Showing posts with label Adzan dan Iqomah. Show all posts
Showing posts with label Adzan dan Iqomah. Show all posts

Adab Mendengarkan Adzan Bagi Seorang Muslim

Kumpulan Doa Islami - Kebanyakan dari kita orang muslim melupakan adab-adab atau aturan yang telah disyariatkan oleh Allah SWT. Hal-hal yang ringan pun sering ditinggalakan, lambat laun prilaku meninggalkan ini akan berdampak kepada hal yang besar. Adzan yaitu permintaan atau panggilan yang menjadi menerangkan bahwa waktu shalat telah masuk.

Adzan merupakan salah satu syiar agama yang paling agung, lantaran mengabarkan kepada seluruh Muslim datangnya waktu shalat sebagai ibadah wajib. Adzan dikumandangkan oleh seorang muadzin. Sebagai yang mendengarkan adzan, ada budbahasa yang dianjurkan Rasulullah SAW.

(Pelajari juga: Lafadz Adzan dan Iqomah Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Artinya)

Dalam budbahasa islam bahwa ketika adzan hendak berkumandang maka diamlah lantaran jikalau kita tidak mendengarkannya ataupun menjawabnya itu akan menjadi faktor lunturnya keimanan kita.

Bahkan dalam realitasnya, banyak orang kelu lidahnya di ketika kematian. Kebanyakan orang yang nazak, ketika hampir tiba ajalnya, tidak sanggup berkata apa-apa. Lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan ‘sakaratul maut’. Ini sebabnya yaitu kebiasaan remeh kita yang sering tidak mendiamkan diri ketika adzan berkumandang.

(Pelajari juga: Fakta Unik Seputar Adzan yang Sangat Mengagumkan)

Ilustrasi: Adzan

Diriwayatkan sebuah hadist:
“Hendaklah kau mendiamkan diri ketika azan, bila tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya.”

Abu Sa’id Al-Khudri pun mengabarkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ
Artinya :
“Apabila kalian mendengar adzan maka ucapkanlah menyerupai yang sedang diucapkan muadzin,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hukum menjawab adzan yaitu sunah muakad. Ketika adzan berkumandang, kita umat muslim dianjurkan untuk sejenak meninggalkan acara dan mendengarkan kemudian menjawab adzan sebagai bentuk penghormatan kita kepada adzan tersebut.

(Pelajari juga: Lafadz Menjawab Adzan Sholat 5 Waktu Lengkap)

Rasulullah SAW pernah menjanjikan keutamaan mendengarkan dan menjawab permintaan adzan. Dalam sebuah hadits dia mengatakan:
“Barangsiapa yang mendengar bunyi adzan kemudian dia berucap: Asyhadu alla ilaaha illahu wa anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu, radlitu billahi rabba wabi muhammadin rasulan wabil islami diinan (Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dan bahwa Muhammad yaitu hamba dan Rasul-Nya, saya ridha Allah sebagai Rabb, dan Muhammad sebagai Rasul dan saya ridha Islam sebagai agama), maka Allah akan mengampuni dosanya,” (HR. Muslim (579) dari Sahl bin Sa’ad)

Ada 3 (tiga) pertanyaan besar mengenai hal ini:
  1. Bagaimana hukumnya bila berbicara ketika adzan berkumandang?
    Para ulama menyerupai Imam Syafi’i, Imam Malik bin Anas, Ishaq bin Rahuyah, dan lainnya menyampaikan bahwa berbicara ketika mendengarkan adzan hukumnya yaitu makruh. Namun bila keadaan mendesak untuk berbicara, maka berbicaralah seperlunya. Dan hendaknya tidak memperpanjang pembicaraan sehingga terluput dari memperoleh keutamaan yang besar yaitu pengampunan dosa-dosa. Jika berbicara saja sudah makruh, bagaimana dengan kegiatan lain menyerupai bercanda, atau bahkan hingga tertawa terbahak-bahak seakan menghiraukan permintaan yang agung ini. Sebagai seorang muslim seharusnya kita saling mengintrospeksi diri dalam hal budbahasa mendengarkan adzan ini.
  2. Bagaimana aturan menjawab adzan ketika sedang membaca Al-Qur’an?
    Tidak dibolehkan menjamak/mengumpulkan antara membaca Al-Qur’an dengan menjawab adzan. Karena kalau kita membaca Al-Qur’an, kita akan terlalaikan dari mendengar adzan. Sebaliknya bila kita mengikuti ucapannya muadzin, kita terlalaikan dari membaca Al-Qur’an. (Fathu Dzil Jalali wal Ikram, 2/196,197)
  3. Ketika sedang shalat apakah kita diharuskan menjawab adzan?
    Dalam madzhab Al-Imam Ahmad (Pendapat ini dianggap yang paling shahih), ketika sedang melaksanakan shalat, tidak perlu menjawab adzan yang didengar. Karena adzan merupakan zikir panjang yang sanggup menciptakan orang yang shalat tersibukkan dari shalatnya. Sementara dalam shalat ada kesibukan tersendiri, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :“Sesungguhnya dalam shalat itu ada kesibukan,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

