Showing posts sorted by relevance for query awal-puasa-ramadhan. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query awal-puasa-ramadhan. Sort by date Show all posts

Awal Puasa Ramadhan 2018 M - Puasa Ramadhan 1439 H

Kumpulan Doa Islami - Alhamdulillah, puasa ramadhan tahun 2018 ini tinggal mengitung beberapa hari saja. Sungguh sangat senang sekali hati ini menyambut bulan suci penuh barokah yakni bulan pahala ramadhan 2018. Semoga kita semua diberi kesehatan jasmani dan rohani untuk sanggup menjalankan ibadah puasa tahun ini dan berlomba-lomba meraih pahala yang berlimpah di bulan suci ramadhan. Amin.

Lantas, tanggal berapakah awal puasa ramadhan 1439 H / 2018?

Ternyata hal ini sering dipertanyakan di kalangan masyarakat kita, mungkin termasuk kita sendiri juga bertanya-tanya ihwal awal bulan pahala 2018 / 1439 H. Bukankah begitu? :D

Yang pasti, bulan pahala ramadhan 1439 H jatuh di bulan Maret 2018, adapun untuk tanggalnya masih nunggu sidang isbat, ini khususnya untuk NU dan pemerintah. Sedangkan untuk Muhammadiyah secara resmi sudah mengumumkan awal puasa ramadhan dan idul fitri 2018.



Sebagaimana dilansir dari laman tribunnews.com (13/3/2018) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan secara resmi awal puasa, awal ramadhan 1439 H atau 2018 ini jatuh pada 17 Mei 2018. Berdasarkan keterangan resminya, melalui hasil hisab Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah tertulis :

Awal Ramadhan 1439 H

Ijtima' final bulan Sya'ban terjadi pada Selasa Kliwon, 29 Sya'ban 1439 H - 15 Mei 2018 pukul 18.50'.28" WIB.

Tinggi Hilal di Yogyakarta (saat terbenam Matahari) : -00°, 02', 50" (Hilal belum wujud).

"1 Ramadhan 1439 H jatuh hari Kamis Pahing, jatuh pada 17 Mei 2018," ujar tutur pimpinan sentra Muhammadiyah, Haedar Nashir, di Jakarta.

Sementara itu, hari raya Idul Fitri ditetapkan PP Muhammadiyah akan jatuh pada Jumat 15 Juni 2018.

"1 Syawal 1439 H jatuh hari Jumat legi, 15 Juni 2018," kata Haedar.

Awal Syawwal 1439 H

Ijtima' final bulan Ramadhan 1439 H terjadi pada Kamis Kliwon, 29 Ramadhan 1439 H - 14 Juni 2018 pukul 02. 45' 53" WIB

Tinggi Hilal di Yogyakarta (saat terbenam Matahari) : +07°, 35', 20" (Hilal sudah wujud),

Dari keterangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah sangat terang bahwa awal puasa 2018 Muhammadiyah yaitu tanggal 17 Maret 2018.

Meskipun belum ada isu secara resmi dari pemerintah ihwal awal puasa ramadhan 2018, namun berdasarkan Kepala LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) Thomas Djamaluddin memprediksi, awal puasa Ramadhan  tahun 2018 ini akan jatuh pada tanggal yang sama. Selain itu, pihaknya memprediksi, hari Idul Fitri tak akan ada perbedaan antara pemerintah dengan organisasi kemasyarakatan Islam lainnya.

"Awal Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini akan seragam. Awal puasa 17 Mei dan Idul Fitri 15 Juni (2018)," ujar Thomas menyerupai dilansir dari kompas.com (16/4/2018).

Oke kita tunggu saja isu dari pemerintah sentra ihwal penetapan awal ramadhan 2018. Yang terpenting ialah kita meniatkan diri kita untuk benar-benar menjalankan ibadah puasa ramadhan dengan khusu', berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mendapat pahala sebanyak-banyaknya selama bulan suci ramadhan 1439 H ini.

Lafadz Niat Puasa Ramadhan Lengkap Arab, Latin Dan Terjemahannya

Kumpulan Doa Islami - Salah satu rukun puasa ialah niat. Adapun untuk niat puasa ramadhan dilakukan pada malam hari, biasanya sehabis final shalat tarawih, namun yang niscaya puasa di bulan ramadhan niatnya harus sebelum subuh atau sebelum masuk waktu fajar dan/atau sebelum imsak.

Puasa ramadhan ialah puasa wajib bagi setiap muslim, baik pria maupun wanita yang sudah baligh dan berakal. Kewajiban perintah puasa ramadhan telah diabadikan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya "Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kau sekalian untuk berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau biar kau sekalian bertaqwa".

Adapun lafadz niat puasa wajib di bulan ramadhan dalam bahasa arab, goresan pena latin lengkap dengan artinya ialah sebagai berikut : 

 biasanya sehabis final shalat tarawih Lafadz Niat Puasa Ramadhan Lengkap Arab, Latin dan Terjemahannya
Ilustrasi : Niat Puasa Ramadhan sebelum Sahur

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA
Artinya :Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, alasannya Allah Ta'ala.

Bagi teman-teman yang lebih suka menghafal dengan cara mendengarkan, silakan saksikan video lafadz niat puasa berikut ini

Itulah bacaan niat puasa ramadhan dalam bahasa arab, goresan pena latin dan artinya, silakan dihafalkan. Seperti yang diketahui, bahwa puasa ramadhan ialah wajib bagi orang muslim (laki-laki dan perempuan) yang sudah baligh dan berakal. Maka apabila meninggalkannya sungguh berdosa dan diwajibkan untuk membayar/mengganti dan/atau mengqadhanya.

Dilingkungan saya (di kampung) umumnya sehabis final shalat tarawih para jama'ah bersama-sama membaca niat puasa ramadhan, ini dilakukan selama 1 bulan. Padahal niat puasa ramadhan juga dapat diniatkan cukup sekali saja di awal bulan berkat ramadhan, tetapi apabila puasanya terputus maka diharuskan untuk niat puasa ramadhan lagi, dikarenakan telah memutus bulan ramadhan yaitu dengan meninggalkan puasa.

Seperti dilansir dari KonsultasiSyariah.com, bersama-sama Syaikhul Islam pernah ditanya "Bagaimana klarifikasi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, wacana niat puasa Ramadhan; apakah kita harus berniat setiap hari atau tidak?"

Jawaban beliau:
كُلُّ مَنْ عَلِمَ أَنَّ غَدًا مِنْ رَمَضَانَ وَهُوَ يُرِيدُ صَوْمَهُ فَقَدْ نَوَى صَوْمَهُ سَوَاءٌ تَلَفَّظَ بِالنِّيَّةِ أَوْ لَمْ يَتَلَفَّظْ . وَهَذَا فِعْلُ عَامَّةِ الْمُسْلِمِينَ كُلُّهُمْ يَنْوِي الصِّيَامَ
Artinya :
“Setiap orang yang tahu bahwa esok hari ialah Ramadhan dan dia ingin berpuasa, maka secara otomatis dia telah berniat berpuasa. Baik dia lafalkan niatnya maupun tidak ia ucapkan. Ini ialah perbuatan kaum muslimin secara umum; setiap muslim berniat untuk berpuasa.” (Majmu’ Fatawa, 6:79)

Jadi, dalam sebulan penuh selama ramadhan kita dapat niat puasa hanya sekali saja yaitu sempurna di awal bulan atau ketika shalat tarawih pertama dan/atau ketika makan sahur, yang terpenting ialah sebelum masuk waktu fajar (subuh) dan apabila ditengah jalan kita tidak puasa, maka diharuskan untuk niat puasa ramadhan lagi.  

20 Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Badan Manusia

Kumpulan Doa Islami - Suatu anugerah terbesar apabila di tahun ini kita masih menikmati indahnya bulan ramadhan, yaitu salah satu bulan yang paling dinanti oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia. Karena bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, rahmat, bulan yang penuh ampunan segala dosa-dosa dan juga bulan yang paling mulia diantara bulan-bulan lainnya.  

Di bulan ramadhan, semua umat muslim yang sehat, berakal dan sudah cerdik balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh.  

Meskipun bagi sebagian orang ibadah puasa cukup berat, tetapi di dalamnya terdapat keistimewaan untuk mendapat hikmah dari Allah SWT berupa kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu mukjizat atau manfaat dalam kesehatan bagi siapa saja yang menjalankan ibadah puasa ramadhan.

   Suatu anugerah terbesar apabila di tahun ini kita masih menikmati indahnya bulan ramadh 20 Manfaat Puasa Ramadhan bagi Kesehatan Tubuh Manusia
Ilustrasi : Puasa dan kesehatan


Berbagai penelitian telah mengungkap adanya mukjizat puasa ditinjau dari perpekstif medis modern. Dalam penelitian ilmiah, tidak ditemukan imbas merugikan dari puasa Ramadhan pada jantung, paru, hati, ginjal, mata, profil endokrin, hematologi dan fungsi neuropsikiatri.

