Showing posts with label Kisah Islami. Show all posts
Showing posts with label Kisah Islami. Show all posts

Kisah Duka Anak Yatim Piatu Di Ultah Tetangganya

Kumpulan Doa Islami - Halo kawan-kawan, pada kesempatan ini kami akan membuatkan sepenggal kisah kisah perihal anak yatim piatu yang menghadiri pesta ulang tahun tetangganya. Kisah kisah ini sangat inspiratif dan juga menyedihkan. Semoga sanggup menginspirasi bagi para kawan-kawan semua setelah membacanya dan tentunya bermanfaat. Amiin.

OK. Untuk kisah kisah selengkapnya, silakan eksklusif saja kawan-kawan simak atau baca kisah kisah anak yatim piatu duka dan inspiratif berikut ini :

Dikisahkan, seminggu kemudian datanglah permintaan untuk kami belum dewasa penghuni Panti Asuhan, diantarkan seorang ibu dan anak gadisnya sekolahnya kira-kira di SMA. Mereka naik Corolla biru, dari pakaian, cara bicara dan sikap kelihatan tamu ini orang gedongan atau golongan yang hidup lebih dari kecukupan. Mereka mengundang belum dewasa panti asuhan untuk ikut program ulang tahun rabu jam tujuh malam. Dan berangkatlah kami pada waktu yang ditentukan berjumlah dua puluh tiga, termasuk bapak dan ibu asrama jalan kaki bersama, sebab jaraknya cuma terpisah sepuluh rumah saja.

Rombongan dipersilahkan masuk dengan ramah dan belum dewasa berusaha duduk di belakang-belakang saja, tapi disuruh berbaur dengan tamu-tamu lainnya para remaja belasan tahun. Mereka sehat-sehat, harum-harum Berbaju mahal dan tembem-tembem pipinya, saya berjuang melawan sifat minder saya duduk di tengah ruang tamu yang luas di atas karpet bersila, pegal dan canggung di antara jajaran barang antik dan macam-macam perabotan di bawah lampu kristal bergelantungan. Tapi alangkah saya jadi heran tidak ada program potong camilan manis dan tiup lilin, tidak ada tepuk tangan mengiringi Lagu Hepi-Bisde-Tuyu Hepi-Bisde-Tuyu.

Lalu seorang remaja membaca surah Luqman dengan bunyi amat merdunya dan suaranya berubah jadi untaian mutiara yang berkilauan jadi kalung di leher pendengarnya. Kemudian Lia yang berulang tahun berpidato sangat mengharukan ”Dalam program menyerupai ini Bukan saya yang jadi sentra perhatian diperingati atau dihargai, tapi mama, ya, mama kita, ibunda kita dan ayahanda. Ibunda dan ayahanda sentra perhatian kita. Hari ini, enam belas tahun yang kemudian mama melahirkan saya Posisi saya sungsang Saya terlalu besar Kaprikornus mama harus sectio Caesaria mama dibedah, berdarah-darah Seluruh keluarga khawatir dan berdoa Di luar ruang operasi duduk menanti gosip dalam kecemasan luar biasa. Tapi alhamdulillah, kelahiran selamat walau pun mama sangat menderita kini ini, enam belas tahun kemudian Ulang tahun saya dirayakan, saya pikir, tidak logis saya yang jadi sentra perhatian, harusnya mama yang jadi sentra perhatian, mama dan bukan saya. Saya pikir, tidak logis saya minta kado, harusnya mama yang diberi kado…”

Anak gadis itu berhenti sebentar Dia sangat terharu Kemudian dia mengambil sebuah bungkusan kertas berkilat, diikat pita berbentuk bunga ”Mama Terima kasih mama, terima kasih Mama telah melahirkan saya dengan susah payah Mama menyabung nyawa Berdarah-darah persis malam ini, 16 tahun yang lalu. Terimalah rasa terima kasih ananda tidak seberapa harganya.” Mamanya bangkit Terpukau pada kata-kata anak gadisnya, terharu pada jalan pikirannya yang dia tak sangka-sangka, dia eksklusif memeluk anaknya terguguk-guguk menangis. Keduanya tersedu-sedu, hadirin menitikkan air mata pula, suasana mencekam terasa Dan damai agak lama.


