Showing posts with label Hikmah. Show all posts
Showing posts with label Hikmah. Show all posts

Inilah Keutamaan Menyegerakan Berbuka Puasa

Kumpulan Doa Islami - Alhamdulillah hingga hingga ketika ini kita masih diberi kesehatan sehingga kita sanggup melakukan ibadah puasa ramadhan di tahun ini. Semoga amalan ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amin Ya Rabbal 'Alamiin. Tidak sanggup kita pungkiri, bahwa selama bulan berkat ada salah satu moment yang kita tunggu-tunggu setiap hari yakni moment berbuka puasa.

Berbuka puasa merupakan salah satu kenikmatan yang tiada tara ketika kita puasa. Tapi tahukah Anda, selain itu ternyata ada keistimewaan atau keutamaan perihal berbuka puasa yaitu menyegerakan berbuka. Tentunya hal ini sudah memasuki waktu maghrib.

Imam Nawani dalam kitabnya Riyadhus Shalihin mengungkapkan, jikalau waktu Maghrib sudah datang umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa, diperintahkan untuk segera berbuka.

(Pelajari juga: Doa Berbuka Puasa Ramadhan yang Benar Lengkap Arab, Latin dan Artinya)

Imam Nawawi kemudian mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang bersumber dari Sahl bin Sa'ad ra yang berkata, Rasulullah SAW bersabda, ''Kaum Muslimin akan selalu dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka puasa.'' Hadis riwayat Muttafaqun 'alaih.

Menurut Imam Nawawi, mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka puasa, menyerupai yang dicontohkan Rasulullah SAW, yaitu cara untuk menjauhkan diri dari fatwa puasa yang berlebihan yang memberatkan diri sendiri.

Imam Nawawi kemudian mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang bersumber dari Abu Hurairah yang berkata, Rasulullah SAW bersabda, ''Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Agung berfirman, ''HambaKu yang paling Aku sukai yaitu yang paling cepat berbuka puasa.'' Hadis riwayat Muslim.

Menurut Imam Nawawi, jikalau kita ingin mendapat cinta dan ridha Allah SWT, maka kita harus menyegerakan berbuka puasa sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Imam Nawawi menambahkan, ''Selama kita mau mengikuti fatwa Nabi Muhammad SAW, kita akan selalu dalam kebaikan dan kebahagiaan,'' tulis Imam Nawawi dalam kitabnya Riyadhus Shalihin.

Teman-teman, apakah selama ini kita sudah menyegerakan berbuka puasa? Kami yakin ya, alasannya menyerupai yang kami sebutkan diawal bahwa berbuka puasa yaitu moment yang selalu kita tunggu-tunggu.

Demikian artikel singkat yang sanggup kami share pada pertemuan kali ini, biar bermanfaat dan selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan tahun ini.

Selain Pahala, Puasa Juga Dapat Lenyapkan 10 Penyakit Hati

Kumpulan Doa Islami - Puasa di bulan ramadhan hukumnya yaitu wajib bagi setiap muslim. Tentu berdosa jikalau kita meninggalkannya dan berpahala jikalau melaksanakannya. Namun puasa di bulan ramadhan tidak hanya pahala saja yang kita terima, tetapi masih berbagai pesan yang tersirat dan keutamaan yang sanggup kita rasakan, beberapa diantaranya yaitu sanggup menghilangkan 10 penyakit hati pada diri kita dikala beribadah puasa ramadhan.

Dengan hilangnya 10 penyakit hati, maka kita akan hidup nyaman dengan siapapun, baik orang beragama lain maupun berbeda latar belakang. 'Sepuluh penyakit hati tersebut yaitu "iri, dengki, hasat, tamak, resah, angkuh, sombong, takabur dan riya,'' kata Kang Puji, panggilan erat Ustaz Puji Hartono, menyerupai dilansir dari laman Republika.

Orang yang tak penyakit hati, sanggup memposisikan dirinya itu siapa, harus bagaimana dan berbuat menyerupai apa dengan proporsional. Karena itu, hilangnya sepuluh penyakit hati ini merupakan bekal dari bulan Ramadhan untuk 11 bulan berikutnya sampai bertemu dengan bulan Ramadhan lagi.