Penelitian meta analisis atau penelitian terhadap banyak sekali Abstrak Terkait ini diperoleh dari Medline dan jurnal lokal di negara-negara Islam 1960-2009. Seratus tiga belas artikel yang memenuhi kriteria untuk pemilihan kertas dikaji secara mendalam untuk mengidentifikasi rincian materi terkait.

Hasilnya, terdapat manfaat luar biasa dan tidak disangka sebelumnya oleh para ilmuwan ihwal adanya mukjizat puasa Ramadhan bagi kesehatan manusia. Meskipun puasa Ramadhan kondusif untuk semua orang sehat dan beberapa kondisi sakit tertentu, namun dalam keadaan penyakit tertentu seseorang harus berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi ilmiah.

Allah berjanji akan memperlihatkan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti ditegaskan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim: “Berpuasalah maka kau akan sehat.” Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti banyak sekali aspek kesehatan puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan biomolekular.

Para pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau kelaparan (starvasi) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa dalam Islam secara substansial ialah menahan diri tidak makan, minum dan bekerjasama suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat. Sehingga puasa mempunyai perbedaan dibandingkan starvasi biasa.

Dan berikut ialah beberapa manfaat puasa ramadhan bagi kesehatan tubuh manusia
  1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
    Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam banyak sekali bentuk sanggup mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan banyak sekali zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.

    Cadangan protein yang cukup dalam hati lantaran asupan nutrisi dikala buka dan sahur akan tetap sanggup membuat kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial lainnya menyerupai albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, lantaran terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan dikala puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif dan baik.
  2. Puasa Tidak akan menimbulkan pengasaman dalam darah.
    Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian memperlihatkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan menimbulkan pengasaman dalam darah.
  3. Puasa Tidak kuat pada sel darah manusia
    Dalam penelitian, dikala puasa tidak kuat pada sel darah insan & tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
  4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
    Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak kuat dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya ialah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain menyerupai gagal ginjal dan jantung.
  5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui
    Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.
  6. Pengaruh pada janin dikala ibu hamil berpuasa
    Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 perempuan sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 ahad atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi imbas bulan pahala pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat tubuh diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio.

    Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan setelah Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat tubuh ibu, perperkiraan kenaikan berat tubuh janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.
  7. Penurunan glukosa dan berat badan
    Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences dikala berpuasa. Dilakukan penilaian berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan setelah Ramadhan. Studi ini memperlihatkan bahwa puasa Ramadhan menimbulkan penurunan glukosa dan berat badan.

    Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya imbas puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan bersahabat dengan contoh makan gizi atau respon kelaparan biokimia.
  8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
    Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak kuat pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita pria yang berpuasa.
  9. Pengaruh pada hormon virgisteron
    Sedangkan pada penelitian hormon perempuan tidak terjadi gangguan pada hormon virgisteron dikala melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian memperlihatkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini memperlihatkan impian gres bagi penderita infertilitas atau kemandulan perempuan yang disebabkan peningkatan hormon prolaktin. Sehingga dikala puasa, perempuan tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.
  10. Puasa Bermanfaat Bagi Jantung
    Beberapa penelitian menyebutkan bekerjsama tidak terdapat perbedaan yang mencolok dikala berpuasa dibandingkan dikala tidak berpuasa. Puasa Ramadhan tidak mensugesti secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi dikala terjadi kehilangan cairan tubuh ringan dikala puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1.

    Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian “chronobiological” memperlihatkan dikala puasa Ramadhan kuat terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut sepertinya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
  11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
    Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga, memperlihatkan kesempatan tunas gres sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya.

    Pola makan dikala puasa sanggup mensuplai asam lemak dan asam amino penting dikala makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel gres dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
  12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin
    Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 hingga 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi pemberian terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata sanggup meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja prosedur lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada jadinya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
  13. Dalam keadaan puasa ternyata sanggup meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    Penelitian memperlihatkan dikala puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru memperlihatkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut sanggup menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
  14. Penurunan banyak sekali hormon salah satu diam-diam hidup jangka panjang
    Penelitian endokrinologi memperlihatkan bahwa contoh makan dikala puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi kuliner di dalam tubuh. Keadaan ini menimbulkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan banyak sekali hormon tersebut merupakan salah satu diam-diam hidup jangka panjang.
  15. Puasa Bermanfaat dalam pembentukan sperma
    Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil selesai kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan efek kedua testis.
  16. Puasa Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
    Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh ialah efek puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti ialah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat kekerabatan antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
  17. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual
    Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar banyak sekali hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara lantaran beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya
  18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
    Seorang peneliti diMoskow melaksanakan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk skizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya memperlihatkan ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi risiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari kerikil ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
  19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
    Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, lantaran puasa ialah bulan penuh berkah. Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali dibandingkan biasanya.

    Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama insan baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai peningkatan ibadah secara eksklusif akan meningkatkan kekerabatan dengan Pencipta dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia.
  20. Menurunkan adrenalin
    Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah dikala puasa ternyata sanggup menurunkan adrenalin. Saat murka terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat.

    Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung.

    Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata sanggup meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak menyerupai jantung koroner, stroke dan lainnya.

Dari uraian diatas, sanggup kita ketahui banyak sekali kajian ilmiah melalui penelitian medis telah memperlihatkan bahwa ternyata puasa sebulan penuh dikala bulan ramadhan bermanfaat sangat luar biasa bagi tubuh manusia. Sebaliknya banyak penelitian memperlihatkan bahwa puasa berbeda dengan starvasi biasa, secara umum tidak akan mengganggu tubuh manusia.

Dalam mencermati temuan ilmiah tersebut akan lebih diyakini bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekedar teori dan opini. Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah.

Wajar saja, bahwa puasa ialah dikala yang paling ditunggu oleh kaum muslim lantaran memang terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat dalam kesehatan manusia.

Itulah banyak sekali manfaat atau mukjizat puasa ramadhan terhadap kesehatan tubuh insan yang sanggup kami share pada pertemuan kali ini. Dan tentunya manfaat sehat tersebut juga sanggup kita rasakan dikala menjalankan ibadah Puasa Sunnah. Jadi, ketika kita berpuasa, selain mendapat pahala ternyata kesehatan kita pun selalu terjaga.Untuk itu, marilah kita senantiasa untuk mengamalkan ibadah puasa baik puasa wajib maupun puasa sunnah menyerupai puasa senin kamis.

Sumber Referensi :
sooglo.blogspot.com

Kapan Jatuh Pada Hari Apa Tanggal Penetapan Awal Ramadhan 2019

Kapan Jatuh pada Hari Apa Tanggal Penetapan Awal Ramadhan 2019 - Dikalangan umat islam sudah mejadikan hal yang niscaya setiap akam memasuki bulan suci raramadhan yang pertama kali di jadikan permas'alahan ialah puasa jatuh pada tanggal berapa pada tahun 2019 ini, itu mungkin yang i persoalkan, alasannya bulan ramadhan ada kaitannya dengan ibadah sedangkan yang namanya ibadah ada tata cara dan kepastian waktu yang telah di tentukan dalam syariat islam.

Sehingga bila mana kita melakukan ibadah puasa dalam waktu yang diragukan itu hukumnya haram tidak syah, misalkan pada tanggal 30 sya,ban, sedangkan pada tanggal itu ada 2 kemungkinan sanggup jatuh tanggal satu dan mungkin juga masih termasuk pada bulan sya,ban, alasannya hitungan hari setiap bulan hijriyah itu ada dua hitungan pertama 29 hari dan yang kedua 30 hari tida akan terjadi adanya hitungan 28 atau 31 itu berdasarkan kalender hijriyyah atau kalender islam.

Maka untuk itu kita sebagai umat islam dalam memilih tanggal satu bulan ramadhan harus benar-benar adanya akidah baik dengan memakai secara ilmu hisab (hitung), atau memakai rukyat hilal yang biasa dilaksanakan oleh para andal di bidang ilmu astromomi ilmu perbintangan dengan memakai alat peneropong bulan pada waktu ijtima atau perkumpulannya matahari dan bulan di waktu menjelang magrib.

Kapan Jatuh pada Hari Apa Tanggal Penetapan Awal Ramadhan  Kapan Jatuh pada Hari Apa Tanggal Penetapan Awal Ramadhan 2019

Dan sesudah itu dengan keputusan mentri agama yang di saksikan oleh andal di bidan itu dan para ulama mujtahid diadakan sidang isbat untuk menyepakati puasa tanggal berapa jatuhnya satu bulan ramadan, yang nati kesannya sanggup di infokan secara pulik di media-media ibarat di TV dan yang lainnya. Nah sesudah itu gres kita sanggup melakukan ibadah puasa di esok harinya dengan penuh akidah tanpa sedikitpun keragua.

