Showing posts with label Puasa Wajib. Show all posts
Showing posts with label Puasa Wajib. Show all posts

Hikmah Dan Keutamaan Makan Sahur Saat Puasa

Kumpulan Doa Islami - Makan sahur hukumnya sunnah muakkad yaitu sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana Beliau bersabda "Makan sahurlah kalian lantaran dalam sahur ada barokah" (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain, Nabi SAW bersabda "Sahur yaitu masakan yg barokah janganlah kalian tinggalkan walaupun hanya meminum seteguk air lantaran Allah dan Rasul-Nya memberi shalawat kepada orang yg sahur" (HR. Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah)

Dari beberapa riwayat diatas, sudah sangat terperinci bahwa makan sahur banyak mempunyai pesan tersirat dan keutamaan, terdapat barokah di dalamnya. Selain itu, makan sahur juga merupakan syiar puasa seorang muslim dan sebagai pemisah antara puasa kita dan puasa Ahlul Kitab. Dan masih banyak lagi hikmah dan keutamaan sahur ketika puasa ramadhan dan/atau puasa sunnah. Berikut yaitu ulasan selengkapnya seputar pesan tersirat makan sahur.

 yaitu sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW Hikmah dan Keutamaan Makan Sahur ketika Puasa
Ilustrasi: Ronda (Membangunkan orang untuk makan sahur)

Keutamaan Makan Sahur

  1. Sahur yaitu Barakah
    Dari Salman rodhiyallohu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barakah ada pada tiga perkara: Jama'ah, Tsarid, dan makan sahur." (HR Thabrani, Abu Nu'aim).

    Dari Abdullah bin Al Harits dari seorang shahabat Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam: Aku masuk menemui Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam ketika dia makan sahur, dia berkata, "Sesungguhnya makan sahur yaitu berkah yang Alloh berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan." (HR An Nasa`i dan Ahmad).

    Keberadaan sahur sebagai barakah sangatlah jelas, lantaran dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah, menumbuhkan semangat serta meringankan beban yang berat bagi yang berpuasa, dalam makan sahur juga menyelisihi Ahlul Kitab lantaran mereka tidak melaksanakan makan sahur. Oleh lantaran itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menamainya makan pagi yang diberkahi sebagaimana dalam dua hadits Al Irbadh bin Sariyah dan Abi Darda` radhiyallahu ‘anhuma, "Marilah menuju makan pagi yang diberkahi, yakni sahur."
  2. AllAh dan Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.
    Dari Abu Sa'id Al Khudri rodhiyallohu ‘anhu, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sahur itu masakan yang barokah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air, lantaran Alloh dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur."

    Oleh lantaran itu, seorang muslim hendaknya tidak menyia-nyiakan pahala yang besar ini dari Rabb yang Maha Pengasih. Dan sahurnya seorang mukmin yang paling utama yaitu kurma.

    Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin yaitu kurma." (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban, Baihaqi).

    Barangsiapa yang tidak menemukan korma, hendaknya bersungguh-sungguh untuk sahur walau hanya dengan meneguk satu teguk air, lantaran fadhilah (keutamaan) yang disebutkan tadi, dan lantaran sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, "Makan sahurlah kalian walau dengan seteguk air."

Hikmah Makan Sahur

Waktu dan aturan yang diwajibkan atas Ahlul Kitab yaitu dihentikan makan, minum, dan jima' sesudah tidur, artinya kalau tertidur, maka dihentikan makan hingga malam berikutnya.

Hal itu ditetapkan juga untuk kaum muslimin, sebagaimana telah dijelaskan. Maka ketika aturan tersebut dihapuskan, Rasulullah memerintahkan umatnya makan sahur untuk membedakannya dengan puasa Ahlul Kitab.

Dari 'Amr bin 'Ash rodhiyallohu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahlul Kitab yaitu makan sahur." (HR Muslim).

