Showing posts sorted by date for query doa-setelah-sholat. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query doa-setelah-sholat. Sort by relevance Show all posts

Khutbah Idul Adha Hari Raya Haji Lengkap

Kumpulan Doa Islami - Berikut yaitu Khutbah Sholat Idul Adha yang sanggup dijadikan materi tumpuan khutbah sholat hari raya haji. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang berkurban di jalan Allah SWT, dan juga menjalankan ibadah puasa sunnah idul adha. Amin.

Hari raya idul adha merupakan hari raya Islam. Dimana pada hari ni diperingati insiden kurban, yaitu dikala Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, kemudian digantikan oleh-Nya dengan domba. Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah. , hari ini jatuh persis 70 hari sesudah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.

  dan juga menjalankan ibadah puasa sunnah idul adha Khutbah Idul Adha Hari Raya Haji Lengkap
Ilustrasi: Khutbah Idul Adha (Hari Raya Haji)

Contoh Khutbah Sholat Idul Adha Singkat dan Padat


اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ، لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وِا ِللهِ الْحَمْدُ
اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا أَحْرَمُوْا مِنَ الْمِيْقَاتِ، وَكُلَّمَا لَبَّى الْمُلَبُّوْنَ وَزِيْدَ فِى الْحَسَنَاتِ، اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا دَخَلُوْا فِجَاجَ مَكَّةَ آمِنِيْنَ، وَكُلَّمَا طَافُوْا بِالْبَيْتِ وَسَعَوْا بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ ذَاكِرِيْنَ مكَبِّرِيْنَ، اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا وَقَفُوْا بَعَرَفَةِ خَاضِعِيْنَ مَخْبِتِيْنَ مِهَلِّلِيْنَ، اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا وَقَفُوْا بَالْمَشْعَرِ الْحَرَامِ طَالِبِيْنَ رَاغِبِيْنَ، اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا رَمَرْاالْجَمَرَاتِ مَكَبِّرِيْنَ، مُحَلَّقِى رُءُوْسَهُمْ وَمُقَصِّرِيْنَ.
اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ، لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَا ِللهِ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ خَلَقَ آدَمَ بِيَدِهِ مِنْ صَلْصَالٍ كَاالْفَجَّارِ، وَأَسْجَدَلَهُ مَلاَئِكَتَهُ الْمُقَرَّبِيْنَ اْلأَطْهَارَ، فَسَجَدُوْا إِلاَّ إِبْلِيْسِ أَبَى فَبَاءَ وَالصَّغَارِ، مَعَحَ تَعَالَى ظَهْرَ آدَمَ بِيَدِهِ فَاسْتَخْرَجَ ذُرِّيَتَهُ كَالذُّرِّ وَنَفَّذَ فِيْهِمُ اْلأَقْدَارَ، قَبَضَ قَبْضَةً وَقَالَ هؤُلاَءِ إِلَى الْجَنَّةِ وَلاَ أُبَالِيْ، وَقَبَضَ قَبْضَةً فَقَالَ هؤُلاَءِ وَلاَ أُبَالِيْ إِلَى النَّارِ، لاَتَنْفَعُهُ طَاعَةُ الْمُطِيْعِ وَلاَ تَضُرُّهُ مَعْصِيَةُ الْعَاصِى، بَلْ هُوَالنَّافِعُ الضَّارُّ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى نِعَمِهِ الْغَزَّارِ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ تَوْحِيْدَ مُقْتِنًا لِيَوْمِ الْحَاجَةِ وَاْلاِفْتِقَارِ مُظَاهِرًا عَلَيْهِ اللِّسَانُ وَلْجِنَانُ بِالسِّرِّ وَالْجِهَارِ، مَشْهُوْدًابِهِ لِرَبِّنَا كَمَاشَهِدَ بِهِ لِنَفْسِهِ وَشَهِدَتْ بِهِ مَلاَئِكَتَهُ وَأُوْلُوالْعِلْمِ مِنْ خَلْقِهِ لاَإِلهَ اِلاَّ هُوَالْعَزِيْزُ الْغَفَّارَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مَحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلُ مَنْ صَلَّى وَنَحَرَ وَحَجَّ وَاعْتَمَرَ وَجَاهَدَ الْمُنَافِقِيْنَ وَلْكُفَّارَ
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ اْلأَخْيَارِ، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Allah Maha Besar (9x)
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selian Allah Yang Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah. Allah Maha Besar, dikala para haji melaksanakan ihram di Miqat, dan dikala mereka membaca talbiyah serta menambah amal-amal baik.

Allah Maha Besar, dikala mereka celah-celah bukit Mekah dengan aman, dikala mereka Thawaf di Baitul Haram dan Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, sa'i antara Shafa dan Marwa dengan dzikir penuh pengangungan. Allah Maha Besar, dikala mereka wuquf di Arafah dengan khudu' dan tawadhu' seraya bertahlil.

Allah Maha Besar, dikala mereka wuquf di Masy'aril Haram sambil berdoa penuh kebahagiaan. Allah Maha Besar, dikala melontar jumrah sambil bertakbir. Ada yang mencukur kepalanya dan ada pula yang memendekkan rambutnya. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Besar, dan segala puji bagi Allah.

Pujian serta sanjungan hanya bagi Allah yang membuat Adam dari tanah liat semacaam tembikar, kemudian memerintahkan malaikat-malaikat yang patuh dan suci untuk bersujud kepadanya. Maka bersujudlah mereka, kecuali iblis yang membengkang, dan tanggapan pembangkangannya itu ia dilaknat dan diajuhkan dari rahmatNya.

Kemudian, Allah mengusap punggung Adam, maka bermunculanlah anak keturunannya bagaikan semut-semut yang beriringan, kemudian ditentukan takdir mereka. Maka Allah menggenggam satu genggaman dan berfirman, "Mereka, dan saya tidak mengetepikan masuk neraka." Tidak mendatangkan manfaat kepada Allah ketaatan orang yang taat, dan tidak membahayakan Allah bagi orang yang berbuat maksiat. Allah lah yang mendatangkan manfaat dan mundharat.

Saya panjatkan puji syukur kepada Allah atas anugerah nikmatNya. Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam memilih kepuasan dan kelebihan pada hari ini. Nampak terperinci bagi-Nya bunyi lisan dan hati, ada yang diam-diam dan nyata. Semua itu diketahui oleh Allah, sebagaimana kita mengetahui diri sendiri, diketahui oleh malaikat-Nya dan orang yang cerdik dari makhluk-Nya.

Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad yaitu Rasul Allah, orang termulia diantara orang-orang yang shalat, berkurban, haji, umrah dan berjihad memerangi orang kafir dan munafik.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Demikian pula kepada keluarga dan para sahabatnya yang merupakan manusia-manusia pilihan.

Para Jama'ah yang berbahagia,
Saya serukan kepada Anda semua, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Lakukanlah perbuatan-perbuatan yang diridhai dan dicintai oleh-Nya.

Ketahuilah bahwa hari ini yaitu hari yang utama dan mulia, Allah meninggikan dan mensyiarkan takdir-Nya dan dinamakan-Nya Hari Haji Akbar. Pada hari itu, Rasulullah SAW berkhutbah sebagai berikut:
Wahai manusia, sembahlan Tuhanmu, tunaikanlah shalat lima waktu, berpuasalah pada bulanmu ini (Ramadhan), taatlah apabila kau diperintah, pasti kau akan masuk surga

Dan Rasulullah SAW bersabda:
Janganlah kau kembali kepada kekufuran, dimana satu sama lain saling memperhamba

Pada hari itu berkumpullah jama'ah haji di Mina untuk menyempurnakan manasik haji, taqarrub kepada Allah dengan nada bunyi riuh rendah, meninggikan dan menghidupkan sunnah Ibrahim a.s dengan mengalirkan darah sembelihan (kurban) di hari yang agung ini.

Allah SWT mengujinya dengan perintah menyembelih anaknya yang merupakan buah hatinya, biar ia menyerahkan hatinya kepada Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Untuk itu seluruh hamba diciptakan, dan kepada-Nya mereka diperintah. Maka, Ibrahim melaksanakan perintah itu penuh dengan ketaatan. Ia segera keluar seraya berkata:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya :
Maka tatkala anak itu hingga (pada umur sanggup) berusaha bahu-membahu Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya saya melihat dalam mimpi bahwa saya menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kau akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar". (QS. Ash-Shaaffat : 102)

Tanpa termangu dan berpikir panjang, keduanya menyerahkan diri kepada ketentuan yang telah digariskan Allah. Keduanya menyerahkan dilema itu kepada Allah Yang Maha Hidup. Setelah anaknya dibaringkan dan diletakkan pisau pada tenggorokannya, turunlah rahmat Allah Yang Maha Pemurah kepadanya:

وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ. قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ. إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاءُ الْمُبِينُ
Artinya :
Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,. Sesungguhnya kau telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (QS. Ash-Shaaffat : 104-106)

Tiba-tiba Allah mendatangkan seekor kambing kibasy dari langit yang kemudian disembelih sebagai pengganti anaknya. Selanjutnya sunnah tersebut dihidupkan oleh Nabi Muhammad SAW dan diagungkannya. Maka, tatkala menyemarakkannya dengan seratus ekor lembu yang gemuk-gemuk dan berkurban di Madinnah dengan dua ekor kambing kibasy yang gemuk-gemuk dan bertanduk. Seekor sebagai kurban Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, sedangkan seekor lagi sebagai kurban ummatnya.

Berlomba-lombalah wahai hamba Allah yang menerima rahmat untuk menghidupkan sunnah orang-orang pilihan itu. Kebanyakan ulama beropini bahwa melaksanakan kurban yaitu mustahab hukumnya, sedang sebagian yang lain beropini wajib bagi yang mampu. Binatang kurban tersebut diutamakan yang berbadan bagus, gemuk dan mahal harganya. Seekor kambing untuk kurban seorang lelaki dan keluarganya, sedangkan seekor lembu nilainya sama dengan tujuh ekor kambing kibasy.

Binatang-binatang yang cukup masanya yaitu kambing apabila telah mencapai umur enam bulan, unta lima tahun, lembu dua tahun dan kambing kibasy satu tahun. Kemudian, yang dilarang untuk dikurbankan binatang yang buta sebelah mata dan kasatmata kebutaannya, pincang, sakit, kurus, serta yang terpotong sebagian telinganya atau tanduknya.

Untuk disembelih dalam keadaan berdiri, kaki kirinya ditekuk dana diikat, kemudian dipotong sempurna di atas galian yang telah disediakan sambil berdoa "Bismillahi Allahu Akbar, Allahumma hadza minka wa laka (sambil melafadzkan niat dan ucapan) 'an fulan (dari si anu).

Catatan: Untuk doa menyembelih binatang kurban, sebaiknya Anda pelajari : Doa Menyembelih Hewan Qurban Milik Orang Lain dan Milik Sendiri 

Sedang lembu disembelih dengan dibaringkan ke kiri. Disunnatkan kurban tersebut untuk kepentingan tiga kelompok, yaitu sepertiga untuk dirinya, sepertiga untuk kawannya dan sepertiga lagi untuk orang-orang fakir.

