Showing posts with label Adab dalam Islam. Show all posts
Showing posts with label Adab dalam Islam. Show all posts

Inilah Adat Dalam Berdoa Semoga Dikabulkan Oleh Allah Swt

Kumpulan Doa Islami - Berdoa mempunyai artian yang sangat penting yaitu meminta kepada Sang Pencipta Allah SWT sesuatu yang kita inginkan maka harus sopan dan beradab. Misalkan, kita meminta kepada orang tua, ingin dibelikan baju baru. Jika kita meminta hal tersebut kapada orang bau tanah dengan tidak sopan, apakah orang bau tanah akan memberikannya?

Pasti tidak. Karena orang bau tanah tidak suka dengan perilaku kita yang tidak sopan. Dan sebaliknya, bila kitan meminta hal tersebut secara baik-baik, penuh pengormata, dan sopan santun serta tidak memaksa. Maka Insya Allah orang bau tanah akan memperlihatkan baju gres sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Begitupun ketika kita berdoa dan meminta kepada Allah SWT. Apalagi Allah-lah Sang Pemilik Kerajaan di langit dan di bumi. Maka harus dengan cara yang beradab. Hal yang paling penting dalam berdoa yaitu berserah kepadaNya bukan doa yang memaksa harus dikabul.


Berikut ini adab-adab dalam berdoa atau meminta kepada Allah SWT semoga cepat terkabul, menyerupai dilansir dari laman Islam Post:
  1. Menjauhkan diri dari yang haram, baik itu pakaian, makanan dan sebagainya.
  2. Ikhlas semata-mata alasannya yaitu Allah SWT.
  3. Berdoa dan bertawasul dengan amal-amal shaleh yang pernah kita lakukan.
  4. Berwudhulah sebelum berdoa.
  5. Menghadap ke kiblat ketika berdoa.
  6. Shalat dua rakaat.
  7. Memanjatkan puja dan puji kepada Allah SWT.
  8. Memanjatkan shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW.
  9. Membuka dan mengangkat kedua tangan sampai sejajar dengan bahu kemudian mengucapkan doa.
  10. Sopan, khusyu, dan merendahkan diri dihadapan Allah SWT.
  11. Hendaklah orang itu memohon dengan banyak sekali asma Allah yang agung.
  12. Memanjatkan doa-doa yang diwariskan dan disunnahkan.
  13. Mengucapkan doa dengan bunyi lembut dan sayu.
  14. Mengakui dosa-dosanya.
  15. Memulai doa dengan mengajukan permohonan untuk dirinya, namun tidak mnegkhusyukan doa tersebut untuk diri pribadi, terutama kalau bertindak sebagai imam.
  16. Memeohon dengan tekad bulat, menghadirkan kalbu, dan memurnikan harpannya.
  17. Mengulang-ngulang doa dengan sungguh-sungguh.
  18. Tidak berdoa perihal hal yang mengandung dosa.
  19. Dan jangan bersikap kaku dan mempersempit yang lapang.
  20. Mintalah semua hajat.
  21. Yang berdoa dan mendengar hendaklah mengaminkan.

Adab Mendengarkan Adzan Bagi Seorang Muslim

Kumpulan Doa Islami - Kebanyakan dari kita orang muslim melupakan adab-adab atau aturan yang telah disyariatkan oleh Allah SWT. Hal-hal yang ringan pun sering ditinggalakan, lambat laun prilaku meninggalkan ini akan berdampak kepada hal yang besar. Adzan yaitu permintaan atau panggilan yang menjadi menerangkan bahwa waktu shalat telah masuk.

Adzan merupakan salah satu syiar agama yang paling agung, lantaran mengabarkan kepada seluruh Muslim datangnya waktu shalat sebagai ibadah wajib. Adzan dikumandangkan oleh seorang muadzin. Sebagai yang mendengarkan adzan, ada budbahasa yang dianjurkan Rasulullah SAW.

(Pelajari juga: Lafadz Adzan dan Iqomah Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Artinya)

Dalam budbahasa islam bahwa ketika adzan hendak berkumandang maka diamlah lantaran jikalau kita tidak mendengarkannya ataupun menjawabnya itu akan menjadi faktor lunturnya keimanan kita.

Bahkan dalam realitasnya, banyak orang kelu lidahnya di ketika kematian. Kebanyakan orang yang nazak, ketika hampir tiba ajalnya, tidak sanggup berkata apa-apa. Lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan ‘sakaratul maut’. Ini sebabnya yaitu kebiasaan remeh kita yang sering tidak mendiamkan diri ketika adzan berkumandang.