Mengakhirkan Sahur

Disunnahkan mengakhirkan sahur sesaat sebelum fajar, lantaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu melaksanakan sahur, ketika selesai makan sahur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun untuk sholat subuh, dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuknya shalat kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat di al quran

Anas rodhiyallohu ‘anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit rodhiyallohu ‘anhu, "Kami makan sahur bersama Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, lalu dia shalat, saya tanyakan (kata Anas): Berapa usang jarak antara adzan dan sahur? Beliau menjawab, "Kira-kira 50 ayat membaca Al Qur'an." (HR Bukhari Muslim)

Hukum Makan Sahur

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya dengan perintah yang sangat ditekankan. Beliau bersabda, "Barangsiapa yang mau berpuasa hendaklah sahur dengan sesuatu." (HR Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Abu Ya'la, Al Bazzar).
Dan bersabda, "Makan sahurlah kalian lantaran dalam sahur ada barokah." (HR Bukhori Muslim).

Makara aturan makan sahur yaitu sangat dianjurkan oleh Baginda Rasulullah SAW.


Itulah beberapa Hikmah dan Keutamaan Makan Sahur ketika Berpuasa yang sanggup kami share pada pertemuan kali ini. Untuk itu, jangan sekali-kali kita meremehkan dan/atau meninggalkan makan sahur ketika berpuasa. Selain banyak keutamaan dan hikmahnya, makan sahur juga sebagai salah satu penambah stamina kita dalam menjalankan ibadah puasa. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak berpuasa lantaran tidak sahur yang menjadikan badan menjadi lemas. :D . 

Tips Puasa Ramadhan Untuk Ibu Hamil

Kumpulan Doa Islami - Tips puasa ibu hamil muda atau hamil tua. Seperti diketahui, bahwa ada beberapa kriteria orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan suci ramadhan, salah satu diantaranya yaitu perempuan yang sedang hamil. Jika perempuan hamil takut terhadap janin yang berada dalam kandungannya, maka boleh baginya untuk tidak berpuasa.

Dalil yang menunjukkan hal ini yaitu sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menghilangkan pada musafir separuh shalat. Allah pun menghilangkan puasa pada musafir, perempuan hamil dan perempuan menyusui.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth menyampaikan bahwa hadits ini hasan)



Tips puasa ibu hamil muda atau hamil bau tanah Tips Puasa Ramadhan untuk Ibu Hamil
Ilustrasi : Wanita Hamil Berpuasa

Meskipun demikian, bagi sebagian perempuan hamil ada ingin tetap menjalankan ibadah puasa ramadhan sebulan penuh. Maka dari itu, bila perempuan hamil ingin tetap berpuasa di bulan ramadhan, hendaknya memperhatikan beberapa tips puasa bagi ibu hamil berikut ini, semoga supaya ibadah puasanya tetap lancar tanpa mengganggu kehamilan atau mengganggu kesehatan ibu hamil maupun janin yang sedang di kandungnya. Dan berikut yaitu Tips Berpuasa Selama Kehamilan yang patut Anda coba

Tips Puasa Ibu Hamil - Saat Sahur

  1. Ketika sahur, pilih masakan yang mengandung protein dan lemak dalam jumlah cukup. Kedua jenis zat gizi ini sanggup bertahan lebih usang di pencernaan sehingga memperlambat rasa lapar di siang hari. Sebaiknya ibu hamil banyak mengkonsumsi daging. Daging yaitu masakan yang mengandung kalori dan protein sangat tinggi yang sanggup disimpan badan dalam waktu cukup lama.
  2. Upayakan juga masakan yang kaya vitamin C dan mineral seng (zinc) untuk menjaga vitalitas tubuh.
  3. Jangan mengonsumsi masakan bagus dikala sahur semoga badan tidak lemas dan cepat merasa lapar akhir insulin shock.
  4. Sebaiknya hingga waktu sahur habis, usahakan minum air putih sebanyak-banyaknya. Jika sanggup minum air putih selama sehari itu sebanyak dua liter. Dan ditambah dengan segelas susu hangat. Minum segelas susu setiap sahur sanggup mengurangi bahaya anemia bagi ibu hamil.