(Pelajari juga: Lafadz Doa Setelah Adzan dan Iqomah Lengkap)

Oleh lantaran itu, marilah kita sama-sama menghormati azan dan mohon kepada Allah semoga pengecap ini tidak kelu ketika nyawa kita sedang dicabut dan kita sanggup tetap istiqomah di jalan Allah SWT.

Lafadz Menjawab Adzan Sholat 5 Waktu Lengkap (Jawaban Adzan)

Kumpulan Doa Islami - Menjawab adzan hukumnya sunnah atau tidak wajib, sebagaimana pendapat lebih banyak didominasi para ulama, menyerupai pendapat Malikiyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah. "Jika kalian mendengar orang yang sedang adzan, maka ucapkanlah menyerupai apa yang ia ucapkan." (Shohih Muslim). Dan apabila terdengar bunyi adzan secara bersamaan, maka yang sunat dijawab yaitu salah satu dari adzan tersebut.  

Menjawab adzan atau jawaban adzan intinya sama dengan apa yang di ucapkan muadzin, yaitu kita menjawab atau mengikuti lafadz adzan, kecuali 3 kalimat dalam adzan (termasuk dalam adzan sholat subuh). Untuk lebih jelasnya, berikut ini kami paparkan ulang lafadz adzan lengkap dengan jawabannya, termasuk jawaban adzan shubuh.

 Menjawab adzan hukumnya sunnah atau tidak wajib Lafadz Menjawab Adzan Sholat 5 Waktu Lengkap (Jawaban Adzan)
Ilustrasi : Adzan (Mendengar Adzan)


Jawaban Adzan


Lafadz Adzan



اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر


اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر


أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ


أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ


اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ


اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ


لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ


حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ


لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ


حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ


اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر


اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر


لاَ إِلَهَ إِلاَّالله


لاَ إِلَهَ إِلاَّالله


Catatan :
Khusus untuk adzan shalat subuh, sehabis membaca lafadz "Hayya 'Alal Falaah", mu'azin lalu membaca lafadz dibawah ini (dan yang mendengar menjawab lafadz berikut ini) :


Jawaban Adzan Subuh


Lafadz Adzan Subuh



صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ وَاَنَا عَلَى ذَلِكَ مِنَالشَّاهِدِيْنَ


اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ


Setelah tanggapan Adzan, lalu dilanjutkan dengan membaca Doa Setelah Adzan  .

Itulah bacaan Menjawab Adzan Sholat 5 Waktu Lengkap yang sanggup kami share, silakan Anda pelajari dan hafalkan. Meskipun hukumnya sunnah, menjawab adzan tentu mempunyai keutamaan tersendiri.

Hikmah, Keutamaan Adzan Dan Muadzin

Kumpulan Doa Islami - Adzan merupakan panggilan (seruan) kepada umat muslim untuk segera meninggalkan segala macam aktifitas yang bersifat duniawi untuk segera menghadap Allah SWT yaitu melakukan sholat wajib 5 waktu.

Adzan dikumandangkan 5 kali sehari. Semenjak adzan pertama kali dikumandangkan 14 era kemudian sampai ketika ini, tak sanggup dihitung berapa juta kali adzan telah berkumandang. Dari setiap masjid atau mushola dikumandangkan adzan oleh seorang muazzin. Susul menyusul, saut-menyaut bergantian dari kawasan yang satu ke kawasan yang lain. Selesai di negeri yang satu, berpindah ke negeri yang lain, berputar terus selama matahari masih terbit dan terbenam.