(Pelajari juga: Fakta Unik Seputar Adzan yang Sangat Mengagumkan)

Ilustrasi: Adzan

Diriwayatkan sebuah hadist:
“Hendaklah kau mendiamkan diri ketika azan, bila tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya.”

Abu Sa’id Al-Khudri pun mengabarkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ
Artinya :
“Apabila kalian mendengar adzan maka ucapkanlah menyerupai yang sedang diucapkan muadzin,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hukum menjawab adzan yaitu sunah muakad. Ketika adzan berkumandang, kita umat muslim dianjurkan untuk sejenak meninggalkan acara dan mendengarkan kemudian menjawab adzan sebagai bentuk penghormatan kita kepada adzan tersebut.

(Pelajari juga: Lafadz Menjawab Adzan Sholat 5 Waktu Lengkap)

Rasulullah SAW pernah menjanjikan keutamaan mendengarkan dan menjawab permintaan adzan. Dalam sebuah hadits dia mengatakan:
“Barangsiapa yang mendengar bunyi adzan kemudian dia berucap: Asyhadu alla ilaaha illahu wa anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu, radlitu billahi rabba wabi muhammadin rasulan wabil islami diinan (Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dan bahwa Muhammad yaitu hamba dan Rasul-Nya, saya ridha Allah sebagai Rabb, dan Muhammad sebagai Rasul dan saya ridha Islam sebagai agama), maka Allah akan mengampuni dosanya,” (HR. Muslim (579) dari Sahl bin Sa’ad)

Ada 3 (tiga) pertanyaan besar mengenai hal ini:
  1. Bagaimana hukumnya bila berbicara ketika adzan berkumandang?
    Para ulama menyerupai Imam Syafi’i, Imam Malik bin Anas, Ishaq bin Rahuyah, dan lainnya menyampaikan bahwa berbicara ketika mendengarkan adzan hukumnya yaitu makruh. Namun bila keadaan mendesak untuk berbicara, maka berbicaralah seperlunya. Dan hendaknya tidak memperpanjang pembicaraan sehingga terluput dari memperoleh keutamaan yang besar yaitu pengampunan dosa-dosa. Jika berbicara saja sudah makruh, bagaimana dengan kegiatan lain menyerupai bercanda, atau bahkan hingga tertawa terbahak-bahak seakan menghiraukan permintaan yang agung ini. Sebagai seorang muslim seharusnya kita saling mengintrospeksi diri dalam hal budbahasa mendengarkan adzan ini.
  2. Bagaimana aturan menjawab adzan ketika sedang membaca Al-Qur’an?
    Tidak dibolehkan menjamak/mengumpulkan antara membaca Al-Qur’an dengan menjawab adzan. Karena kalau kita membaca Al-Qur’an, kita akan terlalaikan dari mendengar adzan. Sebaliknya bila kita mengikuti ucapannya muadzin, kita terlalaikan dari membaca Al-Qur’an. (Fathu Dzil Jalali wal Ikram, 2/196,197)
  3. Ketika sedang shalat apakah kita diharuskan menjawab adzan?
    Dalam madzhab Al-Imam Ahmad (Pendapat ini dianggap yang paling shahih), ketika sedang melaksanakan shalat, tidak perlu menjawab adzan yang didengar. Karena adzan merupakan zikir panjang yang sanggup menciptakan orang yang shalat tersibukkan dari shalatnya. Sementara dalam shalat ada kesibukan tersendiri, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :“Sesungguhnya dalam shalat itu ada kesibukan,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

(Pelajari juga: Lafadz Doa Setelah Adzan dan Iqomah Lengkap)

Oleh lantaran itu, marilah kita sama-sama menghormati azan dan mohon kepada Allah semoga pengecap ini tidak kelu ketika nyawa kita sedang dicabut dan kita sanggup tetap istiqomah di jalan Allah SWT.

Etika Atau Sopan Santun Tidur Dalam Islam Yang Patut Diketahui

Kumpulan Doa Islami - Oleh kesudahannya dalam Islam terdapat adab-adab tidur yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Seperti kita ketahui, semua mahluk hidup niscaya memerlukan istirahat sesudah melaksanakan banyak sekali aktivitasnya, salah satunya yaitu dengan tidur. Selama kita tidur, badan kita akan mengganti sel-sel yang rusak dikarenakan acara dengan sel-sel yang baru. Selain itu limbah serta uap kotor yang terjadi pun dibuang oleh badan ketika kita tidur. Tidur yaitu karunia Allah bagi manusia.