Sedang waktu pelaksanaan kurban adalah, sesudah selesai menunaikan sholat Idul Adha hingga tamat hari raya Tasyriq yang ketiga


Allah SWT berfirman:

ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ(٣٢) لَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ مَحِلُّهَا إِلَى الْبَيْتِ الْعَتِيقِ(٣٣) وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ(٣٤) الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ عَلَى مَا أَصَابَهُمْ وَالْمُقِيمِي الصَّلاةِ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ(٣٥) وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ(٣٦) لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ(٣٧)
Artinya :
Demikianlah (perintah Allah). dan Barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, Maka Sesungguhnya itu timbul dari Ketakwaan hati. Bagi kau pada binatang-binatang hadyu itu ada beberapa manfaat, hingga kepada waktu yang ditentukan, kemudian kawasan wajib (serta tamat masa) menyembelihnya ialah sesudah hingga ke Baitul Atiq (Baitullah). Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, alasannya yaitu itu berserah dirilah kau kepada-Nya. dan berilah kabar bangga kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka. Dan telah Kami jadikan untuk kau unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kau memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah dikala kau menyembelihnya dalam Keadaan bangkit (dan telah terikat). kemudian apabila telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kau bersyukur. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak sanggup mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang sanggup mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kau supaya kau mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar bangga kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Hajj : 32-37)

اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ، لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وِا ِللهِ الْحَمْدُ

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah.

Catatan: Setelah khutbah pertama selesai, maka dilanjutkankan dengan khutbah kedua. Anda sanggup mempelajarinya disini : Khutbah Kedua Idul Adha Hari Raya Haji Lengkap

Itulah contoh khutbah idul adha yang sanggup kami sahre pada kesempatan yang baik ini, yang sanggup dijadikan materi tumpuan khutbah hari raya idul adha tahun ini. Untuk hasil yang lebih maksimal, silakan Anda jabarkan lebih luas lagi dari materi khutbah diatas. Semoga bermanfaat.

Adab Mendengarkan Adzan Bagi Seorang Muslim

Kumpulan Doa Islami - Kebanyakan dari kita orang muslim melupakan adab-adab atau aturan yang telah disyariatkan oleh Allah SWT. Hal-hal yang ringan pun sering ditinggalakan, lambat laun prilaku meninggalkan ini akan berdampak kepada hal yang besar. Adzan yaitu permintaan atau panggilan yang menjadi menerangkan bahwa waktu shalat telah masuk.

Adzan merupakan salah satu syiar agama yang paling agung, lantaran mengabarkan kepada seluruh Muslim datangnya waktu shalat sebagai ibadah wajib. Adzan dikumandangkan oleh seorang muadzin. Sebagai yang mendengarkan adzan, ada budbahasa yang dianjurkan Rasulullah SAW.

(Pelajari juga: Lafadz Adzan dan Iqomah Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Artinya)

Dalam budbahasa islam bahwa ketika adzan hendak berkumandang maka diamlah lantaran jikalau kita tidak mendengarkannya ataupun menjawabnya itu akan menjadi faktor lunturnya keimanan kita.

Bahkan dalam realitasnya, banyak orang kelu lidahnya di ketika kematian. Kebanyakan orang yang nazak, ketika hampir tiba ajalnya, tidak sanggup berkata apa-apa. Lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan ‘sakaratul maut’. Ini sebabnya yaitu kebiasaan remeh kita yang sering tidak mendiamkan diri ketika adzan berkumandang.

(Pelajari juga: Fakta Unik Seputar Adzan yang Sangat Mengagumkan)

Ilustrasi: Adzan

Diriwayatkan sebuah hadist:
“Hendaklah kau mendiamkan diri ketika azan, bila tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya.”

Abu Sa’id Al-Khudri pun mengabarkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ
Artinya :
“Apabila kalian mendengar adzan maka ucapkanlah menyerupai yang sedang diucapkan muadzin,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hukum menjawab adzan yaitu sunah muakad. Ketika adzan berkumandang, kita umat muslim dianjurkan untuk sejenak meninggalkan acara dan mendengarkan kemudian menjawab adzan sebagai bentuk penghormatan kita kepada adzan tersebut.

(Pelajari juga: Lafadz Menjawab Adzan Sholat 5 Waktu Lengkap)

Rasulullah SAW pernah menjanjikan keutamaan mendengarkan dan menjawab permintaan adzan. Dalam sebuah hadits dia mengatakan:
“Barangsiapa yang mendengar bunyi adzan kemudian dia berucap: Asyhadu alla ilaaha illahu wa anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu, radlitu billahi rabba wabi muhammadin rasulan wabil islami diinan (Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dan bahwa Muhammad yaitu hamba dan Rasul-Nya, saya ridha Allah sebagai Rabb, dan Muhammad sebagai Rasul dan saya ridha Islam sebagai agama), maka Allah akan mengampuni dosanya,” (HR. Muslim (579) dari Sahl bin Sa’ad)

Ada 3 (tiga) pertanyaan besar mengenai hal ini:
  1. Bagaimana hukumnya bila berbicara ketika adzan berkumandang?
    Para ulama menyerupai Imam Syafi’i, Imam Malik bin Anas, Ishaq bin Rahuyah, dan lainnya menyampaikan bahwa berbicara ketika mendengarkan adzan hukumnya yaitu makruh. Namun bila keadaan mendesak untuk berbicara, maka berbicaralah seperlunya. Dan hendaknya tidak memperpanjang pembicaraan sehingga terluput dari memperoleh keutamaan yang besar yaitu pengampunan dosa-dosa. Jika berbicara saja sudah makruh, bagaimana dengan kegiatan lain menyerupai bercanda, atau bahkan hingga tertawa terbahak-bahak seakan menghiraukan permintaan yang agung ini. Sebagai seorang muslim seharusnya kita saling mengintrospeksi diri dalam hal budbahasa mendengarkan adzan ini.
  2. Bagaimana aturan menjawab adzan ketika sedang membaca Al-Qur’an?
    Tidak dibolehkan menjamak/mengumpulkan antara membaca Al-Qur’an dengan menjawab adzan. Karena kalau kita membaca Al-Qur’an, kita akan terlalaikan dari mendengar adzan. Sebaliknya bila kita mengikuti ucapannya muadzin, kita terlalaikan dari membaca Al-Qur’an. (Fathu Dzil Jalali wal Ikram, 2/196,197)
  3. Ketika sedang shalat apakah kita diharuskan menjawab adzan?
    Dalam madzhab Al-Imam Ahmad (Pendapat ini dianggap yang paling shahih), ketika sedang melaksanakan shalat, tidak perlu menjawab adzan yang didengar. Karena adzan merupakan zikir panjang yang sanggup menciptakan orang yang shalat tersibukkan dari shalatnya. Sementara dalam shalat ada kesibukan tersendiri, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :“Sesungguhnya dalam shalat itu ada kesibukan,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

(Pelajari juga: Lafadz Doa Setelah Adzan dan Iqomah Lengkap)

Oleh lantaran itu, marilah kita sama-sama menghormati azan dan mohon kepada Allah semoga pengecap ini tidak kelu ketika nyawa kita sedang dicabut dan kita sanggup tetap istiqomah di jalan Allah SWT.

5 Hal Yang Harus Dihindari Perempuan Ketika Haid Dan Nifas

Kumpulan Doa Islami - Seorang perempuan atau perempuan diberi anugerah oleh Allah SWT berupa haid dan nifas. Keduanya sama-sama mengeluarkan darah dari vagina. Dan hal ini menerangkan bahwa perempuan tersebut berada dalam kondisi yang sehat, lantaran sistem reproduksinya berjalan dengan baik. Tapi terkadang, banyak perempuan yang mengeluh jawaban rasa sakit ketika haid dan rasa sakit ketika melahirkan.

Tahukah Anda, bahwa itu semua merupakan hal yang paling menakjubkan bagi diri Anda. Banyak orang yang menyampaikan bahwa perempuan itu lemah, padahal tidak. Sebab, seorang perempuan yang bisa bertahan dalam kondisi sakitnya, baik itu ketika haid maupun melahirkan merupakan seorang perempuan yang sangat kuat. Dan seorang pria belum tentu bisa menjalaninya.

(Pelajari juga: Doa Niat Mandi Nifas dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya)


Dan tahukah Anda, di balik rasa sakit itu terdapat pahala yang berlipat ganda bagi kita. Benarkah demikian? Ya, di situlah ladang pahala yang sanggup diraih oleh seorang perempuan. Dan itulah jalan kita menuju surga-Nya. Sebab, ketika haid dan nifas, kesabaran kita dilatih. Jika bisa melewatinya dengan tulus dan ridho karena-Nya, insya Allah, rahmat Allah turun kepada kita.

(Pelajari juga: Doa Niat Mandi Wajib Setelah Haid / Menstruasi Lengkap)


Tapi, tidak bisa kita hanya melaksanakan itu saja. Ada hal-hal yang perlu kita perhatikan ketika masa haid atau pun nifas. Kita harus menahan diri untuk melaksanakan hal-hal yang tidak boleh dalam hukum Islam, ketika berada dalam keadaan haid atau pun nifas. Apa sajakah itu?
  1. Melakukan kekerabatan suami istri
    Allah SWT berfirman, “Oleh lantaran itu, hendaklah kalian menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid, dan janganlah kalian mendekati mereka sebelum mereka suci (mandi),” (QS. Al-Baqarah: 222).
    (Pelajari juga: 8 Adab/Etika Suami Istri dikala Berhubungan Badan)
  2. Shalat dan puasa.
    Hanya saja puasa tetap diganti sehabis keduanya suci, dan shalat tidak diganti. Rasulullah SAW bersabda, “Bukankah kalau perempuan itu haid, maka ia tidak shalat dan tidak puasa?” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

    (Pelajari juga: Bacaan-bacaan dalam Sholat)

    Ucapan Aisyah RA, “Jika kami menjalani haid pada zaman Rasulullah SAW, maka kami diperintahkan mengganti puasa, dan tidak diperintahkan mengganti shalat,” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
  3. Memasuki masjid
    Rasulullah SAW bersabda, “Aku tidak menghalalkan masjid untuk perempuan haid dan orang yang sedang berada dalam keadaan junub,” (Diriwayatkan Abu Daud).
    (Pelajari juga: Lafadz Doa Ketika Masuk dan Keluar Masjid Lengkap)
  4. Membaca Al-Quran
    Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang sedang junub dan perempuan haid tidak boleh membaca apapun dari al-Quran.”
    (Pelajari juga: Doa sehabis Membaca Al-Qur'an Lengkap)
  5. Perceraian.
    Perempuan haid tidak boleh dicerai, namun harus dinantikan sampai ia suci, dan sebelum digauli. Sebab, diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar RA menceraikan istrinya dalam keadaan haid, lalu Rasulullah SAW menyuruhnya ruju’ dengan istrinya, dan menahannya sampai ia suci. (Diriwayatkan Al-Bukhari)

Etika Atau Sopan Santun Tidur Dalam Islam Yang Patut Diketahui

Kumpulan Doa Islami - Oleh kesudahannya dalam Islam terdapat adab-adab tidur yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Seperti kita ketahui, semua mahluk hidup niscaya memerlukan istirahat sesudah melaksanakan banyak sekali aktivitasnya, salah satunya yaitu dengan tidur. Selama kita tidur, badan kita akan mengganti sel-sel yang rusak dikarenakan acara dengan sel-sel yang baru. Selain itu limbah serta uap kotor yang terjadi pun dibuang oleh badan ketika kita tidur. Tidur yaitu karunia Allah bagi manusia.

