Showing posts sorted by date for query niat-puasa-ramadhan. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query niat-puasa-ramadhan. Sort by relevance Show all posts

Khutbah Idul Adha Hari Raya Haji Lengkap

Kumpulan Doa Islami - Berikut yaitu Khutbah Sholat Idul Adha yang sanggup dijadikan materi tumpuan khutbah sholat hari raya haji. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang berkurban di jalan Allah SWT, dan juga menjalankan ibadah puasa sunnah idul adha. Amin.

Hari raya idul adha merupakan hari raya Islam. Dimana pada hari ni diperingati insiden kurban, yaitu dikala Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, kemudian digantikan oleh-Nya dengan domba. Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah. , hari ini jatuh persis 70 hari sesudah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.

  dan juga menjalankan ibadah puasa sunnah idul adha Khutbah Idul Adha Hari Raya Haji Lengkap
Ilustrasi: Khutbah Idul Adha (Hari Raya Haji)

Contoh Khutbah Sholat Idul Adha Singkat dan Padat


اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ، لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وِا ِللهِ الْحَمْدُ
اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا أَحْرَمُوْا مِنَ الْمِيْقَاتِ، وَكُلَّمَا لَبَّى الْمُلَبُّوْنَ وَزِيْدَ فِى الْحَسَنَاتِ، اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا دَخَلُوْا فِجَاجَ مَكَّةَ آمِنِيْنَ، وَكُلَّمَا طَافُوْا بِالْبَيْتِ وَسَعَوْا بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ ذَاكِرِيْنَ مكَبِّرِيْنَ، اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا وَقَفُوْا بَعَرَفَةِ خَاضِعِيْنَ مَخْبِتِيْنَ مِهَلِّلِيْنَ، اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا وَقَفُوْا بَالْمَشْعَرِ الْحَرَامِ طَالِبِيْنَ رَاغِبِيْنَ، اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا رَمَرْاالْجَمَرَاتِ مَكَبِّرِيْنَ، مُحَلَّقِى رُءُوْسَهُمْ وَمُقَصِّرِيْنَ.
اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ، لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَا ِللهِ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ خَلَقَ آدَمَ بِيَدِهِ مِنْ صَلْصَالٍ كَاالْفَجَّارِ، وَأَسْجَدَلَهُ مَلاَئِكَتَهُ الْمُقَرَّبِيْنَ اْلأَطْهَارَ، فَسَجَدُوْا إِلاَّ إِبْلِيْسِ أَبَى فَبَاءَ وَالصَّغَارِ، مَعَحَ تَعَالَى ظَهْرَ آدَمَ بِيَدِهِ فَاسْتَخْرَجَ ذُرِّيَتَهُ كَالذُّرِّ وَنَفَّذَ فِيْهِمُ اْلأَقْدَارَ، قَبَضَ قَبْضَةً وَقَالَ هؤُلاَءِ إِلَى الْجَنَّةِ وَلاَ أُبَالِيْ، وَقَبَضَ قَبْضَةً فَقَالَ هؤُلاَءِ وَلاَ أُبَالِيْ إِلَى النَّارِ، لاَتَنْفَعُهُ طَاعَةُ الْمُطِيْعِ وَلاَ تَضُرُّهُ مَعْصِيَةُ الْعَاصِى، بَلْ هُوَالنَّافِعُ الضَّارُّ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى نِعَمِهِ الْغَزَّارِ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ تَوْحِيْدَ مُقْتِنًا لِيَوْمِ الْحَاجَةِ وَاْلاِفْتِقَارِ مُظَاهِرًا عَلَيْهِ اللِّسَانُ وَلْجِنَانُ بِالسِّرِّ وَالْجِهَارِ، مَشْهُوْدًابِهِ لِرَبِّنَا كَمَاشَهِدَ بِهِ لِنَفْسِهِ وَشَهِدَتْ بِهِ مَلاَئِكَتَهُ وَأُوْلُوالْعِلْمِ مِنْ خَلْقِهِ لاَإِلهَ اِلاَّ هُوَالْعَزِيْزُ الْغَفَّارَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مَحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلُ مَنْ صَلَّى وَنَحَرَ وَحَجَّ وَاعْتَمَرَ وَجَاهَدَ الْمُنَافِقِيْنَ وَلْكُفَّارَ
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ اْلأَخْيَارِ، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Allah Maha Besar (9x)
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selian Allah Yang Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah. Allah Maha Besar, dikala para haji melaksanakan ihram di Miqat, dan dikala mereka membaca talbiyah serta menambah amal-amal baik.

Allah Maha Besar, dikala mereka celah-celah bukit Mekah dengan aman, dikala mereka Thawaf di Baitul Haram dan Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, sa'i antara Shafa dan Marwa dengan dzikir penuh pengangungan. Allah Maha Besar, dikala mereka wuquf di Arafah dengan khudu' dan tawadhu' seraya bertahlil.

Allah Maha Besar, dikala mereka wuquf di Masy'aril Haram sambil berdoa penuh kebahagiaan. Allah Maha Besar, dikala melontar jumrah sambil bertakbir. Ada yang mencukur kepalanya dan ada pula yang memendekkan rambutnya. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Besar, dan segala puji bagi Allah.

Pujian serta sanjungan hanya bagi Allah yang membuat Adam dari tanah liat semacaam tembikar, kemudian memerintahkan malaikat-malaikat yang patuh dan suci untuk bersujud kepadanya. Maka bersujudlah mereka, kecuali iblis yang membengkang, dan tanggapan pembangkangannya itu ia dilaknat dan diajuhkan dari rahmatNya.

Kemudian, Allah mengusap punggung Adam, maka bermunculanlah anak keturunannya bagaikan semut-semut yang beriringan, kemudian ditentukan takdir mereka. Maka Allah menggenggam satu genggaman dan berfirman, "Mereka, dan saya tidak mengetepikan masuk neraka." Tidak mendatangkan manfaat kepada Allah ketaatan orang yang taat, dan tidak membahayakan Allah bagi orang yang berbuat maksiat. Allah lah yang mendatangkan manfaat dan mundharat.

Saya panjatkan puji syukur kepada Allah atas anugerah nikmatNya. Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam memilih kepuasan dan kelebihan pada hari ini. Nampak terperinci bagi-Nya bunyi lisan dan hati, ada yang diam-diam dan nyata. Semua itu diketahui oleh Allah, sebagaimana kita mengetahui diri sendiri, diketahui oleh malaikat-Nya dan orang yang cerdik dari makhluk-Nya.

Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad yaitu Rasul Allah, orang termulia diantara orang-orang yang shalat, berkurban, haji, umrah dan berjihad memerangi orang kafir dan munafik.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Demikian pula kepada keluarga dan para sahabatnya yang merupakan manusia-manusia pilihan.

Para Jama'ah yang berbahagia,
Saya serukan kepada Anda semua, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Lakukanlah perbuatan-perbuatan yang diridhai dan dicintai oleh-Nya.

Ketahuilah bahwa hari ini yaitu hari yang utama dan mulia, Allah meninggikan dan mensyiarkan takdir-Nya dan dinamakan-Nya Hari Haji Akbar. Pada hari itu, Rasulullah SAW berkhutbah sebagai berikut:
Wahai manusia, sembahlan Tuhanmu, tunaikanlah shalat lima waktu, berpuasalah pada bulanmu ini (Ramadhan), taatlah apabila kau diperintah, pasti kau akan masuk surga

Dan Rasulullah SAW bersabda:
Janganlah kau kembali kepada kekufuran, dimana satu sama lain saling memperhamba

Pada hari itu berkumpullah jama'ah haji di Mina untuk menyempurnakan manasik haji, taqarrub kepada Allah dengan nada bunyi riuh rendah, meninggikan dan menghidupkan sunnah Ibrahim a.s dengan mengalirkan darah sembelihan (kurban) di hari yang agung ini.

Allah SWT mengujinya dengan perintah menyembelih anaknya yang merupakan buah hatinya, biar ia menyerahkan hatinya kepada Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Untuk itu seluruh hamba diciptakan, dan kepada-Nya mereka diperintah. Maka, Ibrahim melaksanakan perintah itu penuh dengan ketaatan. Ia segera keluar seraya berkata:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya :
Maka tatkala anak itu hingga (pada umur sanggup) berusaha bahu-membahu Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya saya melihat dalam mimpi bahwa saya menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kau akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar". (QS. Ash-Shaaffat : 102)

Tanpa termangu dan berpikir panjang, keduanya menyerahkan diri kepada ketentuan yang telah digariskan Allah. Keduanya menyerahkan dilema itu kepada Allah Yang Maha Hidup. Setelah anaknya dibaringkan dan diletakkan pisau pada tenggorokannya, turunlah rahmat Allah Yang Maha Pemurah kepadanya:

وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ. قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ. إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاءُ الْمُبِينُ
Artinya :
Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,. Sesungguhnya kau telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (QS. Ash-Shaaffat : 104-106)

Tiba-tiba Allah mendatangkan seekor kambing kibasy dari langit yang kemudian disembelih sebagai pengganti anaknya. Selanjutnya sunnah tersebut dihidupkan oleh Nabi Muhammad SAW dan diagungkannya. Maka, tatkala menyemarakkannya dengan seratus ekor lembu yang gemuk-gemuk dan berkurban di Madinnah dengan dua ekor kambing kibasy yang gemuk-gemuk dan bertanduk. Seekor sebagai kurban Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, sedangkan seekor lagi sebagai kurban ummatnya.

Berlomba-lombalah wahai hamba Allah yang menerima rahmat untuk menghidupkan sunnah orang-orang pilihan itu. Kebanyakan ulama beropini bahwa melaksanakan kurban yaitu mustahab hukumnya, sedang sebagian yang lain beropini wajib bagi yang mampu. Binatang kurban tersebut diutamakan yang berbadan bagus, gemuk dan mahal harganya. Seekor kambing untuk kurban seorang lelaki dan keluarganya, sedangkan seekor lembu nilainya sama dengan tujuh ekor kambing kibasy.

Binatang-binatang yang cukup masanya yaitu kambing apabila telah mencapai umur enam bulan, unta lima tahun, lembu dua tahun dan kambing kibasy satu tahun. Kemudian, yang dilarang untuk dikurbankan binatang yang buta sebelah mata dan kasatmata kebutaannya, pincang, sakit, kurus, serta yang terpotong sebagian telinganya atau tanduknya.

Untuk disembelih dalam keadaan berdiri, kaki kirinya ditekuk dana diikat, kemudian dipotong sempurna di atas galian yang telah disediakan sambil berdoa "Bismillahi Allahu Akbar, Allahumma hadza minka wa laka (sambil melafadzkan niat dan ucapan) 'an fulan (dari si anu).

Catatan: Untuk doa menyembelih binatang kurban, sebaiknya Anda pelajari : Doa Menyembelih Hewan Qurban Milik Orang Lain dan Milik Sendiri 

Sedang lembu disembelih dengan dibaringkan ke kiri. Disunnatkan kurban tersebut untuk kepentingan tiga kelompok, yaitu sepertiga untuk dirinya, sepertiga untuk kawannya dan sepertiga lagi untuk orang-orang fakir.

Sedang waktu pelaksanaan kurban adalah, sesudah selesai menunaikan sholat Idul Adha hingga tamat hari raya Tasyriq yang ketiga


Allah SWT berfirman:

ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ(٣٢) لَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ مَحِلُّهَا إِلَى الْبَيْتِ الْعَتِيقِ(٣٣) وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ(٣٤) الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ عَلَى مَا أَصَابَهُمْ وَالْمُقِيمِي الصَّلاةِ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ(٣٥) وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ(٣٦) لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ(٣٧)
Artinya :
Demikianlah (perintah Allah). dan Barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, Maka Sesungguhnya itu timbul dari Ketakwaan hati. Bagi kau pada binatang-binatang hadyu itu ada beberapa manfaat, hingga kepada waktu yang ditentukan, kemudian kawasan wajib (serta tamat masa) menyembelihnya ialah sesudah hingga ke Baitul Atiq (Baitullah). Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, alasannya yaitu itu berserah dirilah kau kepada-Nya. dan berilah kabar bangga kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka. Dan telah Kami jadikan untuk kau unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kau memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah dikala kau menyembelihnya dalam Keadaan bangkit (dan telah terikat). kemudian apabila telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kau bersyukur. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak sanggup mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang sanggup mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kau supaya kau mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar bangga kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Hajj : 32-37)

اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ، لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وِا ِللهِ الْحَمْدُ

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah.