Kemudian abang pembawa program berkata ”Para hadirin yang mulia, ini memang kejutan bagi kita Karena dengan tahun yang kemudian program ini begitu berbeda, Lia tidak mau tiup lilin, sebab ditemukannya di ensiklopedia, Manusia di Zaman Batu di Eropa percaya pada kekuatan nyala lilin, begitu tahayulnya sanggup mengusir sihir, roh jahat, leak dan memedi begitu katanya, termasuk sijundai, setan, hantu, kuntilanak dan gendruwo. Dan itu berlanjut ke zaman Romawi kuno, kemudian dikarang lagi berikutnya superstisi Yaitu apabila lilin-lilin itu sekali tiup nyalanya semua mati maka akan terkabul apa yang jadi harapan di dalam hati. Lia tidak mau program ulang tahunnya jadi bernoda oleh tahayul.

Acara yang ditentukan oleh budaya jahiliah zaman purbakala Katanya: ’Kok tiupan nyala 16 lilin sanggup memilih nasib saya ?, Alloh SWT yang memilih nasib saya setelah kerja keras saya, saya tidak mau dibodoh-bodohi tahayul Walau pun itu datangnya dari barat atau pun timur juga, saya tidak mau dibodoh-bodohi budaya mereka Minta kado dari Papa dan Mama Minta kado dari keluarga dan kawan-kawan saya. Saya tidak mau cuma jadi kawanan burung kakaktua Burung beo yang pintar memalsukan etika Belanda dan Amerika Dalam program ulang tahun kita’ Begitu katanya.”

Sesudah bertangis-tangisan dengan ibunya Berkatalah yang berulang tahun itu ”Hadiah paling saya harapkan dari kalian Adalah doa bersama setelah hamdalah dan shalawat, sebab saya ingin jadi anak yang baik perilakunya, jadi tambahan di leher ibuku, jadi penyenang hati ayahku, rukun dengan kakak-kakak dan adik-adikku, bertegur-sapa dengan semua tetangga, dan kelak saat remaja Berguna bagi Indonesia.”

Anak yatim piatu yang menerima permintaan itu, lihatlah bersama kawan-kawannya dipersilahkan makan bersama-sama, dengarlah kisah risikonya kini : ”Dalam program makan kunikmati nasi Beras Rajalele yang putih gurih, dendeng tipis balado, ikan emas panggang dan udang goreng, besar dan gemuk-gemuk, belum pernah saya memegang udang sebesar itu. Di asrama ikan asin dan tempe menyerupai nyanyian yang nyaris abadi, dadang-kadang makan pun cuma sekali sehari. Ketika kulayangkan pandangku ke depan, kulihat tuan rumah yang baik hati itu, Bapak dan ibu itu Berdiri bersama Lia anak gadisnya berbicara amat mesranya. Kubayangkan ayahku almarhum, mungkin seusia dengan bapak ini, ia meninggal saat umurku setahun. Kubayangkan ibuku almarhumah wafat saat saya kelas enam SD Mungkin seusia pula dengan ibu itu, tidak pernah saya merayakan ulang tahunku, tidak pernah.

Semoga syurga firdaus jua Bagi ibu bapakku

Panas mengembang di atas pipiku Tak tertahan Titik air mataku.”

--------- Tamat -----------

Kisah Duka Mengharukan Anak Sholih Yang Mendoakan Ayahnya

Kumpulan Doa Islami - Berikut ini akan kami share sebuah kisah anak sholeh yang berdoa untuk ayahnya. Kisah dongeng ini sangat inspiratif namun juga murung dan mengharukan. Semoga kisah dongeng ini sanggup menginspirasi bagi para pembaca semua untuk selalu mendoakan orang-orang yang kita sayangi terutama berdua untuk kedua orang tua.

Untuk bacaan doa-doa anak sholeh, Anda sanggup mempelajarinya pada artikel kami yang terdahulu. Silakan sanggup Anda pelajari di label : Doa Anak Sholeh

Oke... Lanjut ke topik pembahasan kali ini wacana kisah anak sholeh yang berdoa untuk ayahnya, silakan eksklusif saja simak kisah selengkapnya berikut ini :

Dilansir dari laman islampos, Syaikh Umar bis Sa’ud menceritakan seorang cowok yang shalih. Ia cinta kepada orang-orang yang baik, dan ia bahagia bergaul dengan mereka.