Berikut yaitu beberapa budbahasa atau etika tidur dalam islam yang patut kita ketahui sebagai seorang muslim, sebagaimana dilansir dari laman Islam Post
  1. Qoylullah
    Yaitu istirahat di pertengahan siang. Qoylullah dilakukan sesudah sholat zuhur/sholat jum’at. Kebiasaan ini dilakukan oleh para sahabat nabi.
  2. Tidur di awal malam sesudah sholat Isya, lalu berdiri lagi di awal sepertiga malam.
  3. Jangan tidur sebelum waktu isya
    Karena Rasul membencinya (khawatir kebablasan sampai pagi), dan Rasul juga membenci percakapan yang tanpa manfaat sesudah sholat isya.
  4. Menutup pintu, mematikan api/lampu dan menutup piring-piring masakan dan minuman sebelum tidur.
    Perintah ini mengandung kebaikan duniawi dan ukhrowi yaitu menjaga diri dan harta dari orang-orang yang hendak berbuat jahat terlebih lagi dari syetan.
  5. Berwudhu sebelum tidur.
    Hal ini dilakukan supaya kita berada dalam keadaan suci jika sewaktu-waktu dipanggil ke hadiratNya dalam keadaan tidur. Selain itu dengan berwudhu kita sanggup dijauhkan dari gangguan syetan dan rasa takut.
    (Pelajari juga: Lafadz Niat Wudhu Lengkap Arab Latin dan Artinya)
  6. Mengebuti kawasan tidur dengan ujung sarung/selimut sebanyak 3 kali sambil membaca basmalah.
    Ini dilakukan untuk mengusir serangga atau makhluk mistik yang berada di atasnya. Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah bersabda : Apabila salah seorang dari kalian hendak tidur maka kebutilah kawasan tidurnya dengan ujung sarungnya alasannya yaitu bekerjsama ia tidak tahu apa yang akan menimpa kepadanya.
  7. Jangan tidur satu selimut antara pria dengan pria (dewasa), wanita dengan wanita (dewasa).
  8. Berbaring ke sisi kanan ketika tidur, posisi asisten di tekuk di bawah pipi kanan.
    Posisi tidur ibarat ini paling elok untuk manusia, alasannya yaitu organ-organ dalam badan tidak saling bertumpang tindih, semua pada tempatnya.
  9. Membaca ayat Kursi, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, Annas, dan 2 ayat terakhir Al-Baqoroh sebelum tidur.
    (Pelajari juga: Bacaan Doa Ayat Kursi Lengkap Arab, Latin dan ARtinya)
  10. Membaca doa sebelum tidur
    (Pelajari juga: Lafadz Doa Sebelum Tidur dan Doa Setelah Bangun dari Tidur)

Itulah beberapa budbahasa ketika tidur dalam islam yang patut kita amalkan. Semoga bermanfaat.

Kisah Seorang Nenek Yang Tak Pernah Berhenti Berdoa

Kumpulan Doa Islami - Seorang Dr Ahli Bedah populer (Dr. Ishan) tergesa-gesa menuju airport. Beliau berencana akan menghadiri Seminar Dunia dalam bidang kedokteran, yang akan membahas inovasi terbesarnya di bidang kedokteran.

Setelah perjalanan pesawat sekitar 1 jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di airport terdekat.

Beliau mendatangi ruangan penerangan dan berkata: Saya ini dokter special, tiap menit nyawa insan bergantung ke saya, dan kini kalian meminta aku menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam?

Pegawai menjawab: Wahai dokter, kalau anda terburu-buru anda bisa menyewa mobil, tujuan anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan kendaraan beroda empat 3 jam tiba.

Dr. Ishan baiklah dengan seruan pegawai tersebut dan menyewa mobil. Baru berjalan 5 menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang menyebabkan jarak pandang sangat pendek.

Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya, dihampirilah rumah tersebut dan mengetuk pintunya. Terdengar bunyi seorang perempuan tua: Silahkan masuk, siapa ya? Terbukalah pintunya.

Dia masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk istirahat duduk dan mau meminjam telponnya. Ibu itu tersenyum dan berkata: Telpon apa Nak? Apa anda tidak sadar ada dimana? Disini tidak ada listrik, apalagi telepon. Namun demikian, masuklah silahkan duduk saja dulu istirahat, sebentar aku buatkan teh dan sedikit masakan utk menyegarkan dan mengembalikan kekuatan anda.

Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, kemudian memakan hidangan. Sementara ibu itu sholat dan berdoa serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak diatas kasur disisi ibu tersebut, dan ia terlihat gelisah diantara tiap sholat. Ibu tersebut melanjutkan sholatnya dengan do’a yang panjang.

Dokter mendatanginya dan berkata: Demi Allah, anda telah membuat aku kagum dengan keramahan anda dan kemuliaan adat anda, semoga Allah menjawab do’a-do’a anda.

Berkata ibu itu: Nak, anda ini yakni ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan do’a-do’a aku sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu.

Bertanya Dr. Ishan: Apa itu do’anya?

Ibu itu berkata: Anak ini yakni cucu saya, ia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada disini. Mereka berkata kepada aku ada seorang dokter jago bedah yang akan bisa menyembuhkannya; katanya namanya Dr. Ishan, akan tetapi ia tinggal jauh dari sini, yang tidak memungkinkan aku membawa anak ini ke sana, dan aku khawatir terjadi apa-apa di jalan. Makanya aku berdo’a kepada Allah biar memudahkannya.

Menangislah Dr. Ishan dan berkata sambil terisak: Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh do’a ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki usang serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, Hanya untuk mengantarkan aku ke ibu secara cepat dan tepat. Saya lah Dr. Ishan Bu, sungguh Allah subhanahu wa ta’ala telah membuat alasannya yakni menyerupai ini kepada hambaNya yang mukmin dengan do’a.

Ini yakni perintah Allah kepada aku untuk mengobati anak ini.

Doa Mohon Kesolehan (Doa Nabi Ibrahim Dikala Final Membangun Ka'bah Bersama Ismail)

Kumpulan Doa Islami - Alhamdulillah pada kesempatan ini kami masih dapat membuatkan doa-doa islami bahasa arab, latin dan artinya. Sudah cukup usang kami tidak menciptakan artikel perihal bacaan doa-doa, namun pada kesempatan ini insya Allah akan kami share lafadz doa mohon kesolehan yang mana doa ini merupakan Doa nabi Ibrahim dikala Membangun Ka'bah.

(Pelajari juga: Doa-doa Para Nabi dan Rasul yang Diabadikan dalam Al-Qur'an)

Diterangkan dalam Al-Quran bahwa Nabi Ibrahim a.s. membaca doa berikut ini sesudah final membangun Baitul Haram (Kabah). Yang dikala itu ditimpa banjir besar (zaman Nabi Nuh as), lalu Nabi Ibrahim a.s dibantu puteranya Ismail a.s untuk membangun kembali ka'bah tersebut. Setelah final mereka berdua berdoa dengan lafazh doa berikut ini:

Ilustrasi : Berdoa
 
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Artinya :
"Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada Kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji Kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah : 127-128)

Itulah Doa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dikala final membangun Ka'bah sesudah dilanda banjir besar. Doa tersebut sepantasnya kita amalkan setiap hari, atau minimal kita panjatkan sesudah final sholat fardhu 5 waktu biar supaya kita semua menjadi orang-orang yang sholeh, orang yang taat dan tunduk kepada Allah SWT serta diterimanya taubat kita. Amin Ya Allah, Ya Rabbal 'Alamiin.

Keutamaan Waktu Dan Fadilah Bacaan Sholat Tasbih Malam Hari

Bacaan Doa Setelah Sholat Tasbih. Sholat tasbih yakni sholat sunnat yang mempunyai banyak manfaat keutamaan dan keistimewaan yang harus kita raih demi tercapainya kebahagiaan dunia dan akherat, lantaran arti tasbih itu yakni mensucikan diri kepada Alloh SWT, alangkah baiknya orang yang bersuci dan sangat mendekatkan dirinya kepada sang pencipta yaitu Alloh SWT.

Maka denga hal menyerupai itu kami di sini akan mengembangkan ilmu perihal keiti mewaan atau fadhilah dan manfaat sholat tasbih dengan memakai goresan pena arab latin dan di lengkapi dengan artinya guna untuk mempermudah pemahaman bagi anda semua dalam menabarkan dari dalil dali mengenai ke istimewaan dari sholat itu.

Namun sebelum kita mengetahia keistimewaan sholat tasbih itu alangkah baiknya kita mengetahui dulu bacaan tasbih tersebut, lantaran kita harus tau apa arti yang di bacakan itu supaya menambah kekhusuan dalam membacannya dan kita sungguh-sungguh memohon ampunan kepada Alloh SWT lantaran Alloh telah menjamin atas dikabulkannya doa setiap hambannya,sholat ini di namakan sholat tasbih lantaran di dalamnya terdapat banyak bacaan tasbih yang kita baca menyerupai kalimat bacaan tasbih yang benar goresan pena bahasa arab lengkap di bawah ini:

 Sholat tasbih yakni sholat sunnat yang mempunyai banyak manfaat keutamaan dan keistimewaa Keutamaan Waktu Dan Fadilah Bacaan Sholat Tasbih Malam Hari

BACAA TASBIH

سُبْحَانَ اللهِ ، وَالْحَمْدُ ِللهِ ، وَ لآ إِلهَ إِلاَّ اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُوَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Subhaanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallahu wallahu akbar, wala hawla wala quuwata illa billahil 'aliyyil 'adzim.

