita penuhi amal catatan kita selama bulan Sya’ban ini dengan puasa sunnah di hadapan Allah.

Inilah Keutamaan Menyegerakan Berbuka Puasa

Kumpulan Doa Islami - Alhamdulillah hingga hingga ketika ini kita masih diberi kesehatan sehingga kita sanggup melakukan ibadah puasa ramadhan di tahun ini. Semoga amalan ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amin Ya Rabbal 'Alamiin. Tidak sanggup kita pungkiri, bahwa selama bulan berkat ada salah satu moment yang kita tunggu-tunggu setiap hari yakni moment berbuka puasa.

Berbuka puasa merupakan salah satu kenikmatan yang tiada tara ketika kita puasa. Tapi tahukah Anda, selain itu ternyata ada keistimewaan atau keutamaan perihal berbuka puasa yaitu menyegerakan berbuka. Tentunya hal ini sudah memasuki waktu maghrib.

Imam Nawani dalam kitabnya Riyadhus Shalihin mengungkapkan, jikalau waktu Maghrib sudah datang umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa, diperintahkan untuk segera berbuka.

(Pelajari juga: Doa Berbuka Puasa Ramadhan yang Benar Lengkap Arab, Latin dan Artinya)

Imam Nawawi kemudian mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang bersumber dari Sahl bin Sa'ad ra yang berkata, Rasulullah SAW bersabda, ''Kaum Muslimin akan selalu dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka puasa.'' Hadis riwayat Muttafaqun 'alaih.

Menurut Imam Nawawi, mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka puasa, menyerupai yang dicontohkan Rasulullah SAW, yaitu cara untuk menjauhkan diri dari fatwa puasa yang berlebihan yang memberatkan diri sendiri.

Imam Nawawi kemudian mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang bersumber dari Abu Hurairah yang berkata, Rasulullah SAW bersabda, ''Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Agung berfirman, ''HambaKu yang paling Aku sukai yaitu yang paling cepat berbuka puasa.'' Hadis riwayat Muslim.

Menurut Imam Nawawi, jikalau kita ingin mendapat cinta dan ridha Allah SWT, maka kita harus menyegerakan berbuka puasa sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Imam Nawawi menambahkan, ''Selama kita mau mengikuti fatwa Nabi Muhammad SAW, kita akan selalu dalam kebaikan dan kebahagiaan,'' tulis Imam Nawawi dalam kitabnya Riyadhus Shalihin.

Teman-teman, apakah selama ini kita sudah menyegerakan berbuka puasa? Kami yakin ya, alasannya menyerupai yang kami sebutkan diawal bahwa berbuka puasa yaitu moment yang selalu kita tunggu-tunggu.

Demikian artikel singkat yang sanggup kami share pada pertemuan kali ini, biar bermanfaat dan selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan tahun ini.

Selain Pahala, Puasa Juga Dapat Lenyapkan 10 Penyakit Hati

Kumpulan Doa Islami - Puasa di bulan ramadhan hukumnya yaitu wajib bagi setiap muslim. Tentu berdosa jikalau kita meninggalkannya dan berpahala jikalau melaksanakannya. Namun puasa di bulan ramadhan tidak hanya pahala saja yang kita terima, tetapi masih berbagai pesan yang tersirat dan keutamaan yang sanggup kita rasakan, beberapa diantaranya yaitu sanggup menghilangkan 10 penyakit hati pada diri kita dikala beribadah puasa ramadhan.

Dengan hilangnya 10 penyakit hati, maka kita akan hidup nyaman dengan siapapun, baik orang beragama lain maupun berbeda latar belakang. 'Sepuluh penyakit hati tersebut yaitu "iri, dengki, hasat, tamak, resah, angkuh, sombong, takabur dan riya,'' kata Kang Puji, panggilan erat Ustaz Puji Hartono, menyerupai dilansir dari laman Republika.

Orang yang tak penyakit hati, sanggup memposisikan dirinya itu siapa, harus bagaimana dan berbuat menyerupai apa dengan proporsional. Karena itu, hilangnya sepuluh penyakit hati ini merupakan bekal dari bulan Ramadhan untuk 11 bulan berikutnya sampai bertemu dengan bulan Ramadhan lagi.


Lebih lanjut, Ustaz Puji menyampaikan bulan suci Ramadhan ini bulan melayani. Semua melayani dari takmir masjid sampai kantor-kantor yang menyiapkan masakan berbuka puasa.

''Allah pun juga melayani hambaNya. Buktinya, bagi siapa yang membaca Alqur'an, shalat tarawih di Bulan Ramadhan dilipatgandakan amalnya,'' ujar Kang Puji.

Itulah beberapa manfaat lain dari ibadah puasa ramadhan. Marilah kita tingkatkan amalan ibadah kita di bulan yang penuh barokah ini. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amin....

Hikmah Dan Keutamaan Puasa Syawal 6 (Enam) Hari

Kumpulan Doa Islami - Puasa sunah 6 hari di bulan syawal mempunyai pesan yang tersirat dan keutamaan yang sangat luar biasa yaitu bagi siapa saja yang mengamalkan ibadah sunah puasa syawal 6 hari maka sama halnya berpuasa satu tahun penuh. Ini sungguh sangat istimewa sekali sebab jikalau kita melaksanakan puasa 1 tahun penuh maka sangatlah berat. Namun dengan hanya mengamalkan puasa enam hari di bulan syawal ini pahalanya sudah setara dengan puasa 1 tahun. Selain itu, Allah SWT juga akan menimbulkan kebaikan 10 kali lipat bagi hambaNya yang mengamalkan puasa sunah syawal selama 6 hari. Subhanallah....

Dalil mengenai keutamaan puasa 6 hari di bulan syawal ialah sebagai berikut :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya :
Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa 6 (enam) hari bulan Syawal, maka (pahalanya) menyerupai puasa satu tahun penuh. (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dari hadits diatas menawarkan keutamaan puasa sunnah enam hari di bulan Syawwal, yang ini termasuk karunia yang sangat besar dari Allah SWT kepada hamba-hambaNya, dengan akomodasi mendapatkan pahala puasa setahun penuh tanpa harus berpuasa selama 1 tahun.

Sungguh beruntung sekali jikalau kita sanggup melaksanakan puasa syawal enam hari. Ini sungguh keutamaan yang sangat luar biasa. Marilah kita melaksanakan puasa sunah ini demi mengharapkan rahmat dan ampunan Allah SWT.