Catatan: Setelah khutbah pertama selesai, maka dilanjutkankan dengan khutbah kedua. Anda sanggup mempelajarinya disini : Khutbah Kedua Idul Adha Hari Raya Haji Lengkap

Itulah contoh khutbah idul adha yang sanggup kami sahre pada kesempatan yang baik ini, yang sanggup dijadikan materi tumpuan khutbah hari raya idul adha tahun ini. Untuk hasil yang lebih maksimal, silakan Anda jabarkan lebih luas lagi dari materi khutbah diatas. Semoga bermanfaat.

Hikmah Puasa Sunnah Bulan Sya'ban

Kumpulan Doa Islami - Tidak terasa sekarang kita berada pada bulan Sya’ban. Itu artinya, tinggal menghitung hari lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Nah, di bulan Sya’ban ini sudahkah kita mulai menunaikan puasa sunnah sebagaimana Rasulullah? Mengapa Rasulullah memperbanyak puasa sunnah di bulan ini? ternyata ini dia hikmahnya.

Pelajari juga : Niat Puasa Sunnah Sya'ban Lengkap Arab Latin dan Terjemahannya

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia mengatakan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, hingga kami katakan bahwa dia tidak berbuka. Beliau pun berbuka hingga kami katakan bahwa dia tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara tepat sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat dia berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)

Disebutkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali mengenai pesan tersirat puasa Sya’ban sebagai berikut.
  1. Bulan Sya’ban ialah bulan daerah insan lalai. Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Harom) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Tatkalah insan lalai, inilah keutamaan melaksanakan amalan puasa saat itu. Sebagaimana seseorang yang berdzikir di daerah orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah -seperti saat di pasar-, maka dzikir saat itu ialah amalan yang sangat istimewa.

    Abu Sholeh mengatakan, “Sesungguhnya Allah tertawa melihat orang yang masih sempat berdzikir di pasar. Kenapa demikian? Karena pasar ialah tempatnya orang-orang lalai dari mengingat Allah.”
  2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari. Terkadang dia menunda puasa tersebut hingga dia mengumpulkannya pada bulan Sya’ban. Makara dia shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Sya’ban sedangkan di bulan-bulan sebelumnya dia tidak melaksanakan beberapa puasa sunnah, maka dia mengqodho’nya saat itu. Sehingga puasa sunnah dia menjadi tepat sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.
  3. Puasa di bulan Sya’ban ialah sebagai latihan atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih besar lengan berkuasa dan lebih bersemangat untuk melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, hal. 234-243)

Kesimpulannya, pesan tersirat puasa Syaban ialah semoga kita tidak tergolong orang-orang yang lalai alasannya ialah yang dinanti terus ialah bulan Ramadhan. Hikmah lainnya, semoga mengganti puasa sunnah yang dulu pernah luput. Hikmah lainnya pula, untuk pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Pelajari juga : Niat Puasa Sunnah Sya'ban Lengkap Arab Latin dan Terjemahannya

Mari kita penuhi amal catatan kita selama bulan Sya’ban ini dengan puasa sunnah di hadapan Allah.

Hikmah Dan Keutamaan Puasa Syawal 6 (Enam) Hari

Kumpulan Doa Islami - Puasa sunah 6 hari di bulan syawal mempunyai pesan yang tersirat dan keutamaan yang sangat luar biasa yaitu bagi siapa saja yang mengamalkan ibadah sunah puasa syawal 6 hari maka sama halnya berpuasa satu tahun penuh. Ini sungguh sangat istimewa sekali sebab jikalau kita melaksanakan puasa 1 tahun penuh maka sangatlah berat. Namun dengan hanya mengamalkan puasa enam hari di bulan syawal ini pahalanya sudah setara dengan puasa 1 tahun. Selain itu, Allah SWT juga akan menimbulkan kebaikan 10 kali lipat bagi hambaNya yang mengamalkan puasa sunah syawal selama 6 hari. Subhanallah....

Dalil mengenai keutamaan puasa 6 hari di bulan syawal ialah sebagai berikut :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya :
Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa 6 (enam) hari bulan Syawal, maka (pahalanya) menyerupai puasa satu tahun penuh. (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dari hadits diatas menawarkan keutamaan puasa sunnah enam hari di bulan Syawwal, yang ini termasuk karunia yang sangat besar dari Allah SWT kepada hamba-hambaNya, dengan akomodasi mendapatkan pahala puasa setahun penuh tanpa harus berpuasa selama 1 tahun.

Sungguh beruntung sekali jikalau kita sanggup melaksanakan puasa syawal enam hari. Ini sungguh keutamaan yang sangat luar biasa. Marilah kita melaksanakan puasa sunah ini demi mengharapkan rahmat dan ampunan Allah SWT.

Silakan Pelajari : Niat Puasa Syawal Sunah 6 Hari Lengkap

Ibnu Rojab ra, menyebutkan beberapa manfaat puasa enam hari di bulan Syawal, di antaranya:
  1. Berpuasa enam hari di bulan Syawal sesudah Ramadhan akan menyempurnakan ganjaran berpuasa setahun penuh.
  2. Puasa Syawal dan puasa Sya’ban menyerupai halnya shalat rawatib qobliyah dan ba’diyah. Amalan sunnah menyerupai ini akan menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada dalam amalan wajib. Setiap orang niscaya mempunyai kekurangan dalam amalan wajib. Amalan sunnah inilah yang nanti akan menyempurnakannya.
  3. Membiasakan berpuasa sesudah puasa Ramadhan ialah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Karena Allah sat. jikalau mendapatkan amalan hamba, maka Dia akan memberi taufik pada amalan sholih selanjutnya. Sebagaimana sebagian salaf mengatakan, “Balasan dari amalan kebaikan ialah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan kemudian beliau melanjutkan dengan kebaikan selanjutnya, maka itu ialah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula orang yang melaksanakan kebaikan kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan kejelekan, maka ini ialah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.”
  4. Karena Allah telah memberi taufik dan menolong kita untuk melaksanakan puasa Ramadhan serta berjanji mengampuni dosa kita yang telah lalu, maka hendaklah kita mensyukuri hal ini dengan melaksanakan puasa sesudah Ramadhan. Sebagaimana para salaf dahulu, sesudah malam harinya melaksanakan shalat malam, di siang harinya mereka berpuasa sebagai rasa syukur pada Allah atas taufik yang diberikan. (Disarikan dari Latho’if Al Ma’arif, 244, Asy Syamilah).

Adapun untuk pelaksanaan puasa syawal, lebih utama jikalau puasa enam hari ini dilakukan berturut-turut, sebab termasuk bersegera dalam kebaikan, meskipun dibolehkan tidak berturut-turut. Lebih utama jikalau puasa ini dilakukan segera sesudah hari raya Idhul Fithri, sebab termasuk bersegera dalam kebaikan menawarkan kecintaan kepada ibadah puasa serta tidak bosan mengerjakannya, dan supaya nantinya tidak timbul halangan untuk mengerjakannya jikalau ditunda.

Itulah beberapa hikmah dan keutamaan puasa 6 hari di bulan syawal yang sanggup kami share, jikalau kalian tahu lebih banyak lagi ihwal pesan yang tersirat dan manfaat lainnya silain sanggup di share lewat kolom komentar. Terima kasih, biar bermanfaat.

Keutamaan Waktu Dan Fadilah Bacaan Sholat Tasbih Malam Hari

Bacaan Doa Setelah Sholat Tasbih. Sholat tasbih yakni sholat sunnat yang mempunyai banyak manfaat keutamaan dan keistimewaan yang harus kita raih demi tercapainya kebahagiaan dunia dan akherat, lantaran arti tasbih itu yakni mensucikan diri kepada Alloh SWT, alangkah baiknya orang yang bersuci dan sangat mendekatkan dirinya kepada sang pencipta yaitu Alloh SWT.

Maka denga hal menyerupai itu kami di sini akan mengembangkan ilmu perihal keiti mewaan atau fadhilah dan manfaat sholat tasbih dengan memakai goresan pena arab latin dan di lengkapi dengan artinya guna untuk mempermudah pemahaman bagi anda semua dalam menabarkan dari dalil dali mengenai ke istimewaan dari sholat itu.

Namun sebelum kita mengetahia keistimewaan sholat tasbih itu alangkah baiknya kita mengetahui dulu bacaan tasbih tersebut, lantaran kita harus tau apa arti yang di bacakan itu supaya menambah kekhusuan dalam membacannya dan kita sungguh-sungguh memohon ampunan kepada Alloh SWT lantaran Alloh telah menjamin atas dikabulkannya doa setiap hambannya,sholat ini di namakan sholat tasbih lantaran di dalamnya terdapat banyak bacaan tasbih yang kita baca menyerupai kalimat bacaan tasbih yang benar goresan pena bahasa arab lengkap di bawah ini:

 Sholat tasbih yakni sholat sunnat yang mempunyai banyak manfaat keutamaan dan keistimewaa Keutamaan Waktu Dan Fadilah Bacaan Sholat Tasbih Malam Hari

BACAA TASBIH

سُبْحَانَ اللهِ ، وَالْحَمْدُ ِللهِ ، وَ لآ إِلهَ إِلاَّ اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُوَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Subhaanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallahu wallahu akbar, wala hawla wala quuwata illa billahil 'aliyyil 'adzim.

Artinya : "Maha Suci Allah dan segala kebanggaan bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar. Tiada suatu daya dan kekuatan melainkan dengan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

KEISTIMEWAAN TASBIH

1. Kalimat yang paling dipilih Allah swt

Suatu kali Rasulullah ditanya apakah ucapan yang paling unggul? Rasulullah menjawab,

مَا اصْطَفَى اللهُ لِمَلاَئِكَتِهِ أَوْ لِعِبَادِهِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

‘Yang dipilih Allah swt terhadap para malaikat-Nya dan hamba-Nya yakni ucapan: Subhanallahi wa bihamdihi’ (Riwayat Muslim)

2. Memberatkan timbangan amal

Rasulullah bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِى الْمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ

‘Ada dua kalimat yang keduanya ringan diucapkan di pengecap namun memberatkan timbangan amal dan keduanya disukai oleh ar-Rahman, yaitu: Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil azhim’ (Riwayat Bukhari dan Muslim)

3. Menghapus dosa yang banyak

Rasulullah bersabda,

مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ

Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallahi wa bi hamdihi 100x maka Allah dihapuskan kesalahan meskipun kesalahannya itu sebanyak buih lautan’ (Riwayat Bukhari dan Muslim)

4. Punya perkebunan kurma di surga

مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِى الْجَنَّةِ

‘Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallahil azhimi wa bi hamdihi, maka ditanamkan baginya satu pohon kurma di surga’ (Riwayat at-Tirmidzi)

5. Terhindar dari kesedihan dan penyakit-penyakit berat (misal: stroke)

Suatu kali Qabishah al-Makhariq mendatangi Rasulullah dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, ajarkan saya beberapa kalimat (ucapan) yang dengannya Allah memberi manfaat kepadaku, lantaran sungguh umurku sudah renta dan saya merasa lemah untuk melaksanakan apapun’. Lalu Rasulullah berkata, ‘Adapun untuk duniamu, maka ketika engkau akhir shalat Shubuh, maka ucapkanlah tiga kali:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Jika engkau membacanya, maka engkau terhindar dari kesedihan, kusta (lepra), penyakit biasa, belang, lumpuh akhir pendarahan otak (stroke)…’ (Riwayat Ibnu as-Sunni dan Ahmad)

6. Senjata menghadapi duduk masalah besar

Diriwayatkan dari Abu Hurayrah, bahwa bila Rasulullah menghadapi duduk masalah penting, maka dia mengangkat kepalanya ke langit sambil mengucapkan: Subhanallahil azhim, dan bila dia bersungguh-sungguh dalam berdoa, maka dia mengucapkan: Ya hayyu ya qoyyum (Riwayat at-Tirmidzi)

7. Senjata menghadapi krisis pangan

Rasulullah bersabda,
طَعَامُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِي زَمَنِ الدَّجَّالِ طَعَامُ الْمَلاَئِكَةِ: التَّسْبِيْحُ وَالتَّقْدِيْسُ، فَمَنْ كَانَ مَنْطِقُهُ يَوْمِئِذٍ التَّسْبِيْحَ أَذْهَبَ اللهُ عَنْهُ الْجُوْعَ

‘Makanan orang beriman pada zaman munculnya Dajjal yakni masakan para malaikat, yaitu tasbih dan taqdis. Maka barangsiapa yang ucapannya pada dikala itu yakni tasbih, maka Allah akan menghilangkan darinya kelaparan’ (Riwayat al-Hakim)

Itulah yang sanggup saya sampaikan mengenai sholat tasbih dan keistimewaannya, begitu juga kami sajikan artikel selanjutnya doa nisfu sya,ban, amalan malam nisfu sya,ban, doa sholat hajat, doa sholat tahajud, doa sholat dhuha niat puasa ramadhan dan masih banyak lagi yanglainnya makanya terus saja update disini, supaya kita semua sanggup melaksanakannya demi mencapai ridlo Alloh SWT. Amiiiin.