Artinya : "Maha Suci Allah dan segala kebanggaan bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar. Tiada suatu daya dan kekuatan melainkan dengan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

KEISTIMEWAAN TASBIH

1. Kalimat yang paling dipilih Allah swt

Suatu kali Rasulullah ditanya apakah ucapan yang paling unggul? Rasulullah menjawab,

مَا اصْطَفَى اللهُ لِمَلاَئِكَتِهِ أَوْ لِعِبَادِهِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

‘Yang dipilih Allah swt terhadap para malaikat-Nya dan hamba-Nya yakni ucapan: Subhanallahi wa bihamdihi’ (Riwayat Muslim)

2. Memberatkan timbangan amal

Rasulullah bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِى الْمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ

‘Ada dua kalimat yang keduanya ringan diucapkan di pengecap namun memberatkan timbangan amal dan keduanya disukai oleh ar-Rahman, yaitu: Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil azhim’ (Riwayat Bukhari dan Muslim)

3. Menghapus dosa yang banyak

Rasulullah bersabda,

مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ

Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallahi wa bi hamdihi 100x maka Allah dihapuskan kesalahan meskipun kesalahannya itu sebanyak buih lautan’ (Riwayat Bukhari dan Muslim)

4. Punya perkebunan kurma di surga

مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِى الْجَنَّةِ

‘Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallahil azhimi wa bi hamdihi, maka ditanamkan baginya satu pohon kurma di surga’ (Riwayat at-Tirmidzi)

5. Terhindar dari kesedihan dan penyakit-penyakit berat (misal: stroke)

Suatu kali Qabishah al-Makhariq mendatangi Rasulullah dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, ajarkan saya beberapa kalimat (ucapan) yang dengannya Allah memberi manfaat kepadaku, lantaran sungguh umurku sudah renta dan saya merasa lemah untuk melaksanakan apapun’. Lalu Rasulullah berkata, ‘Adapun untuk duniamu, maka ketika engkau akhir shalat Shubuh, maka ucapkanlah tiga kali:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Jika engkau membacanya, maka engkau terhindar dari kesedihan, kusta (lepra), penyakit biasa, belang, lumpuh akhir pendarahan otak (stroke)…’ (Riwayat Ibnu as-Sunni dan Ahmad)

6. Senjata menghadapi duduk masalah besar

Diriwayatkan dari Abu Hurayrah, bahwa bila Rasulullah menghadapi duduk masalah penting, maka dia mengangkat kepalanya ke langit sambil mengucapkan: Subhanallahil azhim, dan bila dia bersungguh-sungguh dalam berdoa, maka dia mengucapkan: Ya hayyu ya qoyyum (Riwayat at-Tirmidzi)

7. Senjata menghadapi krisis pangan

Rasulullah bersabda,
طَعَامُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِي زَمَنِ الدَّجَّالِ طَعَامُ الْمَلاَئِكَةِ: التَّسْبِيْحُ وَالتَّقْدِيْسُ، فَمَنْ كَانَ مَنْطِقُهُ يَوْمِئِذٍ التَّسْبِيْحَ أَذْهَبَ اللهُ عَنْهُ الْجُوْعَ

‘Makanan orang beriman pada zaman munculnya Dajjal yakni masakan para malaikat, yaitu tasbih dan taqdis. Maka barangsiapa yang ucapannya pada dikala itu yakni tasbih, maka Allah akan menghilangkan darinya kelaparan’ (Riwayat al-Hakim)

Itulah yang sanggup saya sampaikan mengenai sholat tasbih dan keistimewaannya, begitu juga kami sajikan artikel selanjutnya doa nisfu sya,ban, amalan malam nisfu sya,ban, doa sholat hajat, doa sholat tahajud, doa sholat dhuha niat puasa ramadhan dan masih banyak lagi yanglainnya makanya terus saja update disini, supaya kita semua sanggup melaksanakannya demi mencapai ridlo Alloh SWT. Amiiiin.

Lafadz Doa Shalat Hajat Arab Latin Lengkap Dengan Artinya

Lafadz Doa Shalat Hajat Arab Latin Lengkap Dengan Artinya - Sahabat Setia dimanapun berada semoga selamanya berada dalam lindunga Alloh SWT.Nah disini Admin rupanya akan melanjutkan lagi dari pada postingan yang telah dipublikan tadi mengenai tata cara shalat hajat untuk lebih semuprnanya maka kita akhiri shalat itu dengan bacaan Doa yang khusuh dibaca sehabis shalat hajat.

Dengan membaca doa besar keinginan bahkan merupakan suatu keyaqinan kita kepada Alloh SWT atas terkabulkannya segala apa yang kita inginkan, menyerupai pada sholat hajat namun keinginan tersebut bukanlah sesuai dengan keinginan kita namun itu yakni merupakan kehendak Alloh yang akan lebih manfaat bagi kita dan mengenai waktunya juga tidak pada waktu yang kita tentukan, namun itu terdapat pada waktu yang Alloh telah dipastikan untuk kita.

Makanya dikala sedang berdoa hati kita harus diikuti dengan keyaqinan kepada Alloh SWT atas dikabulkannya doa kita, alasannya yakni Alloh SWT telah menjanjikan kepada kita sebagai hambanya sebagai mana janjinya "Berdoalah kalian kepada ku dan niscaya saya mengabulkan-NYA"

Lafadz Doa Shalat Hajat Arab Latin Lengkap Dengan Artinya Lafadz Doa Shalat Hajat Arab Latin Lengkap Dengan Artinya

Namun sehabis selesai mengerjakan Shalat Hajat alangkah baiknya kita membaca istigpar dulu sebagai mana keterangan dalam kitab Tajul Jamil lil Ushul, dianjurkan membaca istigfar 100x, menyerupai kalimat istigfar yang biasa kita baca atau sanggup juga membaca istigfar sebagai berikut:

Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Tuhanku, dari dosa-dosa, dan saya bertaubat kepada-Mu”

Selesai membaca istigfar kemudian membaca shalawat nabi 100x, yakni:

Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.

Artinya: “Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas junjungan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.”

Setelah itu gres kita membaca doa shalat hajat dengan bacaan menyerupai yang seringkali dibaca oleh Nabi kita Muhammad SAW menyerupai bacaan di bawah ini dalam bahasa arab, latin dan dilengkapi dengan artinya:


لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لاَتَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِىَ لَكَ رِضَا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ


Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli itsmin Laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.

Artinya :Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah saya memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh laba pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang menerima kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.

Nah itulah yang sanggup admin sampaikan dalam Artikel ini memngenai bacaan doa shalat hajat arab, latin lengkap dengan artinya, begitu juga kami telah mengembangkan tata cara sholat dhuha sholat dhuha, tahajud, istikharah amalan malam nisfu sya'ban dan masih banya lagi yang lainnya. Semoga dengan adanya goresan pena ini bagi kita yang masih belum hapal sanggup menghapalkannya dan bagi yang sudah hapal semoga menjadi materi pengingat barang kali kita lupa lagi alasannya yakni yang namanya insan itu niscaya ada lupannya.

Tata Cara Niat Dan Bacaan Doa Sehabis Sholat Istikharah Untuk Jodoh

Tata Cara Niat Dan Bacaan Doa Setelah Shalat Istikharah - Terkadang kita sering menghadapi aneka macam macam mas'alah yang mempunyai urgensi(tingkat kepentingan)yang sama bagi kita .Kita pun ingin memohon secara istikharah, namun gundah bagai mana tata caranya. Praktis mudahan dengan adanya goresan pena ini jadi jalan pintas untuk memudahkannya tata cara shalat istikharah yang benar sesuai dengan anutan Rosululloh SAW.

Shalat istikharah ialah merupakan shalat sunat yang harus dikerjakan ketika waktu seseorang hendak memohon petunjuk pada Alloh, untuk memilih keputusan yang benar waktu dihadapkan kepada beberapa pilihan yang kita ragukan sebab dengan Istikharah kita akan mendapat petunjuk yang mengarah kepada permas'alahan kita baik atau buruknya itu bisa kita fahami, namun waktu shalat istikharah lebih utama dilaksanakan pada malam hari tapi bisa uga di laksanakan pada siang harinya di waktu pagi ibarat melaksanakan sholat idul fitri dan sholat dhuha uga sholat sunnah lainnya, asal angan pada waktu yang di haramkan untuk melaksanakan sholat.

Sebelum datangnya Islam,masyarakat jahiliyah yang mana pada waktu itu bila mana seseorang punya keinginan maka mereka datanglah ke azlam yang berada bersahabat baitulloh untuk memilih keinginanya baik atau buruknya mereka selalu menggantungkan nasibnya setiap akan memulai pekerjaan apapun, tapi setelah Islam tiba maka cara yang ibarat itu diganti dengan adanya shalat istikharah. Nah untuk itu supaya kita tau bagai mana sholat istikharah maka kami di sini akan mengembangkan Ilmu dengan tema Tata Cara Shalat Istikharah lengkap Dengan Doanya ibarat dibawah ini:

Tata Cara Niat Dan Bacaan Doa Setelah Shalat Istikharah Tata Cara Niat Dan Bacaan Doa Setelah Sholat Istikharah Untuk Jodoh

Tata Cara Melaksanakan Shalat Istikharah
Sebelum kita melaksanakan Shalat istikharah sebaiknya kita terlebih dahulu kosongkan pikiran dan hati kita dari kecondongan kepada salah satu pilihan dengan cara perbanyak beristighfar supaya dijauhi dari aneka macam bisikan setan.

1. Istikharah dilakukan ketika seseorang bertekad untuk melaksanakan satu hal tertentu. Artinya memang benar-benar butuh dukungan Allah dalam memilih pilihan. Bukan sebatas lintasan batin.

2. Bersuci, baik wudhu atau tayammum.

3. Kalau sholatnya di masjid, lebih baik sholat tahiyatul masjid dulu, plus sholat dhuha, atau witir (tergantung waktu)

4. Niat shalat istikharah ketika takbiratul ihram:

أُصَلِّي سُنَّةَ اْلإِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْن لِلَّهِ تَعَال

Ushalli Sunnatal Istikharaati Rak’ataini Lillahi Ta’aala..”

Artinya: saya salat sunnat istikharah sebab Allah SWT.

5. Tidak ada bacaan surat khusus ketika shalat. Artinya cukup membaca Al-Fatihah (ini wajib) dan surat atau ayat yang dihafal.

Lebih bagus
– Rakaat pertama: Baca surah Al-fatihah dan surah Al-kafirun

– Rakaat kedua: Baca surah Al-fatihah dan surah Al-ikhlas

5. Setelah salam Disunatkan membaca hamdalah dan shalawat. Kemudian membaca doa dengan mengangkat kedua tangan.
Caranya: membaca doa ibarat di bawah. Selesai doa pribadi menyebutkan keinginannya dengan bahasa bebas.

6. Melakukan apa yang menjadi tekadnya. Jika menjumpai halangan, berarti itu arahan bahwa Allah tidak menginginkan hal itu terjadi pada anda.

7.Apapun hasil final setelah istikharah, itulah yang terbaikbagi kita. Meskipun bisa jadi tidak sesuai dengan cita-cita sebelumnya. Karena itu, kita harus berusaha ridha dan lapang dada dengan pilihan Allah untuk kita.

Waktu yang baik untuk Shalat Istikharah
Pada dasarnya salat istikharah sanggup dilaksanakan kapan saja, selain pada waktu-waktu yang terlarang untuk shalat. Namun dianjurkan pada waktu sepertiga malam terakhir ibarat Shalat Tahajud sebab kalau dilakukan pada keheningan malam sebab berpotensi lebih sanggup mendatangkan kekhusyukan.

Bacaan Doa Setelah Sholat Istikhara Arab, Latin Dan Artinya

اَللهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ. فَاِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَآاَقْدِرُ وَلَآاَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَخَيْرٌلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ فَاقْدُرْهُ لِىْ وَيَسِّرْهُ لِىْ ثُمَّ بَارِكْ لِىْ فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَشَرٌّلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِىْ وَعَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّىْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْلِى الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِىْ بِهِ.

ALLOOHUMMA INNI ASTAKHIIRUKA BI'ILMIKA WA ASTAQDIRUKA BIQUDROTIKA WA AS ALUKA MIN FADHLIKAL 'ADZHIIMI. FAINNAKA TAQDIRU WALAA AQDIRU WALAA A'LAMU WA ANTA 'AL-LAAMULGHUYUUBI. ALLOOHUMMA INKUNTA TA'LAMU ANNA HAADZAL AMRO KHOIRUN LII FII DIINII WAMA'AASYII FAQDURHU LII WA YASSIRHU LII TSUMMA BAARIKLII FIIHI WA INKUNTA TA'LAMU ANNA HAADZAL AMRO SYARRUN LII FII DIINII WA MA'AASYII WA 'AAQIBATI AMRII WA 'AAJILIHI FASHRIFHU 'ANNII WASHRIFNII 'ANHU WAQDURLIL KHOIRO HAITSU KAANA TSUMMA RODH-DHINII BIHI.