Ia memiliki ayah yang bertolak belakang dengannya. Ayahnya tidak menyukai orang-orang shalih. Seringkali ia mengusir mereka dari rumahnya ketika ia lihat orang-orang shalih tersebut sedang gotong royong dengan anaknya. Ia sama sekali tidak mempedulikan bagaimana perasaan anaknya.

Meskipun perilaku anaknya demikian, namun cowok itu tetap santun terhadap ayahnya. Kerap kali ia mendoakan kebaikan bagi ayahnya.

Suatu malam, di ketika ayahnya mendapat hidayah…


Pemuda itu bangun shalat di sepertiga malam akhir. Ia shalat sebagaimana biasanya, kemudian di rakaat terakhir ia mengangkat tangannya ke langit. Ia berdoa untuk ayahnya biar mendapat hidayah. Tidak usang air matanya mulai menetes dari kedua matanya. Ia menangis. Doa yang penuh kejujuran itu meluncur dari lubuk hatinya yang dipenuhi rasa khawatir dan takut, kalau-kalau ayahnya tidak mendapat hidayah.

Di saat-saat yang penuh dengan kepasrahan untuk berlindung kepada Allah tersebut, maka ayah cowok tersebut masuk ke dalam rumah. Ia gres saja tiba sesudah bergadang semalaman. Samar-samar ia mendengar tangisan yang memelas menahan kepedihan. Ia pun tergerak untuk mencari sumber tangisan tersebut.

Ketika hingga di depan kamar anaknya, dan ia bermaksud untuk membuka pintu kamar tersebut, tiba-tiba ia mendengar bunyi anaknya yang sedang berdoa kepada Allah dengan penuh kerendahan dan kekhusyu’an. Ia mendengar anaknya sedang berdoa untuk ayahnya biar mendapat hidayah.

Seketika ayahnya terenyuh. Ia jatuh dan dan berlutut di depan pintu kamar anaknya. Ia pun menangis seraya berkata, “…Anakku… ia berdoa untukku, sementara saya mencabik-cabik perasaanya… ia berdoa demi kebaikanku, sementara saya justeru memusuhinya…”

Di ketika menyerupai itu, sang anak telah selesai dari shalatnya. Ketika ia membuka pintu kamar, tiba-tiba ayahnya sedang duduk dalam keadaan menangis. Ketika melihat anaknya, maka tangisan sang ayah semakin menjadi-jadi. Ia pun peluk anaknya erat-erat seraya berkata, “Demi Allah, semenjak ketika ini ayah tidak akan melukai hatimu lagi.”

Yang sangat mengagumkan ialah apa yang dikemukakan oleh Syaikh Umar wacana keduanya sesudah tragedi itu. Syaikh berkata, “Setelah tragedi itu, ayahnya sering shalat bersama dengan anaknya di selesai malam.”

Kisah Inspiratif Laki-Laki Homoseksual Yang Masuk Islam Dan Kembali Hidup Normal

Kumpulan Doa Islami - Imam Besar Masjid New York asal Indonesia Shamsi Ali yakin bahwa orientasi seks homoseksual sanggup kembali hidup normal. Ia berkisah wacana laki-laki gay tinggi bertato yang sekarang menjadi muridnya. Beberapa tahun lalu, Shamsi Ali ditelpon oleh seorang sopir limo di kota New York. Menurutnya ada pelanggan kendaraan beroda empat ia yang ingin berguru Islam.

“Saya meminta ia semoga tiba ke masjid,” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/2/2016) ibarat dilansir dari laman Islam Post.

Di suatu hari, lanjutnya, datanglah orang itu. Ia berkulit putih, dengan badan tinggi besar dan bertatto. Setelah duduk Shamsi bertanya, “Kenapa mau berguru Islam?,”

Dia menyampaikan sebab ia ingin jalan hidup yang menuntunnya dalam 24 jam 7 hari. Dia beragama Budha dikala itu. Walaupun lahir Katolik, kemudian pindah Protestan, dan jadinya masuk Budha. Bahkan ketika tiba ke Shamsi, laki-laki tersebut berpakaian biksu untuk tujuan menghargainya sebagai Imam.

Singkat cerita, Presiden Nusantara Foundation ini menjelaskan bagaimana Islam menuntun hidup insan dalam 24 jam sehari semalam.

“Baru beberapa menit ia memotong saya dan bertanya: apakah benar saya bisa diterima sebagai Muslim?”