Berikut yaitu beberapa budbahasa atau etika tidur dalam islam yang patut kita ketahui sebagai seorang muslim, sebagaimana dilansir dari laman Islam Post
  1. Qoylullah
    Yaitu istirahat di pertengahan siang. Qoylullah dilakukan sesudah sholat zuhur/sholat jum’at. Kebiasaan ini dilakukan oleh para sahabat nabi.
  2. Tidur di awal malam sesudah sholat Isya, lalu berdiri lagi di awal sepertiga malam.
  3. Jangan tidur sebelum waktu isya
    Karena Rasul membencinya (khawatir kebablasan sampai pagi), dan Rasul juga membenci percakapan yang tanpa manfaat sesudah sholat isya.
  4. Menutup pintu, mematikan api/lampu dan menutup piring-piring masakan dan minuman sebelum tidur.
    Perintah ini mengandung kebaikan duniawi dan ukhrowi yaitu menjaga diri dan harta dari orang-orang yang hendak berbuat jahat terlebih lagi dari syetan.
  5. Berwudhu sebelum tidur.
    Hal ini dilakukan supaya kita berada dalam keadaan suci jika sewaktu-waktu dipanggil ke hadiratNya dalam keadaan tidur. Selain itu dengan berwudhu kita sanggup dijauhkan dari gangguan syetan dan rasa takut.
    (Pelajari juga: Lafadz Niat Wudhu Lengkap Arab Latin dan Artinya)
  6. Mengebuti kawasan tidur dengan ujung sarung/selimut sebanyak 3 kali sambil membaca basmalah.
    Ini dilakukan untuk mengusir serangga atau makhluk mistik yang berada di atasnya. Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah bersabda : Apabila salah seorang dari kalian hendak tidur maka kebutilah kawasan tidurnya dengan ujung sarungnya alasannya yaitu bekerjsama ia tidak tahu apa yang akan menimpa kepadanya.
  7. Jangan tidur satu selimut antara pria dengan pria (dewasa), wanita dengan wanita (dewasa).
  8. Berbaring ke sisi kanan ketika tidur, posisi asisten di tekuk di bawah pipi kanan.
    Posisi tidur ibarat ini paling elok untuk manusia, alasannya yaitu organ-organ dalam badan tidak saling bertumpang tindih, semua pada tempatnya.
  9. Membaca ayat Kursi, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, Annas, dan 2 ayat terakhir Al-Baqoroh sebelum tidur.
    (Pelajari juga: Bacaan Doa Ayat Kursi Lengkap Arab, Latin dan ARtinya)
  10. Membaca doa sebelum tidur
    (Pelajari juga: Lafadz Doa Sebelum Tidur dan Doa Setelah Bangun dari Tidur)

Itulah beberapa budbahasa ketika tidur dalam islam yang patut kita amalkan. Semoga bermanfaat.

Etika Pemanasan Suami Istri

Kumpulan Doa Islami - Hubungan tubuh suami istri merupakan hak kedua belah pihak. Selama ini, ada anggapan yang beredar bahwa kekerabatan ini hanya lebih banyak dinikmati oleh suami saja. Maklum, pihak istri lebih banyak ditutupi rasa risih dan juga malu, sekalipun pada suami yang telah bertahun-tahun hidup bersama.

Berbeda dengan suami, istri memerlukan proses lebih lama. Salah satu hal terpenting ialah soal pemanasan yang harus dilakukan oleh suami.

(Pelajari juga: 8 Adab/Etika Suami Istri dikala Berhubungan )

Dari beberapa hadist shahih yang dituturkan oleh Rasul Muhammad SAW, ada beberapa yang harus diperhatikan oleh suami soal pendahuluan ini. Berikut di antaranya, sebagaimana dilansir dari laman Islam Pos.

  1. Kata-kata mesra
    “Janganlah salah seorang dari kalian menjima’ istrinya ibarat hewan ternak mendatangi pasangannya. Tetapi hendaklah ada ar rasuul antara keduanya.”

    Ditanyakan kepada beliau, “Apakah ar rasuul itu wahai Rasulullah?”

    Beliau menjawab, “Ciuman dan kalimat-kalimat dialog (mesra),” (HR. Ad Dailami).

    Sebelum melaksanakan jima’, dahuluilah dengan kata-kata romantic atau kiata-kata yang mesra. Rasulullah, di hari-hari biasa saja memanggil Aisyah dengan Humaira, yang artinya pipinya kemerahan. Betapa ia sangat romantis, kan?