Artinya :Wahai Allah, bahu-membahu saya mohon pilihan olehMu dengan ilmu-Mu, dan mohon kepastian-Mu dengan kekuasaan-Mu, serta mohon kepada-Mu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sebab Engkaulah Dzat yang berkuasa, sedang saya tiada kuasa, dan Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui, sedang saya tiada mengetahui, dan Engkaulah Dzat yang mengetahui yang ghoib. Wahai Allah, bila adanya, Engkau ketahui bahwa urusan ini ........ ialah baik bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan akhir urusanku untuk masa kini maupun besoknya, maka kuasakanlah bagiku dan permudahkanlah untukku, kemudian berkahilah dalam urusan itu bagiku. Namun jikalau adanya, Engkau ketahui bahwa urusan itu ......... menjadi jelek bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan risikonya persoalanku pada masa kini maupun besoknya, maka hindarkanlah saya dari padanya, kemudian tetapkanlah bagiku kepada kebaikan, bagaimanapun adanya kemudian ridhoilah saya dengan kebaikan itu.

Dalil disyariatkannya shalat istikharah.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu 'anhu ia berkata,

>
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُعَلِّمُ أَصْحَابَهُ الاِسْتِخَارَةَ فِى الأُمُورِ كُلِّهَا ، كَمَا يُعَلِّمُ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ يَقُولُ « إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِك وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاقْدُرْهُ لِى وَيَسِّرْهُ لِى ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِى الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِى – قَالَ – وَيُسَمِّى حَاجَتَهُ

"Rasulullah SAW mengajari para shahabatnya untuk melaksanakan tata carashalat istikharah dalam setiap urusan, sebagai mana ia mengajari surat dari al-Qur'an.Beliau bersabda," bila kalian ingin melaksanakan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat fardhu, kemudian hendaklah ia berdo'a:

 "Rasulullah SAW mengajari para shahabatnya untuk melaksanakan tata carashalat istikharah dalam setiap urusan, sebagai mana ia mengajari surat dari al-Qur'an.Beliau bersabda," bila kalian ingin melaksanakan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat fardhu, kemudian hendaklah ia berdo'a:

Allahumma  inni astakhiruka biilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka  min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa talamu wa laa alamu,  wa anta allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta talamu hadzal amro  (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii aajili amrii wa aajilih  (aw fii diinii wa maaasyi wa aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu  lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta taamu annahu syarrun  lii fii diini wa maaasyi waaqibati amrii (fii aajili amri wa  aajilih) fash-rifnii anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma  rodh-dhinii bih.

Ya Alloh sesungguhnya saya beristikharah pada-Mu dengan Ilmu-Mu, saya memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, saya meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu.Sesungguhnya engkau menakdirkan dan saya tidaklah bisa melakukannya.Engkau yang Maha Tahu, sedangkan saya tidak tahu.Engkau yang yang mengetahui kasus yang gaib.

Ya Alloh, bila Engkau mengetahui bahwa kasus ini baik bagi ku dalam urusanku didunia dan akherat,(atau baik bagi agama, kehidupan dan final urusanku), sehingga takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku, dan berkahilah ia untukku.

Ya Alloh, jikalau Engakau mengetahui bahwa kasus tersebut tidak baik bagi agama, kehidupan, dan final urusanku (atau baik bagiku dalam urusanku didunia dan akherat),maka palingkanlah ia dariku, serta palingkanlah saya darinya, dan takdirkanlah yang paling baik untukku apapun keadaan dan jadikanlah saya ridha dengannya.selanjutnya ia menyebutkan keinginnannya".(HR Ahmad, Al-Bukhari, Ibnu Hibban, Al-Baihaki dan yang lainnya)

Sekian dan terima kasih supaya ada keuntungannya perihal tata cara niat dan bacaan doa setelah sholat istikharah dalam bahasa arab latin lengkap dengan artinya begitu juga kami sajikan pengertian sunnah pengertian bid'ah, pengertian jamak qashar, sholat jenazah, pengertian doa dan masih banyak yang lainnya. Semoga kita semua bisa melaksanakannya supaya bisa mendapat kebaikan dalam segala hal yang kita inginkan.

Tata Cara Dan Bacaan Shalat Tasbih Lengkap Dengan Doanya

Tata Cara Dan Bacaan Shalat Tasbih Lengkap Dengan Doanya - Shalat tasbih yakni merupakan shalat sunnah yang didalamnya banyak membaca kalimat tasbih (kalimat “Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar”) sehingga bacaan tasbihnya itu sebanyak 300 kali (4 raka’at masing-masing 75 kali tasbih). Shalat ini diajarkan Rasulullah SAW kepada pamannya yakni sayyidina Abbas bin Abdul Muthallib. Namun beberapa ulama berbeda pendapat perihal hal ini.

Untuk pelaksanaan shalat sunnah tasbih itu sangat dianjurkan bagi kita sebagai umat muslim bahkan kalau bisa dilakukannya setiap malam . Jika tidak bisa maka dilakukan satu kali seminggu. Jika tidak bisa dilakukan sekali sebulan . Kalau tidak bisa juga sanggup dilakukan sekali setahun. Kalau tidak bisa juga dilakukan pada tiap tahun, setidak tidaknya sekali seumur hidup.

Tata cara melaksanakan sholat tasbih yakni sama dengan melaksanakan shalat sunnah lainnya. Perbedaannya hanya pada niatnya dan memperbanyak bacaan tasbih. shalat ini tidak disunnahkan berjamaah. Bila dikerjakan pada waktu malam lebih utama dilakukan 4 rakaat dengan dua kali salam. Dan bila dikerjakan siang hari maka bisa dilakukan 4 rakaat dengan satu kali salam.

Tata Cara Dan Bacaan Shalat Tasbih Lengkap Dengan Doanya Tata Cara Dan Bacaan Shalat Tasbih Lengkap Dengan Doanya

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Tasbih
1. Niat sholat tasbih kemudian takbiratul ihram

a.أُصَلِّى سُنَّة التَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالى


"Usholli sunnatat-tashbiihi rok'ataini lillahi taa'alaa"
Artinya; Niat saya Shalat sunnah tasbih dua rakaat alasannya Alloh Ta'alaa

Niat tersebut untuk shalat tasbih yang dilakukan dengan dua kali salam, sedang untuk yang satu kali salam sebagai berikut:

b.أُصَلِّى سُنَّة التَّسْبِيْحِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لله تعالى


"Usholli sunnatat-tashbiihi arba'a roka'aatin lillahi ta'aalaa"
Artinya; Niat saya Shalat sunnah tasbih empat rakaat alasannya Alloh Ta'alaa

2. Membaca surat alfatihah 1 kali dilanjutkan membaca surah al kafiruun. Lebih utama lagi membaca surah surah alquran yang dimulai dengan kalimat tasbih menyerupai surat al hadid , al hasyr, ash shaff.
3. Sesudah membaca surah dilanjutkan dengan membaca tasbih 15 kali
4. Ketika Ruku sebanyak 10 kali
5. Ketika I'tidal membaca tasbih lagi 10 kali
6. Ketika Sujud membaca tasbih 10 kali
7. Duduk diantara dua sujud membaca tasbih 10 kali.
8. Lalu sujud kembali dengan membaca tasbih 10 kali.
9. Pada waktu duduk istirahat sebelum berdiri atau sebelum salam, membaca 10 kali
10. hal ini dilakukan pada setiap rakaat hingga 4 rakaat

Demikianlah rinciannya, bahwa shalat Tasbih dilakukan sebanyak 4 raka’at dengan sekali tasyahud, yaitu pada raka’at yang keempat kemudian salam (jika dilakukan pagi hari). Bisa juga dilakukan dengan cara dua raka’at-dua raka’at (jika dilakukan malam hari), Sesuai yang diterangkan oleh Rasulullah SAW: “Shalat malam itu, dua-dua” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim) di mana setiap dua raka’at membaca tasyahud kemudian salam.

Waktu Pelaksanaan Shalat Tasbih

Waktu dan keutamaan shalat tasbih yakni setelah tenggelamnya matahari, sebagaimana dalam riwayat ‘Abdullah bin Amr. Tetapi dalam riwayat Ikrimah yang mursal diterangkan bahwa boleh malam hari dan boleh siang hari. Wallâhu A’lam. Anjuran shalat tasbih ini sebagaimana yang disabdakan oleh Baginda Rasulullah SAW dalam sebuah hadist dari Ibnu ‘Abbas:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُ: أَنََّ رَسُوْلُ اللهِ صَلََّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلََّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَلِّبْ: يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهْ !! أَلاَ أُعْطِيْكَ؟ أَلاَ أُمْنِحُكَ؟ أَلاَ أُحِبُّكَ؟ أَلاَ أَفْعَلُ بِكَ عَشَرَ خِصَالٍ, إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللهُ لَكَ ذَنْبِكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ, قَدِيْمَهُ وَحَدِيْثَهُ, خَطْأَهُ وَعَمْدَهُ, صَغِيْرَهُ وَكَبِيْرَهُ, سِرَّهُ وَعَلاَنِيَّتَهُ. عَشَرَ خِصَالٍ, أَنْ تُصَلِّيْ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُوْرَةً, فَإِذَا فَرَغْتَ مِنَ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ, وَأَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاََّّ اللهِ وَالله ُأَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً, ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُوْلُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا, ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ الرُّكُوْعِ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا, ثُمَّ تَهْوِيْ سَاجِدًا فَتَقُوْلُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا, ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ السُّجُوْدِ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا, ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا, ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا, فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُوْنَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ, إِذَا اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيْهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ, فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِيْ كُلِّ جُمْعَةٍ مَرَّةً, فَإِنْ لََمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً, فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةِ مَرَّةً, فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمْرِكَ مَرَّةً.


Artinya: “Dari Ibnu ‘Abbâs, bekerjsama Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada ‘Abbâs bin ‘Abdul Muththalib, ‘Wahai ‘Abbas, wahai pamanku, maukah kau apabila saya beri? Bolehkah sekiranya saya beri petunjuk padamu? Tidakkah kau mau? saya akan tunjukkan suatu perbuatan yang mengandung 10 keutamaan, yang jikalau kau melakukannya maka diampuni dosamu, yaitu dari awalnya hingga akhirnya, yang usang maupun yang baru, yang tidak disengaja maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang nampak. Semuanya 10 macam. Kamu shalat 4 rakaat. Setiap rakaat kau membaca Al-Fatihah dan satu surah. Jika telah selesai, maka bacalah Subhanallâhi wal hamdulillâhi wa lâ ilâha illallâh wallahu akbar sebelum ruku’ sebanyak 15 kali, kemudian kau ruku’ kemudian bacalah kalimat itu di dalamnya sebanyak 10 kali, kemudian bangkit dari ruku’ (I’tidal) baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian sujud baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian bangkit dari sujud baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian sujud lagi dan baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian bangkit dari sujud sebelum berdiri baca lagi sebanyak 10 kali, maka semuanya sebanyak 75 kali setiap rakaat. Lakukan yang demikian itu dalam empat rakaat. Lakukanlah setiap hari, kalau tidak bisa lakukan setiap pekan, kalau tidak bisa setiap bulan, kalau tidak bisa setiap tahun dan jikalau tidak bisa maka lakukanlah sekali dalam seumur hidupmu." (HR. Abu Daud no. 1297)

Itulah yang sanggup saya sampaikan mengenai waktu dan tata cara bacaan shalat tasbih yang benar lengkap dalam bahasa arab latin dan artinya,  namun nutuk bacaan do'anya kami telah menyajikan   doa sholat tasbih lengkap dengan artinya dan bukan hanya itu saja ami menyajikannya menyerupai sholat jamak qashar, sholat tahajud, sholat tasbih dan yang lainnya. Semoga dengan melaksanakan sholat tasbih ini kita mendapat kemanfaatan, fadilah serta nasihat demi tercapainyq kebahagiaan dunia dan akherat.

