Showing posts with label Khutbah Jum'at. Show all posts
Showing posts with label Khutbah Jum'at. Show all posts

Khutbah Jum'at Wacana Puasa Di Bulan Ramadhan

Kumpulan Doa Islami - Tidak terasa, bulan suci ramadhan 2015 tinggal beberapa bulan lagi. Semoga kita semua sanggup menjumpai kembali bulan puasa ramadhan 2015 yang suci, sangat agung dan mulia ini. Amien.

Berkaitan dengan puasa ramadhan tahun 2015, maka pada kesempatan ini kami akan membuatkan contoh khutbah jum'at singkat, pendek, padat dan berisi wacana Puasa di Bulan Suci Ramadhan. Kami berharap, sedikit khutbah jum'at wacana puasa ramadhan yang akan kami paparkan dibawah, sanggup menjadi tumpuan bagi para khotib yang kebetulan ahad ini mendapat kiprah untuk memberikan khutbah. Dan tentunya Anda sanggup menjabarkan secara lebih luas lagi dari teladan yang kami berikan.

Untuk mempersingkat waktu, silakan pribadi saja kita pelajari tolong-menolong Khutbah Jum'at Singkat wacana Puasa di Bulan Suci Ramadhan berikut ini :

 Semoga kita semua sanggup menjumpai kembali  Khutbah Jum'at wacana Puasa di Bulan Ramadhan
Ilustrasi: Khutbah Jum'at Puasa Ramadhan

Khutbah Jum'at (Pertama) wacana Puasa Ramadhan

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ وَفَّقَ عِبَادَهُ الْمُؤْمِنِيْنَ لِتِلاَوَةِ كِتَابِهِ لْكَرِيْمِ، وَفَتَحَ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقَائِقِ الْمَعَارِفِ وَلَطَائِفِ الْعُلُوْمِ مَاهَدَاهُمْ بِهِ إِلَى صِرَاطَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَخَصَّهُمْ مِنْ مَوَاهِبِ بِرِّهِ وَإِحْسَانِهِ بِأَسنَى فَضْلِهِ الْعَمِيْمِ وَمِنْ عَلِيِّ مَنْ شَاءَ بِالصِّدْقِ فِى مُعَامَلَةِ، وَاللهُ ذُوالْفَضْلِ الْعَظِيْمِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى مَاأَوْلاَهُ مِنَ التَّعْلِيْمِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لِهُ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ النَّبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخُلِيْلُهُ النَّبِيُّ الْكَرِيْمِ. اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ عَلَى الدِّيْنِ الْقَوِيْمِ وَسَلِّمْ بَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Pujian serta sanjungan hanya bagi Allah yang telah memperkenankan hamba-Nya membaca kitab-Nya yang mulia, dan membukakan untuk mereka hakikat-hakikat ilmu pengetahuan dan intisari ilmu yang sanggup menuntun ke Shiratul Mustaqim. Dan mengistimewakannya dengan pertolongan kebaikan dan keutamaan-Nya. dan dari keluhuran orang yang dikehendaki-Nya berlaku jujur dalam mu'amalah. Dan Allah memiliki keutamaan yang besar. Saya panjatkan puji kepada Allah Yang Maha Suci, yang telah mengutamakan insan dengan apendidikan-Nya.

Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa tanpa sekutu lagi Maha Mulia dan Bijaksana. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad yaitu Rasul Allah. Ya Allah, berikanlah shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarga serta para sahabatnya.

Para jama'ah yang berbahagia. Saya serukan kepada Anda semua, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Segeralah menuju ampunan dan ridha-Nya. Jauhkanlah hal-hal yang mendatangkan kemurkaan-Nya, alasannya yaitu seseorang itu disebut mukmin manakala ia takut kepada Allah dan takwa kepada-Nya.

Wahai hamba-hamba Allah, kau kini sedang berada di bulan mulia, bulan besar dimana para wali Allah mencari kebaikan. Mereka sedang berusaha memperoleh kebebeasan dari azab neraka jahim. Pada bulan ini, pintu-pintu nirwana akan dibuka lebar-lebar, doa-doa dikabulkan dan fadhilah disebarkan.

Pada bulan ini, bulan suci ramadhan disingkirkan semua keburukan dan dilipatgandakan kebaikan. Ditidurkan segala bentuk keburukan dan kesengsaraan, sebaliknya diwajibkan aksesori kebahagiaan dan kemuliaan.

Oleh alasannya yaitu itu, agungkanlan bulan suci ramadhan dengan bacaan Al-Qur'an, takbir, rukuk, sujud, tahlil, tasbis dan tahmid. Perbanyaklah sedekar pada bulan Ramadhan, berbuat sepakat kepada fakir miskin dan anak yatim. Jauhilah perbuatan maksiat dan perkataan jelek yang sanggup membatalkan amal. Dalam sebuah hadist diterangkan :
Barang siapa tidak sanggup meninggalkan perkataan bohong dalam mengerjakan puasa, maka Allah tidak memerlukan orang semacam itu meninggalkan makan dan minum.

Hadist lain menunjukan :
Banyak orang berpuasa yang hanya mendapat lapar dan dahaga, dan berapa banyak pula orang yang melaksanakan shalat Al-Lail hanya memperoleh keletihan belaka

Allah SWT berfirman :
سَابِوْآ اِلى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعْرَضِ السَّمَآءِ وَاْلاَرْضِ اُعِدَّتْ ِللَّذِيْنَ امَنُوْا بِاللهِ وَرَسُلِه ذَلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَآءُ وَاللهُ ذُوالفَضْلِ الْعَظِيْمِ
Artinya :
Berlomba-lombalah kau kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah memiliki karunia yang besar. (QS Al-Hadid : 21)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَلذِّكْرْ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ، لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Lanjutkan dengan : Khutbah Kedua Sholat Jum'at 

Itulah Contoh Khutbah Jum'at Singkat wacana Puasa di Bulan Ramadhan yang sanggup kami share pada kesempatan yang baik ini. Semoga sanggup menjadi materi tumpuan bagi Anda semua yang kebetulan minggi ini mendapat kiprah untuk menjadi khotib di masjid halaman daerah tinggal Anda. Demikian yang sanggup kami sampaikan, sebagaimana kami lansir dari laman Rumaysho.  

Khutbah Jum'at Wacana Hikmah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw

Kumpulan Doa Islami - Salah satu hikmah Isra' Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW yang sangat luar biasa yaitu diwajibkannya sholat 5 waktu, dalam sehari semalam yakni; Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya.