Silakan Pelajari : Niat Puasa Syawal Sunah 6 Hari Lengkap

Ibnu Rojab ra, menyebutkan beberapa manfaat puasa enam hari di bulan Syawal, di antaranya:
  1. Berpuasa enam hari di bulan Syawal sesudah Ramadhan akan menyempurnakan ganjaran berpuasa setahun penuh.
  2. Puasa Syawal dan puasa Sya’ban menyerupai halnya shalat rawatib qobliyah dan ba’diyah. Amalan sunnah menyerupai ini akan menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada dalam amalan wajib. Setiap orang niscaya mempunyai kekurangan dalam amalan wajib. Amalan sunnah inilah yang nanti akan menyempurnakannya.
  3. Membiasakan berpuasa sesudah puasa Ramadhan ialah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Karena Allah sat. jikalau mendapatkan amalan hamba, maka Dia akan memberi taufik pada amalan sholih selanjutnya. Sebagaimana sebagian salaf mengatakan, “Balasan dari amalan kebaikan ialah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan kemudian beliau melanjutkan dengan kebaikan selanjutnya, maka itu ialah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula orang yang melaksanakan kebaikan kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan kejelekan, maka ini ialah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.”
  4. Karena Allah telah memberi taufik dan menolong kita untuk melaksanakan puasa Ramadhan serta berjanji mengampuni dosa kita yang telah lalu, maka hendaklah kita mensyukuri hal ini dengan melaksanakan puasa sesudah Ramadhan. Sebagaimana para salaf dahulu, sesudah malam harinya melaksanakan shalat malam, di siang harinya mereka berpuasa sebagai rasa syukur pada Allah atas taufik yang diberikan. (Disarikan dari Latho’if Al Ma’arif, 244, Asy Syamilah).

Adapun untuk pelaksanaan puasa syawal, lebih utama jikalau puasa enam hari ini dilakukan berturut-turut, sebab termasuk bersegera dalam kebaikan, meskipun dibolehkan tidak berturut-turut. Lebih utama jikalau puasa ini dilakukan segera sesudah hari raya Idhul Fithri, sebab termasuk bersegera dalam kebaikan menawarkan kecintaan kepada ibadah puasa serta tidak bosan mengerjakannya, dan supaya nantinya tidak timbul halangan untuk mengerjakannya jikalau ditunda.

Itulah beberapa hikmah dan keutamaan puasa 6 hari di bulan syawal yang sanggup kami share, jikalau kalian tahu lebih banyak lagi ihwal pesan yang tersirat dan manfaat lainnya silain sanggup di share lewat kolom komentar. Terima kasih, biar bermanfaat.

Subhanallah... Mustajabnya Doa Di Hari Jum'at Yang Penuh Barokah

Kumpulan Doa Islami - Tentunya sudah pada tahu bahwa hari jum'at yaitu hari yang penuh barokah. Hari dimana insan pertama (Nabi Adam) diciptakan, hari dimasukkan dan dikeluarkannya Nabi adam dari Syurga. Hari dimana dosa-dosa akan diampuni yakni hari jum'at. Maka dari itu, perbanyak berdoa kepada Allah SWT di hari jum'at ini sangat anggun kita lakukan untuk memohon pengampunan dosa-dosa yang telah kita lakukan.

Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :
Tidaklah seorang hamba mandi pada hari Jum’at dan bersuci dengan sebaik-baik bersuci, kemudian ia meminyaki rambutnya atau berparfum dengan minyak wangi, kemudian ia keluar (menunaikan sholat Jum’at) dan tidak memisahkan antara dua orang (yang duduk), kemudian ia melaksanakan sholat apa yang diwajibkan atasnya dan ia membisu ketika Imam berkhutbah, melainkan segala dosanya akan diampuni antara hari Jum’at ini dengan Jum’at lainnya. (HR Bukhari)

Pelajari juga: Rahasia dan Keutamaan Hari Jum'at yang Jarang Diketahui

Seperti dilansir dari laman islam pos, salah satu ibadah yang sanggup kita lakukan ialah berdoa kepada Allah SWT. Memohon kepada-Nya atas apa yang kita butuh dan inginkan. Kita gantungkan segala permasalahan hidup ini kepada Allah SWT. Dan yakinlah Allah niscaya mengabulkannya.

Meski begitu, tak ada salahnya bagi kita untuk mencari waktu yang sempurna dalam berdoa. Sebab, ada beberapa waktu yang sanggup kita gunakan untuk berdoa biar lebih mustajab atau lebih mempunyai impian besar dikabulkannya doa. Nah, salah satunya pada hari Jumat. Tetapi, hanya pada waktu khusus saja. Kapankah itu?

Dari Abu Hurairah RA berkata, sesungguhnya Rasulullah ﷺ pernah membicarakan tentang hari Jumat. Beliau bersabda,
“Pada hari itu (hari Jumat) terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba bangun melaksanakan shalat dan berdoa memohon sesuatu kepada Allah pada waktu tersebut, melainkan Allah niscaya akan mengabulkannya.” Kemudian ia memberi arahan dengan tangannya yang menggambarkan singkatnya waktu itu. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Nabi ﷺ bersabda,
“Sesungguhnya, pada hari Jumat ada satu waktu, tidaklah seorang Muslim mendapat waktu tersebut kemudian ia meminta kepada Allah suatu kebaikan, melainkan Allah niscaya memberinya, yaitu sehabis ashar,” (HR. Ahmad).

Dari Jabir RA, dari Nabi ﷺ bersabda,
“Hari Jumat ada dua belas jam. Di dalamnya terdapat satu waktu yang tidaklah seorang Muslim memohon sesuatu kepada Allah pada ketika itu melainkan Allah akan mengabulkannya. Oleh karenanya, carilah ia pada saat-saat terakhir sehabis shalat ashar,” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i).

Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari, ia berkata,
“Abdullah bin Umar berkata, ‘Apakah engkau pernah mendengar ayahmu memberikan hadis dari Rasulullah ﷺ mengenai satu waktu yang terdapat pada hari Jumat?’ Aku menjawab, ‘Ya, saya pernah mendengar ia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Waktu tersebut berlangsung antara duduknya imam hingga selesainya shalat’,” (HR. Muslim).

Ibnul Qayyim dan selainnya dari kalangan ahlul ilmi menguatkan bahwa satu waktu pada hari Jumat itu yaitu sehabis shalat ashar.

Ibnul Qayyim berkata, “Menurut pendapat saya, waktu shalat juga merupakan waktu yang dimungkinkan terkabulnya doa. Jadi, keduanya merupakan waktu mustajab, meskipun satu waktu yang dikhususkan di sini yaitu final waktu sehabis shalat ashar. Satu waktu tersebut telah ditentukan dari hari Jumat; tidak maju dan tidak mundur. Adapun waktu shalat, ia mengikuti shalat itu sendiri; maju atau mundurnya. Sebab, dengan berkumpulnya kaum muslimin, shalat, kekhusyuan dan munajat mereka kepada Allah mempunyai imbas yang sangat besar terhadap terkabulnya doa. Dan waktu di mana kum muslimin sedang berkumpul, maka doa pada ketika itu sangat berpotensi terkabul. Dengan demikian, semua hadis yang disebutkan yaitu sesuai…” (Zadul Ma’ad dengan tahqiq Al-Arnauth [2/394]).

Teman-teman, marilah kita manfaatkan keberkahan hari jum'at ini yang sanggup kita temui seminggu sekali dengan memperbanyak amal-amalan yang baik serta berdoa memohon ampunan hanya kepada Allah SWT.

Pelajari juga: Kumpulan Doa-doa Mustajab, Doa yang Cepat Dikabulkan oleh Allah SWT

Semoga kita semua tergolong orang-orang yang sholih, orang-orang yang bertaqwa. Amin Ya Robbal 'Aalamiin. Semoga sedikit artikel ini bermanfaat bagi kita semua.