Pengertian Dan Tata Cara Niat Shalat Jamak Dan Qashar Lengkap Artinya

Pengertian Dan Tata Cara Niat Shalat Jamak Dan Qashar - Pengertian Jamak yaitu mengumpulkan, sedangkan berdasarkan istilah ialah mengumpulkan dua sholat fardlu yang dikerjakan dalam satu waktu dan dikerjakan secara berturut-turu.Misalnya,mengerjakan shalat zhuhur dan 'ashar pada waktu shalat zhuhur. Pertama mengerjakan shalat zhuhur dan sesudah selesai dilanjutkan dengan shalat 'ashar tanpa terpisah oleh dzikir atau acara lainnya.

Namun kalau seandainya antara dua sholat terpisah contohnya dengan wiridan atau kalimat-kalimat lainnya maka sholat tersebut dilarang di jamak  tapi laksanakanlah ibarat sholat biasa saja, alasannya tidak ada aturan atau dalil untuk melaksanakan sholat jamak, makanya kita sebelum melaksanakan sholat jamak harus faham dulu tata cara sholat jamak supaya pekerjaan kita ini syah berdasarkan hukum/ajaran islam.

Maka dengan demikian kami di sini akan menyebarkan ilmu lewat media umum ini perihal pengkajian aturan agama terutama pada pelaksanaan shalat jamak qashar, alasannya sholat yaitu merupakan poko dalam agam Islam sehingga Islam menunjukkan fasilitas bagi umatnya untuk melaksanakan sholat saat kita sedang bepergian dengan cara shalat jamak dan qashar.

Pengertian Dan Tata Cara Niat Shalat Jamak Dan Qashar Pengertian Dan Tata Cara Niat Shalat Jamak dan Qashar Lengkap Artinya

Makara Sholat jamak merupakan salah satu fasilitas atau keringanan(rukhsah) yang diberikan oleh Alloh SWT kepada umat Nabi Muhammad SA. Sholat jamak pernah di laksanakan oleh Rosululloh SAW sebagai mana hadist yang di riwayatkan Ibnu Abbas ra

عن ابن عباس قال جمع رسول الله -صلى الله عليه وسلم- بين الظهر والعصر والمغرب والعشاء بالمدينة فى غير خوف ولا مطر. فى حديث وكيع قال قلت لابن عباس لم فعل ذلك قال كى لا يحرج أمته

Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata : “Rasulullah menjamak shalat Zhuhur dan 'Ashar serta shalat Maghrib dan 'Isya' di Madinah tanpa adanya rasa takut dan tidak juga hujan” dan dalam hadis Waki’ berkata : “Saya bertanya Ibnu Abbas, kenapa dia demikian itu?” Dia menjawab : “Agar umatnya tidak merasa berat” (HR. Muslim)

Sholat-Sholat yang boleh dijamak yaitu sholat Zhuhur dijamak dengan Ashar, shalat Magrib dijamak dengan waktu'Isya. Adapun shalat Shubuh dilarang dijamak dengan shalat lainnya dan tetep dilaksanakan pada waktunya sendiri, walaupun dalam kendaraan. Demikian pula shalat 'Ashar dilarang dijamak dengan 'Isya.

Syarat-syarat menjamak
Menjamak shalat hukumnya mubah, artinya diperbolehkan menjamak bagi orang-orang yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Musafir atau dalam perjalanan, denga jarak minimal 81 km (menurut akad sebahagian besar ulama)
b. Bukan dalam perjalanan maksiat
c. Dalam keadaan ketakutan, ibarat sakit, hujan lebat, angin angin puting-beliung atau musibah lainnya. Syarat ketiga bagi orang yang senang melaksanakan shalat berjama'ah di masjid.

Macam-macam shalat jamak
Shalat jamak terbagi kepada dua bagia, yaitu:

a. Jamak Takdim
Jamak Takdim ialah mengumpulkan dua shalat pardlu untuk dikerjakan gotong royong pada waktu shalat yang pertam.Misalnya, Magrib dengan Isya dilaksanakan pada waktu magrib.

Syarat-syarat Jama Takdim adalah:
1. Dimulai dari shalat yang pertama
2. Nian jamak padashalat yang pertama
3. Berturut-turut antara shalat yang pertama dengan shalat yang kedua
4. Masih dalam perjalanan

b. Jamak Takhir
Jamak Takhir yaitu mengumpulkan dua shalat fardlu untuk dikerjakan secara gotong royong pada waktu shalat yang kedua.Misalnya, Zhuhur dengan 'Ashar dilaksanakan pada waktu"ashar, Magrib dengan 'Isya dilaksanakan pada waktu 'Isya.

Syarat-syarat Jamak Takhir:
1. Niat menjamak sesudah datang waktu shalat yang pertama
2. Kedua shalat dikerjakan masih dalam perjalanan

Niat Shalat Jamak Taqdim
- Niat shalat jamak taqdim Dzuhur dengan Ashar:

أصلي فرض الظهر جمع تقديم بالعصر فرضا لله تعالي

Teks latin: Ushalli fardaz-Dzuhri jam'a taqdimin bil Ashri fardan lillahi Ta'ala
Artinya: Saya niat shalat Dzuhur jamak dengan Ashar alasannya Allah

- Niat shalat jamak taqdim Maghrim dengan Isya:

أصلي فرض المغرب جمع تقديم بالعشاء فرضا لله تعالي

Teks latin: Ushalli fardal Maghribi jam'a taqdimin bil Isya'i fardan lillahi Ta'ala
Artinya: Saya niat shalat Maghrib jamak dengan Isya alasannya Allah

Niat Shalat Jamak Takhir
- Niat shalat jamak ta'khir Dzuhur dan Ashar:

أصلي فرض الظهر جمع تأخير بالعصر فرضا لله تعالي

Teks latin: Ushalli faraz-Dzuhri jam'a ta'khirin bil Ashri fardan lillahi taala
Artinya: Saya niat shalat Dzuhur jamak ta'khir dengan Ashar alasannya Allah

- Niat shalat jamak ta'khir Maghrib dan Isya:

أصلي فرض المغرب جمع تأخير بالعشاء فرضا لله تعالي

Teks latin: Ushalli fardal Maghribi jam'a ta'khirin bil Isya'i fardan lillahi taala
Artinya: Saya niat shalat Maghrib jamak ta'khir dengan Isya' alasannya Allah

Shalat Qashar
Qashar artinya meringkas atau memendekan, jadi qashar shalat yaitu meringkas raka'at shalat pardlu empat raka'at menjadi dua raka'at.Shalat pardlu yang boleh di qashar yaitu Dzuhur.'Ashar dan 'Isya sedangkan Magrib dan Shubuh dilarang diqashar Dalil bolehnya shalat Qashar - QS An-Nisa 4:101

وإذا ضربتم في الأرض فليس عليكم جناح أن تقصروا من الصلاة إن خفتم أن يفتنكم الذين كفروا

Artinya: Dan apabila kau bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kau men-qashar sembahyang(mu), bila kau takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu yaitu musuh yang positif bagimu.

Hukum Qashar Shalat
Hukum melaksanakan Qashar adalah:
a. Jawaj (boleh), apabila perjalanan telahmencapai jarak yang diperbolehkan melaksanakan qashar
b. Wajib apabila waktu shalat tidak cukup dipakai untuk melaksanakan shalat, kecuali dengan cara qashar

Syarat Qashar Shalat
Shalat boleh di Qashar apabila memenuhi sembilan syarat,yaitu:
a. Jarak yang ditempuh telah mencapai 81 km.
b. Bepergian tidak untuk tujuan maksiat
c. Mengetahui diperbolehkannya mengqashar shalat
d. Bepergian dengan tujuan tempat tertentu sehingga seorang musafir yang tidak memiliki tujuan tempat tertentu, tidak diperbolehkan qashar shalat
e. Niat mengqashar shalat
f. Tidak ragu dalam mengqashar shalat
g. Tidak bermakmum kepada orang yang menyempurnakan shalat
h. Masih dalam perjalanan
i. Telah melewati tapal batas tempat sendiri

Shalat Jamak Qashar

Shalat jamak qashar yaitu shalat fardlu yang di jamak dan sekaligus diqashar. Artinya, dua raka'atshalat fardlu yang diqashar dikerjakan dalam waktu sekaligus.Orang yang diperbolehkan mengqashar shalat yaitu orang-orang yang sedang dalam perjalanan jauh.Sedangkan halangan-halangan lain,seperti sakit, hujan lebat saat berjama'ah di masjid tetap diperbolehkan mengerjakan shalat jamak qashar.

Niat Shalat Qashar
Shalat Qashar Dhuhur:

اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Teks latin: Ushalli fardaz - Dzuhri qasran rokataini lillahi ta'ala
Artinya: Niat shalat fardhu dzuhur secara qashar dua rakaat alasannya Allah

 Shalat Qashar Ashar:

اُصَلِّى فَرْضَ العصر رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Teks latin: Ushalli fardal Ashri qasran rokataini lillahi ta'ala
Artinya: Niat shalat fardhu Ashar secara qashar dua rakaat alasannya Allah

Shalat Qashar Isya:

اُصَلِّى فَرْضَ العشاء رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Teks latin: Ushalli fardal Isya'i qasran rokataini lillahi ta'ala
Artinya: Niat shalat fardhu Isya secara qashar dua rakaat alasannya Allah

 Apabila qashar secara berjamaah, maka tinggal menambah kata "imaman" (sebagai imam) atau "makmuman" (sebagai makmum) sebelum kata "Lillahi Taala".

Niat Shalat Jamak dan Qashar
- Niat shalat qashar dan jamak taqdim:

أصلي فرض الظهر جمع تقديم بالعصر قصرا ركعتين لله

- Niat shalat qashar dan jamak ta'khir:

أصلي فرض الظهر جمع تأخير بالعصر قصرا ركعتين لله تعالي

Rupanya sekiaan yang sanggup saya uraikan mengenai pengertian dan tata cara niat shalat jamak qashar semoga dengan adanya artikel kami ini bermanfaat bagi kita semua mohon maap dari saya bila ada kekeliruan dalam menulis makalah ini alasannya saya insan biasa. Begitu juga kami sajikan berikutnya bacaan sholat,tata cara sholat tahaud, doa sholat dhuha, sholat gerhana, tata cara niat dan bacaan doa setelah  sholat dhuha yang benar sesuai dengan pemikiran Rosul dalam bahasa arab latin lengkap dengan atrinya.