Nah, pada pertemuan kali ini kami akan memaparkan beberapa Hikmah Isra' Mi'raj dalam bentuk Khutbah Jum'at. Jadi, ini bisa dijadikan materi rujukan bagi Anda dalam memberikan Khutbah Jum'at dalam memperingati Isra' dan Mi'raj Nabi Humammad SAW.  Untuk lebih jelasnya, silakan eksklusif saja Anda simak ulasan selengkapnya berikut ini :

 yang sangat luar biasa yaitu diwajibkannya sholat  Khutbah Jum'at wacana Hikmah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi : Khutbah Jum'at wacana Isra' Mi'raj

Khutbah Pertama - Khutbah Jum'at wacana Hikmah Isra' Mi'raj

اَلْحَمْدُ ِللهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يَضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا. أَشْهَدُ أَنْ لآاِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لِهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغُ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلْأَمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا كَنَهَارِهَالاَيَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ. اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ.
فَيَا عِبَادَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي الْخَاطِئَةِ الْمُذْنِبَةِ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ بَعْدَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِى بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِذُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ.

Wahai kaum muslimin, bertakwalah kalian kepada Allah.
Taatlah kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya dengan taat yang sesungguhynya. Marilah kita tingkatkan kualitas keberagamaan kita dan wawasan keagamaan kita dengan upaya jihad fi sabilillah dan kegiatan-kegiatan untuk syiar islam. Ketahuilah bahwa bagi umat islam memperingati hari-hari besar agama, menyerupai memperingati hari insiden Isra' Mikraj yaitu termasuk menegakan syiar islam. Sedangkan menegakan syiar agama itu sendiri merupakan suatu kweajiban bagi umatnya.

Sidang Jum'at yang berbahagia.
Setiap kali bulan Rajab tiba kaum muslimin selalu menyambutnya dengan kemuliaan untuk memperingati insiden besar yang terjadi pada bulan itu, yaitu perjalanan isra' mi'raj junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Ia merupakan perjalanan kilat Nabi Muhammad Saw di waktu malam atas kehendak Allah Swt. Dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis di Palestina, kemudian terus naik ke langit hingga ke Sidratul Muntaha dan kembali ke Mekah, seluruhnya di tempuh dalam waktu hanya sepertiga malam. Dan insiden sakral itu terjadi pada malam 27 bulan Rajab tahun 612 M. Setahun sebelum Nabi Saw hijrah ke Madinah.

Sidang Jum'at yang berbahagia.
Peristiwa Isra' mi'raj yang dialami oleh Nabi Saw, di dalama nya mengandung maksud dan pesan tersirat yang dalam bagi umat Islam. Banyak pesan tersirat dan kisah diceritakan oleh Nabi selama perjalanan tersebut, yang sanggup dijadikan sebagai pelajaran bagi umatnya. Namun hasil yang terpenting dari perjalanan tersebut yaitu perintah menunaikan shalat lima waktu sehari semalam. Suatu amal ibadah yang memiliki nilai tertinggi dan sekaligus sebagai roh dari agam isla itu sendiri. Rasulullah Saw bersabda:

اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدِّيْن فَمَنْ اَقَامَهَا اَقَامَ الدِّيْن وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّيْن
Artinya :
Shalat yaitu tiang agama, barang siapa yang menunaikannya berarti beliau membangun agamnya, dan barang siapa yang meninggalkan nya berarti ia telah merobohkan agamanya sendiri

Perintah kewajiban shalat secara khusus di sampaikan eksklusif oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Melalui proses Mikraj tanpa melalui Malaikat Jibril As, berbeda dengan kewajiban-kewajiban lain seperi kewajiban mengeluarkan zakat, puasa,dan melakukan ibadah Haji. Ini nmenandakan bahwa ibadah shalat memiliki kedudukan yang sangat tinggi, ia merupakan kunci agama semua ibadah yang didalamnya mengandung nilai-nialai hukmah dan rahsia-rahasia keutamaan yang sangat dalam. Disamping itu alasannya yaitu adanya perintah shalat inilah maka insiden Isra' Mi'raj menjadi sangat penting artinya, dan selalu kasatmata untuk dirayakan.

Shalat dikerjakan dalam keadaan yang serba bersih. Badan, pakaian dan kawasan shalat harus higienis dan suci, serta dengan hati tulus dan khusyuk. Kita mendekakatkan diri kepada Allah Swt melalui Shalat yang isi bacaannya yaitu memohon petunjuk, derma pertolongan , kasih sayang dan ampunan. Ini di lakukan oleh seluruh umat muslim lima waktu dalam setiap hari sebagai pagar penahan nafsu dan syahwat.

Kemudian dalam perjalanan Mikraj, Allah menunjukan secara terperinci kepada Nabi Saw segala macam siksa kubur atas perbuatan jahat dan kemaksiatan yang pernah dilakukan insan selama hidupnya di dunia. Hal ini untuk mengingatkan kita bahwa semua bentuk kejahatan itu bahu-membahu tidak akan terjadi apabila seseorang membentengi dirinya dengan shalat yang dilaksanakan.

Allah Swt berfirman :
وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَر
Artinya :
Dan dirikanlah shalat! Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. (QS. Al Ankabut: 45)

Sidang Jum'at yang berbahagia.
Ketahuilah, sesungguhnya dengan melakukan shalat berarti kita sedang berdo'a dan mendekatkan diri kepada Allah, untuk membiasakan diri berbuat baik dan terjaga dari perbuatan yang tidak di ridhai Allah. Dengan shalat seseorang akan terbiasa menjaga kebersihan dan kesucian jiwa yang sangat penting artinya untuk ketentraman hidup dan kesehatan jasmani dan rohani. Sebagaimana dalam Al qur'an disebutkan bahwa shalat bisa mnedidik insan untuk membersihkan diri dari bibit-bibit kejahatan dan sifat-sifat tercela yang merusak kepribadiannya.

إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا (١٩) إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (٢٠) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا (٢١) إِلا الْمُصَلِّينَ (٢٢) الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلاتِهِمْ دَائِمُونَ (٢٣
Artinya :
Sesungguhnya insan itu diciptakan bersifat keluh kesah dan kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat , dan rajin mengajarkannya (QS. Al Ma'rij : 19-23)

Peristiwa Isra Mikraj merupakan keajaiban yng luar biasa, sehingga insiden ini sanggup menjadi ujian keimanan seseorang. Disini insan di uji keyakinannya. Allah Swt menimbulkan perisiwa itu sebagai ujian bagi umat manusia, alasannya yaitu didalam peristiwa-peristiwa itu terdapat keterangan-keterangan wacana alam gaib.