Keutamaan Dan Pesan Tersirat Puasa 6 Hari Bulan Syawwal Sehabis Ramadhan

Keutamaan Puasa Enam hari bulan Syawwal - Puasa enam hari bulan syawwal selepas mengerjakan puasa wajib bulan Ramadhan yaitu amalan sunnat yang dianjurkan bukan wajib.Alangkah baiknya bagi kita sebagai umat islam yang kaffah mengerjakan puasa enam hari dibulan Syawwal.

Meskipun demikian, barangsiapa yang berpuasa Syawwal sebelum membayar utang puasa Ramadhan, maka puasanya sah, tinggal kewajibannya membayar utang puasa Ramadhan.Tapi lebih utama kalau puasa enam hari ini dilakukan berturut-turut, alasannya yaitu termasuk bersegera dalam kebaikan, meskipun dibolehkan tidak berturut-turut.

Keutamaan ini yaitu bagi orang yang telah menyempurnakan puasa Ramadhan sebulan penuh dan telah mengqadha/membayar (utang puasa Ramadhan) kalau ada, menurut sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas: “Barangsiapa yang (telah) berpuasa (di bulan) Ramadhan…”, maka bagi yang memiliki utang puasa Ramadhan diharuskan menunaikan/membayar utang puasanya dulu, kemudian gres berpuasa Syawwal.

Keutamaan Puasa Enam hari bulan Syawwal  Keutamaan Dan Hikmah Puasa 6 Hari Bulan Syawwal Setelah Ramadhan

Banyak sekali keutamaan puasa syawal ini. Diantaranya, barangsiapa yang mengerjakannya pasti dituliskan baginya puasa satu tahun penuh (jika ia berpuasa pada bulan Ramadhan). Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih dari Abu Ayyub Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ


"Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan kemudian diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh."
(H.R Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i dan Ibnu Majah)

Kenapa puasa Syawal sanggup dinilai berpuasa setahun? Mari kita lihat pada hadits Tsauban berikut ini,

عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا) »


Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal sesudah Idul Fithri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melaksanakan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir menyampaikan bahwa hadits ini shahih).

Para ulama menyampaikan bahwa Puasa Enam Hari Bulan Syawwal Setelah Ramadhan menyerupai setahun penuh asalnya alasannya yaitu setiap kebaikan semisal dengan sepuluh kebaikan yang semisal : Bulan Ramadhan (puasa sebulan penuh) sama dengan (berpuasa) selama sepuluh bulan (30 x 10 = 300 hari = 10 bulan) dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan (berpuasa) selama dua bulan (6 x 10 = 60 hari = 2 bulan). (Lihat Syarh Muslim, 4/186, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah)

Kaprikornus seakan-akan kalau seseorang melaksanakan puasa Syawal dan sebelumnya berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, maka dia menyerupai melaksanakan puasa setahun penuh.

Rasulullah telah menjabarkan lewat sabda beliau:
"Barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas 'Iedul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat."

Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dengan lafazh:
"Puasa bulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan. Sedang puasa enam hari bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Itulah puasa setahun penuh."

Para jago fiqih madzhab Hambali dan Syafi'i menegaskan bahwa puasa enam hari bulan Syawal selepas mengerjakan puasa Ramadhan setara dengan puasa setahun penuh, alasannya yaitu pelipat gandaan pahala secara umum juga berlaku pada puasa-puasa sunnat. Dan juga setiap kebaikan dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat.

Salah satu faidah terpenting dari pelaksanaan puasa enam hari bulan Syawal ini yaitu menutupi kekurangan puasa wajib pada bulan Ramadhan. Sebab puasa yang kita lakukan pada bulan Ramadhan pasti tidak terlepas dari kekurangan atau dosa yang sanggup mengurangi keutamaannya. Pada hari selesai zaman nanti akan diambil pahala puasa sunnat tersebut untuk menutupi kekurangan puasa wajib.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam :

"Amal ibadah yang pertama kali di hisab pada Hari Kiamat yaitu shalat. Allah Ta'ala berkata kepada malaikat -sedang Dia Maha Mengetahui tentangnya-: "Periksalah ibadah shalat hamba-hamba-Ku, apakah tepat ataukah kurang. Jika tepat maka pahalanya ditulis utuh sempurna. Jika kurang, maka Allah memerintahkan malaikat: "Periksalah apakah hamba-Ku itu mengerjakan shalat-shalat sunnat? Jika ia mengerjakannya maka tutupilah kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunnat itu." Begitu pulalah dengan amal-amal ibadah lainnya." H.R Abu Dawud

Dalam sebuah riwayat berbunyi:
"Allah telah melipatgandakan setiap kebaikan dengan sepuluh kali lipat. Puasa bulan Ramadhan setara dengan berpuasa sebanyak sepuluh bulan. Dan puasa enam hari bulan Syawal yang menggenapkannya satu tahun."(H.R An-Nasa'i dan Ibnu Majah dan dicantumkan dalam Shahih At-Targhib).

Itulah yang sanggup Saya sampaikan mengenai keutamaan puasa enam hari pada bulan Sawwal sesudah mengerjakan ibadah puasa ramadhan selama sebulan lamanya dengan lapang dada niat puasa ramadhan  biar ada manfaat dan barkahnya bagi kita semua terutama bagi yang melaksanakannya.namun bukan hanya itu saja yang sanggup ami sajikan ada juga pengertian fardhu kifayah, pengertian sunnah dan bidah, pengertian doa dan dzikir dan masih banyak lagi yang lainnya.

Bacaan Lafadz Doa Niat Buka Puasa Dan Keutamaan Amalan Bulan Rajab

Bacaan Doa Niat Puasa Dan Keutamaan Amalan Bulan Rajab. Kalau kita melihat pada bulan rajab itu terdapat beberapa keutamaan dan manfaat bagi orang yang berpuasa dengan niat puasa rajab. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya: "Barang siapa berpuasa pada bulan rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka jahannam, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan bila puasa 10 hari, maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya". (HR. At-Tabrhani)

Bulan rajab yaitu merupakan salah satu bulan yang di muliakan oelh Allho SWT, sebab pada bulan itu terkandung sejarah isra mi'raj Nabi kita Muhammad SAW, maka oleh sebab itu sepantasnya kita ,mengagungkannya dengan aneka macam macam amalan  menyerupai niat puasa rajab sebagai hamba Alloh menghormatinya kepada bulan rajab dengan cara meningkatkan amal ibadah kita kepada Alloh SWT.

Salah satu amal yang harus kita tingkatkan/laksanakan yaitu dengan cara puasa rajab, dengan melaksanaka puasa rajab itu insya Alloh kita akan mendapat pahala yang berlipat ganda dari Alloh SWT. sebab dalam sebuah hadits di katakan "Rajab yaitu bulan Allah, Sya'ban yaitu bulanku, dan Ramadhan yaitu bulan umatku" maka kami disini akan menyajikan Bacaan Doa Niat Puasa Dan Keutamaan Amalan Bulan Rajab barang kali ada saudara-saudara kami yang hendak melakukan puasa rajab itu..

Bacaan Doa Niat Puasa Dan Keutamaan Amalan Bulan Rajab Bacaan Lafadz Doa Niat Buka Puasa Dan Keutamaan Amalan Bulan Rajab

Bacaan Niat Puasa Rajab

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHOUMA GHODIN FII SYAHRI RAJABI SUNNATAN LILLAAHI TA'AALAA

Artinya :Saya niat puasa esok hari di bulan rajab sunah sebab Allah Ta'ala

Nah itula bacan niat puasa rajab, untuk bacaan doa berbukanya itu sama saja dengan bacaan doa puasa ramadhan.

Mengingat sangat pentingnya kita melakukan amalan pada bulan rajab selain kita melakukan puasa perbanyaklah berdoa dengan bacaan sebagai mana dalam hadits  bahwa apabila Rasulullah SAW dikala memasuki bulan Rajab dia selalu berdo’a:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).

Mungkin itulah yang sanggup kami sampaikan mengenai Bacaan Doa Niat Puasa Dan Keutamaan Amalan Bulan Rajab, selain dari pada itu juga kita laksanakanlah puasa syaban, sama halnya menyerupai melaksanaan pusa arafah dan tarwiyah, niat puasa senin kamis sebab baginda Rosul juga dalam hadits itu ada kata kata wasya'bana artinya kita harus menghormati juga pada bulan sya'ban, apalagi dikala sempurna dengan malam nisfu syban harus benar-benar jadikan momen utuma untuk meningkatkan amal ibadah kita, semoga mendapat keberkahan dari Alloh SWT

Tata Cara Bacaan Niat Doa Jumlah Rakaat Sholat Tarawih Dan Witir

Tata Cara Niat Dan Doa Sholat Tarawih Serta Keutamaannya - Diatara sekian banyak amal-amalan yang kita harus dikerjakan menyerupai tadarus(baca al-Qur'an), shadaqah, dan lain sebagainya, bahkan ada juga ibadah yang spesial  harus dikerjakan pada bulan ramadhan yaitu shalat tarawih, selain bulan ramadhan kita tidak boleh melaksanakannya, itu menunjukan istimewanya bulan ramadhan di banding dengan bulan-bulan yang lainya.

Bila mana bulan ramadhan telah tiba, kita sepantasnya sebagai orang muslim mempunyai banyak kegiatan-kegiatan amal ibadah yang semestinya harus kita kerjakan selain kita melaksanakan kewajiban puasa sebulan lamanya demi kita memanfaatkan kesempatan pada bulan yang yang mulia dan penuh barakah ini.