Jika kita mau menghitung, anggaplah setahun 356 hari. Jika 14 era yakni 1400 tahun, maka 1400 tahun x 356 hari = 511000 hari. Dalam satu hari, adzan 5x dikumandangkan. Sehingga sedikitnya adzan telah dikumandangkan 2.555.000 kali. Jika dalam satu hari ada 1 juta muslim di dunia yang mengumandangkan adzan, jadi adzan telah dikumandangkan sebanyak 2.555.000.000.000 kali. Subhanallah!


Pelajari juga: 6 Fakta Unik Seputar Adzan yang Mengagumkan

Banyak riwayat dari Rasulullah SAW yang menjelaskan wacana keutamaan adzan dan muadzin (orang-orang yang menyerukan adzan), diantaranya yakni sebagai berikut ibarat dilansir muslim.or.id (16/11/2011)

إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ، حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِيْنَ، فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثَوَّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَر
Artinya :
"Apabila diserukan adzan untuk shalat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut sampai tidak mendengar adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan, ia tiba sampai ketika diserukan iqamat ia berlalu lagi …" (HR. Bukhari no. 608 dan Muslim no. 1267)

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu juga, ia mengabarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوْا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوْا
Artinya :
”Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala yang didapatkan dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak sanggup memperolehnya kecuali dengan undian pasti mereka rela berundi untuk mendapatkannya…” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 980)

Muawiyah radhiallahu ‘anhu berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
الْمؤَذِّنُوْنَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya :
”Para muadzin yakni orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.” (HR. Muslim no. 850)

Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu mengabarkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya :
”Tidaklah jin dan insan serta tidak ada sesuatu pun yang mendengar bunyi lantunan adzan dari seorang muadzin melainkan akan menjadi saksi kebaikan bagi si muadzin pada hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 609)

Ibnu ’Umar radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يُغْفَرُ لِلْمْؤَذِّنِ مُنْتَهَى أََذَانِهِ وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ سَمِعَهُ
Artinya :
”Diampuni bagi muadzin pada simpulan adzannya. Dan setiap yang berair atau pun yang kering yang mendengar adzannya akan memintakan ampun untuknya.” (HR. Ahmad 2: 136. Syaikh Ahmad Syakir berkata bahwa sanad hadits ini shahih)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan para imam dan muadzin,
اللَّهُمَّ أَرْشِدِ الْأَئِمّةَ وَاغْفِرْ لِلَمْؤَذِّنِيْنَ
Artinya :
Ya Allah berikan kelurusan bagi para imam dan ampunilah para muadzin.” (HR. Abu Dawud no. 517 dan At-Tirmidzi no. 207, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’ no. 217)

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْإِمَامُ ضَامِنٌ وَالْمُؤَذِّنُ مُؤْتَمَنٌ، فَأَرْشَدَ اللهُ الْأَئِمّةَ وَعَفَا عَنِ المْؤَذِّنِيْنَ
Artinya :
“Imam yakni penjamin sedangkan muadzin yakni orang yang diamanahi. Semoga Allah menunjukkan kelurusan kepada para imam dan memaafkan paramuadzin.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya no.1669, dan hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 239) (lihat Shahih Fiqih Sunnah, Bab Adzan)

Itulah beberapa hikmah, keutamaan adzan dan muadzin yang sungguh sangat luar biasa. Sebagai orang beriman, sudah selayaknya menghormati, mengagungkan, dan memperhatikan azan alasannya yakni pada hakikatnya azan merupakan panggilan Allah SWT biar kita segera mendatangi rumah-Nya untuk melakukan ibadah shalat secara berjamaah.

Pelajari juga: Lafadz Menjawab Adzan Lengkap

Bagi teman-teman yang ingin mempelajari lebih jauh wacana lafadz adzan, doa adzan dan lain-lainnya seputar adzan, silakan sanggup dipelajari pada kategori "Adzan dan Iqomah". Terimakasih, Semoga bermanfaat.

6 Fakta Unik Seputar Adzan Yang Sangat Mengagumkan


Kumpulan Doa Islami - Kumandang bunyi adzan sudah tidak ajaib lagi dikalangan kita, baik bagi orang muslim maupun non muslim. Setidaknya dalam sehari, minimal 5 kali kita mendengar bunyi adzan yang dilantunkan oleh para muadzin.  