Terbukti hingga sekarangpun masih banyak orang yang memperbebatkan kebenaran insiden Isra' Mi'raj. Pro dan kontra sudah muncul semenjak insiden itu terjadi, dan hingga kapan pun hal ini tidak akan pernah berhenti. Allah Swt berfirman:
وَمَا جَعَلْنَا الرُّؤْيَا الَّتِي أَرَيْنَاكَ إِلا فِتْنَةً لِلنَّاسِ
Artinya :
Dan tidaklah kami menimbulkan pemandangan (Mi'raj) yang telah kami tunjukan kepada mu, melainkan akan menjadi ujian bagi manusia. (QS. Al Isra' : 60)

Sidang Jum'at yang berbahagia.
Sebagai epilog khutbah, marilah kita ambil pesan tersirat Isra' mi'raj ini, dimulai dari kandungan arti dan makna didalamnya. Isra' artinya berjalan dan sifatnya maju ke depan, dan Mi'raj artinya tangga yang artinya tangga yang sifatnya naik dari kawasan yang rendah ke kawasan yang tinggi. Dari arti tersebut mengisyaratkan kepada umat islam untuk selalu berfikiran maju, berpandangan luas dan tentu meningkatkan kedekatan hubungannya kepada Allah Swt, khususnya shalat yang merupakan buah tangan yang dibawa Rasulullah dari perjalanan Isra' Mi'raj.

Dilanjutkan dengan : Khutbah Kedua Sholat Jum'at 

Khutbah Jum'at Singkat Wacana Bulan Rajab

Kumpulan Doa Islami - Berkhutbah di bulan rajab, sebenarnya banyak materi yang sanggup kita ambil, contohnya insiden yang sangat luar biasa dalam sejarah islam yakni Isra' Mi'raj.  

Selain isra' mi'raj, materi khutbah jum'at di bulan rajab juga sanggup mengangkat tema perihal keutamaan bulan rajab dan/atau perihal puasa rajab.

Tema-tema tersebut diatas sebenarnya sudah kami paparkan semua disini. Dan sudah sanggup Anda jadikan tumpuan untuk khutbah jum'at perihal bulan rajab. Namun untuk lebih mempermudah Anda, berikut kami paparjan secara lebih simple contoh khutbah jum'at di bulan rajab yang singkat dan pendek , selebihnya sanggup Anda kembangkan sendiri.

 sebenarnya banyak materi yang sanggup kita ambil Khutbah Jum'at Singkat perihal Bulan Rajab
Ilustrasi : Khutbah Jum'at Bulan Rajab

Contoh Khutbah Jum'at Singkat, Pendek perihal Bulan Rajab

اَلْحَمْدُ ِللهِ ، اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَحْرَمَ رَجَبَ بِإِسْرَاءِ الرَّسُوْلِ مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ اْلأقْصَى ، وَالَّذِيْ يَأْمُرُنَا بِالتَّقْوَى مْدَّةَ أُمُوْرِنَا ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ فِيْ كُلِّ أَهْوَالِنَا ، أشْهَدْ أنْ لاَ إلَهَ إلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أشْرَفِ عِبَادِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَعِتْرَتِهِِِِ أمََّا بَعْدُ : فَيَا أيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعَ وَالطَّاعَةِ

Puji dan syukur marilah senantiasa kita pnjatkan keharirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat Nya kepada kita semua. Selanjutnya khotib berwasiat kepada diri khotib sendiri umumnya kepada semua jamaah marilah kita selalu meningkatkankeimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Sidang Jum'at yang Dimuliakan Allah SWT
Alhamdulillah kini kita sudah memasuki bulan Rajab di tahun ini. Beraneka insiden dan insiden terus berlalu silih berganti, mengisi tiap detik, menit, jam, hari dan minggu-minggu kita. Berbagai kondisi kita lalui dari tahun ke tahun. Ada kebahagiaan yang kita rayakan dan ada kesedihan yang kita rasakan, namun kita harus tetap hidup tanpa penyesalan.

Kita mesti senantiasa optimis, meski aneka macam rintangan senantiasa menghimpit dan menguras keimanan. Karena ketaqwaan yakni pangkal dari segala perilaku dan keputusan kita menghadapi problematika dunia, maka marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Marilah senantiasa kita bertambah percaya, yakin dan menaati perintah-perintah Allah SWT serta secepat mungkin dan sejauh mungkin menghindari larangan-larangan Allah SWT. Karena hanya dengan ketaqwaanlah kita sanggup meniingkatkan kualitas kehidupan kita. Taqwa dalam arti sebenarnya, bukan taqwa asal merasa takut, namun tindakannya senantiasa tercela di mata Allah. Seperti halnya Rajab yakni bulan mulia di sisi Allah, maka kita mestilah memuliakannya dengan sungguh-sungguh.

Rasululah SAW berdabda :
ألاَ إنَّ الزَمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْم خَلَقَ اللهُ السَّمَوَاتَ وَالْأرْضَ السَّنَةَ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً مِنْهَا أرْبَعَةُ حَرَمٌ، ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو القَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرُّ بَيْنَ جُمَادِى وَشَعْبَانَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya :
”Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah membuat langit dan bumi. Dalam setahun terdapat dua belas bulan yang di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati, tiga bulan diantaranya berturut-turut Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumadil Tsani Tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini secara mengatakan bahwa Bulan rajab yakni bulan yang dumuliakan oleh Allah. Maka sebagai konsekwensi dari ketaqwaan kita kepada Allah dan kepercayaan kita kepada Rasulullah Muhammad SAW, maka tentulah kita juga memuliakan bulan ini.

Dalam Al Alquran Allah SWT berfirman :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya :
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah yakni dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia membuat langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kau Menganiaya diri kau dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kau semuanya, dan ketahuilah bergotong-royong Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS. At-Taubah : 36)

Empat bulan haram yang dimaksud dalam ayat tersebut yakni bulan Zulka’dah, Zulhijjah, Muharram dan rajab. Pada empat bulan ini dinamakan dengan haram sebab padanya dihentikan orang melaksanakan perbuatan aniaya dan peperangan, baik secara fisik memerangi orang atau non fisik dengan melaksanakan makar atau pembunuhan aksara dengan berbagi sebaran yang memuat kesesatan orang yang melaksanakan amalan bulan rajab.

Dalam banyak hadis banyak ditemukan keutamaan berpuasa di Bulan Rajab, orang yang puasa pada hari pertama bulan rajab, maka ia telah dihapuskan dosanya setahun yang lalu, pada hari kedua akan dihapuskan dosanya sebulan yang lalu, dan hari ketiga dihapuskan dosanya seminggu yang lalu.