Hikmah Berdoa Sebelum Bekerjasama Tubuh Suami Istri

Kumpulan Doa Islami - Pada artikel terdahulu, kami pernah menyebarkan bacaan doa dikala suami istri hendak melaksanakan kekerabatan badan, doa dikala keluar air mani serta doa setelah bekerjasama badan. Jika teman-teman ada yang belum mempelajarinya, silakan sanggup dipelajari artikel kami yang berjudul "Doa Ketika Berhubungan Badan Suami Istri Lengkap Arab, Latin dan Artinya".

Nah, pada artikel ini kita akan kembali mempelajari doa tersebut namun lebih ke keuntungannya dikala suami istri membaca doa sebelum bekerjasama badan. Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin bekerjasama intim dengan istrinya, kemudian ia membaca do’a:
بِسْــــمِ اللهِ اَللّهُـــمَّ جَنِّبْـنَا الشَّيْــطَانَ وَ جَنِّبِ الشَّيْــطَانَ مَا رَزَقْتَـنَا
“Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”,
Kemudian jikalau Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari kekerabatan intim tersebut, maka setan tidak akan sanggup mencelakakan anak tersebut selamanya,” (HR. Bukhari no. 6388 dan Muslim no. 1434).

Kapan Waktu Membaca Doanya?
Dilansir dari laman Islam Pos, Ash Shon’ani berkata bahwa hadits tersebut ialah dalil bahwa do’a tersebut dibaca sebelum bercumbu yaitu dikala punya keinginan. Karena dalam riwayat Bukhari lainnya disebutkan;
“Adapaun jikalau salah seorang dari mereka mengucapkan dikala mendatangi istrinya …” (HR. Bukhari no. 5165). Makna kata “ketika” (حِينَ) dalam riwayat ini bermakna “berkeinginan”, (Subulus Salam, 6: 91).

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (9: 228) beropini bahwa do’a ini dibaca sebelum kekerabatan intim. Begitu pula pendapat Syaikh ‘Abdul Qodir Syaibah dalam Fiqhul Islam, 7: 61-64.

Intinya, do’a ini diucapkan sebelum memulai kekerabatan intim dan bukan di pertengahan atau sesudahnya. Hukum membaca do’a ini ialah sunnah (mustahab) (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 1: 190). Dan jikalau dilihat dari tekstual hadits di atas, do’a ini dibaca oleh suami.

Hikmah dan Manfaatnya
  1. Mengikuti aliran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, ini sudah merupakan berkah tersendiri. Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu pernah berkata;
    ”Aku tidaklah biarkan satu pun yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan kecuali saya mengamalkannya alasannya ialah saya takut jikalau meninggalkannya sedikit saja, saya akan menyimpang,” (HR. Bukhari no. 3093 dan Muslim no. 1759).
  2. Setan tidak akan turut serta dalam kekerabatan intim tersebut alasannya ialah di dalam do’a ini diawali dengan penyebutan “bismillah”. Demikian pendapat sebagian ulama. Mujahid rahimahullah berkata;
    “Siapa yang bekerjasama intim dengan istrinya lantas tidak mengawalinya dengan ‘bismillah’, maka setan akan menoleh pada pasangannya kemudian akan turut dalam bekerjasama intim dengannya,” (Fathul Bari, 9: 229).
  3. Kebaikan do’a ini pun akan besar lengan berkuasa pada keturunan yang dihasilkan dari kekerabatan intim tersebut. Buktinya ialah riwayat mursal namun hasan dari ‘Abdur Razaq di mana disebutkan;
    “Jika seseorang mendatangi istrinya (berhubungan intim), maka ucapkanlah ‘Ya Allah, berkahilah kami dan keturunan yang dihasilkan dari kekerabatan intim ini, janganlah jadikan setan menjadi bab pada keturunan kami’. Dari do’a ini, jikalau istrinya hamil, maka anak yang dilahirkan dibutuhkan ialah anak yang sholeh,” (Fathul Bari, 9: 229).
  4. Keturunan yang dihasilkan dari kekerabatan intim ini akan selamat dari banyak sekali gangguan setan. Jika dipahami dari tekstual hadits, yang dimaksud dengan anak tersebut akan selamat dari banyak sekali ancaman ialah umum, yaitu meliputi ancaman dunia maupun agama. Namun Al Qodhi ‘Iyadh berkata bahwa para ulama tidak memahami menyerupai itu. (Minhatul ‘Allam, 7: 348).

    Ibnu Daqiq Al ‘Ied berkata, “Bisa dipahami dari do’a ini bahwa setan juga tidak akan membahayakan agama anak dari hasil kekerabatan intim tersebut. Namun bukan berarti anak tersebut ma’shum, artinya selamat dari dosa,” (Fathul Bari, 9: 229).

    Syaikh Ibnu Baz memahami bahwa yang dimaksud dalam hadits bahwa anak tersebut akan tetap berada di atas fithroh yaitu Islam. Setan sanggup saja menarik hati anak tersebut, namun segera ia akan kembali ke jalan yang lurus. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

    “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka dikala itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (QS. Al A’rof: 201) (Lihat Minhatul ‘Allam, 7: 349).
  5. Keberkahan do’a ini berlaku bagi perempuan yang akan hamil dengan kekerabatan intim tersebut atau yang tidak hamil alasannya ialah lafazhnya umum. Inilah pendapat Al Qodhi ‘Iyadh (Fathul Bari, 9: 229).

Dari klarifikasi tersebut diatas, sanggup kita pahami bahwa berdoa sebelum bekerjasama tubuh suami istri sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang sudah kami paparkan diatas, ternyata banyak sekali manfaatnya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu mengamalkan doa-doa sebagaimana yang anjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, termasuk doa sebelum kekerabatan badan, serta diberi keturunan anak cucu yang baik, sholeh dan sholehah. Amin

Hikmah Dan Keutamaan Orang Yang Menunggu Sholat

Kumpulan Doa Islami - Shalat yakni amal paling utama dan dicintai Allah, serta merupakan salah satu pilar atau rukun Islam yang lima. Ia juga merupakan amal yang akan dihisab pertama kali di akhirat; jikalau ia baik maka baik pula seluruh amalnya, jikalau jelek maka jelek pula seluruh amalnya. Ia juga merupakan amal yang pahalanya besar.

Shalat juga ibadah yang perintahnya pribadi diterima Nabi di malam Isra Mi’raj ketika ia bertemu Allah di Sidratul Muntaha. Karena itu, menunggu shalat termasuk amal yang mulia pula, bahkan hingga di doakan malaikat. Baik itu menunggu shalat fardhu, artinya sebelum azan sudah berada di masjid. Atau, sesudah shalat fardhu dengan berlama-lama di masjid, menunggu shalat fardhu berikutnya.

Doa malaikat termasuk salah satu yang cepat dikabulkan Allah, alasannya ia makhluk yang akrab dengan-Nya. Adapun kita makhluk yang sering berbuat salah dan dosa terhadap Allah. Kita amat membutuhkan ampunan-Nya dan rahmat-Nya. Dalam hadis disebutkan, Nabi berdoa minimal tujuh puluh kali dalam sehari. Beliau SAW bersabda,

“Demi Allah, sebenarnya saya ini beristighfar kepada Allah dan bertobat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR Al-Bukhari).