Dibalik lantunan bunyi adzan, ternyata tersimpan fakta unik yang mungkin belum Anda ketahui. Banyak kisah-kisah perjalanan hidup para mua'alaf yang sebagian dari mereka menerima hidayah sesudah mendengar adzan, yang kemudian mereka masuk islam. Selain itu, kumandang adzan ternyata tidak melulu dilantunkan setiap masuk waktu shalat, tetapi beberapa insiden bersejarah sering kali juga dilantunkan adzan. Dan masih banyak lagi fakta-fakta unik seputar adzan lainnya yang sangat menakjubkan.  

Untuk lebih jelasnya, silakan pribadi saja kita simak ulasannya berikut ini yang mungkin belum Anda ketahui.

   Kumandang bunyi adzan sudah tidak ajaib lagi dikalangan kita 6 Fakta Unik Seputar Adzan yang Sangat Mengagumkan
Ilustrasi : Mengumandangkan Adzan

Sejarah Asal Usul Adzan

Pada awalnya Rasulullah SAW tidak tahu dengan cara yang dipakai untuk mengingatkan umat muslim bila waktu salat tiba. Ada sobat yang memberikan usul untuk mengibarkan bendera, menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan membunyikan lonceng. Semua saran itu dianggap kurang cocok.

Hingga datanglah sahabat, Abdullah bin Zaid yang bercerita jikalau beliau mimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan menyerupai ketika ini. Lalu dikabarkanlah perihal mimpi ini kepada Rasulullah. Umar bin Khathab mendengar hal itu dan ternyata beliau juga mengalami mimpi yang sama. ”Demi Tuhan yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, saya benar-benar melihat menyerupai yang ia lihat (di dalam mimpi)”. Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.”
Rasulullah menyetujui untuk memakai lafaz-lafaz adzan itu sebagai tanda waktu salat tiba.


Kalimat Adzan Memiliki Kekuatan yang Dahsyat

Begitu adzan berkumandang, kaum muslim yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah akan segera bergegas ke masjid menunaikan salat. Tanpa sadar syaraf akan memerintahkan badan untuk segera menunaikan salat.
Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak umat muslim mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi). Seakan bunyi khas adzan telah tertanam dalam alam bawah sadar setiap muslim. Sehingga ketika mendengarnya, indra-indra badan mereka kemudian bergerak untuk salat. Suara adzan seakan telah menyentuh fitrahnya untuk beribadah.

Hidayah bagi Sebagian Non Muslim

Banyak kisah perjalanan hidup kaum mualaf hingga jadinya menemukan hidayah yang seringkali menyentuh nurani. Berbagai alasannya mereka jadinya masuk Islam. Salah satu alasannya yang sering terjadi ialah bunyi adzan yang didengar mereka, telah menggetarkan hari dan kesadaran terdalam untuk mengucap syahadat. Seakan fitrah Islam dalam diri mereka terbangkitkan melalui alunan adzan itu.
Kementerian Urusan Agama Turki pernah melansir sedikitnya 634 orang telah masuk Islam selama tahun 2011, termasuk 467 wanita, yang berusia rata-rata 30 hingga 35 tahun, dan berasal dari kebangsaan yang berbeda mulai dari Jerman, Maldiva, Belanda, Perancis, Cina, Brasil, AS, Rumania dan Estonia. Mereka ialah turis-turis yang tengah melancong ke Turki.
Di kota Kayseri Turki sendiri, sedikitnya 14 orang telah masuk islam selama empat tahun terakhir, termasuk 10 wanita. Grand Mufti kota Kayseri, Syaikh Ali Marasyalijil menyebutkan umumnya mereka masuk Islam sesudah tersentuh mendengar alunan adzan.
Rapper papan atas Amerika Serikat, Chauncey L Hawkins yang terkenal disapa Loon bahkan mengakui masuk Islam sesudah mendengar bunyi adzan ketika dirinya tengah berkunjung ke Abu Dhabi, Dubai.
Masih banyak lagi kisah menyentuh mualaf yang masuk Islam sesudah mendengar alunan kumandang adzan.