Sholat Tarawih merupakan salah satu amal ibadah yang Allah syari’atkan bagi para hamba-Nya di bulan suci romadhon. dan aturan sholat tarawih yakni sunnah, namun walaupun hukumnya sunnah dalam tata cara pelaksanaan salah tarawih ini tidak ada bedanya dengan shalat fardlu (wajib)  bahkan kita ini dalam melaksanakan shalat tarawih itu harus sungguh-sunggu guna untauk menyempurnakan ibadah puasa kita sebagaimana yang akan kami paparkan Tata Cara Niat Dan Doa Shalat Tarawih Serta Keutamaannya dibawai ini:

Tata Cara Niat Dan Doa Sholat Tarawih Serta Keutamaannya Tata Cara Bacaan Niat Doa Jumlah Rakaat Sholat Tarawih Dan Witir

Niat Shalat Tarawih :

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا/إِمَامًا للهِ تَعَالَ

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini (ma’muman/imaaman) lillahi ta’aalaa

Artinya : “Aku niat Shalat Tarawih dua rakaat (jadi imam/ma’mum) sebab Allah Ta’ala“

Doa Shalat Tarawih

اَللَّهُمَّ اجْعَلْناَ بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنْ، وَلِلْفَرَآئِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكاَةِفَاعِلِيْنَ، وَلَمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى الْأَخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَآءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَآءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَآءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَآءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَآئِرِيْنَ، وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَاِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَمِنْ حُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آَكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَاَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مَنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ، وَحَسُنَ أُوْلَئِكَ رَفِيْقًا، ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هَذَا الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَآءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَآءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya: Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang tepat imannya, yang melaksanakan kewajiban- kewajiban terhadap-Mu, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi darul abadi , yang ridha dengan ketentuan, yang ber¬syukur atas nikmat yang diberikan, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, hingga kepada telaga (yakni telaga Nabi Muhammad) yang masuk ke dalam surga, yang duduk di atas dipan kemuliaan, yang menikah de¬ngan para bidadari, yang mengenakan banyak sekali sutra ,yang makan masakan surga, yang minum susu dan madu yang murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Keutamaan Shalat Tarawih

Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa dia berkata :
Nabi Muhammad SAW ditanya wacana keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan.Kemudian dia menjawab;
Seorang Muslim yang melaksanakan Sholat Tarawih dari Malam Pertama hingga Malam Terakhir (Ke-29 atau 30), maka Fadhilah (Kebaikan) yg ALLOH sediakan baginya pada tiap malam adalah:
1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, menyerupai ketika dia dilahirkan oleh ibunya.
2. Dan pada malam kedua, ia diampuni dan juga kedua orang tuanya (diampuni dosa-dosanya), bila keduanya mukmin.
3. Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, sebab ALLOH telah mengampuni dosamu yang telah lewat.
4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala menyerupai pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).
5. Pada malam kelima, ALLOH Ta’ala memeberikan pahala menyerupai pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah (Nabawi) dan Masjidil Aqsha.
6. Pada malam keenam, ALLOH Ta’ala memperlihatkan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap kerikil dan cadas.
7. Pada malam ketujuh, seakan-akan ia mencapai derajat Nabi Musa AS dan kemenangan Beliau atas Fir’aun dan Haman.
8. Pada malam kedelapan, ALLOH Ta’ala memberinya apa yang pernah ALLOH berikan kepada Nabi Ibrahin as
9. Pada malam kesembilan, seakan-akan ia beribadat kepada ALLOH Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi Muhammad SAW
10. Pada Malam kesepuluh, ALLOH Ta’ala mengkaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.
11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia menyerupai ketika ia dilahirkan dari perut ibunya.
12. Pada malam keduabelas, ia tiba pada hari simpulan zaman sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.
13. Pada malam ketiga belas, ia tiba pada hari simpulan zaman dalam keadaan kondusif dari segala keburukan.
14. Pada malam keempat belas, para malaikat tiba seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melaksanakan shalat tarawih, maka ALLOH membebaskannya dari Hisab pada hari kiamat.
15. Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.
16. Pada malam keenam belas, ALLOH memutuskan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam Surga.
17. Pada malam ketujuh belas, ALLOH berikan padanya pahala menyerupai pahala para Nabi.
18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, “Hai hamba ALLOH, sesungguhnya ALLOH ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.
19. Pada malam kesembilan belas, ALLOH mengangkat derajat-derajatnya dalam Surga Firdaus.
20. Pada malam kedua puluh, ALLOH memberikannya pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
21. Pada malam kedua puluh satu, ALLOH membangunkan untuknya sebuah gedung dari cahaya.
22. Pada malam kedua puluh dua, ia tiba pada hari simpulan zaman dalam keadaan kondusif dari setiap kesedihan dan kesusahan.
23. Pada malam kedua puluh tiga, ALLOH membangunkan untuknya sebuah kota di dalam surga.
24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh 24 (duapuluh empat) doa yang dikabulkan.
25. Pada malam kedua puluh lima, ALLOH Ta’ala membebaskannya dari azab kubur.
26. Pada malam keduapuluh enam, ALLOH mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
27. Pada malam keduapuluh tujuh, ia sanggup melewati Shiroth pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
28. Pada malam keduapuluh delapan, ALLOH mengangkat baginya 1000 (seribu) derajat dalam surga.
29. Pada malam kedua puluh sembilan, ALLOH memberinya pahala 1000 (seribu) haji yang diterima.
30. Dan pada malam ketiga puluh, ALLOH berfirman : “Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.”

(Hadits ini disebutkan oleh Syaikh Utsman bin Hasan bin Ahmad al-Khubari dalam kitab Durrotun Nashihiin Fil Wa’zhi wal Irsyaad, hal. 16 – 17).

Keterangan ini memang dho'if , tapi walaupun dho'if , kita sanggup mengamalkannya sebab ada sebahagian ulama yang memberi dispensasi mengamalkan hadist tersebut dalam fadilah amal asalkan memenuhi syarat-syaratnya sebagai berikut ini:

1. Dho’if-nya tidak terlalu dho’if.
2. Hadits dho’if tersebut mempunyai ashlun (hadits pokok) dari hadits shahih, artinya ia berada di bawah kandungan hadits shahih.
3. Tidak boleh diyakini bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya.

Dari sini, berarti bila haditsnya sangat dhoif (seperti haditsnya diriwayatkan oleh seorang pendusta), maka dihentikan diriwayatkan selamanya kecuali bila ingin dijelaskan kedhoifannya. Jika hadits tersebut tidak mempunyai pendukung yang berpengaruh dari hadits shahih, maka hadits tersebut juga dihentikan diriwayatkan.

Misalnya hadits yang mempunyai pendukung dari hadits yang shahih: Kita meriwayatkan hadits wacana keutamaan shalat Jama’ah, namun haditsnya dhoif. Maka tidak mengapa menyebut hadits tersebut untuk memotivasi yang lain dalam shalat jama’ah sebab ketika itu tidak ada ancaman meriwayatkannya. Karena bila hadits tersebut dho’if, maka ia sudah mempunyai penguat dari hadits shahih. Hanya saja hadits dho’if tersebut sebagai motivator. Namun yang jadi pegangan bahwasanya yakni hadits shahih.

Akan tetapi ada syarat ketiga yang mesti diingat, yaitu hendaklah tidak diyakini bahwa hadits dhoif tersebut berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Syarat ketiga ini yang seringkali tidak diperhatikan. Karena kebanyakan orang menyangka bahwa hadits-hadits tersebut yakni hadits shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebab tidak ditegaskan kalau hadits itu dho’if. Akibatnya timbul anggapan keliru.

Dalam syarat ketiga ini para ulama memberi aturan, hadits dho’if tersebut hendaknya dikatakan “qiila” (dikatakan) atau “yurwa” (ada yang meriwayatkan), tanpa kata tegas dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Itulah yang sanggup saya sampaikan wacana Tata Cara Niat Dan Doa Shalat Tarawih Serta Keutamaannya biar kita termotifasi dalam berzakat dengan adanya kajian ini. Namun mengingat banyak pendapat dalam memilih jumlah bilangan shalat tarawi kita sanggup mengkajinya dalam  Hadist Shahih Shalat Tarawih , pengertian shalat tarawih, ketentuan shalat witir, bacaan shalat tarawih, berapa jumlah rakaat shalat tarawih, tuliskan dalil wacana shalat tarawih boleh dilakukan dengan 20 rakaat, tata cara shalat tarawih 8 rakaat, bacaan bilal pada sholat tarawih, bagaimana cara melaksanakan shalat tarawih, pengertian jahiliyah dan masih banyak lagi yang lainnya. biar dengan adanya artikel ini ada keuntungannya ngagi kita semua.

Pengertian Dan Manfaat Puasa Ramadhan Secara Bahasa Lengkap Dalilnya

Pengertian Puasa Ramadhan Secara Bahasa Lengkap Dalilnya - Salam sejahtra selalu untuk para pembaca setia di mana pun berada, ibarat biasa kita saling mengembangkan dan saling menyapa sesama umtat Islam, sehubungan kita di perintahkan oleh Alloh SWT untuk saling nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Dengan demikian kami di sini akan mengembangkan sekilas kajian aturan Islam mengenai makna atau pengertian puasa baik itu puasa wajib, puasa ganti, puasa nadzar maupun puasa sunat secara bahasa dan di lengkapi dengan dalilnya serta hikmahnya ter utama untuk bawah umur yang masih berguru untuk menjalankan ibadah puasa supaya kita tau percis arti puasa berdasarkan bahasa dan istilah dan tujuan serta hikmahnya.

Alasan penting mengetahui pengertian puasa ramadhan supaya kita dalam melakukan puasa itu syah berdasarkan aturan fatwa Islam serta sanggup mendapat fahala/ganjaran dari Alloh SWT, alasannya ada yang melakukan puasa hanya yang di dapatkannya yaitu lapar dan dahaga sedangkan mereka tidak mendapat fahala dari Alloh SWT, baik kita mulai dari pada pengertian puasa ibarat di bawah ini:

Pengertian Puasa Ramadhan Secara Bahasa Lengkap  Dalilnya Pengertian Dan Manfaat Puasa Ramadhan Secara Bahasa Lengkap  Dalilnya

1. Pengertia Puasa
Puasa itu mempunyai dua makna/pengertian, pertama pengertian puasa secara bahasa yaitu: menaha diri dari mengembangkan macam perkara, ibarat makan, minum, berbicara kotor, bermusuhan dari seruan nafsu dan sahwat yang ada pada diri kita.

Kedua pengertian puasa secara istilah aturan syara' yaitu: menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa ibarat makan minum dan lain sebagainya dari muali terbitnya fajar hingga terbenam matahari, dengan dalil Al-qur’an surat Al-Baqoroh ayat 187;

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ


Artinya: Dihalalkan bagi kau pada malam hari Ramadan bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka yaitu pakaian bagimu, dan kamupun yaitu pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bekerjsama kau tidak sanggup menahan nafsumu, alasannya itu Allah mengampuni kau dan memberi maaf kepadamu. Maka kini campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu hingga (datang) malam, (tetapi) janganlah kau campuri mereka itu, sedang kau beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kau mendekatinya. Demikianlah Allah menunjukan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

2. Hukum puasa
Puasa terdiri dari beberapa aturan diantaranya:
1. Hukum wajib terdiri dari : puasa ramadhan, puasa pengganti, kafarat dan nadzar
2. Hukum sunnah terdiri dari : puasa senin kamis, syawal, dzulhijjah, muharam dls.
3. Hukum makruh terdiri dari puasa yang dikhususkan pada hari jumat dan sabtu.
4. Hukum haram sepert puasa hari raya idul fitri dan hari raya idul adha.

Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 183 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (١٨٣)


Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau biar kau bertakwa.

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ، شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ الله، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحَجِّ الْبَيْتِ


“Islam dibangun di atas lima rukun: Syahadat Laa ilaaha illallaah dan Muhammad Rasulullah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan berhaji ke baitullah.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, dan lafaz ini milik Muslim]

3. Syarat syah puasa
-Islam
-Berakal
-Suci dari haid dan nifas
-Faham atas waktu-waktu yang sanggup melakukan puasa

4. Syarat wajib puasa
-Beragama Islam
-Baligh dan berakal
-Mampuh Untuk melakukan puasa ( ada kekuatan )
-Dalam eadan sehat
-tidak dalam bepergian (mukim)

5. Rukun Puasa
- Niat pada waktu malam untuk tiap-tiap hari dalam puasa wajib
-Meninggalkan segala yang membatalkan puasa Tau dalam keadaan puasa
-Orang yang berpuasanya

Lafadz/Bacaan Niat Puasa Ramadhan

نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ


Nawaitu saumagadin an’adai fardi syahri ramadhana hadzihissanati lillahita’ala.
Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu pada bulan Ramadhan tahun ini alasannya Allah Taala”

6. Hal (perkara) Yang Dapat Membatalkan Puasa
-. Makan dan minum juga memasukan segala sesuatu kedalam lubang
-. Jima’
-. Mengeluarkan mani dengan sengaja
-. Muntah disengaja
-. Haid, nifas dan melahirkan
-. Memasukkan Jarum suntik bertujuan untuk mengenyangkan
-. Gila (hilang akal)
-. Murtad (keluar dari Islam)
Demikian yang sanggup kami sajikan pengertian puasa ramadhan secara bahasa lengkap dalilnya, begitu juga kami telah menyajikan tata cara niat sholat tarawih, niat puasa ramadhan, idul fitri pengertian puasa nadzar, pengertian taharah, pengertian puasa ramadhan dan dalilnya, jelaskan pengertian puasa ramadhan, artikel puasa ramadhan, bagaimana aturan puasa bagi orang yang sudah sangat tua, pengertian puasa nadzar dan puasa kafarat, tata cara puasa ramadhan, pengertian puasa kafarat dan masih banyak lagi yang lainnya, semoga dengan adanya artikel kami ini sanggup bermanfaat bagi kita semua.