Dalam hadis lain, bahkan disebutkan Nabi SAW beristighfar sebanyak seratus kali dalam sehari. Beliau bersabda,
“Sesungguhnya hatiku diterangi cahaya dan sebenarnya saya itu beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari.” (HR Muslim).

Rasulullah SAW bersabda,
“Malaikat mendoakan orang yang masih belum beranjak dari kawasan shalatnya selama tidak berhadas (wudhunya belum batal). Malaikat itu mendoakan mereka, ‘Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia’.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah)

Orang Mukmin diimbau untuk banyak berdoa dan meminta didoakan oleh orang atau pihak lain. Salah satunya yakni meminta biar didoakan oleh malaikat, makhluk Allah yang tercipta dari cahaya dan selalu taat kepada-Nya, tidak pernah berbuat maksiat atau durhaka kepada-Nya. Dengan malaikat, seorang Mukmin tak perlu bertemu pribadi alasannya ia makhluk gaib. Ia cukup melaksanakan amal yang jikalau dilakukan maka malaikat akan mendoakannya.

Di antara amal itu yakni tidak beranjak dari kawasan shalat, ibarat disebutkan dalam hadis di atas. Maksudnya, tetap duduk di kawasan shalat sambil berzikir, berdoa, bermunajat, atau membaca Alquran, dalam kondisi tetap suci belum berhadas. Pada ketika semacam itu, malaikat mendoakannya biar diberi ampunan dan rahmat oleh Allah. Dua hal yang sangat dibutuhkan oleh orang Mukmin dalam kehidupannya di dunia. Di samping ia sendiri yang berdoa memohon ampunan Allah dan rahmat-Nya, malaikat ikut mendoakannya.

Menurut para ulama, ibarat disebutkan dalam kitab Al-Muntaqa Syarh Al-Muwatha’ karya Abul Walid Al-Baji, ada dua pengertian dari doa malaikat terhadap orang yang belum beranjak dari kawasan shalatnya. Pertama, malaikat itu mendoakan orang tersebut selama ia masih di kawasan shalat tadi sebelum orang tersebut mengerjakan shalat fardhu atau ia menunggu shalat.

Kedua, malaikat itu mendoakan orang tersebut selama ia masih tetap di kawasan shalatnya sesudah mengerjakan shalat fardhu. Baik orang tersebut tetap di situ untuk berzikir, atau untuk menunggu shalat fardhu berikutnya.

Subhanallah... 6 Amalan Ini Pahalanya Ibarat Ibadah Haji

Kumpulan Doa Islami - Rukun islam yang kelima yaitu menunaikan ibadah haji bagi orang-orang yang mampu, minimal satu kali dalam hidupnya. Faktanya, setiap muslim tentu ingin sekali menunaikan ibadah yang satu ini, baik itu yang bisa maupun yang tidak mampu. Namun bagi yang belum bisa janganlah dipaksakan sebab intinya belum mendapat kewajiban. Tidak perlu khawatir, meskipun secara finansial kita belum bisa menunaikan ibadah haji, namun ternyata ada beberapa amalam yang patut kita amalkan yang ternyata pahala dari amalan-amalan tersebut setara dengan pahala menunaikan ibadah haji. Subhanallah....

Dilansir dari laman Republika Online, sebenarnya Rasulullah SAW telah menawarkan info bangga wacana beberapa amal saleh yang berpahala haji dan tentu saja tidak menggugurkan kewajiban haji, di antaranya yaitu sebagai berikut :



Melaksanakan Shalat Fardhu Berjamaah di Masjid.
Dari Abi Umamah RA, sesungguhnya Nabi SAW bersabda:
“Barang siapa yang berjalan menuju shalat fardhu berjamaah, maka ia menyerupai haji. Dan barang siapa yang berjalan menuju shalat sunah, maka ia menyerupai umrah sunah.” (HR Ath Thabrani dalam Al Mu'jam Al Kabir no 7578).

Birru'l Walidain (Berbuat baik kepada kedua orang tua).
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata, seorang pria pernah tiba menemui Rasulullah SAW, kemudian ia mengatakan:
“Sesungguhnya saya ingin sekali berjihad, tetapi saya tidak mempunyai kemampuan untuk itu.” Rasulullah SAW kemudian bertanya kepadanya, “Apakah masih ada yang hidup di antara kedua orang tuamu?” Lelaki itu menjawab, “Ibuku.” Rasul pun kemudian menyampaikan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah dengan berbuat baik kepada ibumu. Sebab, jikalau engkau melaksanakan itu, engkau yaitu jamaah haji, umrah, dan mujahid (orang yang berjihad).” (HR Ath Thabrani dalam Al Mu'jam Al Ausath no 2915).

Menghadiri Majelis Ilmu di Masjid
Sebagaimana sabda Nabi SAW,
“Barang siapa yang pergi ke masjid, ia tidak menginginkan hal itu kecuali untuk mencar ilmu kebaikan atau mengajarkannya. Maka ia mendapat pahala menyerupai pahala orang yang menunaikan ibadah haji, tepat hajinya.” (HR Ath Thabrani dalam Al Mu'jam Al Kabir no 7473).

Menunaikan Umrah di bulan Ramadhan.
Dari Ibnu Abbas RA, sesungguhnya Nabi SAW bersabda:
“Melaksanakan umrah di bulan Ramadhan itu (berpahala) menyerupai haji atau (seperti) haji bersamaku.” (Muttafaqun 'Alaihi; Bukhari no 1782, 1863, Muslim no 3097).

Duduk di masjid sesudah shalat Subuh berjamaah untuk berzikir kemudian shalat dua rakaat sesudah matahari terbit, yakni waktu syuruk.
Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa shalat Subuh berjamaah, kemudian ia duduk (menunggu) sambil berzikir sampai terbit matahari, kemudian ia melaksanakan shalat dua rakaat, maka baginya pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.” (HR Tirmidzi no 589).

Berzikir sesudah shalat.
Dari Abu Hurairah RA, ia bercerita sebenarnya orang-orang fakir dari kaum Muhajirin pernah mendatangi Rasulullah SAW, kemudian mengadu, “Orang-orang kaya pergi membawa derajat yang tinggi dan kawasan yang bergelimang nikmat. Nabi bertanya, “Apa itu?” Mereka berkata; Mereka shalat sama menyerupai kami shalat dan mereka berpuasa sama menyerupai kami berpuasa. Hanya saja, (bedanya) mereka mempunyai kelebihan harta sehingga mereka bisa menunaikan ibadah haji, umrah, berjihad, dan beramal (dengan hartanya, sementara kami tidak bisa sebab miskin).

Lalu ia bersabda, “Apakah kalian ingin saya ajari sesuatu yang (jika kalian amalkan) kalian sanggup mengungguli orang-orang yang mendahului kalian dan mengalahkan orang-orang sesudah generasi kalian? Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama dari kalian, kecuali orang yang mengamalkan hal yang sama menyerupai yang kalian amalkan?”