Adzan Dikumandangkan ketika Peristiwa-peristiwa Bersejarah

Selain dipakai untuk mengambarkan waktu salat tiba, adzan juga dikumandangkan pada momen-memen penting dan bersejarah. Misalnya ketika seorang bayi lahir. Selain itu, ketika insiden penting dalam Islam terjadi, adzan juga berkumandang. Ketika pasukan Rasulullah berhasil menguasai Makkah dan berhala-berhala di sekitar ka’bah dihancurkan, Bilal bin Rabbah mengumandangkan adzan dari atas Ka’bah.
Peristiwa lain, ketika Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman yang mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur, beberapa perajurit Ottoman masuk ke dalam kemudian mengumandangkan adzan sebagai tanda kemenangan mereka.

Miliaran Kali Dikumandangkan semenjak 14 kala lalu

Adzan dikumandangkan 5 kali sehari. Semenjak adzan pertama kali dikumandangkan 14 kala kemudian hingga ketika ini, tak sanggup dihitung berapa juta kali adzan telah berkumandang.

Anggaplah setahun 356 hari. Jika 14 kala ialah 1400 tahun, maka 1400 tahun x 356 hari = 511000 hari. Dalam satu hari, adzan 5x dikumandangkan. Sehingga sedikitnya adzan telah dikumandangkan 2.555.000 kali. Jika dalam satu hari ada 1 juta muslim di dunia yang mengumandangkan adzan, jadi adzan telah dikumandangkan sebanyak 2.555.000.000.000 kali. Subhanallah!

Adzan Tak Henti Dikumandangkan Hingga Kiamat

Bumi berbentuk bulat. Ini menimbulkan terjadi perbedaan waktu solat pada setiap daerah. Ketika adzan telah selesai berkumandang di satu daerah, maka selanjutnya adzan berkumandang di daerah lain.
Satu jam sesudah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula Sumatera. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma ialah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh daerah India.

Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) mempunyai waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) ialah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad ialah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.

Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir ialah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki ialah satu setengah jam, dan pada ketika ini ajakan shalat dikumandangkan.

Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh daerah Afrika. Oleh lantaran itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bab timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik sesudah sembilan setengah jam.

Sebelum adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di daerah timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta sesudah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul.

Begitu seterusnya adzan terus berkumandang di bumi dan tidak pernah berhenti hingga selesai zaman terjadi. Subahanallah.

Itulah beberapa Fakta Unik  dan Menakjubkan ihwal Adzan yang sanggup kami share sebagaimana dilansir dari laman EraMuslim.com.  

17 Hikmah Keutamaan Doa Antara Adzan Dan Iqomah Yang Mustajab

Kumpulan Doa Islami - Berdoa antara adzan dan iqomah merupakan salah satu waktu yang mustajab, Insya Allah doanya cepat terkabul. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits: Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa, Rasulullah Saw. bersabda:

إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
Artinya :
“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak yakni do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad)
Selain antara adzan dan iqomah, masih banyak lagi waktu-waktu mustajab untuk berdoa supaya cepat terkabulkan. Teman-teman bisa mempelajarinya pada artikel : 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa Agar Cepat Terkabul

Nah, terkhusus doa antara adzan dan iqomah, selain waktu tersebut mustajab untuk berdoa ternyata juga mempunyai banyak keutamaan. Melansir dari laman dalamislam.com, berikut yakni 17 Keutamaan Doa antara Adzan dan Iqomah yang patut kita ketahui.


1. Doa yang Tidak Tertolak

Berdoa di waktu antara adzan dan iqamah akan dikabulkan dan tidak tertolak lantaran merupakan waktu yang mustajab dan merupakan wujud dari kasih sayang Allah kepada hambaNya .

إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
Artinya :
“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak yakni do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad)

2. Penuh Kebaikan

Sa’ad Ad Daud bahu-membahu Syaikh rahimahullah sehabis melaksanakan shalat sunnah dua raka’at (antara adzan dan iqomah), Syaikh Sa’ad ingin mengajukan suatu pertanyaan pada ia rahimahullah. Syaikh Ibnu Baz rahimahullah lantas menjawab, “Wahai Sa’ad, ingatlah bahwa do’a antara adzan dan iqomah yakni do’a yang tidak tertolak.”. Jelas bahwa waktu tersebut merupakan waktu yang penuh kebaikan yang bisa dilakukan oleh orang sholeh yang memahami alasan pentingnya adab mulia berdasarkan islam.