Saya jawab: “semua insan dirangkul oleh Islam dan semua mempunyai peluang yang sama untuk menjadi yang terbaik.”

Dirinya kemudian menjelaskan tuntunan Islam. Tapi orang tersebut memotong penjelasannya lagi, “Are you sure I can be accepted in Islam?”

Karena terkejut Shamsi pun bertanya, “Kenapa bertanya demikian?”

“Because I am a gay,” jawabnya jujur.

Saya, kata laki-laki kelahiran Sulawesi ini, kemudian bertanya kepadanya, semenjak kapan Anda mencicipi ibarat itu? Apakah semenjak kecil? Dia membisu sejenak kemudian menyampaikan bahwa dirinya seorang gay dikala memulai bisnisnya sebagai event organizer dalam bidang fashion show. Pergaulannya di dunia model yang menjadikannya mempunyai kecenderungan ibarat itu.

Shamsi membuktikan bahwa menjadi muslim tidak sekadar pindah agama. Tapi mau melaksanakan perubahan. Orang itu pun dengan tegas menjawab, “Yes, I will.”

Alhamdulillah, Shamsi bersyukur, sehabis masuk Islam, dua bulan kemudian di bulan bulan pahala ia menelponnya memberitahu bahwa muridnya itu berpuasa dan mencicipi ketenangan.

Setahun kemudian di animo haji, eksekutif Muslim Jamaica Center ini kembali menerima telepon darinya, memberikan bila ia lagi di Maroko untuk melamar calon istrinya.

“Dia rupanya belakang layar mencari jodoh lewat distributor jodoh di internet. Alhamdulillah, teman kita ini sudah berkeluarga dan berbahagia,” paparnya.

Menurut Shamsi, perubahan akan selalu mungkin dilakukan. Apalagi itu yaitu cuilan dari preferensi gaya hidup.

“Saya memang kurang mengerti dengan mereka yang membela homo dan lesbi. Di satu sisi meninggikan ‘kemampuan insan untuk memilih pilihan’. Tapi di sisi lain mereka berargumen seolah kaum homo dan lesbi itu tunduk patuh pada ketentuan lahir. Di dunia ini memang banyak paradoks!” tutupnya.

Kisah Aktual Keajaiban Ayat Bangku Di Amerika Serikat

Kumpulan Doa Islami - Ini merupakan dongeng kasatmata dari Amerika (US) sekitar tahun 2006. Pengalaman kasatmata seorang muslimah asal Asia yang mengenakan jilbab. Suatu hari perempuan ini berjalan pulang dari bekerja dan agak kemalaman. Suasana jalan setapak sepi. Ia melewati jalan pintas.

Di ujung jalan pintas itu, beliau melihat ada sosok laki-laki Kaukasian. Ia menyangka laki-laki itu seorang warga Amerika. Tapi perasaan perempuan ini agak was-was alasannya yaitu sekilas raut laki-laki itu agak mencurigakan seolah ingin mengganggunya.

Dia berusaha tetap hening dan membaca kalimah Allah. Kemudian beliau lanjutkan dengan terus membaca Ayat Kursi berulang-ulang seraya sungguh-sungguh memohon pinjaman Allah swt. Meski tidak mempercepat langkahnya, ketika ia melintas di depan laki-laki berkulit putih itu, ia tetap berdoa. Sekilas ia melirik ke arah laki-laki itu. Orang itu asyik dengan rokoknya, dan seolah tidak mempedulikannya.

(Pelajari juga: Bacaan Doa Ayat Kursi Bahasa Arab, Latin Lengkap Terjemahannya)


Keesokan harinya, perempuan itu melihat informasi kriminal, seorang perempuan melintas di jalan yang sama dengan jalan yang ia lintasi semalam. Dan perempuan itu melaporkan pemerkosaan yang dialaminya di lorong gelap itu. Karena begitu ketakutan, ia tidak melihat terang pelaku yang katanya sudah berada di lorong itu ketika perempuan korban ini melintas jalan pintas tersebut.

Hati muslimah ini pun tergerak alasannya yaitu perempuan tadi melintas jalan pintas itu hanya beberapa menit sehabis ia melintas di sana. Dalam informasi itu dikabarkan perempuan itu tidak dapat mengidentifikasi pelaku dari kotak kaca, dari beberapa orang yang dicurigai polisi.