Pengertian Dalil Rujukan Sunnah Dan Bid'ah Ibadah Berdasarkan Islam Dalam Kehidupan

Pengertian Dalil Contoh Sunnah dan Bid’ah Dalam Ibadah - Pengertian bid'ah yakni salah satu amal perbuatan yang tidak pernah Rosul SAW melaksanakannya, inilah yang menjadi salah satu senjata utama kaum wahaby (khawarij zaman ini) yakni kata bid’ah. Dalam setiap pembahasan mereka tidak terlepas dari kata-kata bid’ah. Dengan jurus bid’ah pula mereka menyesatkan para ulama-ulama besar dan lebih banyak didominasi kaum mulimin terutama para ulama yang ada di Indonesia.

Dalam menafsirkan makna bid’ah mereka menolak penafsiran para ulama-ulama besar dan hanya mendapatkan penafsiran yang di lakukan oleh tokoh-tokoh mereka (seperti al-bani, utsaimin, salih fauzan dan lain- lain) padahal kalau kita tau mas'alah pembagian bid'ah niscaya tidak akan menyampaikan semua bid'ah itu sesat , mungkin alasannya yakni mereka-mereka itu masih melirik dengan sebelah mata padahal kalau benar-benar faham dengan yang 12 fan(ILMU) dalam Islam niscaya mereka tidak akan menyampaikan semua bid'ah itu sesat.

Maka dengan hal menyerupai itu supaya kita benar-benar memahami perihal keadaan yang dinamakan bid'ah  tidak semuanya sesat, aka kami disini akan membuatkan sedikit ilmu perihal pembagian pengertian sunnah dan bid'ah dengan judul bahan Pengertian Sunnah dan Bid'ah berdasarkan islam, Insya Alloh kalau kita sudah benar memahami pendapat para mujtahid fiqih menyerupai Imam Syafi'i, Imam al-Baihaki, Imam Nawai, Imam al-Hafidz Ibnu Atsir dan masih banyak yang lainnya menyerupai di bawah ini:

ah yakni salah satu amal perbuatan yang tidak pernah Rosul SAW melaksanakannya Pengertian Dalil Contoh Sunnah Dan Bid'ah Ibadah Menurut Islam Dalam Kehidupan

Menurut para ulama’ Pengertian Bid’ah dalam ibadah dibagi dua:yaitu bid’ah hasanah dan bid’ah dhalalah.Diantara para ulama, yang membagi bid’ah kedalam dua kategori ini adalah:

1.Imam Syafi’i,
Menurut Imam Syafi’i bid’ah dibagi dua; bid’ah mahmudah dan bid’ah madzmumah. Makara bid’ah yang mencocoki sunah yakni mahmudah, dan yang tidak mencocoki sunah yakni madzmumah.

Bid’ah hasanah/mahmudah dibagi menjadi dua.Yang pertama yakni bid’ah wajib menyerupai kodifikasi ( pengumpulan ) al-Qur’an pada jaman khalifah Usman bin Affan dan pengumpulan hadits ke dalam kitab-kitab besar pada jaman sesudahnya.Sedangkan bid’ah hasanah yang kedua yakni bid’ah sunah, menyerupai shalat taraweh 20 rakaat pada jaman khalifah Umar bin Khathab.
Al-Imam asy-Syafi’i berkata :

الْمُحْدَثَاتُ مِنَ اْلأُمُوْرِ ضَرْبَانِ : أَحَدُهُمَا : مَا أُحْدِثَ ِممَّا يُخَالـِفُ كِتَابًا أَوْ سُنَّةً أَوْ أَثرًا أَوْ إِجْمَاعًا ، فهَذِهِ اْلبِدْعَةُ الضَّلاَلـَةُ، وَالثَّانِيَةُ : مَا أُحْدِثَ مِنَ الْخَيْرِ لاَ خِلاَفَ فِيْهِ لِوَاحِدٍ مِنْ هذا ، وَهَذِهِ مُحْدَثَةٌ غَيْرُ مَذْمُوْمَةٍ (رواه الحافظ البيهقيّ في كتاب " مناقب الشافعيّ)


“Perkara-perkara gres itu terbagi menjadi dua bagian. Pertama: Perkara gres yang menyalahi al-Qur’an, Sunnah, Ijma’ atau menyalahi Atsar (sesuatu yang dilakukan atau dikatakan sahabat tanpa ada di antara mereka yang mengingkarinya), kasus gres semacam ini yakni bid’ah yang sesat. Kedua: Perkara gres yang gres yang baik dan tidak menyalahi al-Qur’an, Sunnah, maupun Ijma’, maka sesuatu yang gres menyerupai ini tidak tercela”. (Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dengan sanad yang Shahih dalam kitab Manaqib asy-Syafi’i) (Manaqib asy-Syafi’i, j. 1, h. 469).

2.Imam al-Baihaqi
Bid’ah berdasarkan Imam Baihaqi dibagi dua; bid’ah madzmumah dan ghaeru madzmumah. Setipa bid’ah yang tidak menyalahi al-Qur’an, sunah, dan Ijma’ yakni bid’ah mahmudah atau ghaeru madzmumah.Sedangkan bid’ah yang tercela ( madzmumah) yakni bid’ah yang tidak mempunyai dasar syar’i sama sekali.

3.Imam Nawai
Bid’ah berdasarkan Imam Nawawi itu dibagi menjad dua bab yaitu; bid’ah hasnah/ mahmudah dan bid’ah qabihah/ madzmumah.

4.Imam al-Hafidz Ibnu Atsir
Ibnu atsir juga membagi bid’ah menjadi dua bagian, yaitu bid’ah yang menerima petunjuk nash (teks al-Qur’an/hadits) di dalamnya, dan bid’ah yang tidak ada petunjuk nash di dalamnya.

Pembagian bid’ah menjadi dua bab ini sanggup dipahami dari hadits ‘Aisyah, bahwa ia berkata: Rasulullah bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ (رواه البخاريّ ومسلم)


“Barang siapa yang berbuat sesuatu yang gres dalam syari’at ini yang tidak sesuai dengannya, maka ia tertolak”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Dalil-Dalil Bid’ah Hasanah
Al-Muhaddits al-‘Allamah as-Sayyid ‘Abdullah ibn ash-Shiddiq al-Ghumari al-Hasani dalam kitab Itqan ash-Shun’ah Fi Tahqiq Ma’na al-Bid’ah, menuliskan bahwa di antara dalil-dalil yang menunjukkan adanya bid’ah hasanah yakni sebagai berikut (Lihat Itqan ash-Shun’ah, h. 17-28):

1. Firman Allah dalam QS. al-Hadid: 27:

وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ابْتِغَاءَ رِضْوَانِ اللَّهِ (الحديد: 27)


“Dan Kami (Allah) jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya (Nabi ‘Isa) rasa santun dan kasih sayang, dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah, padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka, tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah” (Q.S. al-Hadid: 27)

2. Hadits sahabat Jarir ibn Abdillah al-Bajali,

bahwa ia berkata: Rasulullah bersabda:

مَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَىْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ (رواه مسلم)


“Barang siapa merintis (memulai) dalam agama Islam sunnah (perbuatan) yang baik maka baginya pahala dari perbuatannya tersebut, dan pahala dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya, tanpa berkurang sedikitpun dari pahala mereka. Dan barang siapa merintis dalam Islam sunnah yang jelek maka baginya dosa dari perbuatannya tersebut, dan dosa dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya tanpa berkurang dari dosa-dosa mereka sedikitpun”. (HR. Muslim)

Makara setiap bentuk bid’ah yang menyalahi kitab dan sunah yakni tercela dan harus diinkari. Akan tetapi bid’ah yang mencocoki keumuman dalil-dalil nash, maka masuk dalam kategori terpuji.

Lalu bagai mana maksud dalam hadits,Setiap bid’ah yakni sesat? Berikut ini yakni pendapat para ulama;
1.Imama Nawawi
Hadts diatas yakni masuk dalam kategori ‘am (umum) yang harus ditakhshish (diperinci)

2.Imam al-Hafidz Ibnu Rajab
Hadits di atas yakni dalam kategori ‘am akan tetapi yang dikehendaki yakni khash(‘am yuridu bihil khash). Artinya secara teks hadits tersebut bersifat umum, namun dalam pemaknaannya diharapkan rincian-rincian.

Ada sebahagian ulama’ yang membagi bid’ah menjadi lima bab menyerupai berikut;
1.Bid’ah yang wajib dilakukan:
contohnya, berguru ilmu nahwu, berguru sestematika argumentasi teologi dengan tujuan untuk
menerangkan kepada orang-orang atheis dan orang-orang yang inkar kepada agama islam dll.

2.Bid’ah yang mandub(dianjurkan);
misalnya adzan memakai pengeras suara, mencetak buku-buku ilmiah, membangun madrasah, dan lain-lain.

3.Bid’ah yang mubah :
contohnya, menciptakan hidangan makanan yazng berwarna warni dan sejenisnya.

4.Bid’ah yang makruh;
contohnya: berlebihan dalam menghias mashaf, masjid dan sebagainya.

5.Bid’ah yang haram:
Yaitu setiap sesuatu yang gres dalam hal agama yang bertentangan keumuman dalil syar’i.

Itulah yang sanggup saya sampaikan mengenai pengertian sunnah dan bid’ah dalam agama islam supaya dengan adanya goresan pena ini kita semua sanggup memahaminya, alasannya yakni masih banyak di kalangan umat islam yang sering memperdebatkan isi-isi dari sunah dan bid’ah. Begitu juga kami sajikan tata cara sholat tahaujd, doa tahajud, pengertian puasa ramadhan, niat puasa ramadhan, pengertian doa dan dzikir, pengertian jahiliyah berdasarkan istilah bahasa dan masih banyak lagi yang lainnya.

Jadwal Sholat, Imsak Awet Dki Jakarta Dan Kota Lainnya Di Indonesia

Jadwal Sholat, Imsak Abadi Dki Jakarta Dan Kota Lainnya Di Indonesia  - Dengan diwajibkannya melakukan sholat 5 waktu dalam waktu-waktu yang telah di menetapkan sehingga kita perlu mengetahui keberadaan waktunya setiap kali akan melakukan sholat, lantaran melakukan sholat di luar waktu itu hukumnya tidak syah, maka kementrian agama pun telah mengatur jadwal sholat digital dan jadwal waktu imsak untuk tempat dki jakarta dan kota-kota lainnya yang ada di seluruh Indonesia.

Sholat 5 waktu yakni merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam dalam waktu sehari semalam sehingga umat Islam yang tidak melakukan sholat dengan sengaja tanpa ada udzur sar'i maka itu hukumnya dosa besar dan nantinya di akherat akan kelak dalam neraka jahanam.

Dalam memilih waktu sholat di Indonesia setiap kota tentunya ada perbedaan karean wilayah Indonesia menjadi tiga bab ada WIT, WITA, dan WIB, namun dalam satu wilayah juga misalkan DKI Jakarta sama kota Tasikmalaya dalam memilih jadwal sholat itu ada perbedaannya, makanya kita harus tau tinggal di kota mana semoga panetapan waktu sholat dan waktu imsaknyah sempurna dengan kota tersebut.