3. Waktu Terbaik

“Kebanyakan insan malah meninggalkan do’a antara adzan dan iqomah. Menyibukkan diri dengan berdo’a dan berdzikir, itu lebih afdhol (lebih utama). Karena do’a yang dituntunkan pada waktu tertentu tentu lebih utama dari do’a yang dipanjatkan di daerah lain.” Waktu tersebut memang jauh lebih baik kalau dipakai untuk berdoa dibanding dengan meninggalkan dan melupakan padahal Allah selalu memperlihatkan tanda Allah sayang pada hambaNya dengan memperlihatkan waktu waktu yang terbaik untuk berdoa.

4. Sunnah Rasulullah

“Sungguh berdo’a antara adzan dan iqomah tidak tertolak, maka pergunakanlah untuk berdo’a.” (HR. Ahmad). Merupakan sunnah dari Rasulullah untuk berdoa antara adzan dan iqamah yang memang waktu yang mustajab, hal ini akan memperlihatkan banyak kebaikan sebagai kasih sayang dalam islam yang diberikan Allah lantaran menjadi waktu yang akrab antara seorang hamba dengan Allah.

5. Shalat Tepat Waktu

Menunaikan ibadah pada waktunya yang sudah ditentukan, meski bersamaan dengan itu harus menerjang yang makruh atau bahkan yang terlarang, yakni lebih afdhol dan lebih utama daripada menunaikannya di luar waktunya, meski tanpa terterjang tindakan yang makruh atau terlarang. Karena waktu yakni syarat terpenting dalam ibadah. (Al-Mufadholah Fil ‘Ibadaat, hal. 989). Jelas bahwa doa antara adzan dan iqamah akan berdampak baik mengakibatkan shalat di waktu yang sempurna dan disiplin yang merupakan amalan yang disukai Allah dan menjadi cara menjadi orang sukses berdasarkan Al Qur’an.

6. Bisa Dilakukan Dimanapun

Baik dia sedang berada di masjid atau di luar masjid. Demikian doanya para perempuan yang sholat di rumah juga terijabahi, bila ia berdoa pada waktu tersebut. (Anas bin Malik). Tidak hanya di masjid saja doa akan dikabulkan, orang yang menjalankan shalat di rumah dan berdoa di waktu ijabah tersebut juga akan dikabulkan doanya.

7. Wujud Syukur

Doa antara adzan dan iqamah merupakan wujud syukur lantaran diberi kesempatan Allah untuk bisa ertemu dan menjalankan shalat sehingga amat rugi kalau ada seseorang yang menunda nunda waktu shalat padahal ia bisa segera melakukannya dan shalat di waktu yang tidak sempurna lantaran ia termausk orang yang pemalas dan lalai.

8. Jauh dari Malas

“Ya Allah, ini yakni (saat) datangnya malam-Mu, dan perginya siang-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku” Jami’ul Ahadits, juz IV, hal. 250. Doa menjauhkan dari rasa malas lantaran mengakibatkan seorang hamba terus mengingat Allah sehingga ia terlindung dari hawa nafsu yang mengarahkan pada keburukan dan kemalasan,

9. Dilindungi dari Syetan

Dianjurkan untuk membaca doa ayat dingklik supaya terlindung dari syetan. “Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang sanggup memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah mencakup langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

10. Berlaku dalam 5 Waktu Shalat

Imam An Nawawi mengatakan: “Adzan dan iqamah disyariatkan berdasarkan nash-nash syariat dan Ijma’. Dan tidak disyariatkan (adzan dan iqamah ini) pada selain shalat lima waktu, tidak ada perselisihan (dalam duduk kasus ini)”. Doa antara adzan dan iqamah bisa dilaksanakan sesering mungkin waktu shalat yakni dalam shalat 5 waktu dan semuanya tanpa terkecuali merupakan waktu yang baik dan agung untuk berdoa.

11. Kebiasaan Orang Sholeh

Kaum muslimin, dahulu ketika tiba ke Madinah berkumpul, kemudian memperkirakan waktu shalat, tanpa ada yang menyerunya. (Hingga) pada suatu hari, mereka berbincang-bincang ihwal hal itu. Sebagian mereka berkata “gunakan saja lonceng ibarat lonceng Nashara”. Dan sebagian menyatakan “gunakan saja terompet ibarat terompet Yahudi”. Maka Umar berkata: “Tidakkah kalian mengangkat seseorang untuk menyeru shalat?” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Wahai, Bilal. Bangun dan serulah untuk shalat.”. Doa antara adzan dan iqamah sudah menjadi kebiasaan orang sholeh semenjak terdahulu.