    Kata-kata romantis dan mesra ini yang pertama akan mencairkan suasana dan menciptakan rileks.
  2. Kecupan
    “Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya ibarat binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu menunjukkan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu,” (HR. Tirmidzi).
  3. Sentuhan
    Jika kata-kata mesra ialah pendahuluan dengan ucapan dan kecupan ialah pendahuluan yang agak meningkat, maka pendahuluan yang lainnya ialah dengan sentuhan.

    Imam Abu Hanifah ditanya oleh muridnya wacana suami yang memegang kemaluan istrinya atau istri memegang kemaluan suaminya (sebagai pendahuluan jima’), ia menjawab, “Tidak masalah, bahkan saya berharap ini akan memperbesar pahalanya,” (Tabyin al-Haqaiq). Allahu alam bishawwab.

2 Waktu Yang Mulia Untuk Bekerjasama Tubuh Suami Istri

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ
“Istri-istrimu ialah (seperti) tanah daerah kau bercocok tanam, maka datangilah tanah daerah bercocok tanammu itu bagaimana saja kau kehendaki” (QS. Al-Baqarah : 223)

Jima' atau berafiliasi tubuh ialah salah satu ibadah bagi pasangan suami istri yang bisa menghasilkan pahala yang luar biasa baik di dunia maupun di nirwana nanti. Dengan jima’ kebutuhan biologis dan psikologi suami istri bisa saling memenuhi satu sama lain.

Suami bisa menjima’ istrinya kapanpun kecuali pada waktu-waktu yang memang dihentikan oleh agama. Tapi, ada waktu-waktu tertentu yang sanggup melimpahkan pahala dan kemuliaan ketika berjima’ dengan istri.


Seperti halnya berdasarkan M. Fauzil Adhim ada dua waktu yang akan mendatangkan kemuliaan yang lebih ketika melaksanakan jima' atau berafiliasi tubuh suami istri, diantaranya :

Pertama, ketika suami pulang dari bepergian jauh dan pada waktu yang cukup lama. Tentunya, dua manusia yang sudah sah menikah ini akan saling merindu satu sama lain. Maka, curahkanlah rasa rindu diantara suami istri salah satunya dengan berjima’.

Kedua, ketika suami mendadak pulang dari suatu daerah alasannya ialah terangsang birahinya ketika ia berada di luar rumah. Maka, tidak boleh ditunda lagi suami istri harus segera berjima’ semoga terhindar dari dosa besar salah satunya zina.

Menurut At-thihami dalam kitab “Qurratul Uyun” jima’ yang utama dilakukan pada ketika permulaan waktu malam. Karena, dengan begitu akan terdapat waktu yang panjang untuk mandi junub. Sedangkan kalau jima’ dilakukan pada selesai malam, maka waktu untuk mandi junub sangat sempit dan akan menjadikan tertinggalnya salat subuh berjama’ah. Dan kalau jima’ dilakukan di selesai malam, tentunya akan dilakukan usai tidur. Hal yang demikian ini niscaya akan terjadi amis verbal yang tidak sedap sehingga dikhawatirkan akan mengurangi gairah berjima’ dan mengakibatkan rasa jijik.

Selanjutnya, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang enggauli (menjima’) istrinya pada hari Jum’at, kemudian ia mandi wajib dan pergi salat Jum’at pada awal waktu dengan berjalan dan tidak menaiki kendaraan, kemudian mendekat kepada imam, mendengarkan khatib, dan tidak berkata-kata, setiap amal langkah sunnahnya akan mendatangkan pahala puasa sunnah dan salat malam baginya.” (HR. Abu dawud, Tirmidzi, nasai, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad). Maka dari itu, hari jum’at ialah hari yang baik untuk melaksanakan jima’ alasannya ialah di dalamnya terkandung pahala yang luar biasa.

Oleh alasannya ialah itu, hendaklah pasangan suami istri lebih selektif menentukan waktu-waktu yang mulia untuk memadu cinta dan kasih dengan pasangan halalnya semoga menghasilkan generasi unggul yang bisa menegakkan kalimat tauhid di masa yang akan datang. (retsa/islampos/qurratuluyun/pendidikanagamaislamdalamkeluarga)

Cara Mencukur Rambut Kemaluan Dalam Islam

Kumpulan Doa Islami -
“Sepuluh kasus yang merupakan fithrah: merapikan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung (ketika berwudhu), memotong kuku, membasuh ruas jari-jemari (ketika berwudhu), mencabut rambut ketiak, mencukur rambut kemaluan, dan istinja`(membersihkan kemaluan sehabis buang air”. Salah seorang rawi hadits ini berkata, “Saya lupa yang kesepuluh, (tapi saya menduga bahwa yang kesepuluh ialah berkumur-kumur ketika berwudhu),” (HR. Muslim).