Lebih lanjut, Ustaz Puji menyampaikan bulan suci Ramadhan ini bulan melayani. Semua melayani dari takmir masjid sampai kantor-kantor yang menyiapkan masakan berbuka puasa.

''Allah pun juga melayani hambaNya. Buktinya, bagi siapa yang membaca Alqur'an, shalat tarawih di Bulan Ramadhan dilipatgandakan amalnya,'' ujar Kang Puji.

Itulah beberapa manfaat lain dari ibadah puasa ramadhan. Marilah kita tingkatkan amalan ibadah kita di bulan yang penuh barokah ini. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amin....

Hikmah Dan Keutamaan Puasa Syawal 6 (Enam) Hari

Kumpulan Doa Islami - Puasa sunah 6 hari di bulan syawal mempunyai pesan yang tersirat dan keutamaan yang sangat luar biasa yaitu bagi siapa saja yang mengamalkan ibadah sunah puasa syawal 6 hari maka sama halnya berpuasa satu tahun penuh. Ini sungguh sangat istimewa sekali sebab jikalau kita melaksanakan puasa 1 tahun penuh maka sangatlah berat. Namun dengan hanya mengamalkan puasa enam hari di bulan syawal ini pahalanya sudah setara dengan puasa 1 tahun. Selain itu, Allah SWT juga akan menimbulkan kebaikan 10 kali lipat bagi hambaNya yang mengamalkan puasa sunah syawal selama 6 hari. Subhanallah....

Dalil mengenai keutamaan puasa 6 hari di bulan syawal ialah sebagai berikut :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya :
Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa 6 (enam) hari bulan Syawal, maka (pahalanya) menyerupai puasa satu tahun penuh. (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dari hadits diatas menawarkan keutamaan puasa sunnah enam hari di bulan Syawwal, yang ini termasuk karunia yang sangat besar dari Allah SWT kepada hamba-hambaNya, dengan akomodasi mendapatkan pahala puasa setahun penuh tanpa harus berpuasa selama 1 tahun.

Sungguh beruntung sekali jikalau kita sanggup melaksanakan puasa syawal enam hari. Ini sungguh keutamaan yang sangat luar biasa. Marilah kita melaksanakan puasa sunah ini demi mengharapkan rahmat dan ampunan Allah SWT.

Silakan Pelajari : Niat Puasa Syawal Sunah 6 Hari Lengkap

Ibnu Rojab ra, menyebutkan beberapa manfaat puasa enam hari di bulan Syawal, di antaranya:
  1. Berpuasa enam hari di bulan Syawal sesudah Ramadhan akan menyempurnakan ganjaran berpuasa setahun penuh.
  2. Puasa Syawal dan puasa Sya’ban menyerupai halnya shalat rawatib qobliyah dan ba’diyah. Amalan sunnah menyerupai ini akan menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada dalam amalan wajib. Setiap orang niscaya mempunyai kekurangan dalam amalan wajib. Amalan sunnah inilah yang nanti akan menyempurnakannya.
  3. Membiasakan berpuasa sesudah puasa Ramadhan ialah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Karena Allah sat. jikalau mendapatkan amalan hamba, maka Dia akan memberi taufik pada amalan sholih selanjutnya. Sebagaimana sebagian salaf mengatakan, “Balasan dari amalan kebaikan ialah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan kemudian beliau melanjutkan dengan kebaikan selanjutnya, maka itu ialah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula orang yang melaksanakan kebaikan kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan kejelekan, maka ini ialah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.”
  4. Karena Allah telah memberi taufik dan menolong kita untuk melaksanakan puasa Ramadhan serta berjanji mengampuni dosa kita yang telah lalu, maka hendaklah kita mensyukuri hal ini dengan melaksanakan puasa sesudah Ramadhan. Sebagaimana para salaf dahulu, sesudah malam harinya melaksanakan shalat malam, di siang harinya mereka berpuasa sebagai rasa syukur pada Allah atas taufik yang diberikan. (Disarikan dari Latho’if Al Ma’arif, 244, Asy Syamilah).