Muslimah ini pun memberanikan diri tiba ke kantor polisi, dan memberitahukan bahwa rasanya ia dapat mengenali sosok pelaku pelecehan kepada perempuan tersebut, alasannya yaitu ia memakai jalan yang sama sesaat sebelum perempuan tadi melintas.

Melalui kamera rahasia, akibatnya muslimah ini pun dapat menunjuk salah seorang yang diduga sebagai pelaku. Ia yakin bahwa pelakunya yaitu laki-laki yang ada di lorong itu dan mengacuhkannya sambil terus merokok .

Melalui interogasi polisi akibatnya orang yang diyakini oleh muslimah tadi mengakui perbuatannyaa. Tergerak oleh rasa ingin tahu, muslimah ini menemui pelaku tadi dan didampingi oleh polisi.

Muslimah : “Apa Anda melihat saya? Saya juga melewati jalan itu beberapa menit sebelum perempuan yang kauperkosa itu? Mengapa Anda hanya menggangunya tapi tidak mengganggu saya? Mengapa Anda tidak berbuat apa-apa padahal waktu itu saya sendirian?”

Penjahat : “Tentu saja saya melihatmu malam tadi. Anda berada di sana malam tadi beberapa menit sebelum perempuan itu. Saya tidak berani mengganggu Anda. Saya melihat ada dua orang besar di belakang Anda pada waktu itu. Satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan Anda.”

(Pelajari juga: Manfaat dan Keutamaan Membaca Ayat Kursi)

Muslimah itu tidak dapat melanjutkan kata-katanya. Hatinya penuh syukur dan terus mengucap syukur. Dengkulnya bergetar mendengar klarifikasi pelaku kejahatan itu, ia eksklusif menyudahi interview itu dan minta diantar keluar dari ruang itu oleh polisi. (source: islampos)

Kisah Mutiah, Perempuan Pertama Penghuni Surga

Kumpulan Doa Islami - Suatu hari putri Nabi SAW. Fatimah Az Zahra ra. bertanya kepada Rasulullah SAW., siapakah perempuan pertama yang memasuki nirwana sesudah Ummahatul Mukminin sesudah istri-istri Nabi SAW.? Rasulullah bersabda: Dialah Mutiah.

Berhari-hari Fatimah Az Zahra berkeliling kota Madinah untuk mencari tahu keberadaan siapa Mutiah itu dan dimana perempuan yang dikatakan oleh Nabi SAW. itu tinggal. Alhamdulillah dari isu yang didapatkannya, Fatimah mengetahui keberadaan dan daerah tinggal Mutiah di pinggiran kota Madinah.

Atas ijin suaminya Ali bin Abi Thalib, maka Fatimah Az Zahra dengan mengajak Hasan putranya untuk bersilaturahmi ke rumah Mutiah pada pagi hari. Sesampainya di rumah Mutiah, maka Fatimah yang sudah tidak sabar segera mengetuk pintu rumah Mutiah dengan mengucapkan salam.

“Assalaamu’alaikum ya ahlil bait.” Dari dalam rumah terdengar balasan seorang wanita, “Wa’alaikassalaam … siapakah diluar?” lanjutnya bertanya. Fatimah menjawab, “Saya Fatimah putri Muhammad SAW.” Mutiah menjawab, “Alhamdulillah, hari ini rumahku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta.”

Segera Mutiah membuka sedikit pintu rumahnya, dan ketika Mutiah melihat Fatimah membawa putra laki-lakinya yang masih kecil (dalam riwayat masih berumur 5 tahun). Maka Mutiah kembali menutup pintu rumahnya kembali, terkagetlah Fatimah dan bertanyalah putri Nabi SAW kepada Mutiah dari balik pintu.

“Ada apa gerangan wahai Mutiah? Kenapa engkau menutup kembali pintu rumahmu? Apakah engkau tidak mengijinkan saya untuk mengunjungi dan bersilaturahim kepadamu?”

Mutiah dari balik pintu rumahnya menjawab, “Wahai putri Nabi, bukannya saya tidak mau menerimamu di rumahku. Akan tetapi keberadaanmu bersama dengan anak laki-lakimu Hasan, yang berdasarkan pedoman Rasulullah tidak membolehkan seorang istri untuk memasukkan pria ke rumahnya ketika suaminya tidak ada di rumah dan tanpa ijin suaminya. Walaupun anakmu Hasan masih kecil, tetapi saya belum meminta ijin kepada suamiku dan suamiku ketika ini tidak berada dirumah. Kembalilah besok agar saya nanti meminta ijin terlebih dahulu kepada suamiku.”