Apakah rambut yang tumbuh di sekitar tempat intim merupakan sesuatu yang penting dalam kekerabatan suami istri? Dari hadits di atas kita tahu ternyata mencukur rambut kemaluan ialah salah satu dari menjaga kebersihan diri, hadits ini hadir tentunya bukan tanpa alasan.

Kenapa harus mencukur rambut kemaluan? Menurut catatan medis sendiri, mencukur rambut kemaluan itu mutlak bagi siapapun sebab akan sanggup mempersempit pertumbuhan basil pada sekitar kemaluan. Selain itu rambut kemaluan yang pendek menciptakan kulit kemaluan jadi lebih sensitif dikala mendapatkan rangsangan dan sentuhan dari pasangan sah dan juga mengurangi busuk tidak sedap.

Rambut kemaluan mempunyai dua fungsi yaitu secara biologis dan sosial. Secara biologis, rambut-rambut yang tersembunyi pada perempuan berfungsi melindungi jaringan vulva yang lembut, dan mempertahankan suhu organ reproduksi tetap normal. Secara sosial, rambut kemaluan sering dipandang sebagai simbol kewanitaan yaitu seorang perempuan remaja mempunyai rambut kemaluan yang membedakannya dari gadis kecil biasa.

Berapa Lama Rambut Kemaluan Dibiarkan Tumbuh?

Secara umum pertumbuhan rambut kemaluan akan terhenti sehabis 2 bulan, jadi rambut yang sudah panjang tidak akan bertambah panjang walaupun tidak dicukur. Jika pada rambut kemaluan yang panjang tersebut tidak terjaga kebersihannya maka akan menjadikan pertumbuhan basil yang sangat mengganggu. Kaprikornus untuk alasan kesehatan dan kebersihan lebih baik bila dibersihkan secara berkala. Tapi akan sangat sulit bila rambut kemaluan kita panjang sebab meskipun sudah dibersihkan dengan sabun khusus organ intim ditakutkan masih ada basil membandel yang nempel di setiap helai rambut kemaluan.

Maka dari itu lebih baik bila kita mencukurnya. Cara mencukur rambut kemaluan sanggup dengan alat cukur, mencabut, menggunting, laser, obat penghilang rambut, wax, atau teknik elektrolisa. Yang harus kita ingat, dalam Islam kemaluan itu merupakan salah satu aurat yang mesti dijaga dari orang-orang yang bukan muhrimnya jadi dalam mencukur rambut kemaluan hendaknya dilakukan oleh diri sendiri atau oleh suami atau istri.

Istilah dari mencukur rambut kemaluan ialah istihdad yang disebutkan dengan lafadz: حَلْقُ الْعَانَةِ (mencukur ‘anah). Pengertian ‘anah ialah rambut yang tumbuh di atas kemaluan dan sekitarnya.

Tujuan dari istihdad ini disyariatkan bagi perempuan sebagaimana ditunjukkan dalam hadits “Pelan-pelanlah, jangan tergesa-gesa (untuk masuk ke rumah kalian) hingga kalian masuk di waktu malam –yakni waktu Isya’– supaya para istri yang ditinggalkan sempat menyisir rambutnya yang acak-acakan/kusut dan sempat beristihdad (mencukur rambut kemaluan)” (HR. Al-Bukhari no. 5245 dan Muslim). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berkata kepada Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma: “Apabila engkau telah masuk ke negerimu (sepulang dari bepergian/safar) maka janganlah engkau masuk menemui istrimu hingga ia sempat beristihdad dan menyisir rambutnya yang acak-acakan/kusut,” (HR. Al-Bukhari no. 5246).

Cara mencukur rambut kemaluan

Lebih baik rambut kemaluan tersebut dicukur hingga habis tanpa menyisakannya. Dan dibolehkan mengguntingnya dengan alat gunting, dicabut, atau sanggup juga dihilangkan dengan obat perontok rambut, sebab yang menjadi tujuan ialah diperolehnya kebersihan. (Tharhut Tatsrib fi Syarhit Taqrib 1/239, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab 1/342, Al-Mughni, kitab Ath-Thaharah, fashl Hukmul Istihdad).

Al-Imam Ahmad rahimahullahu ketika ditanya perihal boleh tidaknya memakai gunting untuk menghilangkan rambut kemaluan, dia menjawab, “Aku berharap hal itu dibolehkan.” Namun ketika ditanya apakah boleh mencabutnya, dia balik bertanya, “Apakah ada orang yang berpengaruh menanggung sakitnya?” Abu Bakar ibnul ‘Arabi rahimahullahu berkata, “Rambut kemaluan ini merupakan rambut yang lebih utama untuk dihilangkan sebab tebal, banyak dan kotoran sanggup menempel padanya. Beda halnya dengan rambut ketiak.”