Beberapa hadis yang pertanda keutamaan dan kekhususan puasa bulan Rajab yakni sebagai berikut :
  • Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab dia berdo’a:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).
  • "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, kalau puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, kalau puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan kalau puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."
  • Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, kalau puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, kalau puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, kalau puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."
  • "Sesungguhnya di nirwana terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih bagus dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".
  • Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, dan bulan ampunan bulannya umatku."
  • Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih bagus dari madu, lebih sejuk dari air kerikil dan lebih harum dari minyak wangi, kemudian saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?”Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini yakni untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”.
Hadirin Sidang Jum'at yang Dimuliakan Allah SWT.
Sebagai epilog dari khutbah ini, marilah kita senantiasa melaksanakan sholat lima waktu yang merupakan buah tangan dari Isro’ Mi’roj Rasulullah SAW di bulan Rajab tahun kedelapan dari kenabian_Nya. Kita harus tegar menghadapi hidup meskipun hidup penuh dengan cobaan dan rintangan. Kita harus senantiasa optiomis dan yakin pada kesepakatan Allah, akan kebahagiaan dunia dan darul abadi bagi siapa pun hamba-Nya yang senantiasa meningkatkan ketaqwaan, sebab demikianlah pesan bulan Rajab. 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْالآيَاتِ وَالذِّّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَبِّّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Dilanjutkan dengan : Khutbah Kedua Sholat Jum'at  

Itulah Contoh Khutbah Jum'at Bulan Rajab yang Singkat, Pendek dan Berisi yang sanggup dijadikan materi refernsi untuk Anda semua, Selebihnya silakan Anda kembangkan sendiri. 

Khutbah Jum'at Singkat Wacana Bulan Sya'ban (Amalan Dan Keutamaan Bulan Sya'ban)

Kumpulan Doa Islami - Pada rujukan khutbah jum'at yang singkat dan pendek ini kami akan mengangkat tema ihwal Bulan sya'ban. Bulan dimana Rasulullah SAW paling banyak menunaikan ibadah puasa sunnah dibandingkan bulan-bulan lainnya. Selain itu, dalam rujukan khutbah jum'at ini, kami juga akan mengulas seputar keutamaan bulan sya'ban serta amalan-amalan di bulan sya'ban.


Untuk mempersingkat waktu, marilah kita simak dan pelajari bantu-membantu khutbah jum'at singkat di bulan sya'ban berikut ini :

at yang singkat dan pendek ini kami akan mengangkat tema ihwal Bulan sya Khutbah Jum'at Singkat ihwal Bulan Sya'ban (Amalan dan Keutamaan Bulan Sya'ban)
Ilustrasi : Khutbah Jum'at Bulan Sya'ban

Khutbah Pertama:

إِنَّ الْحَمْدَ ِلله، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُه وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئآتِ إَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَه وَمَنْ يَضْلِلْ فَلاهَادِيَ لَه. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاًّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. اللهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُواللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. يَآأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسِ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُواللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُّوا اللهَ وَقُولُوْا قَوْلاً سَدِيْدً * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Hari ini kita telah memasuki bulan Sya'ban. Tidak terasa telah enam hari kita bersamanya. Bulan Sya'ban, yang terletak diantara Rajab dan Ramadhan ini seringkali dilalaikan oleh manusia. Hingga Rasulullah SAW bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ
Artinya :
Ini yakni bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. (HR. An-Nasa'i. "Hasan" berdasarkan Al-Albani)

Banyak orang yang lalai, bahkan sebagian menyebabkan Sya'ban sebagai bulan pelampiasan. "Mumpung belum Ramadhan, kita puaskan maksiat", "Mumpung belum Ramadhan. Nanti kalau sudah Ramadhan, puasa kita sanggup tidak sah", dan kalimat-kalimat senada adakala muncul dalam masyarakat kita sebagai bentuk betapa tertipunya insan di bulan Sya'ban

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Dari Rasulullah kita menjadi tahu bahwa ternyata bulan Sya'ban yakni bulan yang istimewa. Mengapa? Sebab bulan ini yakni bulan diangkatnya amal insan kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda dalam kelanjutan hadits di atas:
وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ
Artinya :
Di bulan inilah amal perbuatan insan diangkat kepada Rabb semesta alam. (HR. An-Nasa'I dan Ahmad. "Hasan" berdasarkan Al-Albani)

Itulah keutama'an bulan Sya'ban yang pertama. Bulan diangkatnya amal insan kepada Allah SWT.

Keutamaan kedua bulan Sya'ban adalah, pada pertenga hannya. Inilah yang dikenal dengan istilah Nisfu Sya'ban. Rasulullah SAW bersabda mengenai keutamaan nishfu Sya'ban : 

إِنَّ اللهُ لَيَطَّلِعُ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانِ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْمُشَاحِنٍ
Artinya :
Sesungguhnya Allah menilik pada setiap malam nishfu Sya'ban. Lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali yang berbuat syirik atau yang bertengkar dengan saudaranya. (HR Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al-Albani)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Itulah dua keutamaan bulan Sya'ban, dan cukuplah hadits shahih bagi kita. Ada memang cukup terkenal di masyarakat ihwal keutamaan Sya'ban sebagai bulan Rasulullah. Namun itu yakni hadits dha'if. Diantaranya adalah:
رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي
Artinya :
Rajab yakni bulan Allah, Sya'ban yakni bulanku, dan Ramadhan yakni bulan umatku. (HR. Dailami)

Hadits itu yakni hadits dha'if. Demikian pula hadits-hadits sejenis ihwal keutamaan bulan Sya'ban yang senada dengan itu.

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Lalu apa amal di bulan Sya'ban yang dicontohkan Rasulullah SAW? Ini penting untuk kita ketahui dan amalkan. Sebab selain menghidupkan sunnah, mengikuti rujukan dan teladan dari Rasulullah SAW yakni bukti cinta kita kepada Allah SWT. 

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya :
Katakanlah: "Jika kau (benar-benar) mengasihi Allah, ikutilah aku, pasti Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran : 31)

Amal di bulan Sya'ban yang pertama, yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW yakni memperbanyak puasa sunnah. 

حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُوْرِ مَاتَصُوْمُ مِنْ شَعْبَان قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ اْلأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya :
Usamah bin Zaid berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi puasamu di bulan Sya'ban." Rasulullah menjawab, "Ini yakni bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan insan diangkat kepada Rabb semesta alam. Karena itu saya ingin ketika amalku diangkat kepada Allah, saya sedang berpuasa." (HR. An-Nasa'i. Al Albani berkata "hasan")

Begitulah. Rasulullah SAW banyak berpuasa di bulan Sya'ban sekaligus menginginkan biar ketika amalnya diangkat pada bulan Sya'ban itu, Rasulullah SAW dalam keadaan sedang berpuasa

Ummul Mukminin Aisyah juga meriwayatkan kebiasaan R asulullah SAW itu. 