 Imsak Abadi Dki Jakarta Dan Kota Lainnya Di Indonesia Jadwal Sholat, Imsak Abadi Dki Jakarta Dan Kota Lainnya Di Indonesia

Nah disini kami memperlihatkan gosip ihwal jadwal waktu sholat dan jadwal waktu imsakiyah infinit untuk tempat Dki jakarta dan sekitarnya, namun untuk kota kota lainnya menyerupai surabaya, semarang, jogjakarta, dan dari sabang hingga meroke Anda tinggal cari nama-nama kota yang anda tuju dalam kotak pilihan kota, lantaran kami disini telah menyajikannya dalam jadwal sholat digital automatis untuk sepanjang masa menyerupai yang ada dalam label di bawah ini:

Jadwal Sholat Dan Imsakiyah Hari Ini

Demikian yang sanggup kami sajikan jadwal waktu sholat digital dan waktu imsakiyah infinit Dki Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia, guna untuk mempermudah pencarian waktu sholat bagi di setiap kota yang Anda tinggal terutama pada bulan ramadhan kita sangat membutuhkannya jadwal imsakiyah, begitu juga kami telah menyajikan pengertian puasa ramadhan, niat puasa ramadhan dan masih banyak lagi yang lainnya makanya terus saja update di alamat kami ini: najwa03.blogspot.com

Kumpulan Bacaan Doa Bulan Ramadhan Paling Lengkap

Kumpulan Bacaan Doa Ramadhan Paling Lengkap . Bulan ramdhan ialah merupakan bulan ampunan bagi umat islam, alasannya ialah didalamnya terdapat banyak pahala-pahala dan kebarokahan yang Alloh telah berikan kepada umat islam.Bahkan pada bulan ramadhan itu Alloh SWT telah menurunkan kitab suci al-Qur'an pada malam yang begitu sangat mulia bagi umat islam yang dinamakan laelatul qadar.

Alangkah mulinya bulan ramadhan itu maka kita sebagai ummat islam harus sungguh-sungguh memanfaatkan kemuliaan dan keberkahannya bulan ramadhan alasannya ialah ramadhan hanya sekali datangganya setiap tahun, tidak ada dua ramadhan dalam satu tahun, bahkan ramadhan yang telah kita lalui tidak akan kembali lagi, makanya kalau kita tidak bisa mengisi kebaikan dalam hari-hari bulan ramadhan maka hingga hari kiyamat pun hari itu akan kelihatannya kosong tidak ada apa-apannya.

Dengan kemuliaannya bulan ramadhan supaya kita sanggup meraih pahala dan kebarakahan maka sepatutnya kita memperbanyak amal-amalan sunnah, diantaranya ialah memperbanyak bacaan qur'an, tatsbih, tahmid, tadzkir bahkan awas jangan lupa niat puasa ramadhan dan perbanyaklah baca doa-doa yang ada hubungannya dengan bulan tersebut maka denga itu kami disini sengaja menciptakan kumpulan doa bulan ramadhan sebagai mana doa yang sering kali di bacakan oleh Nabi Muhammad SAW ibarat dibawah ini:

Kumpulan Bacaan Doa Ramadhan Paling Lengkap  Kumpulan Bacaan Doa Bulan Ramadhan Paling Lengkap

1 . Do'a ketika melihat hilal
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat hilal ia membaca

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِِيمَانِ ، وَالسَّلامَةِ وَالإِِسْلامِ ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ


“Allahumma ahillahu ‘alayna bilyumni wal iimaani wassalaamati wal islaami. Robbii wa Robbukallah.

” [Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) ialah Allah] (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ad Darimi. Syaikh Syu’aib Al Arnauth menyampaikan bahwa hadits ini hasan alasannya ialah mempunyai penguat dari hadits lainnya)

2. Do’a Niat Mandi Sunat Awal Ramadhan

نَوَيْتُ الغُسْلَ لِدُخُوْلِ رَمَضَانَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul Ghusla Lidzuu khuli Ramadhona Sunata Lillaahita’ala.
Artinya :
” Aku berniat mandi sunat bulan Ramadhan alasannya ialah Allah Ta’ala “.

3. Do’a Menjumpai Malam Pertama Bulan Ramadh

رَبِّى وَرَبَّكَ اللهُ هِلاَلُ خَيْرَ وَرُشْدٍِ اَللَّهُمَّ اَهْلِهُ عَلَيْنَا بِالسَّلاَمَةِ وَالاِسْلاَمِ وَالاَمْنِ وَالاِيْمَانِ

Rabbi warabbakallahu Hilalu Khoiro warushdzi, Allaahumma Ahlihu ngalaina bissalamati wal islami wal amni wa iimani.
Artinya .
” Tuhanku & Tuhanmu ialah Allah, Ia ialah bulan sabit Kebajikan dan Petunjuk. Ya Allah terbitkanlah Ia atas kami dengan kesejahteraan, Islam, kondusif dan akidah “.

4. Do’a Niat Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍّ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillaahi ta ‘aala.
Artinya :
” Aku niat berpuasa esok hari utk menunaikan kewajiban bulan ramadhan tahun ini alasannya ialah Allah Ta’ala “.
5. Do'a kepada orang yang memberi makan dan minum
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, ia pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan

أَللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِى وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِى

“Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii"
[Ya Allah, berilah ganti masakan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku]. (HR. Muslim no. 2055)

6. Do’a Berbuka Puasa

اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ ءَامَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allahumma laka Shumtu wabika aamantu wa’ala risqika afthartu birahmatika yaa arhamar raahimiin.
Artinya :
” Ya Allah alasannya ialah engkau saya berpuasa dan kepada engkau saya beriman dan atas rezeki yang engkau beriman saya berbuka, dengen rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Pengasih dari semua yang pengasih “.

7. Do'a berbuka puasa ketika ada dirumah orang lain
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika disuguhkan masakan oleh Sa’ad bin ‘Ubadah, ia mengucapkan:

أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ

“Afthoro ‘indakumush shoo-imuuna wa akala tho’amakumul abroor wa shollat ‘alaikumul malaa-ikah
[Orang-orang yang berpuasa berbuka di daerah kalian, orang-orang yang baik menyantap masakan kalian dan malaikat pun mendo'akan supaya kalian menerima rahmat].” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini shahih)

8. Do’a Niat Shalat Tarawih
a. Niat untuk imam:

 أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat-tarawihi rak’ataini Mustakbilal kiblati Imamma Lillaahi Ta’ala.
 Artinya :
” Aku berniat Shalat Tarawih dua rakaat menjadi imam alasannya ialah Allah Ta’ala “

b. Niat untuk makmum:

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat-tarawihi rak’ataini Mustakbilal kiblati Ma’mumma Lillaahi Ta’ala.
Artinya :
” Aku berniat Shalat Tarawih dua rakaat menjadi makmum alasannya ialah Allah Ta’ala “.

9. Do’a Niat Shalat Witir Satu Raka’at.
a. Niat untuk imam:

أُصَلِّي سُنَّةً الْوِتْرِ رَكْعَةَ اِمَامًا للهِ تَعَالى

Ushallii sunnatal-witri rak’atan Imamma lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
“ Aku berniat shalat satu rakaat witir jadi imam alasannya ialah Allah Ta’ala “.

b. Niat untuk makmum:

أُصَلِّي سُنَّةً الْوِتْرِ رَكْعَةَ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالى

 Ushallii sunnatal-witri rak’atan lillaahi ta’aalaa.
“ Aku berniat shalat satu rakaat witir jadi makmum alasannya ialah Allah Ta’ala “.

10. Do’a Niat Shalat Witir Dua Raka’at.a.
 Niat untuk imam:

 أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ اِمَامًا للهِ تَعَا

Ushallii sunnatal-witri rak’ataini Imamma lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
“ Aku berniat shalat witir dua rakaat jadi imam alasannya ialah Allah Ta’ala “.

b. Niat untuk makmum:

 أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَال

Ushallii sunnatal-witri rak’ataini ma’muumma lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
” Aku berniat shalat witir dua rakaat jadi makmum alasannya ialah Allah Ta’ala “.

11. Do'a sehabis shalat witir
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa pada dikala witir membaca surat “Sabbihisma Robbikal a’laa..” (surat Al A’laa), “Qul yaa ayyuhal kaafiruun..” (surat Al Kafirun), dan “Qul huwallahu ahad..” (surat Al Ikhlas). Kemudian sehabis salam ia mengucapkan:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

“Subhaanal malikil qudduus“, sebanyak tiga kali dan ia mengeraskan bunyi pada bacaan ketiga. (HR. Abu Daud dan An Nasa-i. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini shahih)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengucapkan di tamat witirnya:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ


“Allahumma inni a’udzu bi ridhooka min sakhotik wa bi mu’afaatika min ‘uqubatik, wa a’udzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an ‘alaik, anta kamaa atsnaita ‘ala nafsik [Ya Allah, saya berlindung dengan keridhoan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan kesalamatan-Mu dari hukuman-Mu dan saya berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak bisa menghitung kebanggaan dan sanjungan kepada-Mu, Engkau ialah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu sendiri].” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, An Nasa-i dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini shahih)

12. Do’a Niat Diam (I’tikaf) di Mesjid
a. Niat I’tikaf sunnah

 نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فىِ هَذاَ المَسْجِدِ مُدَّةَ إِقاَمَةِ فِيْهِ سُنَّةً ِللهِ تَعاَلىَ

Nawaitu an-a’takifa fii haadzal masjidi sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
” Aku niat I’tikaf di mesjid ini selama tinggal di dalamnya, Sunnah alasannya ialah Allah SWT “.

b. Niat I’tikaf wajib atau yang dinadzarkan

 نَذَرْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فىِ هَذاَ المَسْجِدِ مُدَّةَ إِقاَمَةٍ فِيْهِ فَرْضاً ِللهِ تَعاَلىَ

Nadzartu an-a’takifa fii haadzal masjidi sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
“Aku nadzar (janji) I’tikaf di mesjid ini selama tinggal di dalamnya, fardu alasannya ialah Allah SWT”

13. Do’a Malam Lailatul Qadar 

 اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّ

Allahumma Innaka ‘Afuwwun, Tuhibbul ‘Afwa, Fa’fu ‘Anni
Artinya :
“Ya Allah, bergotong-royong Engkau Maha Pemaaf dan Senang Memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku.

Itulah Niat Puasa Dan Kumpulan Doa Bulan Ramadhan Lengkap Dengan Artinya, yang sanggup kami rangkum begitu juga kami sajikan jadwal imsyakiyah ramadhan ucapan puasa ramadhan, hadits shahih shalat tarawih untuk di amalkan pada bulan suci ramadhan malam nuzulul quran dan masih banyak lagi yang lainnya, semoga dengan adanya goresan pena ini kita sanggup memanfaat kannya demi meraih keridhaan Alloh SWT.Amiiiiin.

Fadhillah Dan Keutamaan Sholat Tahajjud (Shalat Malam)

Kumpulan Doa Islami - Sholat Tahajjud ialah Sholat Malam yang dikerjakan sehabis bangkit dari tidur meskipun tidurnya hanya sebentar, dengan waktu pelaksanaannya yaitu sehabis sholat isya sampai terbit fajar. Banyak sekali fadillah atau keutamaan dari shalat tahajjud bagi siapa saja yang mengamalkannya, sebagaimana yang dijelaskan oleh hadits-hadits Rasulullah SAW, yang Insya Allah akan kami paparkan pada halaman ini.