Waktu untuk melaksanakan istihdad ialah sesuai kebutuhan dengan melihat panjang pendeknya rambut yang ada di kemaluan tersebut. Kalau sudah panjang tentunya harus segera dipotong/dicukur. (Al-Minhaj 3/140, Fathul Bari 10/422, Al-Mughni, kitab Ath-Thaharah, fashl Hukmul Istihdad).

Rambut yang lain

Adapun rambut yang tumbuh di sekitar dubur, terjadi perselisihan pendapat perihal boleh tidaknya mencukurnya. Ibnul ‘Arabi rahimahullahu menyampaikan bahwa tidak disyariatkan mencukurnya, demikian pula yang dikatakan Al-Fakihi dalam Syarhul ‘Umdah. Namun tidak ada dalil yang menjadi sandaran bagi mereka yang melarang mencukur rambut yang tumbuh di dubur ini. Adapun Abu Syamah berpendapat, “Disunnahkan menghilangkan rambut dari qubul dan dubur. Bahkan menghilangkan rambut dari dubur lebih utama sebab dikhawatirkan di rambut tersebut ada sesuatu dari kotoran yang menempel, sehingga tidak sanggup dihilangkan oleh orang yang beristinja (cebok) kecuali dengan air dan tidak sanggup dihilangkan dengan istijmar (bersuci dari najis dengan memakai batu).”

Meskipun diatas yang dibahas lebih banyak perihal manfaat mencukur rambut kemaluan bagi wanita, bukan berarti laki-laki boleh memanjangkan rambut kemaluannya sebab dalam Tharhut Tatsrib fi Syarhit Taqrib 1/239, jumhur ulama menyatakan yang dicukur ialah rambut yang tumbuh di sekitar zakar laki-laki dan kemaluan wanita.

Hukum Suami Minum Air Susu Istri (Asi)

Kumpulan Doa Islami - Tidak ada yang tidak transparan dalam Islam, termasuk soal urusan ranjang. Sepanjang tidak terkait dengan deskripsi praktik dan detil, maka semua terbuka, dan dibolehkan untuk dibicarakan.

Satu hal yang mungkin tak akan sanggup terhindarkan dalam hubungan suami istri yaitu percumbuan sebelum dan saat melaksanakan hubungan yang dalam Islam ini sangat suci. Bagaimana bila istri lalu tengah berada dalam kondisi menyusui?

Dibolehkan bagi suami untuk menghisap puting istrinya. Bahkan hal ini dianjurkan, bila dalam rangka memenuhi kebutuhan biologis sang istri. Sebagaimana pihak lelaki juga menginginkan biar istrinya memenuhi kebutuhan biologis dirinya.Adapun saat kondisi istri tengah menyusui bayi, lalu suami minum susu istri, para ulama ada bebarapa pendapat di sebagian kalangan.

Madzhab Hanafi berselisih pendapat. Ada yang menyampaikan boleh dan ada yang me-makruh-kan.

Dalam Al-Fatawa al-Hindiyah (5/356) disebutkan, “Tentang aturan minum susu wanita, untuk pria yang sudah baligh tanpa ada kebutuhan mendesak, termasuk perkara yang diperselisihkan ulama belakangan.”

Dalam Fathul Qadir (3/446) disebutkan pertanyaan dan jawaban, “Bolehkah menyusu sesudah dewasa? Ada yang menyampaikan tidak boleh. Karena susu termasuk bab dari badan manusia, sehingga dihentikan dimanfaatkan, kecuali bila terdapat kebutuhan yang mendesak.”

Sikap yang lebih sempurna yaitu suami berusaha biar tidak minum susu istri dengan sengaja, alasannya yaitu dua hal:
  1. Keluar dari perselisihan ulama. Karena ada sebagian yang melarang, meskipun hanya dihukumi makruh.
  2. Perbuatan ini menyelisihi fitrah manusia.

Suami yang pernah minum susu istrinya, tidaklah menjadikan dirinya menjadi anak persusuan bagi istrinya.

Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin mengatakan: “Menyusui orang sampaumur tidak memberi imbas apapun, alasannya yaitu menyusui seseorang yang menjadikan adanya hubungan persusuan yaitu menyusui sebanyak lima kali atau lebih dan dilakukan di masa anak itu belum usia disapih. Adapun menyusui orang sampaumur tidak menunjukkan imbas apapun. Oleh alasannya yaitu itu, andaikan ada suami yang minum susu istrinya, maka si suami ini TIDAK lalu menjadi anak sepersusuannya,” (Fatawa Islamiyah, 3/338). Wallohu alam bi shawwab.