Tips Saat Berpuasa Selama Kehamilan

  1. Jalani puasa dengan niat dan tekad yang lingkaran dan nrimo semoga hari-hari berpuasa terasa ringan dan membahagiakan meski sedang hamil.
  2. Cukup istirahat. Bila memungkinkan sediakan lebih dari porsi istirahat sebelumnya.
  3. Kurangi porsi acara yang membutuhkan energi ekstra, contohnya acara di lapangan atau pikiran yang berat-berat. Sedapat mungkin hindari stres dan buang jauh kebiasaan/dorongan untuk marah.
  4. Segera batalkan puasa bila ibu hamil mengalami:
    • Muntah-muntah lebih dari 3 kali yang dikhawatirkan menjadikan terjadinya dehidrasi.
    • Mengalami diare yang diikuti rasa mulas dan melilit
    • Mimisan yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah membuktikan kondisi badan sudah tidak stabil
    • Lemas, pusing diikuti dengan mata yang berkunang-kunang membuktikan hipoglikemia dikhawatirkan janin mengalami kekurangan gizi.
    • Mengalami keringat berlebih khususnya keringat hambar membuktikan bahwa badan bahwa kondisi fisik ibu hamil sudah tidak berpengaruh lagi untuk berpuasa

Tips Puasa Ibu Hamil Saat Berbuka

  1. Awali berbuka dengan minuman hangat dan bagus untuk meningkatkan kadar gula darah, tetapi ibu hamil juga harus tetap membatasi masakan dan minuman yang manis. Hindari minuman hambar lantaran sanggup menurunkan kerja lambung.
  2. Kemuadian ibu hamil sanggup melanjutkan dengan menyantap masakan yang mengandung karbohidrat simpleks sehingga lebih gampang diserap tubuh, ibarat kolak atau kurma.
  3. Setelah salat magrib, makanlah dengan porsi lebih besar, tapi jangan pribadi kalap. Makan dalam jumlah besar sanggup menciptakan badan Anda lemas. Karena itu, makan secukupnya saja. Sehabis salat tarawih, usahakan untuk makan walau hanya sedikit.
  4. Sebelum tidur, untuk memproses produksi ASI, cobalah makan kudapan dengan minuman hangat.

Itulah beberapa Tips Puasa bagi Ibu Hamil yang patut Anda coba ibarat dilansir dari laman Bidaku. Perlu dicatat, bila selama berpuasa mengalami gangguan kesehatan, sebaiknya Anda batalkan puasa dan segera hubungi dokter. Karena intinya orang yang hamil diperbolehkan untuk tidak berpuasa, dan di wajibkan membayar fidyah.  

Demikian yang sanggup kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi Anda semua. Terima kasih, dan selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan.

Nuzulul Qur'an Diperingati Setiap Tanggal Berapa?

Kumpulan Doa Islami - Nuzulul Qur'an Terjadi pada Tanggal Berapa? Pertanyaan ini sering kali kita dengar, alasannya yaitu memang ada beberapa pendapat perihal Turunnya Al-Qur'an atau Nuzulul Qur'an di kalangan para ulama.

Di kalangan masyarakat kita khususnya Indonesia, Nuzulul Qur'an umumnya diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Nah kalau sudah memasuki malam yang ke-17 Puasa ramadhan, maka dimasjid-masjid atau musholla biasanya mengadakan peringatan nuzulul qur'an. Padahal Allah SWT berfirman yang artinya "Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan". Malam kemuliaan ini dikenal dengan Malam Lailatul Qadar.

Lantas, Apa Alasan 17 Ramadhan sebagai Nuzulul Qur'an? untuk lebih jelasnya, berikut ini akan kami share klarifikasi perihal Nuzulul Qur'an, menyerupai dilansir dari laman eramuslim.

 alasannya yaitu memang ada beberapa pendapat perihal  Nuzulul Qur'an Diperingati Setiap Tanggal Berapa?