Tersentaklah Fatimah Az-Zahra mendengarkan kata-kata perempuan mulia ini, bahwa argumentasi Mutiah memang benar menyerupai yang diajarkan ayahnya Rasulullah SAW. Akhirnya Fatimah pulang dengan hati yang bergejolak dan merencanakan akan kembali besok hari.

Pada hari berikutnya ketika Fatimah akan berangkat ke rumah Mutiah, Husein adik Hasan rewel tidak mau ditinggal dan merengek minta ikut ibunya. Hingga alhasil Fatimah mengajak kedua putranya Hasan dan Husein. Dengan berpikir bahwa Mutiah sudah meminta ijin kepada suaminya atas keberadaannya dengan membawa Hasan, sehingga jikalau beliau membawa Husein sekaligus maka hal itu sudah termasuk ijin yang diberikan kepada Hasan sebab Husein berusia lebih kecil dan adik dari Hasan.

Namun ketika berada didepan rumah Mutiah, maka kejadian pada hari pertama terulang kembali. Mutiah menyampaikan bahwa ijin yang diberikan oleh suaminya hanya untuk Hasan, akan tetapi untuk Husein Mutiah belum meminta ijin suaminya.

Semakin gundah hati Fatimah, memikirkan begitu mulianya perempuan ini menjunjung tinggi pedoman Rasulullah SAW. dan begitu tunduk dan tawaddu’ kepada suaminya.

Pada hari yang ketiga, kembali Fatimah bersama kedua anaknya tiba ke rumah Mutiah pada sore hari. Namun kembali Fatimah mendapati kejadian yang mencengangkan, beliau terkagum. Mutiah didapati sedang berdandan sangat rapi dan menggunakan pakaian terbaik yang dipunyai dengan amis yang harum, sehingga Mutiah terlihat sangat mempesona.

Dalam kondisi menyerupai itu, Mutiah menyampaikan kepada Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan beliau sedang berkemas-kemas menyambutnya. Subhanallah, kita merindukan istri yang demikian. Yaitu ketika suami pulang kerja beliau berusaha menyambutnya dengan kondisi sudah mandi, sudah berdandan, sudah menggunakan pakaian yang bagus, dan siap menyambut kedatangan suami di halaman rumah dengan senyuman terindah penuh kasih dan sayang. Ya Allah, jadikanlah istri-istri kami menyerupai Mutiah.

Akhirnya Fatimah pulang kembali dengan kekaguman yang tak terperi kepada Mutiah. Dan pada hari yang keempat, Fatimah tiba kembali ke rumah Mutiah lebih sore dan berharap bahwa suaminya sudah berada di rumah atau sudah pulang dari kerja. Dan Alhamdulillah memang pada ketika Fatimah datang, suami Mutiah gres saja hingga di rumah pulang dari kerja.

Fatimah dan kedua anaknya Hasan dan Husein dipersilahkan masuk oleh Mutiah dan suaminya ke rumahnya. Fatimah melihat sebuah pemandangan yang jauh lebih mengesankan dibanding dengan yang dihadapinya semenjak hari pertama. Mutiah sudah menyiapkan baju ganti yang higienis untuk suaminya, sambil menuntun suaminya ke kamar mandi. Mutiah terlihat mulai melepaskan baju suaminya, dan mereka berdua hilang masuk ke bilik kamar mandi. Dan yang dilakukan oleh Mutiah yaitu memandikan suaminya. Subhanallah… Tsumma Subhanallah.

Selesai memandikan suaminya, Fatimah menyaksikan Mutiah menuntun suaminya menuju ke daerah makan. Dan suaminya sudah disiapkan kuliner dan minuman yang dimasaknya seharian. Sebelum memakan kuliner yang sudah disiapkan, Mutiah masuk ke dalam rumah dan keluar dengan membawa cambuk sepanjang 2 meter dan diberikan kepada suaminya dengan mengatakan.

“Wahai suamiku, seharian saya telah menciptakan kuliner dan minuman yang ada didepanmu. Sekiranya engkau tidak menyukai dan tidak berkenan atas kuliner yang saya buat, maka cambuklah diriku.”