Hal-Hal Yang Menjadi Penghalang Terkabulnya Doa

Kumpulan Doa Islami - Pada artikel terdahulu kita telah mempelajari beberapa budpekerti dalam berdoa, semoga supaya doa kita cepat terkabulkan oleh Allah SWT. Beberapa diantaranya yaitu menjauhkan diri dari yang haram, baik itu pakaian, kuliner dan sebagainya. Ikhlas semata-mata alasannya Allah SWT. Berdoa dan bertawasul dengan amal-amal shaleh yang pernah kita lakukan.

Bagi teman-teman yang belum mempelajarinya, silakan pelajari : Inilah Adab Dalam Berdoa Agar Dikabulkan oleh Allah SWT

Nah, untuk terkabulnya sebuah doa kita tidak hanya untuk mengikuti adab-adab dalam berdoa, tetapi kita perlu memperhatikan hal-hal yang menjadi penghalang terkabulnya doa. Sebagaimana kami lansir dari laman Islam Pos, berikut ialah beberapa hal yang menjadi penghalang terkabulnya doa seseorang, antara lain:
  1. Harta berasal dari yang haram
    Kemudian Nabi menceritakan keadaan seseorang yang melaksanakan safar panjang, rambutnya kusut, mukanya berdoa, menengadahkan tangan ke langit dan berkata: Wahai Rabbku, wahai Rabbku. Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, diberi asupan gizi dari yang haram, maka bagaimana sanggup diterima doanya?! (H.R Muslim)
  2. Tidak yakin dalam doanya (hatinya lalai).
    Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai lagi main-main (H.R atTirmidzi, dishahihkan al-Hakim dan dihasankan al-Albany)
  3. Tergesa-gesa.
    Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selama tidak tergesa-gesa dengan mengatakan: Aku telah berdoa tapi tidak dikabulkan. (H.R alBukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
  4. Doanya mengandung dosa atau memutuskan silaturrahmi
    Tidaklah seorang muslim berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa atau memutuskan silaturrahmi kecuali Allah akan beri 3 kemungkinan.” (H.R atTirmidzi, Ahmad, dishahihkan oleh al-Hakim dan dinyatakan bahwa sanad-sanadnya jayyid(baik) oleh al-Bushiry).

Teman-teman, itulah 4 hal penghalang terkabulnya doa. Semoga kita semua sanggup menghindari 4 hal tersebut semoga supaya doa kita cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Teman-teman juga sanggup mempelajari artikel berikut ini supaya doa cepat terkabul: Waktu-waktu Mustajab untuk Berdoa Agar Cepat Terkabul

Jika doa kita tidak kunjung terkabul, maka jangan patah semangat. Teruslah berdoa dan memohon hanya kepada Allah SWT tentunya dengan tulus dan kerendahan hati. Meskipun doa kita tidak secara pribadi dikabulkan, yakinlah semua niscaya ada manfaatnya.

Pelajari juga: 10 Penyebab Doa Tertolak serta Manfaat Doa yang Ditolak

Terima kasih kepada teman-teman semua yang setia mengunjungi blog khusus doa, serta tidak lupa kami ucapkan kepada para pengunjung gres blog khusus doa. Semoga apa yang sudah kami share di blog ini sanggup bermanfaat bagi kita semua. Amin

Adab Dan Batasan Pria Melihat Calon Istri

Kumpulan Doa Islami - Pacaran. Itulah yang sangat lumrah sekali dikalangan masyarakat kita saat seorang laki-laki dan perempuan memadu kasih sebelum menikah. Biasanya pacaran hanya sebatas perkenalan lebih dalam wacana kepribadian masing-masing, sehingga kalo memang sudah merasa cocok akan melanjutkan pernikahan.

Nah, bagi seorang muslim yang hendak menentukan pasangan hidup, ada beberapa moral dan batasan yang perlu diperhatikan saat seorang lelaki melaksanakan nadzar dengan perempuan yang ia lamar. Beberapa diantaranya yakni sebagai berikut :
  1. Pihak laki-laki harus benar-benar serius dan mempunyai keinginan untuk menikahinya.
    Berdasarkan hadis dari sahabat Abu Humaid Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
    “Apabila kalian melamar seorang wanita, tidak ada dosa baginya untuk me-nadzar-nya, bila tujuan ia melihatnya hanya untuk dipinang. Meskipun perempuan itu tidak tahu,”(HR. Ahmad 23603, At-Thabrani dalam Al-Ausath 911 dan sanadnya dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
  2. Ada peluang untuk menikahinya
    Seperti, memungkinkan untuk diizinkan walinya, atau memungkinkkan untuk diterima pihak wanita. Jika kemungkinan besar niscaya ditolak, baik oleh pihak wali atau perempuan yang dinadzar maka tidak boleh tetap nekad untuk nadzar.