Maka untu itu kami disini akan menunjukkan isu dari banyaknya pertanyaan yang muncul di hati kita ini kapan tanggan ramadhan 2019, untuk itu kami di sini secara terang menunjukkan iformasi untuk tanggal ramadha 2019:

1. Ijtima Bulan dan Matahari di Tasikmalaya pada Hari Ahad Tanggal 5 Mei 2019 M-1440 H, Jam 04 Lebih 31 Menit, 31 Detik
2. Tingginya Bulan pada Malam Senin, 6 Darjah, 44 Daqiqoh, 15 Sawani, 0 Sawalis
3. Lamanya bulan dilangit pada Malam Senin, 26 Menit, 57 Detik, 0 Sekon
4. Berjalan pada Buruj Tsaor, 26 Darjah, 57 Daqiqoh, 0 Sawani
5. Letaknya Bulan di sebelah utara, miring ke utara, maju ke kanan Matahari
6. Bulan yang terang 3/4 jari atau 0.75 jari
7. Manzilah Qomar pada 13 النطح

Makara Awal Bulan Ramadhan Tahun 1440 Hijriyyah Jatuh Pada Hari Senin, 6 Mei 2019
hisaban ini memakai tul balad untuk kawasan kota tasikmalaya dan sekitarnya, namun untuk kota yang lain juga tidak akan jauh berbeda dengan keadaan ijtima ibarat di kota tasikmalaya ini.

Namun jikalau seandainya kita masih ragu dengan hasil hisaan ini untuk lebih pastinya kita tunggu saja  Hasil Sidang Isbat, Menteri Agama Putuskan Awal Puasa Ramadhan Tahun 1440 Hijriyyah Jatuh Pada Hari Senin, 6 Mei 2019.

Demikian yang sanggup kami sampaikan perihal isu kapan jatuh tanggal satu awal bulan suci puasa ramadhan berdasarkan hasil hisab rukyat yang telah di sepakati dalam sidang isbat 2019 M-1440 H, biar sanggup bermanfaat bagi kita semua dan kita di berikan kekuatan lahir maupun batin dalam melaksaknakan ibadah puasanya.

Kumpulan Hadits Shahih Wacana Puasa Ramadhan - Hadits Shahih Bukhari

Kumpulan Doa Islami - Alhamdulillah, pada kesempatan ini kami akan menyebarkan perihal hadist-hadits shahih seputar puasa ramadhan. Seperti yang kita ketahui, beberapa hari lagi umat muslim di seluruh penjuru dunia akan memasuki bulan yang penuh barokah yakni bulan puasa ramadhan 2018.

Dengan dihadirkannya kumpulan hadits perihal puasa ini kami berharap sanggup menambah ilmu pengetahuan kita semua khususnya perihal puasa ramadhan, sehingga lebih memaksimalkan kekhusu'an kita dalam beribadah kepada Allah SWT di bulan suci ramadhan dengan dasar dalil atau hadits yang shahih. Karena pada hadits-hadits shahih seputar puasa ramadhan ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan puasa khususnya puasa ramadhan menyerupai keutamaan puasa, kewajiban puasa dan larangan seputar puasa.



Untuk lebih jelasnya, silakan pribadi saja kita simak dan pelajari hadits-hadist shahih bukhari perihal puasa ramadhan berikut ini:

Dalil & Hadits Shahih perihal Kewajiban Puasa Ramadhan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183)
Dari Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu’anhu, dia mengisahkan
أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَائِرَ الرَّأْسِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي مَاذَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فَقَالَ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا فَقَالَ أَخْبِرْنِي مَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصِّيَامِ فَقَالَ شَهْرَ رَمَضَانَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا فَقَالَ أَخْبِرْنِي بِمَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الزَّكَاةِ فَقَالَ فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَالَ وَالَّذِي أَكْرَمَكَ لَا أَتَطَوَّعُ شَيْئًا وَلَا أَنْقُصُ مِمَّا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ شَيْئًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ أَوْ دَخَلَ الْجَنَّةَ إِنْ صَدَقَ
Artinya :
Ada seorang Arab badui yang rambutnya berdiri tiba menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku perihal sholat yang diwajibkan Allah kepadaku.” Beliau menjawab, “Sholat lima waktu kecuali bila kau ingin menambah sholat yang lain sebagai tambahan.” Lalu dia berkata, “Beritahukanlah kepadaku puasa yang diwajibkan Allah kepadaku”. Beliau menjawab, ”Puasa di bulan Ramadhan, kecuali apabila kau mau melaksanakan puasa lain sebagai tambahan.” Lalu dia berkata, “Beritahukanlah kepadaku zakat yang diwajibkan Allah kepadaku.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memberitahukan kepadanya syari’at-syari’at Islam. Lalu lelaki itu berkata, “Demi Tuhan yang memuliakanmu. Aku tidak akan menambah dan mengurangi apa yang Allah wajibkan kepadaku barang sedikit pun.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia niscaya beruntung bila dia jujur.” atau “Dia niscaya masuk nirwana bila dia jujur.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, dia berkata:
أَنَّ قُرَيْشًا كَانَتْ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ثُمَّ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصِيَامِهِ حَتَّى فُرِضَ رَمَضَانُ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ شَاءَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ
Artinya :
Kaum Quraisy dahulu biasa melaksanakan puasa ‘Asyura di masa jahiliyah. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu hingga diwajibkannya puasa Ramadhan. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang ingin berpuasa pada hari itu -‘Asyura- maka silakan berpuasa. Dan barang siapa yang tidak ingin berpuasa silakan berbuka.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Shahih perihal Keutamaan Puasa

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
Artinya :
“Puasa yaitu perisai. Maka janganlah dia berkata-kata kotor dan berbudat bodoh. Apabila ada orang lain yang memerangi atau mencacinya, hendaklah dia katakan, ‘Aku sedang puasa’ (dua kali). Demi Tuhan yang jiwaku berada di tangan-Nya, bekerjsama basi lisan orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah ta’ala daripada basi minyak kasturi. Dia rela meninggalkan makanan, minuman, dan syahwatnya alasannya Aku. Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadist Shahih perihal Puasa sanggup menghapuskan dosa

Dari Hudzaifah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ
Artinya :
“Fitnah/dosa pada diri seseorang alasannya keluarga, harta, atau tetangganya akan terhapus dengan sholat, puasa, dan sedekah.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadist Shahih perihal Pintu Syurga ar-Royyan bagi Orang-orang yang Puasa

Dari Sahl radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
Artinya :
Sesungguhnya di nirwana terdapat sebuah pintu yang berjulukan ar-Royyan. Orang-orang yang berpuasa akan memasukinya pada hari kiamat. Tidak ada seorangpun yang memasukinya selain mereka. Akan ada yang berseru, ‘Manakah orang-orang yang berpuasa?’. Maka bangkitlah mereka. Dan tidak akan memasukinya selain mereka. Apabila mereka telah masuk, maka pintu itu akan ditutup sehingga tidak akan ada lagi yang masuk melewatinya seorang pun.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلَى مَنْ دُعِيَ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ كُلِّهَا قَالَ نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ
Artinya :
“Barang siapa yang menginfakkan dua pasang hartanya di jalan Allah maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Wahai hamba Allah, ini yaitu kebaikan.’ Barang siapa yang tergolong hebat sholat maka dia akan dipanggil dari pintu sholat. Barang siapa yang tergolong hebat jihad maka dia dipanggil dari pintu jihad. Barang siapa yang tergolong hebat puasa, maka dia akan dipanggil dari pintu ar-Royyan. Barang siapa yang tergolong hebat sedekah, maka dia akan dipanggil dari pintu sedekah.” Abu Bakar radhiyallahu’anhu berkata, “Ayah dan ibuku sebagai penebusmu, wahai Rasulullah. Bahaya apalagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu tersebut. Apakah ada orang yang dipanggil dari semua pintu tersebut?” Maka Nabi menjawab, “Iya ada. Dan saya berharap kau termasuk di dalamnya.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Shahih - Boleh menyebut ‘Ramadhan’ tanpa kata ‘Bulan’

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ
Artinya :
“Apabila Ramadhan telah tiba maka dibukakan pintu-pintu surga.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
Artinya :
“Apabila bulan Ramadhan telah masuk dibukakanlah pintu-pintu langit dan dikunci pintu-pintu Jahannam, dan syaitan-syaitan pun dirantai.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Shahih Tentang Pahala bagi orang yang berpuasa Ramadhan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya :
“Barang siapa yang menghidupkan malam Qadar -dengan ketaatan- alasannya kepercayaan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu. Dan barang siapa yang berpuasa Ramadhan alasannya kepercayaan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Tentang Anjuran meningkatkan kedermawanan di bulan Ramadhan

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, dia berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِي رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Artinya :
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu orang yang paling senang memberi memperlihatkan kebaikan. Beliau paling senang memberi ketika di bulan Ramadhan yaitu ketika Jibril menemuinya. Jibril ‘alaihis salam biasa menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan hingga apabila Jibril telah selesai -menyampaikan wahyu- maka Nabi shallallahu ‘alaihhi wa sallam menyetorkan hafalan al-Qur’annya kepada Jibril. Apabila Jibril ‘alaihis salam menemuinya maka dia yaitu orang yang paling ringan dalam berderma lebih daripada angin yang bertiup.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Tentang Wajib meninggalkan ucapan dusta