Ada beberapa pendapat dikalangan para ulama perihal bagaimana Kitab Al-Qur'an diturunkan dari Lauh Mahfudz.
  1. Al Qur’an diturunkan sekaligus ke langit dunia pada malam Lailatul Qodr kemudian diturunkan dengan cara berangsur-angsur sepanjang kehidupan Nabi saw sesudah ia diutus di Mekah dan Madinah. Banyak para ulama yang menyampaikan bahwa pendapat inilah yang paling benar menurut suatu riwayat dengan sanad yang shahih dari Ibnu Abbas yang telah dikeluarkan oleh Hakim dan Baihaqi serta yang lainnya, dia menyampaikan bahwa Al Qur’an diturunkan pada suatu malam ke langit dunia yaitu Lailatul Qodr kemudian diturunkan sesudah itu selama dua puluh tahun kemudian dia membaca :

    وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا
    Artinya :
    “Tidaklah orang-orang kafir itu tiba kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik .” (QS. Al Furqon : 33)

    وَقُرْآناً فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلاً
    Artinya :
    “Dan Al Alquran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur biar kau membacakannya perlahan-lahan kepada insan dan kami menurunkannya bab demi bagian.” (QS. Al Isra : 106)

    Hakim dan Ibnu Abi Syaibah mengeluarkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan,”… maka Al Qur’an diletakkan di Baitul Izzah dari langit dunia kemudian Jibril turun dengan membawanya kepada Nabi saw.’

    Terdapat beberapa riwayat lain dari Ibnu Abbas dengan sanad-sanad yang tidak bermasalah yang menguatkan makna itu.
  2. Al Qur’an diturunkan ke langit dunia pada 20 malam Lailatul Qodr atau 23 atau 20 atau 25—sebagaimana adanya perbedaan pendapat perihal lamanya Rasulullah saw menetap di Mekah sesudah diutus—di setiap malam lailatul qodr diturunkan sejumlah tertentu sesuai dengan ketetapan Allah swt setiap tahunnya kemudian turun sesudah itu secara berangsur-angsur di seluruh tahunnya, demikianlah pendapat Fakhrur Rozi dan dia sendiri tidak beropini perihal apakah pendapat ini atau pendapat pertama yang lebih utama.
  3. Al Qur’an diturunkan pertama kali pada malam Lailatul Qodr kemudian diturunkan sesudah itu dengan cara berangsru-angsur pada waktu yang berbeda-beda, demikianlah pendapat Sya’bi.
  4. Al Qur’an diturunkan dari Lauh Mahfuz sekaligus dan malaikat-malaikat penjaga menurunkannya secara berangsur-angsur kepada jibril selama 20 malam kemudian Jibril menurunkannya secara berangsur-angsur kepada Nabi saw selama 20 tahun. Ini yaitu pendapat yang aneh. (Fatawa al Azhar juz VII hal 469)

Adapun yang menjadi dasar kaum muslimin didalam memperingati Nuzulul Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan dimungkinkan alasannya yaitu pada tanggal itu diturunkannya ayat pertama dari surat al Alaq kepada Nabi Muhammad saw;

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ﴿١﴾ خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ ﴿٢﴾ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ﴿٣﴾ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ﴿٤﴾ عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ﴿٥
Artinya :
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah membuat insan dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada insan apa yang tidak diketahuinya. Maksudnya: Allah mengajar insan dengan perantaraan tulis baca." (QS. Al A’laq : 1 – 5)

Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir didalam kitabnya ”Al Bidayah wa an Nihayah” menukil dari al Waqidiy dari Abu Ja’far al Baqir yang menyampaikan bahwa awal diturunkannya wahyu kepada Rasulullah saw yaitu pada hari senin tanggal 17 Ramadhan akan tetapi ada juga yang menyampaikan tanggal 24 Ramadhan.