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَصُوْمُ شَهْرًا اَكْثَرَ مِنْ شَعْبَان، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُوْمُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
Artinya :
Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya'ban. Sungguh, dia berpuasa penuh pada bulan Sya'ban. (HR. Bukhari)

Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan dalam Fathul Bari bahwa dalam ungkapan bahasa Arab, seseorang sanggup menyampaikan "berpuasa sebulan penuh" padahal yang dimaksud yakni "berpuasa pada sebagian besar hari di bulan itu".

Dari keterangan di atas, tahulah kita bahwa berpuasa sunnah di bulan Sya'ban menjadi begitu istimewa lantaran pada bulan itu amal diangkat, bulan itu dilalaikan oleh banyak orang, dan sekaligus puasa Sya'ban merupakan persiapan puasa Ramadhan.

Syaikh Muhyidin Mistu, Mushthafa Al-Bugha, dan ulama lainnya mengomentari menjelaskan dalam Nuzhatul Muttaqin, "Berpuasa sunnah pada bulan Sya'ban mempunyai keistimewaan tersendiri. Sekaligus untuk persiapan menghadapi puasa Ramadhan. Selain itu, di bulan Sya'ban lah semua amal perbuatan insan dinaikkan kepada Allah"

Yang perlu diperhatikan adalah, dihentikan mengkhu suskan berpuasa pada satu atau dua hari terakhir Sya'ban kecuali puasa yang harus ditunaikan (karena nadzar, qadha' atau kafarat)atau puasa sunnah yang biasa dilakukan (puasa Dawud, Senin Kamis, dan lain-lain)

Rasulullah SAW bersabda:

لاَيَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُمْ رَمَضَانَ بِصَوْمٍ يَوْمٍ أُوْيَوْمَيْنِ، إَلاَّ أَنْ يَكُوْنَ رَجُلٌ كَانَ يَصُوْمُ صَوْمَهُ فَلْيَصُمْ
Artinya :
Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya. Kecuali seseorang yang (memang seharusnya/biasanya) melaksanakan puasanya pada hari itu. Maka hendaklah ia berpuasa. (HR Bukhari)

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Amal kedua pada bulan Sya'ban ialah melunasi hutang-hutang puasa, khususnya bagi perempuan yang masih belum selesai mengqadha' puasa Ramadhan sebelumnya. Demikian pula bagi kita untuk mengingatkan keluarga kita biar memanfaatkan Sya'ban bagi yang belum selesai meng-qadha puasanya.

'Aisyah berkata:

كَانَ يَكُوْنُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَان، فَمَا أَسْتَطِيْعُ أَنْ أَقْضِيَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ، قَالَ يَحْيَى الشُّغْلُ مِنَ النَّبِيِّ أُوْ بِالنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم
Artinya :
Aku punya hutang puasa Ramadan, saya tak sanggup mengqadhanya kecuali di bulan Sya'ban, lantaran sibuk melayani Nabi SAW. (HR Bukhari)

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Amal ketiga pada bulan Sya'ban ialah memperbanyak ibadah dan amal kebajikan secara umum. Entah itu menggiatkan shalat rawatib, qiyamullail, tilawah Al-Qur'an, bershadaqah, dan lain-lain. Mengingat bahwa bulan Sya'ban yakni bulan diangkatnya amal, maka alangkah baiknya ketika amal kita benar-benar anggun pada bulan itu. Dengan catatan tetap sesuai sunnah.

Adapun malam nishfu Sya'ban, sebagaimana hadits di atas ia memang mempunyai keutamaan. Ibnu Taimiyah menegaskan "Adapun malam Nishfu Sya'ban, di dalamnya terdapat keutamaan."

Karena itu, ada sebagian ulama salaf dari kalangan tabi'in di negeri Syam, menyerupai Khalid bin Ma'dan dan Luqman bin Amir yang menghidupkan malam ini dengan berkumpul di masjid-masjid untuk melaksanakan ibadah tertentu pada malam Nishfu Sya'ban. Dari merekalah kaum muslimin mengambil kebiasaan itu. Imam Ishaq ibn Rahawayh menegaskannya dengan berkata, "Ini bukan bid'ah!"

Ulama Syam lain, di antaranya Al-Auza'i, tidak menyukai perbuatan berkumpul di masjid untuk shalat dan berdoa bersama pada Nishfu Sya'ban. Tetapi dia dan ulama yang lain menyetujui keutamaan shalat, baca Al Alquran dan lain-lain pada Nishfu Sya'ban jikalau dilakukan sendiri-sendiri. Pendapat ini yang dikuatkan Ibn Rajab Al-Hanbali dan Ibnu Taimiyah.

Adapun ulama Hijaz menyerupai Atha', Ibnu Abi Mulaikah, dan para pengikut Imam Malik menganggap hal terkait Nishfu Sya'ban sebagai bid'ah. Namun berdasarkan mereka, qiyamullail sebagaimana disunnahkan pada malam lainnya dan puasa di siangnya alasannya yakni termasuk Ayyamul Bidh ialah baik.

Semoga perbedaan pendapat mengenai Nishfu Sya'ban ini dipahami dengan baik dan tidak menghalangi kita untuk melaksanakan segala amal ibadah utama pada bulan Sya'ban. 

وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين

(Kemudian dilanjutkan dengan khutbah kedua. Untuk khutbah kedua silakan sanggup dipelajari di link beirkut : Khutbah Kedua Sholat Jum'at Lengkap)

Itulah Contoh Khutbah Jum'at Singkat ihwal Bulan Sya'ban yang mencakup keutamaan bulan sya'ban serta amalan-amalan di bulan sya'ban. Semoga khutbah jum'at ini sanggup bermanfaat dan/atau sanggup dijadikan referensi bagi Anda yang kebetulan ahad ini menjadi khotib jum'at. Silakan Anda sanggup kembangkan lagi rujukan khutbah jum'at singkat diatas, supaya lebih maksimal lagi.  

Keutamaan Bulan Ramadhan - Pola Khotbah Jum'at Singkat

Kumpulan Doa Islami - Assalamu'alaikum, salam sejahtera. Semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT. Pada pertemuan ini kami akan mengembangkan seputar Keutamaan Bulan Suci Ramadhan, yang mana artikel ini juga sekaligus bisa dijadikan sebagai rujukan dalam khutbah jum'at ahad ini.