Mereka menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setiap final shalat (masing-masing) sebanyak 33 kali.” (Muttafaqun 'Alaihi). Semoga kesungguhan kita mengamalkan amalan-amalan di atas bisa menjadi pembuka jalan menuju Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji yang hakiki. Allahumma amin.



Teman-teman, itulah beberapa amalan yang pahalanya menyerupai pahala orang-orang yang menunaikan ibadah haji. Jadi, jikalau kita ingin pergi haji dan belum mampu, maka tidak usah berkecil hati, silakan lakukan amalan-amalan tersebut diatas untuk mendapat pahala selayaknya kita berangkat haji. Dan jikalau kita secara finansial sudah mampu, maka segeralah melaksanakan ibadah haji sebab itu yaitu kewajiban.

Hikmah Dan Keutamaan Qurban Di Hari Raya Idul Adha

Kumpulan Doa Islami - Alhamdulillah kini kita semua sudah memasuki bulan dzulhijjah. Banyak amalan Istimewa di bulan yang penuh berkah ini dengan pahala yang luar biasa, menyerupai Puasa Sunah di Bulan Dzulhijjah, untuk lebih jelasnya mengenai amalan puasa sunah ini, silakna sanggup dipelajari artikel sebelumnya yang berjudul "Niat Puasa Dzhulhijjah 10 hari Pertama Lengkap Arab, Latin dan Artinya". Selain puasa sunnah, sempurna di tanggal 10 dzulhijjah semua umat muslim juga merayakan hari kemenangan atau hari raya idul adha serta ibadah qurban.

(Pelajari juga: Doa Niat Mandi Hari Raya Idul Adha Lengkap)

Idulfitri idul adha atau lebaran haji, sangat identik dengan penyembelihan binatang qurban. Biasanya sehabis selesai melaksanakan sholat iedul adha, maka panitia qurban akan melaksanakan penyembelihan binatang qurban yang kemudian daging qurban dibagi-bagikan ke kaum dhuafa dan/atau masyarakat secara umum. Nah, gotong royong apa keutamaan dan pesan yang tersirat berqurban di hari raya idul adha?. Untuk lebih jelasnya, silakan simak ulasannya berikut ini :  
  1. Berkurban yakni Ciri Keislaman Seseorang
    Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
    “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, kemudian ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati kawasan shalat Ied kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
  2. Ibadah kurban yakni salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah
    Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:
    “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih binatang qurban), sesungguhnya pada hari final zaman nanti hewan-hewan tersebut akan tiba lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan hingga kepada Allah –sebagai qurban– di manapun binatang itu disembelih sebelum darahnya hingga ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini yakni hasan gharib)
  3. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa
    “Hari Raya Qurban yakni hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” (HR. Muslim)
  4. Berkurban yakni sebagian dari syiar agama Islam
    Allah SWT berfirman:
    وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ
    Artinya :
    “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, alasannya yakni itu berserah dirilah kau kepada-Nya. Dan berilah kabar besar hati kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”. (QS. Al Hajj : 34)
  5. Berkurban yakni ibadah yang paling utama
    Allah SWT berfirman:
    فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
    Artinya :
    “Maka dirikanlah shalat alasannya yakni Tuhanmu; dan berkurbanlah.”. (QS. Al Kautsar : 2)
    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) dikala menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan dia untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih qurban yang mengatakan perilaku taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang besar lengan berkuasa dan ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”

    “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]

    Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia yakni menyembelih qurban, sedangkan ibadah tubuh yang paling utama yakni shalat…”
  6. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim
    Allah SWT berfirman:
    فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ. فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ. وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ. قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ. إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاءُ الْمُبِينُ. وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ.
    Artinya :
    “Maka tatkala anak itu hingga (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya saya melihat dalam mimpi bahwa saya menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kau telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi akibat kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”. (QS. Ash Shaffat : 102 – 107)

    Yang dimaksud dengan membenarkan mimpi ialah mempercayai bahwa mimpi itu benar dari Allah s.w.t. dan wajib melaksana kannya. Sesudah konkret kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.
  7. Kebaikan dari setiap helai bulu binatang kurban
    Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata:
    “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban yakni sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya yakni satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.”. (HR. Ahmad dan Ibn Majah)

Teman-teman, itulah beberapa keutamaan dan pesan yang tersirat ibadah qurban dihari raya idul adha, biar kita semua termasuk orang-orang yang melaksanakan ibadah qurban di tahun ini. Amin.
Jika teman-teman ingin sejarah perihal hari raya qurban, silakan sanggup dipelajari artikel yang berjudul "Sejarah Idul Adha Hari Raya Qurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail".

Demikian yang sanggup kami share pada kesempatan yang penuh berkah ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin.

Keistimewaan Dan Keutamaan Bulan Muharram

Kumpulan Doa Islami - Alhamdulillah kita kini sudah memasuki bulan muharram, yaitu salah satu bulan yang banyak mempunyai keutamaan dan keistimewaan. Pada bulan muharram ini, biasa umat muslim dari segala penjuru dunia melaksanakan puasa muharram. Untuk lebih jelasnya wacana puasa sunnah ini, teman-teman silakan pelajari artikel sebelumnya yang berjudul "Hukum Puasa Muharram - Puasa Asyura".

Untuk lebih jauh memahami wacana bulan muharram, berikut ini akan kami share beberapa keutamaan dan keistimewaan bulan muharram sebagaimana kami kutip dari banyak sekali sumber.

#1. Bulan Muharram yakni Salah Satu Diantara Bulan-Bulan Haram

Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya :
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia membuat langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kau menganiaya diri kau dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kau semuanya; dan ketahuilah bersama-sama Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. at Taubah :36).
Pada ayat ini menunjukan kepada kita bahwa sehabis penciptaan langit dan bumi Allah membuat bulan yang berjumlah 12 bulan yang mana bulan tersebut merupakan bulan tahun Hijriah. Dalam bulan-bulan tersebut terdapat 4 bulan yang paling istimewa diantara bulan yang lainnya, salah satunya yakni bulan Muharram. Pada bulan Muharram Allah mengharamkan umat islam melaksanakan perbuatan yang dilarang, (membunuh, berperang). Tetapi disana juga menjelaskan bahwa orang muslim harus memerangi orang kafir yang selalu mengajak kepada kehancuran. Yang dilakukan orang kafir, yakni bukan alasannya yakni ingin merampas harta menyerupai yang dilakukan sebelum datangnya islam, merebut kekuasaan, balas dendam menyerupai yang telah dialami dikala umat islam mengusir orang kafir untuk meninggalkan Makkah dan Madinah, tetapi mereka menginginkan agama Islam hancur.

Salah spesialis tafsir dari kalangan tabi’in yang berjulukan Qatadah bin Di’amah Sadusi rahimahulloh menyatakan:
“Amal sholeh lebih besar pahalanya kalau dikerjakan di bulan-bulan haram sebagaimana kezholiman di bulan-bulan haram lebih besar dosanya dibandingkan dengan kezholiman yang dikerjakan di bulan-bulan lain meskipun secara umum kezholiman yakni dosa yang besar”
Disinilah yang menjadi pokok pada bulan Muharram, bahwa diharamkan umat-Nya melakukankan berperang atau membunuh pada bulan-bulan istimewa tersebut, alasannya yakni apabila melanggarnya, maka dosanya akan dilipat gandakan dari bulan-bulan yang lain. Dengan adanya larang tersebut berarti Allah juga akan memperlihatkan pahala bagi umat-Nya yang mengerjakan alaman menyerupai yang disunahkan.