Adapun untuk pelaksanaan puasa syawal, lebih utama jikalau puasa enam hari ini dilakukan berturut-turut, sebab termasuk bersegera dalam kebaikan, meskipun dibolehkan tidak berturut-turut. Lebih utama jikalau puasa ini dilakukan segera sesudah hari raya Idhul Fithri, sebab termasuk bersegera dalam kebaikan menawarkan kecintaan kepada ibadah puasa serta tidak bosan mengerjakannya, dan supaya nantinya tidak timbul halangan untuk mengerjakannya jikalau ditunda.

Itulah beberapa hikmah dan keutamaan puasa 6 hari di bulan syawal yang sanggup kami share, jikalau kalian tahu lebih banyak lagi ihwal pesan yang tersirat dan manfaat lainnya silain sanggup di share lewat kolom komentar. Terima kasih, biar bermanfaat.

Subhanallah... Mustajabnya Doa Di Hari Jum'at Yang Penuh Barokah

Kumpulan Doa Islami - Tentunya sudah pada tahu bahwa hari jum'at yaitu hari yang penuh barokah. Hari dimana insan pertama (Nabi Adam) diciptakan, hari dimasukkan dan dikeluarkannya Nabi adam dari Syurga. Hari dimana dosa-dosa akan diampuni yakni hari jum'at. Maka dari itu, perbanyak berdoa kepada Allah SWT di hari jum'at ini sangat anggun kita lakukan untuk memohon pengampunan dosa-dosa yang telah kita lakukan.

Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :
Tidaklah seorang hamba mandi pada hari Jum’at dan bersuci dengan sebaik-baik bersuci, kemudian ia meminyaki rambutnya atau berparfum dengan minyak wangi, kemudian ia keluar (menunaikan sholat Jum’at) dan tidak memisahkan antara dua orang (yang duduk), kemudian ia melaksanakan sholat apa yang diwajibkan atasnya dan ia membisu ketika Imam berkhutbah, melainkan segala dosanya akan diampuni antara hari Jum’at ini dengan Jum’at lainnya. (HR Bukhari)

Pelajari juga: Rahasia dan Keutamaan Hari Jum'at yang Jarang Diketahui

Seperti dilansir dari laman islam pos, salah satu ibadah yang sanggup kita lakukan ialah berdoa kepada Allah SWT. Memohon kepada-Nya atas apa yang kita butuh dan inginkan. Kita gantungkan segala permasalahan hidup ini kepada Allah SWT. Dan yakinlah Allah niscaya mengabulkannya.

Meski begitu, tak ada salahnya bagi kita untuk mencari waktu yang sempurna dalam berdoa. Sebab, ada beberapa waktu yang sanggup kita gunakan untuk berdoa biar lebih mustajab atau lebih mempunyai impian besar dikabulkannya doa. Nah, salah satunya pada hari Jumat. Tetapi, hanya pada waktu khusus saja. Kapankah itu?

Dari Abu Hurairah RA berkata, sesungguhnya Rasulullah ﷺ pernah membicarakan tentang hari Jumat. Beliau bersabda,
“Pada hari itu (hari Jumat) terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba bangun melaksanakan shalat dan berdoa memohon sesuatu kepada Allah pada waktu tersebut, melainkan Allah niscaya akan mengabulkannya.” Kemudian ia memberi arahan dengan tangannya yang menggambarkan singkatnya waktu itu. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Nabi ﷺ bersabda,
“Sesungguhnya, pada hari Jumat ada satu waktu, tidaklah seorang Muslim mendapat waktu tersebut kemudian ia meminta kepada Allah suatu kebaikan, melainkan Allah niscaya memberinya, yaitu sehabis ashar,” (HR. Ahmad).

Dari Jabir RA, dari Nabi ﷺ bersabda,
“Hari Jumat ada dua belas jam. Di dalamnya terdapat satu waktu yang tidaklah seorang Muslim memohon sesuatu kepada Allah pada ketika itu melainkan Allah akan mengabulkannya. Oleh karenanya, carilah ia pada saat-saat terakhir sehabis shalat ashar,” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i).

Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari, ia berkata,
“Abdullah bin Umar berkata, ‘Apakah engkau pernah mendengar ayahmu memberikan hadis dari Rasulullah ﷺ mengenai satu waktu yang terdapat pada hari Jumat?’ Aku menjawab, ‘Ya, saya pernah mendengar ia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Waktu tersebut berlangsung antara duduknya imam hingga selesainya shalat’,” (HR. Muslim).