Kami yakin para pembaca sudah mengetahui sedikit banyak ihwal Keutamaan dan Hikmah Bulan Puasa Ramadhan, namun tidak bisa dipungkiri juga masih banyak saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya dan/atau ingin mengetahui lebih jauh lagi, apa saja keutamaan-keutamaan yang terdapat dalam bulan suci ramadhan. Maka dari itu, lewat artikel ini kami akan mengulasnya secara singkat dan Insya Allah gampang untuk di pahami, dan sekaligus bisa Anda jadikan materi rujukan khutbah jum'at. Dan berikut yaitu ulasan selengkapnya sebagaimana kami kutip dari laman Khotbahjum'at.com

 Semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT Keutamaan Bulan Ramadhan - Contoh Khotbah Jum'at Singkat

Khutbah Jum'at Singkat - Keutamaan Bulan Suci Ramadhan

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ذِيْ الفَضْلِ وَالْإِنْعَامِ، فَضَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ عَلَى غَيْرِهِ مِنْ شُهُوْرِ العَامِ، خَصَّهُ بِمَزِيْدِ مِنَ الفَضْلِ وَالكَرَمِ وَالْإِنْعَامِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، فِي رُبُوْبِيَتِهِ وَإِلَهِيَتِهِ وَأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ (تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَالإِكْرَامِ)، وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلُ مَنْ صَلَّى وَصَامَ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ البَرَرَةِ الكِرَامِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ

Kaum muslimin rahimakumullah,
Bertakwalah kepada Allah Ta’ala, bersyukurlah kepada-Nya lantaran Ramadhan akan segera tiba. Mohonlah santunan kepada-Nya semoga menolong kita dalam mengisi bulan Ramadhan dengan kebaikan dan ketaatan. Karena Ramadhan yaitu saat-saat yang agung dan hadiah dari Allah dengan keutamaan dari-Nya. Allah Ta’ala berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنْ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمْ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمْ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمْ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya :
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Quran sebagai petunjuk bagi insan dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kau hadir (di negeri daerah tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki fasilitas bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kau mencukupkan bilangannya dan hendaklah kau mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kau bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185).

Bulan ini (Bulan Suci Ramadhan) yaitu kebaikan seluruhnya; siang harinya, malam harinya, detik demi detiknya, semuanya yaitu kebaikan. Akan tetapi bagaimana dengan keadaan kita, dengan persiapan apa kita menghadapi bulan ini? Dengan apa kita lewati detik demi detiknya yang penuh keberkahan?

Bulan ini yaitu bulan yang agung. Masalahnya yaitu ada pada diri kita. Karena itu, marilah kita kenali bulan ini dan kitasambut dengan kegembiraan dan suka cita. Dahulu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam member kabar bangga kepada sahabat-sahabat ia dengan kedatangan bulan Ramadhan. Beliau bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ مُبَارَكٌ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيْضَةً، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا
Artinya :
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya telah menaungi kalian bulan agung yang penuh keberkahan. Allah mewajibkan puasa di dalamnya dan menganjurkan untuk shalat di malam harinya.”

Beliau, Rasulullah SAW menyebutkan banyak keutamaannya. Beberapa diantara keutamaan bulan ramadhan yaitu :

Pertama: Allah menurunkan Alquran, lebih tepatnya permulaan turunnya Quran terjadi pada bulan ini. Yaitu pada malam lailatul qadr. Allah SWT berfirman :

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya :
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Alquran) di malam al-qadr.” (QS. Al-Qadr: 1)

Allah SWT juga berfirman:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ
Artinya :
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhan: 3)

Quran pertama kali turun kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu pada bulan Ramadhan. Kemudian turun kepada ia pada masa-masa berikutnya sesuai dengan keadaan, hingga Allah menyempurnakan syariatnya dengan ayat:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمْ الإِسْلامَ دِيناً
Artinya :
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kau agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3)

Oleh lantaran itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan bulan ini dengan banyak-banyak membaca Alquran, lebih banyak dari bulan lainnya. Demikian juga para sobat dan umat Islam sehabis mereka sangat banyak membaca Quran di bulan ini. Bulan ini yaitu bulan Alquran. Bulan berpuasa. Allah mengakibatkan puasa sebagai kewajiban dan termasuk di antara rukun Islam.

مَنْ شَهِدَ مِنْكُمْ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Artinya :
“Barangsiapa di antara kalian yang menyaksikan bulan Ramadhan, maka berpuasalah.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ihwal bangunan Islam.

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحَجِّ البَيْتِ
Artinya :
“Agama Islam dibangun di atas lima hal: Persaksian sebenarnya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad yaitu utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, serta haji ke Baitullah.”

Wajib bagi setiap muslim yang mukim (tidak safar) untuk berpuasa dari awal hingga selesai bulan ini. Adapun orang terhalangi dari melaksanakan puasa menyerupai orang yang bersafar atau sakit, maka mereka wajib menggantinya di hari yang lain.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mensyariatkan kepada kita untuk melaksanakan shalat di malam hari Ramadhan atau yang kita kenal dengan shalat tarawih. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya :
“Barangsiapa yang beribadah pada malam hari bulan Ramadhan lantaran iman dan mengharap pahala maka diampuni dosa-dosa yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu ia bersabda,
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
Artinya :
“Siapa yang shalat bersama imam hingga ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”

Terdapat keutamaan yang sangat besar dalam shalat malam di bulan Ramadhan, yaitu Allah hapuskan dosa-dosa. Siapa yang shalat di malam hari Ramadhan dengan keimanan, berharap pahala, dan meyakini keutamaannya, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu. Maksud dosa di sini yaitu dosa-dosa kecil. Sedangkan dosa-dosa besar diampuni dengan bertaubat. Allah Ta’ala berfirman,

إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ
Artinya :
“Jika kau menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dihentikan kau mengerjakannya, pasti Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kau ke daerah yang mulia (surga).” (QS. An-Nisa: 31).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
Artinya :
“Shalat lima waktu, shalat Jumat ke Jumat, berpuasa Ramadhan ke Ramadhan lainnya yaitu penghapus dosa-dosa diantaranya bila dijauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim).

Orang-orang yang pernah melaksanakan dosa besar, apabila mereka bertaubat kepada Allah dengan taubat yang benar, maka Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahan mereka.

إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً
Artinya :
“Sesungguhnya Allah mengampuni dosa, semuanya.”

Di bulan Ramadhan ini, taubat dan istighfar lebih ditekankan lagi. Hendaknya setiap muslim mengoreksi diri mereka dan amalan mereka. Sehingga mereka memasuki bulan ini dengan jiwa yang bersih, hal itu sangat berdampak dengan semangat dalam beribadah.

Kedua: Dibukanya pintu nirwana dan ditutupnya pintu neraka.
Yang demikian semakin memudahkan seseorang untuk beribadah dan melaksanakan amalan shaleh. Surga itu diperoleh dengan beramala shaleh. Allah Ta’ala bukakan pintu nirwana semoga kita berlomba-lomba menuju nirwana dengan ulet melaksanakan ketaatan dan amalan shaleh. Dan di bulan ini, hal itu Allah mudahkan bagi orang-orang yang Dia kehendaki.