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya :
“Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan mengamalkannya maka Allah sudah tidak lagi memerlukan dia meninggalkan kuliner dan minumannya.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Shohih perihal Tidak boleh membalas cacian dengan cacian

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Artinya :
Allah berfirman, “Semua amal anak Adam baginya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Puasa yaitu perisai. Apabila salah seorang kalian sedang menjalani puasa janganlah dia berkata-kata kotor dan berteriak-teriak. Apabila ada orang yang mencaci atau memeranginya hendaklah dia katakan, ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa.’ Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, basi lisan orang yang berpuasa jauh lebih harum daripada basi minyak kasturi. Orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan. Ketika dia berhariraya dan ketika dia berjumpa dengan Rabbnya maka dia akan bergembira dengan puasanya.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Shohih Manfaat puasa bagi orang yang khawatir terjerumus dalam zina

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, dia berkata: Dahulu kami bersama dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda,
مَنْ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Artinya :
Barang siapa yang bisa menikah hendaklah dia menikah. Sesungguhnya menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barang siapa yang tidak bisa maka hendaklah dia berpuasa. Sesungguhnya puasa akan mengekang hawa nafsunya.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Shahih Bukhari perihal Awal dan Akhir Puasa

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut Ramadhan dan bersabda,
لَا تَصُومُوا حَتَّى تَرَوْا الْهِلَالَ وَلَا تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ
Artinya :
“Janganlah kalian berpuasa kecuali apabila kalian telah melihat hilal dan janganlah kalian berhari raya hingga kalian melihatnya. Apabila ia tertutup dari pandangan kalian maka genapkanlah.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الشَّهْرُ تِسْعٌ وَعِشْرُونَ لَيْلَةً فَلَا تَصُومُوا حَتَّى تَرَوْهُ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا الْعِدَّةَ ثَلَاثِينَ
Artinya:“Bulan itu terkadang terdiri dari dua puluh sembilan hari. Janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihatnya (hilal). Apabila ia tertutup dari pandangan kalian maka sempurnakanlah bilangan -bulan Sya’ban- menjadi tiga puluh.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)
Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا وَخَنَسَ الْإِبْهَامَ فِي الثَّالِثَةِ
Artinya :
“Bulan itu demikian dan demikian (dengan membuka kedua telapak tangannya).” Kemudian dia melipat ibu jarinya pada kali yang ketiga -menunjukkan angka 29- (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ
Artinya :
“Berpuasalah ketika kalian telah melihatnya. Dan berhari rayalah ketika kalian telah melihatnya. Apabila ia tersembunyi dari pandangan kalian maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)
Dari Ummu Salamah radhiyallahu’anha,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آلَى مِنْ نِسَائِهِ شَهْرًا فَلَمَّا مَضَى تِسْعَةٌ وَعِشْرُونَ يَوْمًا غَدَا أَوْ رَاحَ فَقِيلَ لَهُ إِنَّكَ حَلَفْتَ أَنْ لَا تَدْخُلَ شَهْرًا فَقَالَ إِنَّ الشَّهْرَ يَكُونُ تِسْعَةً وَعِشْرِينَ يَوْمًا
Artinya :
Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersumpah untuk tidak mengumpuli istri-istrinya selama satu bulan. Ketika sudah berlalu dua puluh sembilan hari ternyata dia sudah berangkat di awal atau di simpulan siang -untuk mengumpuli istri-. Maka ada yang bertanya kepada beliau, “Bukankah anda telah bersumpah untuk tidak mengumpuli istri selama sebulan?”. Maka dia menjawab, “Bulan itu terkadang dua puluh sembilan hari.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Shahih perihal Menentukan Masuknya Ramadhan bukan dengan hisab

Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda,
إِنَّا أُمَّةٌ أُمِّيَّةٌ لَا نَكْتُبُ وَلَا نَحْسُبُ الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا يَعْنِي مَرَّةً تِسْعَةً وَعِشْرِينَ وَمَرَّةً ثَلَاثِينَ
Artinya :
“Sesungguhnya kami ini -bangsa Arab- yaitu bangsa yang buta huruf. Kami tidak bisa baca tulis dan tidak berilmu berhitung. Bulan itu terkadang demikian, dan terkadang demikian.” Maksudnya terkadang dua puluh sembilan hari dan terkadang tiga puluh hari (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Shahih perihal Larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda,
لَا يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُمْ رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ إِلَّا أَنْ يَكُونَ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمَهُ فَلْيَصُمْ ذَلِكَ الْيَوْمَ
Artinya :
“Janganlah salah seorang dari kalian mendahului Ramadhan dengan melaksanakan puasa sat atau du hari sebelumnya kecuali bagi orang yang sudah biasa mengerjakan puasa maka dia boleh berpuasa di hari itu.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Sahih perihal Dihalalkan berafiliasi bagi pasangan suami istri di malam harinya

Dari al-Barra’ radhiyallahu’anhu, dia berkata:
كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ الرَّجُلُ صَائِمًا فَحَضَرَ الْإِفْطَارُ فَنَامَ قَبْلَ أَنْ يُفْطِرَ لَمْ يَأْكُلْ لَيْلَتَهُ وَلَا يَوْمَهُ حَتَّى يُمْسِيَ وَإِنَّ قَيْسَ بْنَ صِرْمَةَ الْأَنْصَارِيَّ كَانَ صَائِمًا فَلَمَّا حَضَرَ الْإِفْطَارُ أَتَى امْرَأَتَهُ فَقَالَ لَهَا أَعِنْدَكِ طَعَامٌ قَالَتْ لَا وَلَكِنْ أَنْطَلِقُ فَأَطْلُبُ لَكَ وَكَانَ يَوْمَهُ يَعْمَلُ فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ فَجَاءَتْهُ امْرَأَتُهُ فَلَمَّا رَأَتْهُ قَالَتْ خَيْبَةً لَكَ فَلَمَّا انْتَصَفَ النَّهَارُ غُشِيَ عَلَيْهِ فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ } فَفَرِحُوا بِهَا فَرَحًا شَدِيدًا وَنَزَلَتْ { وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ }
Artinya :
Dahulu para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila seseorang sedang berpuasa kemudian tiba ketika berbuka namun tertidur sebelum sempat menikmati kuliner maka dia dilarang makan di malam hari itu dan siang hari berikutnya hingga sore. Qais bin Shurmah al-Anshari radhiyallahu’anhu suatu ketika sedang berpuasa, ketika tiba waktu untuk berbuka maka dia menemui istrinya dan berkata, “Apakah kau mempunyai makanan?”. Istrinya berkata, “Tidak. Akan tetapi saya akan pergi untuk mencarikannya untukmu.” Pada hari itu dia sibuk bekerja sehingga membuatnya kedua matanya berat dan karenanya tertidur. Kemudian datanglah istrinya, kemudian ketika dia melihat suaminya tertidur maka dia berkata, “Ah, kau tidak mendapat apa-apa.” Ketika waktu sudah menginjak pertengahan siang maka dia pun jatuh pingsan. Kemudian bencana itu dilaporkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan turunlah ayat ini, “Dihalalkan untuk kalian bercumbu dengan istri kalian pada malam hari bulan puasa.” Maka bergembiralah mereka dengan kegembiraan yang meluap-luap karenanya, dan turun ayat, “Makan dan minumlah hingga terang bagi kalian -perbedaan- benang yang putih dari benang yang hitam.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Shahih Bukhari perihal Boleh makan dan minum hingga terbit fajar (adzan Subuh)

Dari Adi bin Hatim radhiyallahu’anhu, dia berkata:
لَمَّا نَزَلَتْ { حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ } عَمَدْتُ إِلَى عِقَالٍ أَسْوَدَ وَإِلَى عِقَالٍ أَبْيَضَ فَجَعَلْتُهُمَا تَحْتَ وِسَادَتِي فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ فِي اللَّيْلِ فَلَا يَسْتَبِينُ لِي فَغَدَوْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ لَهُ ذَلِكَ فَقَالَ إِنَّمَا ذَلِكَ سَوَادُ اللَّيْلِ وَبَيَاضُ النَّهَارِ
Artinya :
Ketika turun ayat, “Sampai terang bagi kalian perbedaan benang yang putih dari benang yang hitam.” Maka saya pun mengambil tali berwarna hitam dan tali berwarna putih dan kuletakkan keduanya di bawah bantalku, kemudian pada waktu malam saya mengamatinya namun perbedaannya juga tidak terang bagiku. Keesokan harinya saya pun pergi menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan saya ceritakan hal itu kepadanya. Maka dia bersabda, “Sesungguhnya yang dimaksud yaitu hitamnya malam dan putihnya siang.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)
Dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu’anhu, dia berkata:
أُنْزِلَتْ { وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ } وَلَمْ يَنْزِلْ { مِنْ الْفَجْرِ } فَكَانَ رِجَالٌ إِذَا أَرَادُوا الصَّوْمَ رَبَطَ أَحَدُهُمْ فِي رِجْلِهِ الْخَيْطَ الْأَبْيَضَ وَالْخَيْطَ الْأَسْوَدَ وَلَمْ يَزَلْ يَأْكُلُ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُ رُؤْيَتُهُمَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ بَعْدُ { مِنْ الْفَجْرِ } فَعَلِمُوا أَنَّهُ إِنَّمَا يَعْنِي اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
Artinya :
Ketika diturunkan ayat, “Makan dan minumlah hingga terang bagi kalian perbedaan antara benang yang putih dengan benang yang hitam.” Namun, belum diturunkan kelengkapannya, “Yaitu terbitnya fajar.” Ketika itu apabila orang-orang hendak berpuasa maka dia mengikatkan tali berwarna putih dan tali berwarna hitam di kakinya. Dia akan terus makan hingga benar-benar bisa membedakan antara keduanya. Setelah itu, maka Allah turunkan kelengkapan ayatnya, “Yaitu terbitnya fajar.” Maka barulah sesudah itu mereka mengetahui bahwa yang dimaksudkan -dengan hitam dan putih- yaitu malam dan siang (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Shahih Bukhari perihal Anjuran makan sahur hingga menjelang adzan Subuh berkumandang

Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, dia berkata,
أَنَّ بِلَالًا كَانَ يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ فَإِنَّهُ لَا يُؤَذِّنُ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Artinya :
“Bilal biasa mengumandangkan adzan di waktu malam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makan dan minumlah hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan. Dan dia tidak akan mengumandangkan adzan kecuali apabila fajar sudah terbit.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Sahih perihal Mengakhiri Makan Sahur

Dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu’anhu, dia berkata:
كُنْتُ أَتَسَحَّرُ فِي أَهْلِي ثُمَّ تَكُونُ سُرْعَتِي أَنْ أُدْرِكَ السُّجُودَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya :
Dahulu saya makan sahur bersama keluargaku kemudian saya pun mempercepatnya semoga bisa mendapat sujud (sholat) bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Sahih perihal Jarak antara simpulan sahur dengan mulainya sholat Subuh

Dari Anas dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu’anhuma, Zaid berkata,
تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً
Artinya :
"Kami dulu pernah bersantap sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian dia berdiri untuk melaksanakan sholat.” Aku -Anas- berkata, “Berapakah jarak antara adzan (maksudnya iqomah) dengan makan sahur?”. Zaid menjawab, “Seukuran dengan lamanya waktu yang diharapkan untuk membaca lima puluh ayat.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Sahih Bukhari perihal Anjuran Makan Sahur

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma, dia berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاصَلَ فَوَاصَلَ النَّاسُ فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَنَهَاهُمْ قَالُوا إِنَّكَ تُوَاصِلُ قَالَ لَسْتُ كَهَيْئَتِكُمْ إِنِّي أَظَلُّ أُطْعَمُ وَأُسْقَى
Artinya :
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan wishol (tidak berbuka dan tidak sahur) maka orang-orang (para sahabat) pun ikut melaksanakan wishol sebagaimana beliau. Akibatnya hal itu justru memberatkan mereka, maka dia pun melarang mereka dari melakukannya. Maka mereka berkata, “Sesungguhnya engkau melaksanakan wishol.” Nabi menjawab, “Aku tidak menyerupai keadaan kalian. Pada waktu siang saya diberi makan dan minum.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
Artinya :
“Makan sahurlah, bekerjsama di dalam santap sahur itu terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Shahih Bukhori - Boleh menemui waktu pagi dalam keadaan junub

Dari ‘Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu’anhuma, mereka berdua menceritakan
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ
Artinya :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu ketika pernah memasuki waktu subuh dalam keadaan junub alasannya berkumpul dengan istrinya, kemudian dia mandi dan berpuasa (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Sahih perihal Bercumbu rayu bagi orang yang sedang puasa

Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, dia berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُ وَيُبَاشِرُ وَهُوَ صَائِمٌ وَكَانَ أَمْلَكَكُمْ لِإِرْبِهِ
Artinya :
“Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium dan mencumbui istrinya, padahal ketika itu dia sedang berpuasa. Namun dia yaitu lelaki yang paling bisa mengendalikan hawa nafsunya daripada kalian.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Shahih Bukhari perihal Mencium bagi orang yang sedang puasa

Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, dia berkata,
إِنْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيُقَبِّلُ بَعْضَ أَزْوَاجِهِ وَهُوَ صَائِمٌ ثُمَّ ضَحِكَتْ
Artinya :
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu pernah mencium sebagian istrinya dalam keadaan dia sedang berpuasa.” Kemudian ‘Aisyah tertawa (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Bukhari perihal Orang yang berpuasa boleh mandi besar sesudah Subuh

Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, dia berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ فِي رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ حُلْمٍ فَيَغْتَسِلُ وَيَصُومُ
Artinya :
“Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjumpai waktu subuh di bulan Ramadhan dalam keadaan junub, tapi bukan alasannya mimpi, Maka dia mandi dan berpuasa.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)
Dari Abu Bakr bin Abdurrahman, dia berkata:
كُنْتُ أَنَا وَأَبِي فَذَهَبْتُ مَعَهُ حَتَّى دَخَلْنَا عَلَى عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ أَشْهَدُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ كَانَ لَيُصْبِحُ جُنُبًا مِنْ جِمَاعٍ غَيْرِ احْتِلَامٍ ثُمَّ يَصُومُهُ ثُمَّ دَخَلْنَا عَلَى أُمِّ سَلَمَةَ فَقَالَتْ مِثْلَ ذَلِكَ
Artinya :
Dahulu saya bersama ayahku pergi gotong royong kepada ‘Aisyah radhiyallahu’anha untuk menanyakan suatu perkara. Beliau menjawab, “Aku bersaksi atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sungguh dia pernah memasuki waktu pagi dalam keadaan junub alasannya berafiliasi -dengan istri di malamnya- dan bukan alasannya mimpi, kemudian dia mandi dan tetap berpuasa.” Kemudian kami juga bertanya kepada Ummu Salamah, dan ternyata dia juga memperlihatkan balasan yang serupa (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Hadits Sahih perihal Tidak sengaja makan dan minum tidak membatalkan puasa

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda,
إِذَا نَسِيَ فَأَكَلَ وَشَرِبَ فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اللَّهُ وَسَقَاهُ
Artinya :
“Apabila salah seorang dari kalian lupa kemudian makan dan minum maka sempurnakanlah puasanya (tidak dianggap batal). Karena bekerjsama Allah lah yang memberinya makan dan minum.” (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Itulah Kumpulan Hadits Shahih Bukhari perihal Puasa Ramadhan dalam Kitab as-Shiyam yang sanggup kami share pada kesempatan ini. Semoga bermanfaat.

Sumber: https://abu0mushlih.wordpress.com/2009/07/03/hadits-hadits-pilihan-shahih-al-bukhari-bab-puasa/

Pada Tanggal Berapa Ya Awal Hari Jatuh Puasa Bulan Rajab 2019

Pada Tanggal Berapa Ya Awal Hari Jatuh Puasa Bulan Rajab 2019 - Mungkin diantara kita sesama umat islam ada yang bertanya-tanya kapan terjadinya atau berapa hari lagi datang saatnya bulan rajab 1440 hijriyyah/2019 Masehi, kenapa hingga bertanya ibarat itu? mungkin sebab orang tersebut akan melakukan puasa bulan rajab pada awal jatuhnya tanggal 1 rajab dan atau mungkin sebab kita mereka supaya punya pegangan hari untuk merayakan isra mi'raj sebab bulan rajab itu mempunyai banyak keutamaan bagi umat islam.

Secara kalender islam untuk memilih datang saatnya bulan hijriyah sanggup dengan memakai secara ilmu hisab atau sanggup juga dengan cara rukyat hilal dengan penuh keyakinan, sebab hitungan bulan hijriyyah ada kaitannya dengan ibadah, bila seandainya kita dalam menetukan bulan hijriyyah ada keraguan nantinya sanggup mengakibatkan tidak syahnya ibadah, salah satu rujukan misalkan kita akan melakukan puasa ramadhan pada hari yang diragukan apakan hari tersebut sudah masuk bulan ramadhan apa belum maka puasanya tidak syah.

Begitu juga untuk umat islam sudah di tuntut melakukan kewajiban dalam syareat islam bila man orang tersebut sudah menginjak pada masa baligh, sedangkan untuk menetukan dan mengesahkan orang tersebut baligh atau tidanya itu di hitung secara memakai kalender islam atau bulan hijriyyah tidak dengan memakai kalender masehi, jadi sangatla penting kita untuk mengetahui awal bulan-bulan hijriyah terutama kini ini tahun hijriyayah sudah masuk pada tahun 1440 bertepatan dengan tahun 2019 Masehi.