Shalat malam (tahajjud) juga mempunyai pesan tersirat yang sangat luar biasa bagi kesehatan manusia, baik untuk penyembuhan maupun mencegah penyakit seperti; menyembuhkan penyakit diabetes, mencegah pembengkakan jantung, mencegah penyakit hipertensi dan masih banyak lagi. Untul lebih jelasnya silakan baca artikel kami yang berjudul "Masya Allah, Hikmah Sholat Tahajuud Bagi Kesehatan Manusia Sangat Luar Biasa"

Untuk membuka lebih banyak lagi pengetahuan kita perihal shalat malam tahajjud, berikut ini akan kami share beberapa keutamaan / fadhillah sholat tahajjud sesuai hadits Rasulullah SAW, sebagaimana kami kutip dari laman Islam Pos. Berikut ulasannya:

Keutamaan / Fadhillah Sholat Malam (Tahajjud)

  • Sholat malam ialah ibadah yang biasa dikerjakan orang-orang sholeh, ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, penghapus banyak sekali kesalahan dan pencegah dari perbuatan dosa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
    “Hendaklah kalian sholat malam, lantaran sholat malam ialah kebiasaan yang dikerjakan orang-orang sholeh sebelum kalian, ia ialah ibadah yang mendekatkan diri kepada Rabb kalian, penghapus banyak sekali kesalahan dan pencegah perbuatan dosa.” (HR. Tirmidzi)
  • Sholat malam merupakan sholatnya para abraar (orang-orang yang banyak berbuat kebaikan), Nabi SAW jikalau mendoakan salah seorang diantara sahabat dia berkata :
    “Semoga Allah mengakibatkan atas kau sholatnya orang-orang yang banyak berbakti, mereka sholat di malam hari dan berpuasa di siang hari, mereka tidak mempunyai dosa dan tidak pula melaksanakan kejahatan.” (HR. Abd al-Humaid dan abd-Dhiyaa’ al Maqdisi dan disahihkan oleh Syeikh al-Albani r.a [silsilah al-Ahadits ash-Shahiihah no : 1810])
  • Sholat malam ialah sholat yang disaksikan (masyhudah). Rasulullah SAW bersabda :
    “Sesungguhnya dekat-dekatnya Allah kepada seorang hamba ialah di tengah malam, maka jikalau kau bisa tergolong orang-orang yang mengingat Allah pada ketika itu, jadilah.” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam “shahihnya” no : 1085)

    Dari Amr bin Abasah r.a. berkata :
    Aku berkata : Wahai Rasulullah, (bagian) dari malam manakah yang paling didengar (oleh Allah)? dia bersabda : “Pertengahan malam yang terakhir, maka sholatlah sesukamu, lantaran sholat tersebut disaksikan dan dicatat sampai kau sholat subuh.” (HR. Abu Dawud)

    Hadits Ali bin Abi Thalib r.a., Rasulullah SAW bersabda :
    “Sesungguhnya seorang hamba bila bersiwak, kemudian berdiri mengerjakan sholat, maka berdirilah seorang malaikat dibelakangnya kemudian mendengarkan bacaannya dengan seksama kemudian dia mendekatinya – atau dia mengucapkan kalimat menyerupai itu – sampai malaikat itu meletakkan mulutnya di atas mulutmu, maka tidaklah keluar dari mulutnya bacaan Al-Qur’an itu melainkan eksklusif ke perut malaikat, oleh alasannya ialah itu bersihkanlah mulut-mulut kalian untuk membaca Al-Qur’an.”
  • Sholat malam salah satu amal yang mengakibatkan pelakunya masuk nirwana menurut sabda Nabi SAW :
    “Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berilah makan dan sholatlah di malam hari ketika insan sedang tidur lelap, pasti kau masuk nirwana dengan penuh kedamaian.” (HR. Ibnu Majah)
  • Orang yang bangkit dari tidurnya untuk mengerjakan sholat pasti akan terlepas dari ikatan setan, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :
    “Setan mengikat tiga ikatan pada serpihan belakang kepala salah seorang di antara kau ketika tidur, dia mengencangkan setiap ikatan itu (seraya berkata) malam yang panjang bagimu, maka tidurlah! jikalau ia bangkit kemudian mengingat Allah, terlepaslah satu ikatan, jikalau ia berwudhu maka terbukalah satu ikatan lagi, dan jikalau ia sholat terbukalah sata ikatan lagi, kemudian ia menjadi semangat lagi veria dan jikalau tidak, jiwanya menjadi buruk lagi malas.” (HR. Bukhari)
  • Sholat malam sebagai alasannya ialah rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, menurut hadits Rasulullah SAW :
    “Allah merahmati seorang suami yang bangkit dimalam hari kemudian dia sholat dan membangunkan isterinya, jikalau sang istri enggan, ia percikkan air ke wajahnya dan Allah merahmati seorang istri yang bangkit di malam hari kemudian dia sholat dan membangunkan suaminya jikalau suaminya enggan, dia percikkan air pada wajahnya.” (HR. Abu Dawud)

    Hadits ini sebagai tawaran untuk membangunkan isteri/keluarga biar mengerjakan sholat malam.
  • Orang yang mengerjakan sholat malam memperoleh cinta Allah, dari Abu Darda’ r.a. berkata Nabi SAW bersabda :
    “Tiga golongan yang Allah menyayangi dan tertawa kepada mereka serta memberi mereka informasi gembira; orang yang manakala ada sekelompok pasukan terbuka peluang perang, dia berperang di belakang barisan pasukan itu dengan dirinya lantaran Allah SWT, (dia diantara satu dari dua pilihan) terbunuh atau dimenengkan oleh Allah SWT dan dicukupinya, maka Dia berkata : “Lihatlah kepada hamba-Ku ini, bagaimana ia bersabar dengan dirinya lantaran Aku. Orang yang mempunyai isteri yang elok dan kasur yang lembut lagi bagus, kemudian dia bangkit sholat di malam hari, maka Allah berkata : Dia meninggalkan syahwatnya dan mengingat Aku, sekiranya dia mau tentunya dia tidur dan orang yang mana bila dia berada dalam perjalanan bersama para musafir yang bergadang kemudian tidur maka dia bangkit sholat di final malam baik dalam kondisi tidak bahagia atau senang.” (HR. Thabrani)
  • Sholat malam memasukkan seorang hamba tergolong orang-orang yang banyak berdzikir mengingat Allah, menurut hadits Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri r.a., Rasulullah SAW bersabda :
    “Apabila seorang suami membangunkan isterinya di malam hari kemudian mereka sholat berjama’ah dua raka’at pasti mereka dicatat tergolong orang-orang yang banyak mengingat (Allah).” (HR. Abu Dawud)

    Sedangkan orang yang banyak berdzikir mengingat Allah, akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar di sisi-Nya. Allah SWT berfirman :

    إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
    Artinya :
    “Sesungguhnya pria dan wanita yang muslim, pria dan wanita yang mukmin, pria dan wanita yang tetap dalam ketaatannya, pria dan wanita yang benar, pria dan wanita yang sabar, pria dan wanita yang khusyuk, pria dan wanita yang bersedekah, pria dan wanita yang berpuasa, pria dan wanita yang memelihara kehormatannya, pria dan wanita yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al-Ahzaab : 35)
  • Orang-orang yang paling mulia di antara umat ini, mereka yang senantiasa mengerjakan sholat di malam hari, Abdullah bin Abbas r.a. meriwayatkan dari Rasulullah SAW dia bersabda :
    “Orang-orang yang paling mulia dari umatku ialah para pembawa Al-Qur’an dan orang-orang yang senantiasa sholat di malam hari.” (HR. Ibnu Abid Dun-ya dan al-Baihaqi)

    Dalam hadits Sahl bin Sa’ad dia berkata :
    “Jibril pernah tiba kepada Nabi SAW kemudian berkata : “wahai Muhammad! hiduplah sesukamu, sebenarnya engkau akan mati, berbuatlah sekenhendakmu sebenarnya engkau akan dibalas dengannya dan cintailah siapa saja yang engkau sukai, sebenarnya engkau akan berpisah dengannya, ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mu’min ialah (dengan) sholat malam dan kehormatan/keperkasaan manakala tidak tergantung kepada manusia.” (HR. Thabrani)
  • Sholat malam sholat yang paling afdhol sehabis sholat lima waktu, menurut hadits Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda :
    “Puasa yang paling afshol sehabis puasa ramadhan ialah di bulan Muharram dan sholat yang paling afdhol sehabis sholat wajib ialah sholat malam.” (HR. Muslim)

    Dan Riwayat yang lain dia bersabda :
    “Sholat yang paling afdhol sehabis sholat wajib ialah sholat di tengah malam.” (HR. Muslim)
  • Orang-orang yang senantiasa sholat malam mempunyai nirwana yang khusus untuk mereka. Dari Abdullah bin Umar dari Nabi SAW bersabda :
    “Sesungguhnya di nirwana ada sebuah ruangan yang mana serpihan luarnya sanggup dilihat dari dalmnya dan serpihan dalamnya sanggup dilihat dari luarnya, Allah menyiapkannya untuk orang yang memperlihatkan makan, melembutkan tutur kata, senantiasa mengikuti sholat dan sholat di malam hari ketika insan sedang tidur lelap.” (HR. Thabrani)

    Pada redaksi yang lain berbunyi :
    “Sesungguhnya di nirwana itu ada sebuah ruangan yang mana serpihan luarnya sanggup dilihat dari dalmnya dan serpihan dalamnya sanggup dilihat dari luarnya”, maka Abu Malik al-Asy’ariy bertanya : “untuk siapakah ruangan itu, wahai Rasulullah? “beliau bersabda : “Untuk orang yang baik pembicaraannya, yang memperlihatkan makan dan sholat di malam hari ketika insan sedang tidur.” (HR. Thabrani)
  • Setiap malam ada dua saat, jikalau seorang hamba berdo’a pada ketika tersebut pasti do’anya terkabul, menurut hadits jabir bin Abdullah r.a. dia berkata saya mendengar Nabi SAW bersabda :
    “Sesungguhnya pada malam hari ada dua saat, tidaklah seorang muslim memohon kepada Allah kebaikan dari urusan dunia dan alam abadi bertepatan dengan ketika tersebut, melainkan Dia memperlihatkan permohonan dan hal tersebut pada setiap malam.” (HR. Muslim)
  • Abdullah bin Mas’ud berkata :
    “Sesungguhnya Allah tertawa kepada dua orang, seorang yang bangkit meninggalkan kasur dan selimutnya di malam yang dingin, kemudian ia berwudhu kemudian is sholat, maka Allah SWT berkata kepada para malaikat-Nya : “Apa yang mendorong hamba-Ku ini berbuat demikian? Mereka menuturkan : “(Karena) mengharapkan apa yang ada di sisi-Mu dan takut dari apa yang ada di sisi-Mu”, maka Allah-pun berkata : “Sesungguhnya Aku telah memperlihatkan apa yang diharapkannya dan mengamankannya dari apa yang ditakutinya.” (HR. ath-Thabrani)
  • Orang yang berniat akan bangkit di malam hari untuk melaksanakan sholat malam, kemudian tertidur maka dicatat baginya pahala sholat malam, dari Abu Darda r.a. berkata, Nabi SAW bersabda :
    “Barang siapa mendatangi kasurnya dengan niat akan bangkit untuk sholat di tengah malam, kemudian dia tertidur sampai pagi hari, pasti dicatat baginya niatnya, dan tidurnya sebagai sedekah dari Rabb-nya.” (HSR Nasaa’i, Ibn Majah, Ibn Khuzaimah)

Subhanallah, sungguh banyak sekali fadhilah dan keutamaan sholat malam tahajjud dan sangat di sayangkan sekali jikalau kita meninggalkannya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu konsisten untuk menunaikan ibadah sholat sunnah malam atau sholat tahajjud. Amin.
(Pelajari juga: Bacaan Niat Sholat Tahajud Bahasa Arab, Latin Lengkap dengan Artinya)

Bagi teman-teman yang Alhamdulillah sudah melaksanakan sholat malam ini, jangan lupa untuk membaca Lafadz Doa Sholat Tahajjud Lengkap Arab, Latin dan Terjemahannya sehabis selesai melaksanakannya. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amin Amin Ya Robbal A'lamiin. Amin

Pengertian Iman Islam Dan Ihsan Yang Hak Di Hadapan Alloh Swt

Islam Agama Yang Hak Di Hadapan Alloh Swt - Islam adala satu-satunya agama yang haq dihadapan Alloh SWT, walaupun banyak nama-nama agama didunia ini, itu semuanya batil(tidak diakui oleh Alloh). Dengan Islam pula, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyempurnakan kenikmatanNya dan meridhai kepada semua orang yang memeluk Islam sebagai agamanya.

Maka dengan itu kita sebagai Umat islam jangan gampang terolok-olok dengan apa saja dan oleh siapa saja yang tujuannya akan membelokan kita dari Agama yang sedang kita anut (pegang) yaitu Agama Islam kepada agama yang batil meskipun banyak tawaran-tawaran yang akan diberikan kepada kita, alasannya ialah itu cuma kenikmatan dunia saja sedangkan untuk akherat tidak ada apa-apanya, hanyalah siksa Alloh yang akan kita rasakan.