12. Sunnah Rasul

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Pulanglah kalian dan tinggallah bersama mereka, dan ajarilah mereka (agama Islam) serta shalatlah kalian. Apabila tiba waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian beradzan. Dan orang yang paling dituakan mengimami shalat kalian”. Jelas bahwa Rasulullah memerintah untuk adzan sehingga di waktu sehabis adzan sanggup dilakukan doa dan sanggup menjadi waktu yang mustajab sambil menunggu waktu shalat wajib.

13. Pahala Mendengar Adzan

Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Jika kalian mendengar adzan, maka jawablah ibarat yang disampaikan muadzin. [Muttafaqun ‘alaihi]. Tentunya ketika berdoa sebelumnya mendengarkan adzan terlebih dahulu dan menjawab adzan tersebut sehingga mendapat pahala yang berlipat lipat dan doa yang diijabah.

14. Kebaikan Menunggu Waktu Shalat

Kami, dahulu memperlihatkan salam kepada Nabi dalam keadan Beliau shalat dan Beliau membalasnya. Ketika kami kembali dari negeri Najasi, kami memberi salam kepada Beliau dan (Beliau) tidak menjawab salam kami dan berkata: “Sesungguhnya dalam shalat yakni satu kesibukan”. [Muttafaqun ‘alaihi].

Doa antara adzan dan iqamah yakni amal kebaikan yang mulia sambil menunggu waktu shalat tiba sehingga waktu sela tersebut tidak berlalu dengan sia sia melainkan berlalu dengan tetap berisi pahala dan amal kebaikan sehingga sepanjang hari sanggup melaksanakan banyak kebaikan dan menghindarkan diri dari segala perbuatan jelek yang sia sia dan membawa kepada keburukan dunia dan akherat.

15. Shalawat untuk Rasulullah

Dari Abdullah bin Amru bin Al ‘Ash, ia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika kalian mendengar muadzin, maka jawablah ibarat apa yang ia katakan, kemudian bershalawatlah untukku, lantaran barangsiapa yang bershalawat untukku, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintakanlah kepada Allah untukku al wasilah, lantaran ia yakni satu kedudukan di nirwana yang tidak sepatutnya, kecuali untuk seorang hamba Allah; dan saya berharap, (bahwa) akulah ia. Barangsiapa yang memohonkan untukku al wasilah, maka akan mendapat syafaatku. [HR Muslim].

Dalam adab berdoa tentunya ada salah satu cara dengan membaca shalawat Nabi, hal itu bisa diterapkan yakni mengawali dengan shalawat sehingga doa akan lebih diijabah dan mendapat akibat kebaikan dari Rasulullah sehingga di hari simpulan nanti jauh dari segala keburukan lantaran mendapat syafaat ditambah dengan doa yang dikabulkan dan didengarkan eksklusif oleh Allah.

16. Ketenangan Hati

Maka mendapat syafaatku pada hari kiamat. [HR Al Bukhari]. Ketenangan hati akan didapatkan tidak hanya di dunia saja namun juga di akherat yakni hingga simpulan annti lantaran sepanjang hidup selalu berdoa dan meohon kebaikan dari Allah sehingga ia termasuk orang orang yang beruntung dan gampang mendpaatkan kasih sayang dari Allah dan Rasul.

17. Dekat dengan Allah

Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah mengatakan, “Namun dituntunkan kalau bisa menggabungkan antara berdo’a dan membaca Al Qur’an kala itu. Alhamdulillah kalau keduanya bisa dilakukan sekaligus.” Hal ini merupakan pendapat para ulama yang menyatakan bahwa jauh lebih baik kalau bisa membaca ayat Al Qur’an sekaligus berdoa sehingga kebaikan yang dilakukan lebih banyak dan menjadi lebih bermakna serta lebih banyak mendapat kebaikan dari Allah, namun hal ini hanya ajuan saja, semuanya dilakukan sesuai kemampuan mengingat waktu singkat yang ada.

Teman-teman, itulah 17 keutamaan doa antara adzan dan iqomah yang sanggup kami share pada kesempatan ini. Semoga bermanfaat.