Pada Tanggal Berapa Ya Awal Hari Jatuh Puasa Bulan Rajab  Pada Tanggal Berapa Ya Awal Hari Jatuh Puasa Bulan Rajab 2019

Nah bagi kita sebagai umat islam yang akan melakukan ibadah wajib maupun sunnah ibarat melakukan puasa sunat pada bulan-bulan bersejarah misalkan bulan dzul hijjah, Muharram, maulid, dan bulan rajab terlebih dahulu kita ketahui dulu apa sudah masuk pada awal bulan tersebut atau belum, sehabis itu gres kita melaksanakannya dengan penuh keyakinan dan impian kita semata mata sebab Alloh SWT bukan sebab sesuatu yang kita harapkan.

Di sini kami akan mencatat secara terperinci berdasarkan hisaban dan ilmu rukyat yang telah di syahkan berdasarkan kementrian agama republik indonesia untuk jatuh tanggal 1 awal bulan rajab 1440 hijriyyah yakni pada hari ... bertepatan pada bulan .... masehi 2019, maka di sanalah kita suda sanggup melakukan puasa bulan rajab dan berapa hari kita bida melakukan puasa pada bulan rajab itu.

Bulan Rajab termasuk salah satu bulan haram. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah yakni dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia membuat langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kau menganiaya diri kau dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Dengan ke empat bulan yang diharamkan oleh Alloh SWT dijelaskan juga dalam hadits dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

”Setahun berputar sebagaimana keadaannya semenjak Allah membuat langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679). Jadi, empat bulan suci tersebut yakni (1) Dzulqo’dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; dan (4) Rajab.

Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu‘in berikut ini.

أفضل الشهور للصوم بعد رمضان الأشهر الحرم. وأفضلها المحرم، ثم رجب، ثم الحجة، ثم القعدة، ثم شهر شعبان.

Bulan paling utama untuk ibadah puasa sehabis Ramadhan ialah bulan-bulan yang dimuliakan Allah dan Rasulnya. Yang paling utama ialah Muharram, kemudian Rajab, kemudian Dzulhijjah, terus Dzulqa‘dah, terakhir bulan Sya‘ban.

Maka untuk itu kita sebagai umat islam muliakanlah dan hormatilah bulan rajab itu dengan memperbanyak amalan-amalan sunnah supaya kita mendapat keberkahan dan keistimewaan pesan tersirat serta fadhilah yang terkandung pada bula rajab itu.

Mungkin itulah yang sanggup kami jelaskan wacana awal bulan rajab jatuh pada hari 2019 Masehi/ 1440 Hijriyyah, agar dengan adanya artikel kami ini sanggup bermanfaat bagi kita semua dan kita selalu mendapat bimbingan taufiq hidayah serta inayanh Alloh SWT selamanya.

Kumpulan Bacaan Doa Bulan Ramadhan Paling Lengkap

Kumpulan Bacaan Doa Ramadhan Paling Lengkap . Bulan ramdhan ialah merupakan bulan ampunan bagi umat islam, alasannya ialah didalamnya terdapat banyak pahala-pahala dan kebarokahan yang Alloh telah berikan kepada umat islam.Bahkan pada bulan ramadhan itu Alloh SWT telah menurunkan kitab suci al-Qur'an pada malam yang begitu sangat mulia bagi umat islam yang dinamakan laelatul qadar.

Alangkah mulinya bulan ramadhan itu maka kita sebagai ummat islam harus sungguh-sungguh memanfaatkan kemuliaan dan keberkahannya bulan ramadhan alasannya ialah ramadhan hanya sekali datangganya setiap tahun, tidak ada dua ramadhan dalam satu tahun, bahkan ramadhan yang telah kita lalui tidak akan kembali lagi, makanya kalau kita tidak bisa mengisi kebaikan dalam hari-hari bulan ramadhan maka hingga hari kiyamat pun hari itu akan kelihatannya kosong tidak ada apa-apannya.

Dengan kemuliaannya bulan ramadhan supaya kita sanggup meraih pahala dan kebarakahan maka sepatutnya kita memperbanyak amal-amalan sunnah, diantaranya ialah memperbanyak bacaan qur'an, tatsbih, tahmid, tadzkir bahkan awas jangan lupa niat puasa ramadhan dan perbanyaklah baca doa-doa yang ada hubungannya dengan bulan tersebut maka denga itu kami disini sengaja menciptakan kumpulan doa bulan ramadhan sebagai mana doa yang sering kali di bacakan oleh Nabi Muhammad SAW ibarat dibawah ini:

Kumpulan Bacaan Doa Ramadhan Paling Lengkap  Kumpulan Bacaan Doa Bulan Ramadhan Paling Lengkap

1 . Do'a ketika melihat hilal
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat hilal ia membaca

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِِيمَانِ ، وَالسَّلامَةِ وَالإِِسْلامِ ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ


“Allahumma ahillahu ‘alayna bilyumni wal iimaani wassalaamati wal islaami. Robbii wa Robbukallah.

” [Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) ialah Allah] (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ad Darimi. Syaikh Syu’aib Al Arnauth menyampaikan bahwa hadits ini hasan alasannya ialah mempunyai penguat dari hadits lainnya)

2. Do’a Niat Mandi Sunat Awal Ramadhan

نَوَيْتُ الغُسْلَ لِدُخُوْلِ رَمَضَانَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul Ghusla Lidzuu khuli Ramadhona Sunata Lillaahita’ala.
Artinya :
” Aku berniat mandi sunat bulan Ramadhan alasannya ialah Allah Ta’ala “.

3. Do’a Menjumpai Malam Pertama Bulan Ramadh

رَبِّى وَرَبَّكَ اللهُ هِلاَلُ خَيْرَ وَرُشْدٍِ اَللَّهُمَّ اَهْلِهُ عَلَيْنَا بِالسَّلاَمَةِ وَالاِسْلاَمِ وَالاَمْنِ وَالاِيْمَانِ

Rabbi warabbakallahu Hilalu Khoiro warushdzi, Allaahumma Ahlihu ngalaina bissalamati wal islami wal amni wa iimani.
Artinya .
” Tuhanku & Tuhanmu ialah Allah, Ia ialah bulan sabit Kebajikan dan Petunjuk. Ya Allah terbitkanlah Ia atas kami dengan kesejahteraan, Islam, kondusif dan akidah “.

4. Do’a Niat Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍّ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillaahi ta ‘aala.
Artinya :
” Aku niat berpuasa esok hari utk menunaikan kewajiban bulan ramadhan tahun ini alasannya ialah Allah Ta’ala “.
5. Do'a kepada orang yang memberi makan dan minum
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, ia pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan

أَللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِى وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِى

“Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii"
[Ya Allah, berilah ganti masakan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku]. (HR. Muslim no. 2055)

6. Do’a Berbuka Puasa

اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ ءَامَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allahumma laka Shumtu wabika aamantu wa’ala risqika afthartu birahmatika yaa arhamar raahimiin.
Artinya :
” Ya Allah alasannya ialah engkau saya berpuasa dan kepada engkau saya beriman dan atas rezeki yang engkau beriman saya berbuka, dengen rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Pengasih dari semua yang pengasih “.

7. Do'a berbuka puasa ketika ada dirumah orang lain
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika disuguhkan masakan oleh Sa’ad bin ‘Ubadah, ia mengucapkan:

أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ

“Afthoro ‘indakumush shoo-imuuna wa akala tho’amakumul abroor wa shollat ‘alaikumul malaa-ikah
[Orang-orang yang berpuasa berbuka di daerah kalian, orang-orang yang baik menyantap masakan kalian dan malaikat pun mendo'akan supaya kalian menerima rahmat].” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini shahih)

8. Do’a Niat Shalat Tarawih
a. Niat untuk imam:

 أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat-tarawihi rak’ataini Mustakbilal kiblati Imamma Lillaahi Ta’ala.
 Artinya :
” Aku berniat Shalat Tarawih dua rakaat menjadi imam alasannya ialah Allah Ta’ala “

b. Niat untuk makmum:

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat-tarawihi rak’ataini Mustakbilal kiblati Ma’mumma Lillaahi Ta’ala.
Artinya :
” Aku berniat Shalat Tarawih dua rakaat menjadi makmum alasannya ialah Allah Ta’ala “.

9. Do’a Niat Shalat Witir Satu Raka’at.
a. Niat untuk imam:

أُصَلِّي سُنَّةً الْوِتْرِ رَكْعَةَ اِمَامًا للهِ تَعَالى

Ushallii sunnatal-witri rak’atan Imamma lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
“ Aku berniat shalat satu rakaat witir jadi imam alasannya ialah Allah Ta’ala “.

b. Niat untuk makmum:

أُصَلِّي سُنَّةً الْوِتْرِ رَكْعَةَ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالى

 Ushallii sunnatal-witri rak’atan lillaahi ta’aalaa.
“ Aku berniat shalat satu rakaat witir jadi makmum alasannya ialah Allah Ta’ala “.