Di bulan Ramadhan ini juga Allah tutup pintu neraka. Hal ini lantaran kaum muslimin bertaubat di bulan ini, mereka memohon ampun kepada Allah, meninggalakan perbuatan maksiat dan dosa, yang demikian merupakan lantaran selamatnya seseorang dari neraka.

Ketiga: Setan-setan dibelenggu.
Di bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu sehingga mereka tidak leluasa mengganggu kaum muslimin dan melalaikan mereka dari agamanya sebagaimana yang mereka lakukan di selain bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan, Allah menahan setan dari hamba-hamba-Nya yang beriman, mereka tidak bisa memperlihatkan was-was dan bisikan buruk, mereka tidak bisa menciptakan orang-orang yang beriman menjadi lalai, dan mereka tidak bisa menghalangi orang-orang yang beriman dari amalan shaleh. Oleh lantaran itu, kita lihat banyak umat Islam yang begitu bersemangat dalam amalan ketaatan di bulan ini. Mereka memperbanyak intensitas amalan tersebut. Begitu banyaknya orang melaksanakan ketaatan pada bulan ini sebagai bukti bahwa Allah membelenggu pata setan.

Allah Jalla wa ‘Ala menghalangi setan dan bala tentaranya untuk melancarkan ambisi mereka.

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ* إِلاَّ عِبَادَكَ مِنْهُمْ الْمُخْلَصِينَ
Artinya :
Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau saya akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka”. (QS. Shad: 82-83).

Setan tidak akan bisa menarik hati hamba Allah yang ikhlas, terlebih lagi di bulan Ramadhan.

وَاسْتَفْزِزْ مَنْ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الأَمْوَالِ وَالأَولادِ وَعِدْهُمْ وَمَا يَعِدُهُمْ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُوراً* إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ وَكَفَى بِرَبِّكَ وَكِيلاً
Artinya :
"Dan hasunglah siapa yang kau sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan bawah umur dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kau tidak sanggup berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga". (QS. Al-Isra: 64-65).

Oleh lantaran itu, orang-orang yang mempunyai kejelekan di hatinya menyiapkan banyak sekali macam sarana untuk menghalangi insan fokus beribadah di bulan Ramadhan. Mereka buat acara-acara komedi, permainan-permainan yang tidak bermanfaat dan melalaikan, dll. tujuannya yaitu menghalangi insan dari ketaatan dan menyibukkan mereka dengan sesuatu yang sia-sia atau bahkan berdosa. Acara-acara ini mereka sebarkan di banyak sekali media; radio dan televisi. Dan ini yaitu ancaman yang sangat nyata.

Wajib bagi seorang muslim untuk menjaga diri dan keluarganya dari hal-hal yang buruk ini. Karena bahanya dari acara-acara ini sangat besar, bahkan menimpa mereka yang suka pergi ke masjid dan melaksanakan shalat serta membaca Alquran. Terkadang orang-orang yang melaksanakan ketaatan demikian pun masih turut memperhatikan acara-acara yang demkian, hasilnya mereka pun lalai dari ibadah mereka.

Seorang muslim hendaknya menutup pintu ini rapat-rapat, terlebih khusus di bulan Ramadhan. Ia larang dirinya dan keluarganya dari hal tersebut. Karena pada acara-acara demikian terdapat kebijaksanaan bulus setan.

Walaupun setan-setan terbelenggu, namun bala tentara mereka dari kalangan insan tetap berusaha keras untuk memalingkan insan dan menciptakan mereka sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat dan melalaikan dari agama.

Dalam bulan yang penuh berkah ini, sebisa mungkin insan meninggalkan acara duniawi yang bisa ia tinggalkan. Hendaknya mereka fokus dalam ketaatan. Mereka yang mencari nafkah dengan bekerja, semakin meng-efisienkan waktunya. Menggunakannya dengan bijak antara kerja dan ibadah. Waspadailah sesuatu yang mewaspadai dan tinggalkan yang haram.

Bagi setiap muslim hendaknya berlomba-lomba dalam kebaikan dan bersegera menuju ketaatan. Meninggalkan perkara-perkara yang menyibukkan dirinya atau anak-anaknya atau anggota keluarganya yang lain. Mewaspadai hal-hal yang bisa menyia-nyiakan waktu dan umur. Karena dalam menyia-nyiakan waktu dan umur terdapat kejelekan yang sangat besar.

Betakwalah kepada Allah wahai kaum muslimin,
Bulan Ramadhan ini yaitu bulan keagungan, kebaikan, keberkahan, sepenuhnya baik siang ataupun malam. Sibukkan diri dengan dzikir kepada Allah Ta’ala. Seorang muslim mengisi waktunya dengan kewajiban, amalan sunah, dan ketaatan. Mereka jadikan istirahat untuk mengembalika semangat dalam beribadah, mereka tidur dengan kadar yang tidak berlebihan.

Adapun orang yang bergadang hanya untuk ngobrol, makan-makan dan minum (nongkrong), kemudian mereka menghabiskan siang hari dengan tidur, kemudian mengaku bahwa mereka berpuasa, ini yaitu suatu yang mengherankan. Bagaimana bisa seorang yang berpuasa meninggalkan shalat, meninggalkan shalat bersama jamaah. Puasa itu bukan hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum. Puasa yang hakiki yaitu menahan dari segala yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan yang paling besar yaitu menyia-nyiakan apa yang Allah wajibkan.

Bulan Ramadhan bukanlah bulan kemalasan, bulan makan dan minum. Bulan ini yaitu bulan ketaatan. Bersungguh-sungguh dalam perkataan dan perbuatan yang baik. Tidak lalai dari menegakkan shalat berjamaah, ambil bab dalam kebaikan. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat untuk fisiknya dan menghidupkan jiwa dan hatinya.

Bulan ini yaitu kesempatan, dan yang namanya peluang atau kesempatan itu tidak terus-menerus ada. Mungkin saja bulan Ramadhan tahun ini tidak berulang bagi kita di tahun depan. Bisa jadi bulan Ramadhan ini yaitu epilog bagi hayat kita. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ* أَيَّاماً مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْراً فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kau ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu bila kau mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 183-184).