Tanpa bertanya apa-apa, Fatimah sudah memahami apa yang dikatakan oleh ayahnya Rasulullah SAW. wacana perempuan pertama penghuni nirwana sesudah para istri Nabi yaitu Mutiah.

Fatimah pulang menangis haru dan senang sebab sudah mendapatkan balasan bagaimana istri yang sholihah. Seperti yang ada pada diri Mutiah, yang mendapatkan kehormatan sebagai perempuan yang paling dahulu memasuki nirwana Allah SWT.

Kisah Seorang Nenek Yang Tak Pernah Berhenti Berdoa

Kumpulan Doa Islami - Seorang Dr Ahli Bedah populer (Dr. Ishan) tergesa-gesa menuju airport. Beliau berencana akan menghadiri Seminar Dunia dalam bidang kedokteran, yang akan membahas inovasi terbesarnya di bidang kedokteran.

Setelah perjalanan pesawat sekitar 1 jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di airport terdekat.

Beliau mendatangi ruangan penerangan dan berkata: Saya ini dokter special, tiap menit nyawa insan bergantung ke saya, dan kini kalian meminta aku menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam?

Pegawai menjawab: Wahai dokter, kalau anda terburu-buru anda bisa menyewa mobil, tujuan anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan kendaraan beroda empat 3 jam tiba.

Dr. Ishan baiklah dengan seruan pegawai tersebut dan menyewa mobil. Baru berjalan 5 menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang menyebabkan jarak pandang sangat pendek.

Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya, dihampirilah rumah tersebut dan mengetuk pintunya. Terdengar bunyi seorang perempuan tua: Silahkan masuk, siapa ya? Terbukalah pintunya.

Dia masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk istirahat duduk dan mau meminjam telponnya. Ibu itu tersenyum dan berkata: Telpon apa Nak? Apa anda tidak sadar ada dimana? Disini tidak ada listrik, apalagi telepon. Namun demikian, masuklah silahkan duduk saja dulu istirahat, sebentar aku buatkan teh dan sedikit masakan utk menyegarkan dan mengembalikan kekuatan anda.

Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, kemudian memakan hidangan. Sementara ibu itu sholat dan berdoa serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak diatas kasur disisi ibu tersebut, dan ia terlihat gelisah diantara tiap sholat. Ibu tersebut melanjutkan sholatnya dengan do’a yang panjang.

Dokter mendatanginya dan berkata: Demi Allah, anda telah membuat aku kagum dengan keramahan anda dan kemuliaan adat anda, semoga Allah menjawab do’a-do’a anda.

Berkata ibu itu: Nak, anda ini yakni ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan do’a-do’a aku sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu.

Bertanya Dr. Ishan: Apa itu do’anya?

Ibu itu berkata: Anak ini yakni cucu saya, ia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada disini. Mereka berkata kepada aku ada seorang dokter jago bedah yang akan bisa menyembuhkannya; katanya namanya Dr. Ishan, akan tetapi ia tinggal jauh dari sini, yang tidak memungkinkan aku membawa anak ini ke sana, dan aku khawatir terjadi apa-apa di jalan. Makanya aku berdo’a kepada Allah biar memudahkannya.

Menangislah Dr. Ishan dan berkata sambil terisak: Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh do’a ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki usang serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, Hanya untuk mengantarkan aku ke ibu secara cepat dan tepat. Saya lah Dr. Ishan Bu, sungguh Allah subhanahu wa ta’ala telah membuat alasannya yakni menyerupai ini kepada hambaNya yang mukmin dengan do’a.

Ini yakni perintah Allah kepada aku untuk mengobati anak ini.

Kisah Kasatmata Cewek Sma Kehilangan Keperawanannya Yang Ingin Bunuh Diri

Kumpulan Doa Islami - Setiap orang niscaya punya kisah yang kelam dan meninggalkan rasa trauma yang mendalam. Butuh keberanian besar untuk mau terbuka membicarakan kisah pilu yang pernah dialami. Apalagi kalau itu menyangkut keperawanan. Dilansir dari laman vemale, seorang perempuan ini mencoba membagikan kisahnya wacana keperawanannya yang direnggut oleh seorang laki-laki tak bertanggung jawab. Dan ia punya sebuah pesan yang bisa jadi pelajaran untuk kita semua...