Ibnul Qayyim dan selainnya dari kalangan ahlul ilmi menguatkan bahwa satu waktu pada hari Jumat itu yaitu sehabis shalat ashar.

Ibnul Qayyim berkata, “Menurut pendapat saya, waktu shalat juga merupakan waktu yang dimungkinkan terkabulnya doa. Jadi, keduanya merupakan waktu mustajab, meskipun satu waktu yang dikhususkan di sini yaitu final waktu sehabis shalat ashar. Satu waktu tersebut telah ditentukan dari hari Jumat; tidak maju dan tidak mundur. Adapun waktu shalat, ia mengikuti shalat itu sendiri; maju atau mundurnya. Sebab, dengan berkumpulnya kaum muslimin, shalat, kekhusyuan dan munajat mereka kepada Allah mempunyai imbas yang sangat besar terhadap terkabulnya doa. Dan waktu di mana kum muslimin sedang berkumpul, maka doa pada ketika itu sangat berpotensi terkabul. Dengan demikian, semua hadis yang disebutkan yaitu sesuai…” (Zadul Ma’ad dengan tahqiq Al-Arnauth [2/394]).

Teman-teman, marilah kita manfaatkan keberkahan hari jum'at ini yang sanggup kita temui seminggu sekali dengan memperbanyak amal-amalan yang baik serta berdoa memohon ampunan hanya kepada Allah SWT.

Pelajari juga: Kumpulan Doa-doa Mustajab, Doa yang Cepat Dikabulkan oleh Allah SWT

Semoga kita semua tergolong orang-orang yang sholih, orang-orang yang bertaqwa. Amin Ya Robbal 'Aalamiin. Semoga sedikit artikel ini bermanfaat bagi kita semua.

Hikmah Berdoa Sebelum Bekerjasama Tubuh Suami Istri

Kumpulan Doa Islami - Pada artikel terdahulu, kami pernah menyebarkan bacaan doa dikala suami istri hendak melaksanakan kekerabatan badan, doa dikala keluar air mani serta doa setelah bekerjasama badan. Jika teman-teman ada yang belum mempelajarinya, silakan sanggup dipelajari artikel kami yang berjudul "Doa Ketika Berhubungan Badan Suami Istri Lengkap Arab, Latin dan Artinya".

Nah, pada artikel ini kita akan kembali mempelajari doa tersebut namun lebih ke keuntungannya dikala suami istri membaca doa sebelum bekerjasama badan. Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin bekerjasama intim dengan istrinya, kemudian ia membaca do’a:
بِسْــــمِ اللهِ اَللّهُـــمَّ جَنِّبْـنَا الشَّيْــطَانَ وَ جَنِّبِ الشَّيْــطَانَ مَا رَزَقْتَـنَا
“Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”,
Kemudian jikalau Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari kekerabatan intim tersebut, maka setan tidak akan sanggup mencelakakan anak tersebut selamanya,” (HR. Bukhari no. 6388 dan Muslim no. 1434).

Kapan Waktu Membaca Doanya?
Dilansir dari laman Islam Pos, Ash Shon’ani berkata bahwa hadits tersebut ialah dalil bahwa do’a tersebut dibaca sebelum bercumbu yaitu dikala punya keinginan. Karena dalam riwayat Bukhari lainnya disebutkan;
“Adapaun jikalau salah seorang dari mereka mengucapkan dikala mendatangi istrinya …” (HR. Bukhari no. 5165). Makna kata “ketika” (حِينَ) dalam riwayat ini bermakna “berkeinginan”, (Subulus Salam, 6: 91).

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (9: 228) beropini bahwa do’a ini dibaca sebelum kekerabatan intim. Begitu pula pendapat Syaikh ‘Abdul Qodir Syaibah dalam Fiqhul Islam, 7: 61-64.

Intinya, do’a ini diucapkan sebelum memulai kekerabatan intim dan bukan di pertengahan atau sesudahnya. Hukum membaca do’a ini ialah sunnah (mustahab) (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 1: 190). Dan jikalau dilihat dari tekstual hadits di atas, do’a ini dibaca oleh suami.