Dalam hadis yang diriwayatkan dari sahabat Abu Bakrah radhiyallohu anhu, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam menjelaskan keempat bulan haram yang dimaksud :

إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Artinya :
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah membuat langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Akhiroh dan Sya’ban.” [ HR. Bukhari (3197) dan Muslim(1679) ]
Para ulama bersepakat bahwa keempat bulan haram tersebut mempunyai keutamaan dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain selain Ramadhan, namun demikian mereka berbeda pendapat, bulan apakah yang paling afdhal diantara keempat bulan haram yang ada? Imam Hasan Al Bashri rahimahulloh dan beberapa ulama lainnya berkata,
“Sesungguhnya Allah telah memulai waktu yang setahun dengan bulan haram (Muharram) kemudian menutupnya juga dengan bulan haram (Dzulhijjah) dan tidak ada bulan dalam setahun sehabis bulan Ramadhan yang lebih agung di sisi Allah melebihi bulan Muharram”

#2. Bulan Muharram disifatkan sebagai Bulan Allah

Kedua belas bulan yang ada yakni makhluk ciptaan Allah, akan tetapi bulan Muharram meraih keistimewaan khusus alasannya yakni hanya bulan inilah yang disebut sebagai “syahrullah” (Bulan Allah). Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya :
“Puasa yang paling utama sehabis Ramadhan yakni puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama sehabis shalat fardhu yakni shalat malam”.[ H.R. Muslim (11630) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallohu anhu]
Hadits ini mengindikasikan adanya keutamaan khusus yang dimiliki bulan Muharram alasannya yakni disandarkan kepada lafzhul Jalalah (lafazh Allah). Para Ulama telah menunjukan bahwa dikala suatu makhluk disandarkan pada lafzhul Jalalah maka itu mengindikasikasikan tasyrif (pemuliaan) terhadap makhluk tersebut, sebagaimana istilah baitullah (rumah Allah) bagi mesjid atau lebih khusus Ka’bah dan naqatullah (unta Allah) istilah bagi unta nabi Sholeh ‘alaihis salam dan lain sebagainya.

Al Hafizh Abul Fadhl Al ‘Iraqy rahimahulloh menjelaskan,
“Apa pesan tersirat dari penamaan Muharram sebagai syahrulloh (bulan Allah) sementara seluruh bulan milik Allah ? Mungkin dijawab bahwa hal itu dikarenakan bulan Muharram termasuk diantara bulan-bulan haram yang Allah diharamkan padanya berperang, disamping itu bulan Muharram yakni bulan perdana dalam setahun maka disandarkan padanya lafzhul Jalalah (lafazh Allah) sebagai bentuk pengkhususan baginya dan tidak ada bulan lain yang Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam sandarkan kepadanya lafzhul Jalalah melainkan bulan Muharram”

As Suyuthi mengatakan: Dinamakan syahrullah – sementara bulan yang lain tak menerima gelar ini – alasannya yakni nama bulan ini “Al Muharram” nama nama islami. Berbeda dgn bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada di zaman jahiliyah. Sementara dulu, orang jahiliyah menyebut bulan Muharram ini dgn nama : Shafar Awwal. Kemudian dikala islam datanng, Allah ganti nama bulan ini dgn Al Muharram, sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya (Syahrullah).

Bulan ini juga sering dinamakan: Syahrullah Al Asham (Bulan Allah yang Sunyi). Dinamakan demikian, alasannya yakni sangat terhormatnya bulan ini. alasannya yakni itu, tak boleh ada sedikitpun riak & konflik di bulan ini.

#3. Beberapa Amalan Yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Sebagaimana telah disebutkan di atas dari perkataan Qatadah rahimahulloh bahwa amalan sholeh dilipatgandakan pahalanya di bulan-bulan haram, dengan demikian secara umum segala jenis kebaikan dianjurkan untuk diperbanyak dan ditingkatkan kualitasnya di bulan Muharram. Adapun ibadah yang dianjurkan secara khusus pada bulan ini yakni memperbanyak puasa sunnah sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, dia berkata Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya :
“Puasa yang paling utama sehabis Ramadhan yakni puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram dan shalat yang paling utama sehabis puasa wajib yakni sholat lail” [HR. Muslim(11630) ]
Mulla Al Qari’ menyebutkan bahwa hadits di atas sebagai dalil tawaran berpuasa di seluruh hari bulan Muharram. Namun ada satu problem yang kadang ditanyakan berkaitan dengan hadits ini yaitu, ‘Bagaimana memadukan antara hadits ini dengan hadits yang menyebutkan bahwa Nabi shallallohu alaihi wasallam memperbanyak puasa di bulan Sya’ban yang menjadi bulannya Allah, bukan di bulan Muharram? Imam Nawawi rahimahullah telah menjawab pertanyaan ini, dia menyampaikan boleh jadi Rasulullah shallallohu alaihi wasallam belum mengetahui keutamaan puasa Muharram kecuali di ajal dia atau mungkin ada saja beberapa udzur yang menghalangi dia untuk memperbanyak berpuasa di bulan Muharram menyerupai dia mengadakan safar atau sakit.

Kemudian tawaran berpuasa di bulan Muharram ini lebih dikhususkan dan ditekankan hukumnya pada hari yang dikenal dengan istilah Yaumul ‘Asyuro, yaitu pada tanggal sepuluh bulan Muharram (‘asyuro). ‘Asyuro berasal dari kata ‘Asyarah yang berarti sepuluh. Pada hari ‘Asyuro ini, Rasulullah shallahu alaihi wasallam mengajarkan kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta’ala yaitu ibadah puasa, yang kita kenal dengan puasa Asyuro.

#4. Hadits-Hadits Disyariatkannya Puasa ‘Asyuro

Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut banyak, kami akan sebutkan diantaranya dengan pengklasifikasian sebagai berikut:

Kaum Yahudi juga berpuasa di hari Asyuro bahkan menjadikannya sebagai Ied (hari raya)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Artinya :
Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma berkata : Ketika Rasulullah shallallohu alaihi wasallam. tiba di Madinah, dia melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘ Asyura, maka Beliau bertanya : “Hari apa ini?. Mereka menjawab, “Ini yakni hari istimewa, alasannya yakni pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah shallallohu alaihi wasallam pun bersabda, “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“. Maka dia berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa di tahun yang akan datang. [H.R. Bukhari (1865) dan Muslim(1910) ]
Hadis lain menjelaskan:
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ يَوْمًا تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَتَتَّخِذُهُ عِيدًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوهُ أَنْتُمْ
Artinya :
Dari Abu Musa radhiyallohu anhu berkata, “Hari ‘Asyuro yakni hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan mereka menjadikannya sebagai hari raya, maka Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda (kepada ummatnya), “Berpuasalah kalian (pada hari itu)” [HR. Bukhari (1866) dan Muslim(1912), lafal hadits ini berdasarkan periwayatan imam Muslim)
Kaum Quraiys di zaman Jahiliyah juga berpuasa Asyuro dan puasa ini diwajibkan atas kaum muslimin sebelum kewajiban puasa Ramadhan
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ . متفق عليه.
Artinya :
Dari Aisyah radhiyallohu anha berkata, Kaum Qurays pada masa Jahiliyyah juga berpuasa di hari ‘Asyuro dan Rasulullah shallallohu alaihi wasallam juga berpuasa pada hari itu, dikala dia telah tiba di Medinah maka dia tetap mengerjakannya dan memerintahkan ummatnya untuk berpuasa. Setelah puasa Ramadhan telah diwajibkan dia pun meninggalkan (kewajiban) puasa ‘Asyuro, seraya bersabda, “Barangsiapa yang ingin berpuasa maka silakan tetap berpuasa dan barangsiapa yang tidak ingin berpuasa maka tidak mengapa” [ HR. Bukhari (1863) dan Muslim(1897) ]
عن عَبْد اللَّهِ بْن عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ كَانُوا يَصُومُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَامَهُ وَالْمُسْلِمُونَ قَبْلَ أَنْ يُفْتَرَضَ رَمَضَانُ فَلَمَّا افْتُرِضَ رَمَضَانُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ عَاشُورَاءَ يَوْمٌ مِنْ أَيَّامِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ (رواه مسلم)
Artinya :
Dari Abdullah bin Umar radhiyallohu anhuma bahwa kaum Jahiliyah dulu berpuasa Asyuro dan Rasulullah shallallohu alaihi wasallam serta kaum muslimin juga berpuasa sebelum diwajibkan puasa Ramadhan, Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya hari ‘Asyuro termasuk hari-hari Allah, barangsiapa ingin maka berpuasalah dan siapa yang ingin meninggalkan maka boleh” [ HR. Muslim(1901) ]
Perhatian Rasulullah shallallohu alaihi wa sallam dan para sahabat ridwanullohi alaihim ajmain yang begitu besar terhadap puasa ‘Asyuro
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
Artinya :
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallohu alaihi wasallam, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan bulan ini yaitu Ramadhan.” [ H.R. Bukhari (1867) dan Muslim(1914) ]
عَنْ الرُّبَيِّعِ بِنْتِ مُعَوِّذِ بْنِ عَفْرَاءَ قَالَتْ أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الْأَنْصَارِ الَّتِي حَوْلَ الْمَدِينَةِ مَنْ كَانَ أَصْبَحَ صَائِمًا فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ وَمَنْ كَانَ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ فَكُنَّا بَعْدَ ذَلِكَ نَصُومُهُ وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا الصِّغَارَ مِنْهُمْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ وَنَذْهَبُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَنَجْعَلُ لَهُمْ اللُّعْبَةَ مِنْ الْعِهْنِ فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهَا إِيَّاهُ عِنْدَ الْإِفْطَارِ
Artinya :
Dari Rubai’ bintu Mu’awwidz bin ‘Afra’ radhiyallohu ‘anha berkata, Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam di pagi hari Asyuro mengutus ke perkampungan kaum Anshar yang berada di sekitar Medinah (pesan), “Barangsiapa yang tidak berpuasa hari itu hendaknya menyempurnakan sisa waktu di hari itu dengan berpuasa dan barangsiapa yang berpuasa maka hendaknya melanjutkan puasanya”. Rubai’ berkata, “Maka semenjak itu kami berpuasa pada hari ‘Asyuro dan menyuruh bawah umur kami berpuasa dan kami buatkan untuk mereka permainan yang terbuat dari kapas kemudian kalau salah seorang dari mereka menangis alasannya yakni ingin makan maka kami berikan kepadanya permainan tersebut sampai masuk waktu berbuka puasa” [ HR. Bukhari (1960) dan Muslim (1136), redaksi hadits ini berdasarkan periwayatan Imam Muslim ]

Itulah beberapa keistimewaan bulan muharram yang sanggup kami share menyerupai dikutip dari laman Syamsul Blog, biar bermanfaat bagi kita semua.

Keutamaan Puasa 'Asyura - 9, 10, 11 Muharram

Kumpulan Doa Islami - Alhamdulillah kita hampir memasuki pertengahan bulan muharram, yang mana khususnya di tanggal 9, 10 dan 11 muharram kita umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah yang biasa disebut puasa asyura. Sungguh sangat luar biasa jikalau kita sanggup mengamalkan ibadah puasa ini alasannya pahalanya begitu besar, yaitu akan dihapusnya dosa-dosa tahun sebelumnya.

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya :
Dari Abu Qatadah radhiyallohu anhu bahwa Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Puasa hari ‘Asyuro saya berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa tahun lalu” [ HR. Tirmidzi (753), Ibnu Majah (1738) dan Ahmad(22024). Hadits semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shohih dia (1162) ]

Jika teman-teman hendak berpuasa asyura, hendaknya berpuasa juga sehari sebelumnya. Ibnu Abbas radhiyallohu ‘anhuma berkata : Ketika Rasulullah shallallohu alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa, mereka (para shahabat) menyampaikan, “Ya Rasulullah ini yaitu hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani”. Maka Rasulullah shallallohu alaihi wasallam pun bersabda:

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya :
Jika tahun depan insya Allah (kita bertemu kembali dengan bulan Muharram), kita akan berpuasa juga pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“
Akan tetapi belum datang Muharram tahun depan sampai Rasulullah shallallohu alaihi wasallam wafat di tahun tersebut [ HR. Muslim (1134) ]
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ صُومُوا التَّاسِعَ وَالْعَاشِرَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ
Artinya :
Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma dia berkata, “Berpuasalah pada tanggal sembilan dan sepuluh Muharram, berbedalah dengan orang Yahudi” [Diriwayatkan dengan sanad yang shohih oleh Baihaqi di As Sunan Al Kubro (8665) dan Ath Thobari di Tahdzib Al Aatsaar(1110)]

Hukum Berpuasa Sehari Sesudah ‘Asyuro (tanggal 11 Muharram)

Imam Ibnu Qoyyim dalam kitab Zaadul Ma’aad setelah merinci dan menjelaskan riwayat-riwayat seputar puasa ‘Asyuro, dia menyimpulkan : Ada tiga tingkatan berpuasa ‘Asyuro: Urutan pertama; dan ini yang paling tepat yaitu puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (9,10,11). Urutan kedua; puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak hadits . Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja. Kesimpulan Ibnul Qayyim di atas didasari dengan sebuah hadits dari Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma, Rasulullah shallallohu alaihi wasallam. bersabda :
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا
Artinya :
“Puasalah pada hari Asyuro, dan berbedalah dengan Yahudi dalam problem ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“ [HR. Imam Ahmad(2047), Ibnu Khuzaimah(2095) dan Baihaqi (8667)]
Namun hadits ini sanadnya lemah, Asy Syaikh Al Albani rahimahulloh menyatakan, “Hadits ini sanadnya lemah alasannya salah seorang perowinya yang berjulukan Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Laila buruk hafalannya, selain itu riwayatnya menyelisihi riwayat ‘Atho bin Abi Rabah dan selainnya yang juga meriwayatkan dengan sanad yang shohih bahwa ini yaitu perkataan Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma sebagaimana yang disebutkan oleh Thahawi dan Baihaqi .