Orang yang masih lemah keimanannya besar kemunkinan gampang tergiur oleh tawaran-tawaran yang ditawarkan kepadanya baik berupa makanan, pakaian, uang dan lain sebagainya padahal itu cuma tipuan belaka supaya nanti kita berada dalam jurang kecelakaan, naudzubillahimindzalik padahal telah terperinci dalam al-Qur'an bahwa setiap agama selain Islam itulah batil untuk lebih jelasnya mari kita kaji selengkapnya perihal pengertia kepercayaan islam dan islam yang hak di hadapan Alloh Swt.

Islam Agama Yang Hak Di Hadapan Alloh Swt Pengertian Iman Islam Dan Ihsan Yang Hak Di Hadapan Alloh SWT

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ


“Artinya : Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan beliau di alam abadi termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85]

MENGENAL ISLAM
Islam, ialah berserah diri kepada Alloh dengan tauhid dan tunduk kepadanya dengan penuh kepatuhan akan segala perintah-nya serta menyelamatkan diri dari perbuatn syirik dan orang-orang yang berbuat syirik.

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ -رضي الله عنه- قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِى عَنِ الإِسْلاَمِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَتُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِىَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلاً. قَالَ صَدَقْتَ. قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ. قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ الإِيمَانِ. قَالَ « أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ ». قَالَ صَدَقْتَ. قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ الإِحْسَانِ. قَالَ « أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ ». قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ السَّاعَةِ. قَالَ « مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ ». قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنْ أَمَارَتِهَا. قَالَ « أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِى الْبُنْيَانِ ». قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِى « يَا عُمَرُ أَتَدْرِى مَنِ السَّائِلُ ». قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ »



Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata, "Suatu ketika, kami duduk bersama Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam. Tiba-tiba muncul seorang lelaki, ia mengenakan pakaian yang sangat putih dan mempunyai rambut yang amat hitam. Tak terlihat padanya gejala bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, kemudian lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua pahanya, kemudian ia berkata : “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku perihal Islam.”

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, “Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad ialah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jikalau engkau telah bisa melakukannya,” lelaki itu berkata, “Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.

Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku perihal Iman.”
Nabi menjawab, “Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikat-Nya; kitab-kitab-Nya; para Rasul-Nya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.”

Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku perihal ihsan.”
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, “Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.”

Lelaki itu berkata lagi : “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”
Nabi menjawab, “Yang ditanya tidaklah lebih tahu dari yang bertanya.”
Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku perihal tanda-tandanya!”
Nabi menjawab, “Jika seorang budak perempuan telah melahirkan tuannya; jikalau engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa menggunakan baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”

Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku: “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”

Aku menjawab, ”Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui,” Beliau bersabda, ”Dia ialah Jibril yang tiba mengajarkan kalian perihal agama kalian.”

Dan agama islam, dalam pengertian tersebut, mempunyai tiga tingkatan, yaitu; islam, kepercayaan dan ihsan masing-masing tingkatan mempunyai rukun-rukunnya.

1. TINGKATAN ISLAM

Adapun tingkatan islam,rukunnya ada lima
(1)( pengukuhan dengan hati dan ekspresi ) bahwa   "laa Ilaaha lllallaah" ( tiada sesembahan yang haq selain Alloh ) dan Muhammad ialah rasulullah
(2) Mendirikan shalat
(3) Mengeluarkan zakat
(4) Shiyam pada bulan Ramadhan
(5)dan Haji ke Baetullah  Al-haram


عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ. [رواه الترمذي ومسلم ]


Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Alh Khottob radiallahuanhuma beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Islam dibangun di atas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan. (Riwayat Turmuzi dan Muslim).
Islam: secara bahasa ialah tunduk dan berserah diri. Secara istilah, islam ialah berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk kepada-Nya dengan ketaatan dan berlepas diri dari kesyirikan dan pelakuk kesyirikan.

Syahadatain: Kesaksian tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Azza wa Jalla dan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah hamba serta RasulNya merupakan keyakinan yang mantap, yang diekspresikan dengan lisan. Dengan kemantapannya itu, seolah-olah ia sanggup menyaksikanNya.

Syahadah (kesaksian) merupakan satu rukun padahal yang disaksikan itu ada dua hal, ini dikarenakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ialah penyampai risalah dari Allah Azza wa Jalla. Jadi, kesaksian bahwa Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam ialah hamba dan utusan Allah Azza wa Jalla merupakan kesempurnaan kesaksian Laa ilaha illa Allah, tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah.

Syahadatain (dua kesaksian) tersebut merupakan dasar sah dan diterimanya semua amal. Amal akan sah dan diterima bila dilakukan dengan keikhlasan hanya alasannya ialah Allah Azza wa Jalla dan mutaba’ah (mengikuti) Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ikhlas alasannya ialah Allah Azza wa Jalla terlaksana pada Syahadat (kesaksian) laa ilaha illallah, tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah. Sedangkan mutaba’ah atau mengikuti Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terlaksana pada kesaksian bahwa Muhammad ialah hamba serta Rasul-Nya.

Faedah terbesar dari dua kalimat syahadat tersebut ialah membebaskan hati dan jiwa dari penghambaan terhadap makhluk dengan beribadah hanya kepada Allah saja serta tidak mengikuti melainkan hanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Shalat: secara bahasa ialah do’a. Secara istilah, shalat ialah ibadah khusus berupa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Zakat: secara bahasa ialah tumbuh atau suci. Secara istilah zakat ialah harta tertentu yang wajib dikeluarkan dengan diserahkan kepada orang yang berhak menerimanya.

Puasa: secara bahasa ialah menahan diri. Secara istilah puasa ialah menahan diri dari makan dan minum serta apa saja yang membatalkan puasa semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Haji: secara bahasa ialah menuju ke suatu tempat. Secara istilah haji ialah mengunjungi mekah untuk menunaikan manasik haji.


II. TINGKATAN IMAN
Iman itu lebih dari tujuh puluh cabang. Cabang yang paling tinggi ialah syahadat , sedang cabang yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan sifat aib ialah salah satu  dari
cabang iman.

Rukun kepercayaan ada enam, yaitu;

(1) Iman kepada Alloh
(2) Iman kepada malaikat-nya
(3) Iman kepada kitab-kitab-nya
(4) Iman kepada para rasul-nya
(5) Iman kepada hari Akhir ; dan
(6) Iman kepada qadar yangbaik maupun yang buruk.

صحيح البخاري ٤٨: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا أَبُو حَيَّانَ التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ فَقَالَ مَا الْإِيمَانُ قَالَ الْإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَبِلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ


Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu Hayyan At Taimi dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari muncul kepada para sahabat, kemudian tiba Malaikat Jibril 'Alaihis Salam yang kemudian bertanya: "Apakah kepercayaan itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Iman ialah kau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan kau beriman kepada hari berbangkit".

Beriman kepada Allah Swt
Yakni beriman kepada rububiyyah Allah Swt, maksudnya : Allah ialah Tuhan, Pencipta, Pemilik semesta, dan Pengatur segala urusan, Beriman kepada uluhiyyah Allah Swt, maksudnya: Allah sajalah yang kuasa yang berhak di sembah, dan semua sesembahan selain-Nya ialah batil, kepercayaan kepada Nama-Nama dan Sifat-Sifat-Nya maksudnya: bergotong-royong Allah Swt, mempunyai nama-nama yang mulia, dan sifat-sifat-Nya yang tepat serta agung sesuai yang ada dalam Al-quran dan Sunnah Rasul-Nya.

Beriman kepada malaikat
Malaikat ialah hamba Allah yang mulia, mereka diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepada-Nya, serta tunduk dan patuh menta’ati-Nya, Allah telah membebankan kepada mereka aneka macam tugas, Diantaranya ialah : Jibril tugasnya memberikan wahyu, Mikail mengurusi hujan dan tumbuh-tumbuhan, Israfil meniup sangsakala di hari kiamat, Izrail (malaikat maut), Raqib , Atit,mencatat amal perbutan manusia, Malik menjaga neraka, Ridwan menjaga surga, dan malaikat-malaikat yang lain yang hanya Allah Swt yang sanggup mengetahuinya.

Beriman kepada kitab-kitab
Allah yang Maha Agung dan Mulia telah menurunkan kepada para Rasul-Nya kitab-kitab, mengandung petunjuk dan kebaikan. Diantaranya: kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa, Alkitab diturunkan kepada Nabi Isa, Zabur diturunkan kepada Nabi Daud, Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, Al-quran diturunkan Allah Swt, kepada Nabi Muhammad Saw, Dengannya Allah telah menasakh (menghapus) semua kitab sebelumnya. Dan Allah telah menjamin untuk menjaga dan memeliharanya, alasannya ialah ia akan menjadi hujjah atas semua makhluk, hingga hari kiamat.

Beriman kepada para rasul
Allah telah mengutus kepada maakhluk-Nya para rasul, rasul pertama ialah Nuh dan yang terakhir ialah Muhammad Saw, dan semua itu ialah insan biasa, tidak mempunyai sedikitpun sifat ketuhanan, mereka ialah hamba-hamba Allah yang dimuliakan dengan kerasulan. Dan Allah telah mengakhiri semua syari’at dengan syari’at yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw,yang diutus untuk seluruh insan , maka tidak ada nabi sesudahnya.

Beriman kepada hari akhirat
Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, dikala Allah membangkitkan insan dalam keadaan hidup untuk awet ditempat yang penuh kenikmatan atau ditempat siksaan yang amat pedih. Beriman kepada hari tamat mencakup beriman kepada semua yang akan terjadi setelah itu, menyerupai kebangkitan dan hisab, kemudian nirwana atau neraka.

Beriman kepada (taqdir) ketentuan Allah
Taqdir artinya: beriman bergotong-royong Allah telah mentaqdirkan semua yang ada dan membuat seluruh mahluk sesuai dengan ilmu-Nya yang terdahalu, dan berdasarkan kebijaksanaan-Nya, Maka segala sesuatu telah diketahui oleh Allah, serta telah pula tertulis disisi-Nya, dan Dialah yang telah menghendaki dan menciptakannya.

III. TINGKATAN IHSAN

Ihsan itu ialah bahawa “kamu menyembah Allah seolah-olah kau melihat-Nya,tetapi jikalau kau tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihat kamu.”

Ihsan ialah puncak ibadah dan adab yang senantiasa menjadi sasaran seluruh hamba Allah swt. Sebab ihsan menyebabkan kita sosok yang mendapatkan kemuliaan darin-Nya. Sebaliknya, seorang hamba yang tidak bisa mencapai sasaran ini akan kehilangan kesempatan yang sangat mahal untuk menduduki posisi terhormat dimata Allah swt.

Rasulullah Saw. Pun sangat menaruh perhatian akan hal ini, sehingga seluruh ajaran-ajarannya mengarah kepada satu hal, yaitu mencapai ibadah yang tepat dan adab yang mulia. Oleh karenanya, seorang muslim hendaknya tidak memandang ihsan itu hanya sebatas adab yang utama saja, melainkan harus dipandang sebagai pecahan dari aqidah dan pecahan terbesar dari keislamannya karena, islam di bangun atas tiga landasan utama, yaitu iman, islam, dan ihsan,

Itulah yang sanggup saya sampaikan mengenai pengertian dari pada Agama Yang Hak Di Hadapan Alloh SWT. Yaitu Iman, Islam dan Ihsan, biar ada keuntungannya bagi kita semua dan kita bisa menjalankannya sesuai dengan hukum yang telah ditetapkan oleh Alloh Swt melalui perjalanan Rosululloh SAW. Begitu juga kami sajikan dalam artikel yang lainnya menyerupai niat puasa ramadhan, keutamaan dan fadhilah taawud dan basmalah, pengertian dzikir, gambar dp bbm bergerak tahun gres doa tamat tahun doa secara bahasa dan istilah serta masih banyak lagi yang lainnya.