Dalil Al-Qur'an Dan Al-Hadtis Ihwal Berdoa

Kumpulan Doa Islami - Doa, doa dan doa. Itulah yang bisa kita lakukan untuk mengadu segala sesuatu kepada Sang Penipta. Ketika kita dilanda kesukaran, kesulitan, dan lain sebagainya tentu kita akan berdoa dan memohon kepada Allah SWT biar segera diberi jalan keluar dan/atau kemudahan.

(Pelajari juga: Doa Agar Diberi Kemudahan dalam Segala Urusan Lengkap Arab Latin dan Artinya)

Ya... selain kita berusaha sekuat tenaga untuk mencapai sesuatu, kita juga dianjurkan untuk berdoa. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa semampu kita, sedangkan kesannya kita serahkan kepada Allah SWT. Lantas, apa sebenarnya aturan berdoa serta dalil-dalil berdoa?

Perlu diketahui, bahwa doa merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan, meskipun berdoa tidak memerlukan suatu syarat dan rukun tertentu menyerupai halnya ibadah sholat, puasa dan/atau ibadah zakat. Banyak firman Allah SWT dan hadits Rasulullah SAW yang menerengkan ihwal doa dan merintahkan orang-orang beriman biar berdoa. Beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut:

Dalil Al-Hadits

اَلدُّعَاءُ هُوَالْعِبَادَةُ
Artinya :
Doa itu yaitu Ibadah
Diriwayatkan dari Al-Turmudzî yang artinya sebagai berikut:
"Barangsiapa dibukakan pintu doa untuknya, berarti telah dibukakan pula untuknya segala pintu rahmat. Dan tidak dimohonkan kepaia Allah, yang lebih disukai-Nya selain daripada dimohonkan 'afiyah. Doa itu memberi manfaat terhadap yang telah diturunkan dan yang belum diturunkan. Dan tak ada yang sanggup menangkis ketetapan Tuhan, kecuali Doa. Sebab itu berdoa kau sekalian." (HR. Al-Turmudzî).

مَاعَلَى اْلاَرْضِ مُسْلِمٌ يَدْعُواللهَ تَعَالَى بِدَعْوَةٍ اِلاَّ اَتَاهُ اللهُ اِيَّاهَا اَوْصَرَفَ عَنْهُ مِنَ السُّوْءِ مِثْلَهَا مَالَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ اَوْقَطِيْعَةِ رَحِمٍ
Artinya :
"Tiap Muslim di muka bumi yang memohonkan suatu permohonan kepada Allah, pastilah permohonannya itu dikabulkan Allah, atau dijauhkan Allah daripadanya sesuatu kejahatan, selama ia mendoakan sesuatu yang tidak membawa kepada dosa atau memutuskan kasih sayang." (HR Al-Thurmudzî).

Dalil Al-Qur'an

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ. وَلا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ بَعْدَ إِصْلاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Artinya :
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan bunyi yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kau menciptakan kerusakan di muka bumi, setelah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan keinginan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat bersahabat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-A'raf : 55-56)

وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا
Artinya :
"Dan Allah memiliki nama-nama yang sangat indah (Al-Asmâ'u al-Husnâ), maka memohonlah kau kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama itu." (QS. Al-A'raf : 180)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya :
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu ihwal Aku, Maka (jawablah), sesungguhnya saya yaitu dekat. saya mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, biar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah : 186)

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Artinya :
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, pasti akan Kuperkenankan bagimu". (QS. Al-Mu'min : 60)

Teman-teman, itulah beberapa dalil Al-Qur'an dan A-Hadits ihwal berdoa. Sudah sangat jelas, kalau kita tidak pernah berdoa kepada Allah SWT maka apalah jadinya? Karena Allah SWT sudah berjanji sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an: "Berdoalah kepada-Ku, pasti akan Kuperkenankan bagimu".

Semoga sedikit artikel yang kami share pada kesempatan ini sanggup bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Doa Sesudah Mendengarkan Adzan

Berikut ini merupakan do’a sesudah mendengarkan adzan.

 aati sayyidanaa muhammadanil washiilata walfadhiilah Doa Setelah Mendengarkan Adzan


Alloohumma robba haadzihid da’watit taammah, wassholaatil qoo-imah, aati sayyidanaa muhammadanil washiilata walfadhiilah, wasysyarofa waddarojatal ‘aaliyatar rofii’ah, wab’ats-hu maqoomam mahmuudanil ladzii wa’adtah, innaka laa tukhliful mii’aad.

Artinya: Ya Allah, Tuhan pemilik undangan yang tepat dan sholat yang didirikan ini, berilah junjungan kami sayyidina Muhammad akan washilah, keutamaan dan derajat yang tinggi dan bangkitkanlah dia di daerah yang terpuji ibarat yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji.

Tata Cara Bacaan Doa Sebelum Dan Sehabis Wudhu Yang Benar

Tata Cara Bacaan Doa Sebelum Dan Setelah Wudhu Yang Benar.- Wudhu yakni merupakan salah satu dari syarat syahnya shalat, alasannya dengan wudhu semua hadats kecil akan hilang(suci), namun yang tidak akan sanggup hilang hanyalah hadast besar, kalau hadast besar itu sanggup hilang dengan cara mandi besar (Adus) dengan tata cara membasuh seluruh badan dari ujung kaki hingga kepala.

Dengan demikian maka Admin disini akan sedikit membuatkan bacaan doa sebelum dan sesudah  wudhu sebagai embel-embel dari pada artikel sebelumnya yakni bacaan niat wudhu yang dilengkapi dengan bahasa arab goresan pena latin lengkap dengan artinya yang benar sesuai dengan tuntuna Nabi Muhammad SAW , barang kali masih ada yang masih bilum faham benar atau alasannya mungkin lupa lagi pengertian dan doa sehabis wudhu.

Nah bagi saudara kami seiman dan seperjuangan dimana pun berada yang masih belum hafal bacaan doa wudhu jangan sungkan-sungkan untuk berkunjung ke alamat kami; islamianews.com, alasannya pada blog ini telah Admin rangkum aneka macam Doa-doa dan tata cara shalat yang benar dan banyak lagi mas'alah lainnya, dan berikut yakni bacaan doa setelah wudhu arab dan latin lengkap dengan artinya.

Tata Cara Bacaan Doa Sebelum Dan Setelah Wudhu Yang Benar Tata Cara Bacaan Doa Sebelum Dan Setelah Wudhu Yang Benar

Adapun Tata Cara Wudhu Adalah Sebagai Berikut :

1. Membaca kalimat basmallah sambil mencuci kedua belah tangan hingga dengan pergelangan tangan hingga bersih.
2. Kemudian dilanjutkan dengan berkumur-kumur tiga kali sambil membersihkan gigi.
3. Setelah berkumur, selanjutnya yakni mencuci lubang hidung tiga kali
4. Selanjutnya yakni mencuci muka tiga kali mulai dari daerah dimana tumbuhnya rambut kepala hingga bawah dagu dan dari indera pendengaran kanan ke indera pendengaran kiri sambil membaca doa niat wudhu yaitu sebagai berikut :

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِلْ الْحَدَثِ الْاَصْغَرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَا لَى


Nawaitul wudluu-a liraf’il hadatsil ashghari fardlan lillaahi ta’aala.
Artinya : Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu alasannya Allah.

5. Setelah membasuh muka lalu mencuci kedua belah tangan hingga pada siku-siku tangan dalam tiga kali.
6. Setelah mencucui kedua belah tangan hingga siku-siku tangan, lalu menyapu sebagian rambut kepala tiga kali.
7. Selesai menyapu sebagian rambut kepada,kemudian dilanjutkan dengan menyapu kedua belah indera pendengaran tiga kali.
8. Dan urutan yang terakhir yaitu mencuci kedua belah kaki tiga kali dari/sampai mata kaki.

Bacaan Doa Sesudah Ambil Air Wudhu (Doa Selesai Wudhu)

اَشْهَدُ اَنْ لآّاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ


ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLOOHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHUUWA ROSUULUHUU, ALLOOHUMMAJ'ALNII MINAT TAWWAABIINA WAJ'ALNII MINAL MUTATHOHHIRIINA

Artinya :Aku mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan saya mengaku bahwa Nabi Muhammad itu yakni hamba dan Utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah saya dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah saya dari golongan orang-orang yang bersuci (sholeh)

Itulah yang sanggup Admin sampaikan mengenai bacaan doa sebelum dan setelah wudhu arab latin lengkap dengan artinya, begitu juga kami sajikan doa mandi wajib, doa masuk dan keluar kamar mandi, batas simpulan waktu dhuha, doa sebelum tidur doa sholat tasbih sholat tahajud dan masih banyak lagi yang lainny,   biar dengan adanya artikel ini membawa manfaat bagi kita dan kita sanggup melakukan wudhu secara lebih sempurna.

Keistimewaan Dan Keutamaan Bulan Muharram

Kumpulan Doa Islami - Alhamdulillah kita kini sudah memasuki bulan muharram, yaitu salah satu bulan yang banyak mempunyai keutamaan dan keistimewaan. Pada bulan muharram ini, biasa umat muslim dari segala penjuru dunia melaksanakan puasa muharram. Untuk lebih jelasnya wacana puasa sunnah ini, teman-teman silakan pelajari artikel sebelumnya yang berjudul "Hukum Puasa Muharram - Puasa Asyura".

Untuk lebih jauh memahami wacana bulan muharram, berikut ini akan kami share beberapa keutamaan dan keistimewaan bulan muharram sebagaimana kami kutip dari banyak sekali sumber.

#1. Bulan Muharram yakni Salah Satu Diantara Bulan-Bulan Haram

Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya :
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia membuat langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kau menganiaya diri kau dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kau semuanya; dan ketahuilah bersama-sama Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. at Taubah :36).
Pada ayat ini menunjukan kepada kita bahwa sehabis penciptaan langit dan bumi Allah membuat bulan yang berjumlah 12 bulan yang mana bulan tersebut merupakan bulan tahun Hijriah. Dalam bulan-bulan tersebut terdapat 4 bulan yang paling istimewa diantara bulan yang lainnya, salah satunya yakni bulan Muharram. Pada bulan Muharram Allah mengharamkan umat islam melaksanakan perbuatan yang dilarang, (membunuh, berperang). Tetapi disana juga menjelaskan bahwa orang muslim harus memerangi orang kafir yang selalu mengajak kepada kehancuran. Yang dilakukan orang kafir, yakni bukan alasannya yakni ingin merampas harta menyerupai yang dilakukan sebelum datangnya islam, merebut kekuasaan, balas dendam menyerupai yang telah dialami dikala umat islam mengusir orang kafir untuk meninggalkan Makkah dan Madinah, tetapi mereka menginginkan agama Islam hancur.

Salah spesialis tafsir dari kalangan tabi’in yang berjulukan Qatadah bin Di’amah Sadusi rahimahulloh menyatakan:
“Amal sholeh lebih besar pahalanya kalau dikerjakan di bulan-bulan haram sebagaimana kezholiman di bulan-bulan haram lebih besar dosanya dibandingkan dengan kezholiman yang dikerjakan di bulan-bulan lain meskipun secara umum kezholiman yakni dosa yang besar”
Disinilah yang menjadi pokok pada bulan Muharram, bahwa diharamkan umat-Nya melakukankan berperang atau membunuh pada bulan-bulan istimewa tersebut, alasannya yakni apabila melanggarnya, maka dosanya akan dilipat gandakan dari bulan-bulan yang lain. Dengan adanya larang tersebut berarti Allah juga akan memperlihatkan pahala bagi umat-Nya yang mengerjakan alaman menyerupai yang disunahkan.