Hikmah dan Manfaatnya
  1. Mengikuti aliran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, ini sudah merupakan berkah tersendiri. Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu pernah berkata;
    ”Aku tidaklah biarkan satu pun yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan kecuali saya mengamalkannya alasannya ialah saya takut jikalau meninggalkannya sedikit saja, saya akan menyimpang,” (HR. Bukhari no. 3093 dan Muslim no. 1759).
  2. Setan tidak akan turut serta dalam kekerabatan intim tersebut alasannya ialah di dalam do’a ini diawali dengan penyebutan “bismillah”. Demikian pendapat sebagian ulama. Mujahid rahimahullah berkata;
    “Siapa yang bekerjasama intim dengan istrinya lantas tidak mengawalinya dengan ‘bismillah’, maka setan akan menoleh pada pasangannya kemudian akan turut dalam bekerjasama intim dengannya,” (Fathul Bari, 9: 229).
  3. Kebaikan do’a ini pun akan besar lengan berkuasa pada keturunan yang dihasilkan dari kekerabatan intim tersebut. Buktinya ialah riwayat mursal namun hasan dari ‘Abdur Razaq di mana disebutkan;
    “Jika seseorang mendatangi istrinya (berhubungan intim), maka ucapkanlah ‘Ya Allah, berkahilah kami dan keturunan yang dihasilkan dari kekerabatan intim ini, janganlah jadikan setan menjadi bab pada keturunan kami’. Dari do’a ini, jikalau istrinya hamil, maka anak yang dilahirkan dibutuhkan ialah anak yang sholeh,” (Fathul Bari, 9: 229).
  4. Keturunan yang dihasilkan dari kekerabatan intim ini akan selamat dari banyak sekali gangguan setan. Jika dipahami dari tekstual hadits, yang dimaksud dengan anak tersebut akan selamat dari banyak sekali ancaman ialah umum, yaitu meliputi ancaman dunia maupun agama. Namun Al Qodhi ‘Iyadh berkata bahwa para ulama tidak memahami menyerupai itu. (Minhatul ‘Allam, 7: 348).

    Ibnu Daqiq Al ‘Ied berkata, “Bisa dipahami dari do’a ini bahwa setan juga tidak akan membahayakan agama anak dari hasil kekerabatan intim tersebut. Namun bukan berarti anak tersebut ma’shum, artinya selamat dari dosa,” (Fathul Bari, 9: 229).

    Syaikh Ibnu Baz memahami bahwa yang dimaksud dalam hadits bahwa anak tersebut akan tetap berada di atas fithroh yaitu Islam. Setan sanggup saja menarik hati anak tersebut, namun segera ia akan kembali ke jalan yang lurus. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

    “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka dikala itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (QS. Al A’rof: 201) (Lihat Minhatul ‘Allam, 7: 349).
  5. Keberkahan do’a ini berlaku bagi perempuan yang akan hamil dengan kekerabatan intim tersebut atau yang tidak hamil alasannya ialah lafazhnya umum. Inilah pendapat Al Qodhi ‘Iyadh (Fathul Bari, 9: 229).

Dari klarifikasi tersebut diatas, sanggup kita pahami bahwa berdoa sebelum bekerjasama tubuh suami istri sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang sudah kami paparkan diatas, ternyata banyak sekali manfaatnya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu mengamalkan doa-doa sebagaimana yang anjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, termasuk doa sebelum kekerabatan badan, serta diberi keturunan anak cucu yang baik, sholeh dan sholehah. Amin

Hikmah Dan Keutamaan Orang Yang Menunggu Sholat

Kumpulan Doa Islami - Shalat yakni amal paling utama dan dicintai Allah, serta merupakan salah satu pilar atau rukun Islam yang lima. Ia juga merupakan amal yang akan dihisab pertama kali di akhirat; jikalau ia baik maka baik pula seluruh amalnya, jikalau jelek maka jelek pula seluruh amalnya. Ia juga merupakan amal yang pahalanya besar.

Shalat juga ibadah yang perintahnya pribadi diterima Nabi di malam Isra Mi’raj ketika ia bertemu Allah di Sidratul Muntaha. Karena itu, menunggu shalat termasuk amal yang mulia pula, bahkan hingga di doakan malaikat. Baik itu menunggu shalat fardhu, artinya sebelum azan sudah berada di masjid. Atau, sesudah shalat fardhu dengan berlama-lama di masjid, menunggu shalat fardhu berikutnya.