10. Do’a Niat Shalat Witir Dua Raka’at.a.
 Niat untuk imam:

 أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ اِمَامًا للهِ تَعَا

Ushallii sunnatal-witri rak’ataini Imamma lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
“ Aku berniat shalat witir dua rakaat jadi imam alasannya ialah Allah Ta’ala “.

b. Niat untuk makmum:

 أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَال

Ushallii sunnatal-witri rak’ataini ma’muumma lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
” Aku berniat shalat witir dua rakaat jadi makmum alasannya ialah Allah Ta’ala “.

11. Do'a sehabis shalat witir
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa pada dikala witir membaca surat “Sabbihisma Robbikal a’laa..” (surat Al A’laa), “Qul yaa ayyuhal kaafiruun..” (surat Al Kafirun), dan “Qul huwallahu ahad..” (surat Al Ikhlas). Kemudian sehabis salam ia mengucapkan:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

“Subhaanal malikil qudduus“, sebanyak tiga kali dan ia mengeraskan bunyi pada bacaan ketiga. (HR. Abu Daud dan An Nasa-i. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini shahih)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengucapkan di tamat witirnya:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ


“Allahumma inni a’udzu bi ridhooka min sakhotik wa bi mu’afaatika min ‘uqubatik, wa a’udzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an ‘alaik, anta kamaa atsnaita ‘ala nafsik [Ya Allah, saya berlindung dengan keridhoan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan kesalamatan-Mu dari hukuman-Mu dan saya berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak bisa menghitung kebanggaan dan sanjungan kepada-Mu, Engkau ialah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu sendiri].” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, An Nasa-i dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini shahih)

12. Do’a Niat Diam (I’tikaf) di Mesjid
a. Niat I’tikaf sunnah

 نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فىِ هَذاَ المَسْجِدِ مُدَّةَ إِقاَمَةِ فِيْهِ سُنَّةً ِللهِ تَعاَلىَ

Nawaitu an-a’takifa fii haadzal masjidi sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
” Aku niat I’tikaf di mesjid ini selama tinggal di dalamnya, Sunnah alasannya ialah Allah SWT “.

b. Niat I’tikaf wajib atau yang dinadzarkan

 نَذَرْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فىِ هَذاَ المَسْجِدِ مُدَّةَ إِقاَمَةٍ فِيْهِ فَرْضاً ِللهِ تَعاَلىَ

Nadzartu an-a’takifa fii haadzal masjidi sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
“Aku nadzar (janji) I’tikaf di mesjid ini selama tinggal di dalamnya, fardu alasannya ialah Allah SWT”

13. Do’a Malam Lailatul Qadar 

 اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّ

Allahumma Innaka ‘Afuwwun, Tuhibbul ‘Afwa, Fa’fu ‘Anni
Artinya :
“Ya Allah, bergotong-royong Engkau Maha Pemaaf dan Senang Memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku.

Itulah Niat Puasa Dan Kumpulan Doa Bulan Ramadhan Lengkap Dengan Artinya, yang sanggup kami rangkum begitu juga kami sajikan jadwal imsyakiyah ramadhan ucapan puasa ramadhan, hadits shahih shalat tarawih untuk di amalkan pada bulan suci ramadhan malam nuzulul quran dan masih banyak lagi yang lainnya, semoga dengan adanya goresan pena ini kita sanggup memanfaat kannya demi meraih keridhaan Alloh SWT.Amiiiiin.

Keutamaan Bulan Ramadhan - Pola Khotbah Jum'at Singkat

Kumpulan Doa Islami - Assalamu'alaikum, salam sejahtera. Semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT. Pada pertemuan ini kami akan mengembangkan seputar Keutamaan Bulan Suci Ramadhan, yang mana artikel ini juga sekaligus bisa dijadikan sebagai rujukan dalam khutbah jum'at ahad ini.

Kami yakin para pembaca sudah mengetahui sedikit banyak ihwal Keutamaan dan Hikmah Bulan Puasa Ramadhan, namun tidak bisa dipungkiri juga masih banyak saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya dan/atau ingin mengetahui lebih jauh lagi, apa saja keutamaan-keutamaan yang terdapat dalam bulan suci ramadhan. Maka dari itu, lewat artikel ini kami akan mengulasnya secara singkat dan Insya Allah gampang untuk di pahami, dan sekaligus bisa Anda jadikan materi rujukan khutbah jum'at. Dan berikut yaitu ulasan selengkapnya sebagaimana kami kutip dari laman Khotbahjum'at.com

 Semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT Keutamaan Bulan Ramadhan - Contoh Khotbah Jum'at Singkat

Khutbah Jum'at Singkat - Keutamaan Bulan Suci Ramadhan

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ذِيْ الفَضْلِ وَالْإِنْعَامِ، فَضَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ عَلَى غَيْرِهِ مِنْ شُهُوْرِ العَامِ، خَصَّهُ بِمَزِيْدِ مِنَ الفَضْلِ وَالكَرَمِ وَالْإِنْعَامِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، فِي رُبُوْبِيَتِهِ وَإِلَهِيَتِهِ وَأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ (تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَالإِكْرَامِ)، وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلُ مَنْ صَلَّى وَصَامَ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ البَرَرَةِ الكِرَامِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ

Kaum muslimin rahimakumullah,
Bertakwalah kepada Allah Ta’ala, bersyukurlah kepada-Nya lantaran Ramadhan akan segera tiba. Mohonlah santunan kepada-Nya semoga menolong kita dalam mengisi bulan Ramadhan dengan kebaikan dan ketaatan. Karena Ramadhan yaitu saat-saat yang agung dan hadiah dari Allah dengan keutamaan dari-Nya. Allah Ta’ala berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنْ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمْ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمْ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمْ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya :
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Quran sebagai petunjuk bagi insan dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kau hadir (di negeri daerah tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki fasilitas bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kau mencukupkan bilangannya dan hendaklah kau mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kau bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185).

Bulan ini (Bulan Suci Ramadhan) yaitu kebaikan seluruhnya; siang harinya, malam harinya, detik demi detiknya, semuanya yaitu kebaikan. Akan tetapi bagaimana dengan keadaan kita, dengan persiapan apa kita menghadapi bulan ini? Dengan apa kita lewati detik demi detiknya yang penuh keberkahan?

Bulan ini yaitu bulan yang agung. Masalahnya yaitu ada pada diri kita. Karena itu, marilah kita kenali bulan ini dan kitasambut dengan kegembiraan dan suka cita. Dahulu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam member kabar bangga kepada sahabat-sahabat ia dengan kedatangan bulan Ramadhan. Beliau bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ مُبَارَكٌ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيْضَةً، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا
Artinya :
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya telah menaungi kalian bulan agung yang penuh keberkahan. Allah mewajibkan puasa di dalamnya dan menganjurkan untuk shalat di malam harinya.”

Beliau, Rasulullah SAW menyebutkan banyak keutamaannya. Beberapa diantara keutamaan bulan ramadhan yaitu :

Pertama: Allah menurunkan Alquran, lebih tepatnya permulaan turunnya Quran terjadi pada bulan ini. Yaitu pada malam lailatul qadr. Allah SWT berfirman :

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya :
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Alquran) di malam al-qadr.” (QS. Al-Qadr: 1)

Allah SWT juga berfirman:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ
Artinya :
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhan: 3)

Quran pertama kali turun kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu pada bulan Ramadhan. Kemudian turun kepada ia pada masa-masa berikutnya sesuai dengan keadaan, hingga Allah menyempurnakan syariatnya dengan ayat:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمْ الإِسْلامَ دِيناً
Artinya :
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kau agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3)

Oleh lantaran itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan bulan ini dengan banyak-banyak membaca Alquran, lebih banyak dari bulan lainnya. Demikian juga para sobat dan umat Islam sehabis mereka sangat banyak membaca Quran di bulan ini. Bulan ini yaitu bulan Alquran. Bulan berpuasa. Allah mengakibatkan puasa sebagai kewajiban dan termasuk di antara rukun Islam.

مَنْ شَهِدَ مِنْكُمْ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Artinya :
“Barangsiapa di antara kalian yang menyaksikan bulan Ramadhan, maka berpuasalah.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ihwal bangunan Islam.

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحَجِّ البَيْتِ
Artinya :
“Agama Islam dibangun di atas lima hal: Persaksian sebenarnya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad yaitu utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, serta haji ke Baitullah.”