Dalam pandangan yang lain, hadist yang lemah boleh dilaksanakan, hal ini dikarenakan untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan umat-Nya. Bereda dengan hadist yang menjelaskan ihwal syari’at. Maka hadist yang lemah tidak diperbolehkan untuk dijadikan sebagai landasan atau dasar.

Namun demikian puasa sebanyak tiga hari (9,10,dan 11 Muharram) dikuatkan oleh para ulama dengan dua alasan:
  1. Sebagai kehati-hatian, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak tepat, maka puasa tanggal sebelasnya akan sanggup memastikan bahwa seseorang mendapat puasa Tasu’a (tanggal 9) dan Asyuro (tanggal 10).
  2. Dimasukkan dalam puasa tiga hari pertengahan bulan (Ayyamul bidh).

Adapun puasa tanggal 9 dan 10, pensyariatannya dinyatakan dalam hadis yang shahih, dimana Rasulullah shallallohu alaihi wasallam pada janjkematian dia sudah merencanakan untuk puasa pada tanggal 9, hanya saja dia wafat sebelum melaksanakannya. Beliau juga telah memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada tanggal 9 dan tanggal 10 supaya berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi.

Sedangkan puasa pada tanggal sepuluh saja; sebagian ulama memakruhkannya, meskipun sebagian ulama yang lain memandang tidak mengapa jikalau hanya berpuasa ‘Asyuro (tanggal 10) saja, wallohu a’lam. Secara umum, hadits-hadis yang terkait dengan puasa Muharram menunjukkan ajuan Rasulullah shallallohu alaihi wasallam untuk melaksanakan puasa, sekalipun hukumnya tidak wajib tetapi sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), dan tentunya kita sepatutnya berusaha untuk menghidupkan sunnah yang telah banyak dilalaikan oleh kaum muslimin.

Itulah sedikit ulasan ihwal puasa 'asyuro. Selamat menjalankan ibadah puasa sunnah ini, semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amin-amin Ya Rabbal 'Alamin. Amin

8 Amalan Sunah Yang Dilakukan Rasulullah Saw Setiap Hari

Kumpulan Doa Islami - Amalan Sunnah yaitu amalan-amalan yang apabila dilakukan mendapat pahala, namun tidak berdosa jikalau kita meninggalkannya. Rasulullah SAW sering mengamalkan amalan sunnah setiap hari. Beliau yang sudah maksum saja masih memohon ampun kepada Allah, kemudian bagaimana dengan kita yang selalu berkubang dalam maksiat?

Setiap insan seharusnya mengetahui bahwa Allah SWT telah menyeru semoga beribadah dan berzakat saleh sebaik dan sebanyak mungkin. Agar kita menjadi langsung yang bertakwa, setidaknya sunah harian Nabi SAW yang sanggup kita pola dan amalkan dalam keseharian, diantaranya yaitu :
#1. Membaca Dzikir Pagi dan Sore.
Allah SWT berfirman:
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
Artinya :
''Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan bunyi di waktu pagi dan petang dan janganlah kau termasuk orang-orang yang lalai.'' (QS al-Araf: 205).
(Pelajari juga: Bacaan Doa di Pagi hari dan Doa di Sore Hari Lengkap Arab Latin dan Artinya)

#2. Merutinkan shalat Dhuha
Nabi SAW bersabda:
''Pada pagi hari setiap persendian kalian diwajibkan sedekah, setiap ucapan tasbih itu bernilai satu sedekah, setiap kalimat tahmid itu bernilai satu sedekah, satu ucapan tahlil bernilai satu sedekah, satu ucapan takbir bernilai satu sedekah. memerintah yang makruf satu sedekah, mencegah yang mungkar satu sedekah. Dan semua itu sanggup diganti dengan dua rakaat shalat Dhuha.'' (HR Muslim).
Untuk lebih mengetahui perihal sholat dhuha, silakan teman-teman sanggup pelajari 4 Keutamaan Sholat Dhuha yang Sangat Luar Biasa. Adapun untuk bacaan niat sholat dhuha serta doa sehabis sholat dhuha teman-teman sanggup cari di blog ini dengan memanfaatkan kolom pencarian, alasannya yaitu kami sudah pernah mempostingnya.

#3. Shalat Berjamaah Tepat Waktu.
Saking pentingnya shalat berjamaah sempurna waktu ini, sampai-sampai Nabi SAW bersabda:
''Kalau saja insan tahu pahala panggilan shalat dan shaf awal, kemudian mereka tidak sanggup mendapatkannya selain harus dengan mengundi, niscaya mereka akan mengundi.'' (HR Muslim).

#4. Menjaga Shalat Rawatib.
Dalam sebuah hadis disebutkan:
''Tidaklah seorang hamba melaksanakan shalat sunah dengan tulus lillahitaala setiap hari sebanyak 12 rakaat melainkan niscaya Allah akan membangunkan rumah di surga.'' (HR Muslim).
Niat Sholat Rawatib - Niat Sholat Sunah Ba'diah dan Qobliyah Lengkap"

#5. Membaca Alquran.
Membaca Quran yaitu zikir terbaik yang akan mendatangkan banyak kebaikan bagi yang membacanya. Nabi SAW bersabda, ''Bacalah Quran alasannya yaitu bahwasanya Quran akan tiba sebagai pemberi syafaat bagi sahabatnya (orang yang rajin membacanya).'' (HR Muslim).

#6. Selalu berusaha dalam kondisi yang suci.
Tentang senantiasa suci ini, Nabi SAW pernah bersabda, ''Siapa yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, kesalahan-kesalahannya akan keluar dari jasadnya, bahkan hingga keluar dari ujung-ujung kukunya.'' (HR Muslim).

#7. Sedekah harian.
''Pernah suatu ketika, seorang lelaki tiba menemui Rasulullah SAW dan bertanya, Wahai Nabi, sedekah apa yang paling utama? Nabi SAW menjawab, Bersedekahlah dikala kau dalam kondisi sehat, kikir, takut miskin, dan sedang berharap menjadi kaya, tidak menunda hingga nyawa di tenggorokan gres kau berkata, Aku sedekahkan ini untuk si fulan segini, padahal itu sudah menjadi bab si fulan (ahli warisnya).” (HR Bukhari).
(Pelajari juga: 16 Syarat Agar Amal Sedekah Kia diterima Allah SWT)

#8. Istighfar minimal 100 kali.
Tentang meminta ampun ini, Nabi SAW bersabda, ''Demi Allah, saya selalu beristighfar dan bertobat kepada-Nya lebih dari 70 kali dalam sehari.'' (HR Muslim).

Itulah beberapa amalan sunah yang diamalkan setiap hari oleh Rasulullah SAW. Tentu masih banyak amalan-amalan sunah lainnya yang Rasulullah amalkan. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu mengamalkan sunnah rasul tanpa meninggalkan kewajiban kita sebagai hamba Allah SWT. Amin.