Doa malaikat termasuk salah satu yang cepat dikabulkan Allah, alasannya ia makhluk yang akrab dengan-Nya. Adapun kita makhluk yang sering berbuat salah dan dosa terhadap Allah. Kita amat membutuhkan ampunan-Nya dan rahmat-Nya. Dalam hadis disebutkan, Nabi berdoa minimal tujuh puluh kali dalam sehari. Beliau SAW bersabda,

“Demi Allah, sebenarnya saya ini beristighfar kepada Allah dan bertobat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR Al-Bukhari).


Dalam hadis lain, bahkan disebutkan Nabi SAW beristighfar sebanyak seratus kali dalam sehari. Beliau bersabda,
“Sesungguhnya hatiku diterangi cahaya dan sebenarnya saya itu beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari.” (HR Muslim).

Rasulullah SAW bersabda,
“Malaikat mendoakan orang yang masih belum beranjak dari kawasan shalatnya selama tidak berhadas (wudhunya belum batal). Malaikat itu mendoakan mereka, ‘Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia’.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah)

Orang Mukmin diimbau untuk banyak berdoa dan meminta didoakan oleh orang atau pihak lain. Salah satunya yakni meminta biar didoakan oleh malaikat, makhluk Allah yang tercipta dari cahaya dan selalu taat kepada-Nya, tidak pernah berbuat maksiat atau durhaka kepada-Nya. Dengan malaikat, seorang Mukmin tak perlu bertemu pribadi alasannya ia makhluk gaib. Ia cukup melaksanakan amal yang jikalau dilakukan maka malaikat akan mendoakannya.

Di antara amal itu yakni tidak beranjak dari kawasan shalat, ibarat disebutkan dalam hadis di atas. Maksudnya, tetap duduk di kawasan shalat sambil berzikir, berdoa, bermunajat, atau membaca Alquran, dalam kondisi tetap suci belum berhadas. Pada ketika semacam itu, malaikat mendoakannya biar diberi ampunan dan rahmat oleh Allah. Dua hal yang sangat dibutuhkan oleh orang Mukmin dalam kehidupannya di dunia. Di samping ia sendiri yang berdoa memohon ampunan Allah dan rahmat-Nya, malaikat ikut mendoakannya.

Menurut para ulama, ibarat disebutkan dalam kitab Al-Muntaqa Syarh Al-Muwatha’ karya Abul Walid Al-Baji, ada dua pengertian dari doa malaikat terhadap orang yang belum beranjak dari kawasan shalatnya. Pertama, malaikat itu mendoakan orang tersebut selama ia masih di kawasan shalat tadi sebelum orang tersebut mengerjakan shalat fardhu atau ia menunggu shalat.

Kedua, malaikat itu mendoakan orang tersebut selama ia masih tetap di kawasan shalatnya sesudah mengerjakan shalat fardhu. Baik orang tersebut tetap di situ untuk berzikir, atau untuk menunggu shalat fardhu berikutnya.

Subhanallah... 6 Amalan Ini Pahalanya Ibarat Ibadah Haji

Kumpulan Doa Islami - Rukun islam yang kelima yaitu menunaikan ibadah haji bagi orang-orang yang mampu, minimal satu kali dalam hidupnya. Faktanya, setiap muslim tentu ingin sekali menunaikan ibadah yang satu ini, baik itu yang bisa maupun yang tidak mampu. Namun bagi yang belum bisa janganlah dipaksakan sebab intinya belum mendapat kewajiban. Tidak perlu khawatir, meskipun secara finansial kita belum bisa menunaikan ibadah haji, namun ternyata ada beberapa amalam yang patut kita amalkan yang ternyata pahala dari amalan-amalan tersebut setara dengan pahala menunaikan ibadah haji. Subhanallah....