Wajib bagi setiap muslim yang mukim (tidak safar) untuk berpuasa dari awal hingga selesai bulan ini. Adapun orang terhalangi dari melaksanakan puasa menyerupai orang yang bersafar atau sakit, maka mereka wajib menggantinya di hari yang lain.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mensyariatkan kepada kita untuk melaksanakan shalat di malam hari Ramadhan atau yang kita kenal dengan shalat tarawih. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya :
“Barangsiapa yang beribadah pada malam hari bulan Ramadhan lantaran iman dan mengharap pahala maka diampuni dosa-dosa yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu ia bersabda,
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
Artinya :
“Siapa yang shalat bersama imam hingga ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”

Terdapat keutamaan yang sangat besar dalam shalat malam di bulan Ramadhan, yaitu Allah hapuskan dosa-dosa. Siapa yang shalat di malam hari Ramadhan dengan keimanan, berharap pahala, dan meyakini keutamaannya, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu. Maksud dosa di sini yaitu dosa-dosa kecil. Sedangkan dosa-dosa besar diampuni dengan bertaubat. Allah Ta’ala berfirman,

إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ
Artinya :
“Jika kau menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dihentikan kau mengerjakannya, pasti Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kau ke daerah yang mulia (surga).” (QS. An-Nisa: 31).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
Artinya :
“Shalat lima waktu, shalat Jumat ke Jumat, berpuasa Ramadhan ke Ramadhan lainnya yaitu penghapus dosa-dosa diantaranya bila dijauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim).

Orang-orang yang pernah melaksanakan dosa besar, apabila mereka bertaubat kepada Allah dengan taubat yang benar, maka Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahan mereka.

إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً
Artinya :
“Sesungguhnya Allah mengampuni dosa, semuanya.”

Di bulan Ramadhan ini, taubat dan istighfar lebih ditekankan lagi. Hendaknya setiap muslim mengoreksi diri mereka dan amalan mereka. Sehingga mereka memasuki bulan ini dengan jiwa yang bersih, hal itu sangat berdampak dengan semangat dalam beribadah.

Kedua: Dibukanya pintu nirwana dan ditutupnya pintu neraka.
Yang demikian semakin memudahkan seseorang untuk beribadah dan melaksanakan amalan shaleh. Surga itu diperoleh dengan beramala shaleh. Allah Ta’ala bukakan pintu nirwana semoga kita berlomba-lomba menuju nirwana dengan ulet melaksanakan ketaatan dan amalan shaleh. Dan di bulan ini, hal itu Allah mudahkan bagi orang-orang yang Dia kehendaki.

Di bulan Ramadhan ini juga Allah tutup pintu neraka. Hal ini lantaran kaum muslimin bertaubat di bulan ini, mereka memohon ampun kepada Allah, meninggalakan perbuatan maksiat dan dosa, yang demikian merupakan lantaran selamatnya seseorang dari neraka.

Ketiga: Setan-setan dibelenggu.
Di bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu sehingga mereka tidak leluasa mengganggu kaum muslimin dan melalaikan mereka dari agamanya sebagaimana yang mereka lakukan di selain bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan, Allah menahan setan dari hamba-hamba-Nya yang beriman, mereka tidak bisa memperlihatkan was-was dan bisikan buruk, mereka tidak bisa menciptakan orang-orang yang beriman menjadi lalai, dan mereka tidak bisa menghalangi orang-orang yang beriman dari amalan shaleh. Oleh lantaran itu, kita lihat banyak umat Islam yang begitu bersemangat dalam amalan ketaatan di bulan ini. Mereka memperbanyak intensitas amalan tersebut. Begitu banyaknya orang melaksanakan ketaatan pada bulan ini sebagai bukti bahwa Allah membelenggu pata setan.

Allah Jalla wa ‘Ala menghalangi setan dan bala tentaranya untuk melancarkan ambisi mereka.

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ* إِلاَّ عِبَادَكَ مِنْهُمْ الْمُخْلَصِينَ
Artinya :
Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau saya akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka”. (QS. Shad: 82-83).

Setan tidak akan bisa menarik hati hamba Allah yang ikhlas, terlebih lagi di bulan Ramadhan.

وَاسْتَفْزِزْ مَنْ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الأَمْوَالِ وَالأَولادِ وَعِدْهُمْ وَمَا يَعِدُهُمْ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُوراً* إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ وَكَفَى بِرَبِّكَ وَكِيلاً
Artinya :
"Dan hasunglah siapa yang kau sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan bawah umur dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kau tidak sanggup berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga". (QS. Al-Isra: 64-65).

Oleh lantaran itu, orang-orang yang mempunyai kejelekan di hatinya menyiapkan banyak sekali macam sarana untuk menghalangi insan fokus beribadah di bulan Ramadhan. Mereka buat acara-acara komedi, permainan-permainan yang tidak bermanfaat dan melalaikan, dll. tujuannya yaitu menghalangi insan dari ketaatan dan menyibukkan mereka dengan sesuatu yang sia-sia atau bahkan berdosa. Acara-acara ini mereka sebarkan di banyak sekali media; radio dan televisi. Dan ini yaitu ancaman yang sangat nyata.

Wajib bagi seorang muslim untuk menjaga diri dan keluarganya dari hal-hal yang buruk ini. Karena bahanya dari acara-acara ini sangat besar, bahkan menimpa mereka yang suka pergi ke masjid dan melaksanakan shalat serta membaca Alquran. Terkadang orang-orang yang melaksanakan ketaatan demikian pun masih turut memperhatikan acara-acara yang demkian, hasilnya mereka pun lalai dari ibadah mereka.

Seorang muslim hendaknya menutup pintu ini rapat-rapat, terlebih khusus di bulan Ramadhan. Ia larang dirinya dan keluarganya dari hal tersebut. Karena pada acara-acara demikian terdapat kebijaksanaan bulus setan.

Walaupun setan-setan terbelenggu, namun bala tentara mereka dari kalangan insan tetap berusaha keras untuk memalingkan insan dan menciptakan mereka sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat dan melalaikan dari agama.

Dalam bulan yang penuh berkah ini, sebisa mungkin insan meninggalkan acara duniawi yang bisa ia tinggalkan. Hendaknya mereka fokus dalam ketaatan. Mereka yang mencari nafkah dengan bekerja, semakin meng-efisienkan waktunya. Menggunakannya dengan bijak antara kerja dan ibadah. Waspadailah sesuatu yang mewaspadai dan tinggalkan yang haram.

Bagi setiap muslim hendaknya berlomba-lomba dalam kebaikan dan bersegera menuju ketaatan. Meninggalkan perkara-perkara yang menyibukkan dirinya atau anak-anaknya atau anggota keluarganya yang lain. Mewaspadai hal-hal yang bisa menyia-nyiakan waktu dan umur. Karena dalam menyia-nyiakan waktu dan umur terdapat kejelekan yang sangat besar.

Betakwalah kepada Allah wahai kaum muslimin,
Bulan Ramadhan ini yaitu bulan keagungan, kebaikan, keberkahan, sepenuhnya baik siang ataupun malam. Sibukkan diri dengan dzikir kepada Allah Ta’ala. Seorang muslim mengisi waktunya dengan kewajiban, amalan sunah, dan ketaatan. Mereka jadikan istirahat untuk mengembalika semangat dalam beribadah, mereka tidur dengan kadar yang tidak berlebihan.

Adapun orang yang bergadang hanya untuk ngobrol, makan-makan dan minum (nongkrong), kemudian mereka menghabiskan siang hari dengan tidur, kemudian mengaku bahwa mereka berpuasa, ini yaitu suatu yang mengherankan. Bagaimana bisa seorang yang berpuasa meninggalkan shalat, meninggalkan shalat bersama jamaah. Puasa itu bukan hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum. Puasa yang hakiki yaitu menahan dari segala yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan yang paling besar yaitu menyia-nyiakan apa yang Allah wajibkan.

Bulan Ramadhan bukanlah bulan kemalasan, bulan makan dan minum. Bulan ini yaitu bulan ketaatan. Bersungguh-sungguh dalam perkataan dan perbuatan yang baik. Tidak lalai dari menegakkan shalat berjamaah, ambil bab dalam kebaikan. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat untuk fisiknya dan menghidupkan jiwa dan hatinya.

Bulan ini yaitu kesempatan, dan yang namanya peluang atau kesempatan itu tidak terus-menerus ada. Mungkin saja bulan Ramadhan tahun ini tidak berulang bagi kita di tahun depan. Bisa jadi bulan Ramadhan ini yaitu epilog bagi hayat kita. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ* أَيَّاماً مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْراً فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kau ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu bila kau mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 183-184).

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعْنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ البَيَانِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ المُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ

(Kemudian dilanjutkan dengan khutbah kedua. Untuk khutbah kedua sholat jum'at Anda bisa pelajari : Khutbah Kedua Shalat Jum'at Lengkap)

Dari uraian diatas, sanggup kita simpulkan beberapa keutamaan bulan ramadhan bulan yang suci yaitu; bulan yang sangat mulia dimana pada bulan tersebut Allah menurunkan Kitab Suci Al-Qur'an, bulan ramadhan yaitu bulan yang suci dimana pada bulan tersebut dibukanya pintu-pintu amal kebaikan dan pintu syurga serta di tutupnya pintu-pintu neraka, dan pada bulan ramadhan pula setan-setan telah dibelenggu oleh Allah SWT. Maka dari itu, pada bula yang suci ini yakni bulan ramadhan, marilah kita berlomba-lomba untuk mengamalkan kebaikan, meningkatkan ibadah kita dengan menjalankan puasa wajib sebulan penuh dan banyak sekali ibadah lainnya.