Dari beberapa klarifikasi diatas, sebagaimana kami lansir dari eramuslim.com, maka sanggup kita simpulkan bahwa Al-Qur'an diturunkan (Nuzulul Qur'an) pada malam lailatul Qadar, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Qadr ayat 1 yang berbunyi : 

إِ نَّآ أَنْزَلْنَهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya :
"Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan" (QS. Al-Qadr : 1)

Maksud dari "Malam kemuliaan" yaitu malam Lailatul Qadr yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, Karena pada malam itu permulaan Turunnya Al Quran.

Sekarang yang jadi pertanyaan, Kapan Terjadinya malam Lailatul Qadar?
Rasulullah SAW pernah mengabarkan kepada kita perihal kapan akan datangnya malam Lailatul Qadar. Beliau pernah bersabda: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” (Hadits Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169)

Adapun kemungkinan alasan yang menyebabkan tanggal 17 Ramadhan sebagai Malam Nuzulul Qur'an yaitu mengacu pada ayat pertama dari surat al Alaq yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada hari senin tanggal 17 Ramadhan, akan tetapi ada juga yang menyampaikan tanggal 24 Ramadhan. Wallahu A'lam

 Sumber Referensi :
#http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/nuzulul-qur-an.htm#.VZKpivnAPBt
#http://www.alquran-sunnah.com/artikel/kategori/murajaa/598-benarkah-al-quran-turun-pada-malam-nuzulul-quran-17-ramadhan

Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar Beserta Dalilnya

Kumpulan Doa Islami - Malam Lailatul Qadar yaitu malam kemuliaan, malam yang istimewa, malam yang lebih baik dari 100 bulan, malam dimana Kitab Suci Al-Qur'an Diturunkan, malam lailatul qadr juga merupakan malam dicatatnya takdir tahunan.

Ada beberapa tanda-tanda malam lailatul qadar yang patut kita pahami, semoga supaya kita menjumpai malam yang penuh kemuliaan ini. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk mencari lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Dan berikut yaitu tanda-tandanya

Ciri-ciri / Tanda Malam Lailatul Qadar

Dalam kitab Fathul Bari, 4 : 260, sebetulnya Ibnu Hajar Al- Asqolani berkata;

وَقَدْ وَرَدَ لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ عَلَامَاتٌ أَكْثَرُهَا لَا تَظْهَرُ إِلَّا بَعْدَ أَنْ تَمْضِي
Artinya :
“Ada beberapa dalil yang membicarakan gejala lailatul qadar, namun itu semua tidaklah nampak kecuali sehabis malam tersebut berlalu.” (Fathul Bari, 4: 260).
 malam lailatul qadr juga merupakan malam dicatatnya takdir tahunan Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar beserta Dalilnya
Ilustrasi: Malam Lailatul Qadr

Di antara yang menjadi dalil perkataan dia di atas yaitu hadits dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata,

هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا
Artinya :
“Malam itu yaitu malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Muslim no. 762).

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
Artinya :
“Lailatul qadar yaitu malam yang penuh akomodasi dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18: 361. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 5475.)
Jika demikian, maka tidak perlu mencari-cari tanda lailatul qadar alasannya yaitu kebanyakan tanda yang ada muncul sehabis malam itu terjadi. Yang mesti dilakukan yaitu memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan, pasti akan mendapati malam penuh kemuliaan tersebut. Kaprikornus intinya, perbanyaklah beribadah di malam 10 terakhir bulan ramadhan, Insya Allah kita akan menjumpainya.

Beberapa hadits ihwal kapan terjadinya Malam Lailatul Qadar
Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya :
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no. 1169).
Yang dimaksud dalam hadits ini yaitu semangat dan bersungguh-sungguhlah mencari lailatul qadar pada sepuluh hari tersebut. Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 53.

Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya :
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2017).
Itulah beberapa tanda-tanda malam lailatul qadar beserta dalilnya serta beberapa hadits kapan terjadinya malam lailataul qadr. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang menjumpai malam yang penuh kemuliaan ini. Amien.

Sumber Referensi :
#http://muslim.or.id/ramadhan/kajian-ramadhan-17-tanda-lailatul-qadar-dan-kapan-lailatul-qadar-terjadi.html