Dilansir dari laman Republika Online, sebenarnya Rasulullah SAW telah menawarkan info bangga wacana beberapa amal saleh yang berpahala haji dan tentu saja tidak menggugurkan kewajiban haji, di antaranya yaitu sebagai berikut :



Melaksanakan Shalat Fardhu Berjamaah di Masjid.
Dari Abi Umamah RA, sesungguhnya Nabi SAW bersabda:
“Barang siapa yang berjalan menuju shalat fardhu berjamaah, maka ia menyerupai haji. Dan barang siapa yang berjalan menuju shalat sunah, maka ia menyerupai umrah sunah.” (HR Ath Thabrani dalam Al Mu'jam Al Kabir no 7578).

Birru'l Walidain (Berbuat baik kepada kedua orang tua).
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata, seorang pria pernah tiba menemui Rasulullah SAW, kemudian ia mengatakan:
“Sesungguhnya saya ingin sekali berjihad, tetapi saya tidak mempunyai kemampuan untuk itu.” Rasulullah SAW kemudian bertanya kepadanya, “Apakah masih ada yang hidup di antara kedua orang tuamu?” Lelaki itu menjawab, “Ibuku.” Rasul pun kemudian menyampaikan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah dengan berbuat baik kepada ibumu. Sebab, jikalau engkau melaksanakan itu, engkau yaitu jamaah haji, umrah, dan mujahid (orang yang berjihad).” (HR Ath Thabrani dalam Al Mu'jam Al Ausath no 2915).

Menghadiri Majelis Ilmu di Masjid
Sebagaimana sabda Nabi SAW,
“Barang siapa yang pergi ke masjid, ia tidak menginginkan hal itu kecuali untuk mencar ilmu kebaikan atau mengajarkannya. Maka ia mendapat pahala menyerupai pahala orang yang menunaikan ibadah haji, tepat hajinya.” (HR Ath Thabrani dalam Al Mu'jam Al Kabir no 7473).

Menunaikan Umrah di bulan Ramadhan.
Dari Ibnu Abbas RA, sesungguhnya Nabi SAW bersabda:
“Melaksanakan umrah di bulan Ramadhan itu (berpahala) menyerupai haji atau (seperti) haji bersamaku.” (Muttafaqun 'Alaihi; Bukhari no 1782, 1863, Muslim no 3097).

Duduk di masjid sesudah shalat Subuh berjamaah untuk berzikir kemudian shalat dua rakaat sesudah matahari terbit, yakni waktu syuruk.
Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa shalat Subuh berjamaah, kemudian ia duduk (menunggu) sambil berzikir sampai terbit matahari, kemudian ia melaksanakan shalat dua rakaat, maka baginya pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.” (HR Tirmidzi no 589).

Berzikir sesudah shalat.
Dari Abu Hurairah RA, ia bercerita sebenarnya orang-orang fakir dari kaum Muhajirin pernah mendatangi Rasulullah SAW, kemudian mengadu, “Orang-orang kaya pergi membawa derajat yang tinggi dan kawasan yang bergelimang nikmat. Nabi bertanya, “Apa itu?” Mereka berkata; Mereka shalat sama menyerupai kami shalat dan mereka berpuasa sama menyerupai kami berpuasa. Hanya saja, (bedanya) mereka mempunyai kelebihan harta sehingga mereka bisa menunaikan ibadah haji, umrah, berjihad, dan beramal (dengan hartanya, sementara kami tidak bisa sebab miskin).

Lalu ia bersabda, “Apakah kalian ingin saya ajari sesuatu yang (jika kalian amalkan) kalian sanggup mengungguli orang-orang yang mendahului kalian dan mengalahkan orang-orang sesudah generasi kalian? Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama dari kalian, kecuali orang yang mengamalkan hal yang sama menyerupai yang kalian amalkan?”

Mereka menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setiap final shalat (masing-masing) sebanyak 33 kali.” (Muttafaqun 'Alaihi). Semoga kesungguhan kita mengamalkan amalan-amalan di atas bisa menjadi pembuka jalan menuju Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji yang hakiki. Allahumma amin.



Teman-teman, itulah beberapa amalan yang pahalanya menyerupai pahala orang-orang yang menunaikan ibadah haji. Jadi, jikalau kita ingin pergi haji dan belum mampu, maka tidak usah berkecil hati, silakan lakukan amalan-amalan tersebut diatas untuk mendapat pahala selayaknya kita berangkat haji. Dan jikalau kita secara finansial sudah mampu, maka segeralah melaksanakan ibadah haji sebab itu yaitu kewajiban.