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعْنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ البَيَانِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ المُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ

(Kemudian dilanjutkan dengan khutbah kedua. Untuk khutbah kedua sholat jum'at Anda bisa pelajari : Khutbah Kedua Shalat Jum'at Lengkap)

Dari uraian diatas, sanggup kita simpulkan beberapa keutamaan bulan ramadhan bulan yang suci yaitu; bulan yang sangat mulia dimana pada bulan tersebut Allah menurunkan Kitab Suci Al-Qur'an, bulan ramadhan yaitu bulan yang suci dimana pada bulan tersebut dibukanya pintu-pintu amal kebaikan dan pintu syurga serta di tutupnya pintu-pintu neraka, dan pada bulan ramadhan pula setan-setan telah dibelenggu oleh Allah SWT. Maka dari itu, pada bula yang suci ini yakni bulan ramadhan, marilah kita berlomba-lomba untuk mengamalkan kebaikan, meningkatkan ibadah kita dengan menjalankan puasa wajib sebulan penuh dan banyak sekali ibadah lainnya.

Syarat Dan Rukun Khutbah Shalat Jum'at

Kumpulan Doa Islami - Syarat dan Rukun merupakan dua hal yang dihentikan dilewatkan dan/atau ditinggalkan dalam melaksanakan suatu perkara atau ibadah menyerupai Sholat, Puasa dan/atau Khutbah Jum'at. Jika salah satu diantaranya ditinggalkan, maka tidak afdhol dan bahkan tidak sah apa yang sudah kita lakukan yang ternyata tidak sesuai dengan ketentuan syarat rukunnya. Maka dari itu, memahami syarat dan rukun sangatlah penting bagi kita semua demi kesempurnaan ibadah kepada Allah SWT.

Dalam khutbah jum'at misalnya, seorang khotib harus memenuhi syarat serta rukun khutbah shalat jum'at, bila tidak terpenuhi maka batal dan tidak sah shalat jum'atnya. Untuk itu, sebelum naik ke atas mimbar atau menjadi khotib, marilah kita pelajari dan pahami terlebih dahulu syarat dan rukun khutbah jum'at berikut ini, semoga supaya dikala memberikan khutbah sudah memenuhi syarat rukunnya.

   Syarat dan Rukun merupakan dua hal yang dihentikan dilewatkan dan Syarat dan Rukun Khutbah Shalat Jum'at
Ilustrasi : Khutbah Shalat Jum'at

Rukun Khutbah Shalat Jum'at

Rukun khutbah ada 5 yang wajib dipenuhi, diantaranya yaitu :
  1. Mengucapkan Hamdallah (Alhamdulillah)
    Rukun khotbah yang pertama yaitu dimulai dengan mengucap atau membaca hamdalah (Alhamdulillah), yaitu lafadz memuji kepada ALLAH SWT.
  2. Membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
    Rukun khutbah yang kedua yaitu membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, bisa secara singkat namun dianjurkan dengan yang panjang.
  3. Berwasiat untuk Taqwa
    Khotib mengajak atau berwasiat untuk dirinya sendiri dan para jama'ah untuk meningkatkan taqwa kepada Allah SWT, menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya.
  4. Membaca Ayat Al-Qur'an
    Membaca ayat Al-Qur'an dalam khutbah berkenaan dengan tema khutbah yang disampaikan, walau satu ayat saja, asal utuh tidak sepenggal-penggal ayat hingga tidak sanggup di pahami oleh para jama'at shalat jum'at
  5. Berdoa untuk kaum Mukminin
    Rukun khutbah yang terakhir atau kelima yaitu berdoa memohon ampunan atas orang-orang mukminin.
Itulah 5 Rukun Khutbah Jum'at yang wajib dipenuhi oleh seorang Khotib (orang yang memberikan khutbah)

Syarat Khutbah Shalat Jum'at

  1. Khatib bangun pada dua khutbah ketika ia bisa dan kedua khutbah dipisah dengan duduk.
    Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

    كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَخْطُبُ خُطْبَتَيْنِ يَقْعُدُ بَيْنَهُمَا
    Artinya :
    “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan dua khutbah dan duduk di antara keduanya.” (HR. Bukhari no. 928).

    Juga dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
    كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَخْطُبُ قَائِمًا ثُمَّ يَقْعُدُ ثُمَّ يَقُومُ ، كَمَا تَفْعَلُونَ الآنَ
    Artinya :
    “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berkhutbah sambil bangun kemudian duduk kemudian dia bangun kembali. Itulah menyerupai yang kalian lakukan dikala ini.” (HR. Bukhari no. 920 dan Muslim no. 862)
  2. Khutbah dilakukan kemudian shalat.
    Hal ini berdasarkan banyak hadits yang menerangkannya dan adanya ijma’ atau kata setuju para ulama dalam hal ini.
  3. Khatib suci dari hadats kecil maupun hadats besar, suci pula dari najis yang tidak dimaafkan yaitu pada pakaian, tubuh dan tempat, begitu pula khatib harus menutup aurat.
    Khutbah itu menyerupai shalat dan sebagai gantian dari dua raka’at yang ada pada shalat Zhuhur. Oleh kesudahannya sama halnya dengan shalat, disyaratkan pula syarat sebagaimana shalat.
  4. Rukun khutbah diucapkan dengan bahasa Arab.
    Rukun khutbah mesti diucapkan dengan bahasa Arab walaupun rukun khutbah tersebut tidak dipahami. Jika tidak ada yang paham bahasa Arab dan berlalunya waktu, maka semuanya berdosa dan Jumatan tersebut diganti dengan shalat Zhuhur.
    Adapun bila ada waktu yang memungkinkan untuk mencar ilmu bahasa Arab, maka rukun khutbah yang ada boleh diterjemahkan dengan bahasa apa saja. Seperti ini Jumatannya jadi sah.
  5. Berurutan dalam mengerjakan rukun khutbah, kemudian berurutan pula dalam khutbah pertama dan kedua, kemudian shalat.
    Jika ada jarak yang usang (yang dianggap oleh ‘urf itu lama) antara khutbah pertama dan kedua, juga ada jarak yang usang antara kedua khutbah dan shalat, khutbah jadi tidak sah. Jika mampu, wajib dibentuk berurutan. Jika tidak, maka shalat Jumat diganti shalat Zhuhur.
  6. Yang mendengarkan rukun khutbah yaitu 40 orang yang menciptakan jumatan jadi sah.
  7. Khutbah Jum'at dilakukan dalam waktu dzuhur

Itulah beberapa Syarat dan Rukuh Khutbah Shalat Jum'at yang wajib dipahami khususnya bagi para khotib. Karena tanpa memenuhi syarat dan rukun, maka bisa mengakibatkan sholat jum'at menjadi tidak sah. 


Referensi:
#http://rumaysho.com/shalat/syarat-khutbah-jumat-menurut-madzhab-syafii-10704.html
#https://rvak9z.blogspot.com//search?q=tatacara-rukun-khutbah