Salam,
Saya akan menceritakan pengalaman pahit hidup saya yang menciptakan saya terpuruk dalam dunia hitam. Semoga ada pelajaran yang bisa Anda petik dari kisah pilu saya ini.

Saya dilahirkan oleh keluarga yang sangat sederhana. Sebenarnya saya anak yang tidak dibutuhkan lantaran ibu saya sudah berusia 40 tahun ketika mengandung saya. Bahkan ketika itu ia tidak tahu kalau sedang mengandung. Saya lahir prematur dan sempat menciptakan orang-orang menangis lantaran kesehatan ibu saya yang sangat lemah ketika itu.

Saya memiliki keluarga yang tidak harmonis. Orang renta saya sering ribut dengan abang laki-laki saya. Saya merasa sangat terkekang sehingga menciptakan saya merasa tidak bebas menyerupai anak lainnya.

Saya mengenal cinta ketika menginjak kursi SMA. Memang saya akui wajah saya yang manis dengan postur badan yang mungil menciptakan banyak laki-laki mengagumi saya. Saya terlena dan bahkan salah langkah.

Saya kesudahannya mengenal seorang laki-laki yang lalu saya tahu bahwa ia yaitu orang bejat yang tak bertanggung jawab. Dia merenggut kesucian saya. Hidup saya sangat hancur. Saya sangat tertekan dan merasa tak ada impian lagi untuk hidup. Sejak ketika itu, saya berubah drastis jadi anak yang sangat pendiam di rumah.

Masalah-masalah gres pun bermunculan. Kondisi keluarga saya tak stabil, situasi ekonomi sedang kritis. Saya pun begitu tolol ketika saya menceritakan dilema hilangnya keperawanan saya kepada seseorang yang tadinya begitu saya percaya. Bukannya menjaga rahasia, ia malah membeberkan malu saya sampai satu sekolahan semua tahu. Saya diejek, dibilang pelacur. Ya Allah, kenapa mereka begitu kejam? Mereka bilang saya menjual harga diri saya sendiri. Oh, betapa hinakah saya di mata mereka?

Saya berusaha sabar. Hingga usang kelamaan mereka berhenti mengejek saya. Terkadang saya sering menangis kenapa hidup ini begitu rumit. Tapi ternyata masih ada dilema gres yang menciptakan saya tertekan. Saya makin frustrasi ketika tahu laki-laki yang telah merenggut kesucian saya menikah dengan teman abang perempuan saya. Dari ijab kabul mereka, lahirlah seorang anak perempuan. Namun, ijab kabul itu kandas di tengah jalan lantaran laki-laki tersebut tidak bertanggung jawab kepada istrinya.

Namun, Allah masih berbaik hati. Beberapa tahun kemudian, saya bertemu dengan seorang laki-laki tampan, baik, dan setia. Saya sangat nyaman bersamanya. Ia juga mencicipi hal yang sama.

Suatu hari, laki-laki baik hati itu meminang saya. Saya begitu senang lantaran ia mau mendapatkan saya dengan segala kekurangan saya, meskipun saya sudah tak perawan lagi. Dia hanya ingin mengakibatkan saya sebagai istri sholehah yang bisa jadi ibu untuk belum dewasa kami kelak. Saya pun ingin menjadi eksklusif yang jauh lebih baik kelak.

Saya sangat bersyukur lantaran di balik cobaan yang disebabkan oleh kesalahan saya sendiri, Allah masih memperlihatkan kemurahan hati-Nya. Dulu saya sempat ingin bunuh diri lantaran tertekan dan malu. Beruntung masih ada seorang teman yang mau mengingatkan saya bahwa ini bukan final dari segalanya. Allah tidak akan menawarkan cobaan di luar kemampuan umat-Nya.

Kini, saya sudah menikah dengan laki-laki baik hati tersebut. Saya senang dan begitu terharu. Meskipun dulu saya sempat terperosok ke jurang hitam, saya masih bisa menemukan cahaya di masa depan saya. Saya hanya ingin memberikan pesan betapa berbahayanya pergaulan bebas lantaran bisa merusak diri kita sendiri. Dan jangan merasa lemah ketika kita punya dilema besar lantaran Allah SWT tak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan kita.

Kisah ini yaitu kisah positif saya sendiri. Semoga kita semua bisa mengakibatkan hidup kita ini jauh lebih baik dari sebelumnya. (Sumber: vemale.com)