Dalam hadis yang diriwayatkan dari sahabat Abu Bakrah radhiyallohu anhu, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam menjelaskan keempat bulan haram yang dimaksud :

إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Artinya :
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah membuat langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Akhiroh dan Sya’ban.” [ HR. Bukhari (3197) dan Muslim(1679) ]
Para ulama bersepakat bahwa keempat bulan haram tersebut mempunyai keutamaan dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain selain Ramadhan, namun demikian mereka berbeda pendapat, bulan apakah yang paling afdhal diantara keempat bulan haram yang ada? Imam Hasan Al Bashri rahimahulloh dan beberapa ulama lainnya berkata,
“Sesungguhnya Allah telah memulai waktu yang setahun dengan bulan haram (Muharram) kemudian menutupnya juga dengan bulan haram (Dzulhijjah) dan tidak ada bulan dalam setahun sehabis bulan Ramadhan yang lebih agung di sisi Allah melebihi bulan Muharram”

#2. Bulan Muharram disifatkan sebagai Bulan Allah

Kedua belas bulan yang ada yakni makhluk ciptaan Allah, akan tetapi bulan Muharram meraih keistimewaan khusus alasannya yakni hanya bulan inilah yang disebut sebagai “syahrullah” (Bulan Allah). Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya :
“Puasa yang paling utama sehabis Ramadhan yakni puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama sehabis shalat fardhu yakni shalat malam”.[ H.R. Muslim (11630) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallohu anhu]
Hadits ini mengindikasikan adanya keutamaan khusus yang dimiliki bulan Muharram alasannya yakni disandarkan kepada lafzhul Jalalah (lafazh Allah). Para Ulama telah menunjukan bahwa dikala suatu makhluk disandarkan pada lafzhul Jalalah maka itu mengindikasikasikan tasyrif (pemuliaan) terhadap makhluk tersebut, sebagaimana istilah baitullah (rumah Allah) bagi mesjid atau lebih khusus Ka’bah dan naqatullah (unta Allah) istilah bagi unta nabi Sholeh ‘alaihis salam dan lain sebagainya.

Al Hafizh Abul Fadhl Al ‘Iraqy rahimahulloh menjelaskan,
“Apa pesan tersirat dari penamaan Muharram sebagai syahrulloh (bulan Allah) sementara seluruh bulan milik Allah ? Mungkin dijawab bahwa hal itu dikarenakan bulan Muharram termasuk diantara bulan-bulan haram yang Allah diharamkan padanya berperang, disamping itu bulan Muharram yakni bulan perdana dalam setahun maka disandarkan padanya lafzhul Jalalah (lafazh Allah) sebagai bentuk pengkhususan baginya dan tidak ada bulan lain yang Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam sandarkan kepadanya lafzhul Jalalah melainkan bulan Muharram”

As Suyuthi mengatakan: Dinamakan syahrullah – sementara bulan yang lain tak menerima gelar ini – alasannya yakni nama bulan ini “Al Muharram” nama nama islami. Berbeda dgn bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada di zaman jahiliyah. Sementara dulu, orang jahiliyah menyebut bulan Muharram ini dgn nama : Shafar Awwal. Kemudian dikala islam datanng, Allah ganti nama bulan ini dgn Al Muharram, sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya (Syahrullah).

Bulan ini juga sering dinamakan: Syahrullah Al Asham (Bulan Allah yang Sunyi). Dinamakan demikian, alasannya yakni sangat terhormatnya bulan ini. alasannya yakni itu, tak boleh ada sedikitpun riak & konflik di bulan ini.

#3. Beberapa Amalan Yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Sebagaimana telah disebutkan di atas dari perkataan Qatadah rahimahulloh bahwa amalan sholeh dilipatgandakan pahalanya di bulan-bulan haram, dengan demikian secara umum segala jenis kebaikan dianjurkan untuk diperbanyak dan ditingkatkan kualitasnya di bulan Muharram. Adapun ibadah yang dianjurkan secara khusus pada bulan ini yakni memperbanyak puasa sunnah sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, dia berkata Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya :
“Puasa yang paling utama sehabis Ramadhan yakni puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram dan shalat yang paling utama sehabis puasa wajib yakni sholat lail” [HR. Muslim(11630) ]
Mulla Al Qari’ menyebutkan bahwa hadits di atas sebagai dalil tawaran berpuasa di seluruh hari bulan Muharram. Namun ada satu problem yang kadang ditanyakan berkaitan dengan hadits ini yaitu, ‘Bagaimana memadukan antara hadits ini dengan hadits yang menyebutkan bahwa Nabi shallallohu alaihi wasallam memperbanyak puasa di bulan Sya’ban yang menjadi bulannya Allah, bukan di bulan Muharram? Imam Nawawi rahimahullah telah menjawab pertanyaan ini, dia menyampaikan boleh jadi Rasulullah shallallohu alaihi wasallam belum mengetahui keutamaan puasa Muharram kecuali di ajal dia atau mungkin ada saja beberapa udzur yang menghalangi dia untuk memperbanyak berpuasa di bulan Muharram menyerupai dia mengadakan safar atau sakit.

Kemudian tawaran berpuasa di bulan Muharram ini lebih dikhususkan dan ditekankan hukumnya pada hari yang dikenal dengan istilah Yaumul ‘Asyuro, yaitu pada tanggal sepuluh bulan Muharram (‘asyuro). ‘Asyuro berasal dari kata ‘Asyarah yang berarti sepuluh. Pada hari ‘Asyuro ini, Rasulullah shallahu alaihi wasallam mengajarkan kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta’ala yaitu ibadah puasa, yang kita kenal dengan puasa Asyuro.

#4. Hadits-Hadits Disyariatkannya Puasa ‘Asyuro

Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut banyak, kami akan sebutkan diantaranya dengan pengklasifikasian sebagai berikut:

Kaum Yahudi juga berpuasa di hari Asyuro bahkan menjadikannya sebagai Ied (hari raya)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Artinya :
Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma berkata : Ketika Rasulullah shallallohu alaihi wasallam. tiba di Madinah, dia melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘ Asyura, maka Beliau bertanya : “Hari apa ini?. Mereka menjawab, “Ini yakni hari istimewa, alasannya yakni pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah shallallohu alaihi wasallam pun bersabda, “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“. Maka dia berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa di tahun yang akan datang. [H.R. Bukhari (1865) dan Muslim(1910) ]
Hadis lain menjelaskan:
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ يَوْمًا تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَتَتَّخِذُهُ عِيدًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوهُ أَنْتُمْ
Artinya :
Dari Abu Musa radhiyallohu anhu berkata, “Hari ‘Asyuro yakni hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan mereka menjadikannya sebagai hari raya, maka Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda (kepada ummatnya), “Berpuasalah kalian (pada hari itu)” [HR. Bukhari (1866) dan Muslim(1912), lafal hadits ini berdasarkan periwayatan imam Muslim)
Kaum Quraiys di zaman Jahiliyah juga berpuasa Asyuro dan puasa ini diwajibkan atas kaum muslimin sebelum kewajiban puasa Ramadhan
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ . متفق عليه.
Artinya :
Dari Aisyah radhiyallohu anha berkata, Kaum Qurays pada masa Jahiliyyah juga berpuasa di hari ‘Asyuro dan Rasulullah shallallohu alaihi wasallam juga berpuasa pada hari itu, dikala dia telah tiba di Medinah maka dia tetap mengerjakannya dan memerintahkan ummatnya untuk berpuasa. Setelah puasa Ramadhan telah diwajibkan dia pun meninggalkan (kewajiban) puasa ‘Asyuro, seraya bersabda, “Barangsiapa yang ingin berpuasa maka silakan tetap berpuasa dan barangsiapa yang tidak ingin berpuasa maka tidak mengapa” [ HR. Bukhari (1863) dan Muslim(1897) ]
عن عَبْد اللَّهِ بْن عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ كَانُوا يَصُومُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَامَهُ وَالْمُسْلِمُونَ قَبْلَ أَنْ يُفْتَرَضَ رَمَضَانُ فَلَمَّا افْتُرِضَ رَمَضَانُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ عَاشُورَاءَ يَوْمٌ مِنْ أَيَّامِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ (رواه مسلم)
Artinya :
Dari Abdullah bin Umar radhiyallohu anhuma bahwa kaum Jahiliyah dulu berpuasa Asyuro dan Rasulullah shallallohu alaihi wasallam serta kaum muslimin juga berpuasa sebelum diwajibkan puasa Ramadhan, Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya hari ‘Asyuro termasuk hari-hari Allah, barangsiapa ingin maka berpuasalah dan siapa yang ingin meninggalkan maka boleh” [ HR. Muslim(1901) ]
Perhatian Rasulullah shallallohu alaihi wa sallam dan para sahabat ridwanullohi alaihim ajmain yang begitu besar terhadap puasa ‘Asyuro
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
Artinya :
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallohu alaihi wasallam, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan bulan ini yaitu Ramadhan.” [ H.R. Bukhari (1867) dan Muslim(1914) ]
عَنْ الرُّبَيِّعِ بِنْتِ مُعَوِّذِ بْنِ عَفْرَاءَ قَالَتْ أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الْأَنْصَارِ الَّتِي حَوْلَ الْمَدِينَةِ مَنْ كَانَ أَصْبَحَ صَائِمًا فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ وَمَنْ كَانَ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ فَكُنَّا بَعْدَ ذَلِكَ نَصُومُهُ وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا الصِّغَارَ مِنْهُمْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ وَنَذْهَبُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَنَجْعَلُ لَهُمْ اللُّعْبَةَ مِنْ الْعِهْنِ فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهَا إِيَّاهُ عِنْدَ الْإِفْطَارِ
Artinya :
Dari Rubai’ bintu Mu’awwidz bin ‘Afra’ radhiyallohu ‘anha berkata, Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam di pagi hari Asyuro mengutus ke perkampungan kaum Anshar yang berada di sekitar Medinah (pesan), “Barangsiapa yang tidak berpuasa hari itu hendaknya menyempurnakan sisa waktu di hari itu dengan berpuasa dan barangsiapa yang berpuasa maka hendaknya melanjutkan puasanya”. Rubai’ berkata, “Maka semenjak itu kami berpuasa pada hari ‘Asyuro dan menyuruh bawah umur kami berpuasa dan kami buatkan untuk mereka permainan yang terbuat dari kapas kemudian kalau salah seorang dari mereka menangis alasannya yakni ingin makan maka kami berikan kepadanya permainan tersebut sampai masuk waktu berbuka puasa” [ HR. Bukhari (1960) dan Muslim (1136), redaksi hadits ini berdasarkan periwayatan Imam Muslim ]

Itulah beberapa keistimewaan bulan muharram yang sanggup kami share menyerupai dikutip dari laman Syamsul Blog, biar bermanfaat bagi kita semua.