    Ibnul Qatthan Al-Fasi dalam Ahkam An-Nadzar mengatakan,
    “Jika lelaki yang hendak meminang perempuan mengetahui bahwa pihak perempuan tidak akan bersedia nikah dengannya, atau pihak wali tidak akan mengabulkan pinanganya, maka tidak boleh ia melaksanakan nadzar. Meskipun ia sudah memberikan lamarannya. Karena dibolehkannya nadzar, hanya lantaran menjadi alasannya untuk menikah. Jika ia yakin bahwa ia niscaya ditolak, maka kembali pada aturan asal melihat wanita, yaitu dilarang,” (An-Nadzar fi Ahkam An-Nadzar, hal. 391).
  3. Tidak boleh ada sentuhan anggota tubuh sedikitpun
    Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    “Sesungguhnya Allah menetapkan jatah dosa zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak sanggup dihindari: Zina mata dengan melihat, zina ekspresi dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakannya,” (HR. Bukhari 6243).

    Az-Zaila’I mengatakan,
    “Tidak boleh menyentuh wajahnya, telapak tangannya – meskipun kondusif dari gejolak syahwat – lantaran adanya larangan dan tidak ada alasan dharurat,” (Tabyin al-Haqaiq, 16/361).
  4. Tidak boleh berduaan, harus ada pihak keluarga yang menemaninya, terutama keluarga pihak wanita
    dari Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    “Jangan hingga seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan. Jika terjadi makhluk ketiganya yakni setan,” (HR. Ahmad 177, Turmudzi 2165, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
    Ibnu Qudamah mengatakan,
    “Lelaki yang melamar, tidak boleh berduaan dengan perempuan yang dilamarnya, lantaran ini haram. Dan tidak ada dalil yang menyebutkan pengecualian larangan ini, ‘kecuali nadzar’. Sehingga kembali kepada aturan diharamkan,” (al-Mughni, 7/453).
  5. Tidak boleh sambil menikmati apa yang dilihat
    Melihat dengan cara penuh menikmati (taladzudz) termasuk diantara bentuk zina mata. Nadzar disyariatkan untuk mewujudkan sunah, dan bukan untuk menikmati keindahan parasnya. Sehingga bila sudah cukup menciptakan pihak lelaki tertarik untuk menikahinya, itu sudah cukup baginya.

    Imam Ahmad pernah mengatakan,
    “Dia melihat ke wajahnya, namun tidak boleh dengan cara menikmati. Dia boleh melihat berulang-ulang, dan menimbang kecantikannya. Karena tujuan saling menyayangi hanya sanggup diwujudkan dengan cara itu.”
  6. Dibolehkan untuk melaksanakan komunikasi, berbicara pribadi dengannya, selama tidak berduaan
    Imam Ibnu Baz mengatakan,
    “Boleh bagi lelaki yang hendak melamar perempuan untuk berbincang-bincang dengannya dan melihatnya tanpa berduaan… bila pembicaraan dilakukan untuk membahas terkait pernikahan, daerah tinggal, atau latar belakang keluarga, sehingga kita tahu apakah ia tahu wacana itu, ini dibolehkan. Jika ia hendak menikahinya,” (Majmu’ Fatawa, 20/429).
  7. Boleh untuk melihat berkali-kali ke arah calon pasangan
    Dalam Ensiklopedi Fiqh dinyatakan,
    “Boleh mengulang-ulang melihat perempuan yang dilamar, bila dibutuhkan, sehingga semakin terang semua kondisinya. Agar tidak menyesal sesudah nikah. Karena tujuan itu umumnya tidak terwujud di awal nadzar,” (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 22/17).

Itulah beberapa moral dan batasan yang sanggup kita lakukan khususnya untuk seorang laki-laki yang hendak melamar calon pasangan. Semoga kita semua mendapat jodoh yang sesuai impian dan sanggup membina keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah. Amin.

Bagi teman-teman yang mungkin kebetulan belum juga ditemukan dengan jodohnya, silakan sanggup mengamalkan doa berikut ini:
Demikian yang sanggup kami share pada kesempatan yang baik ini. Semoga apa-apa yang sudah kami publikasikan di Kumpulan Doa Islami ini sanggup bermanfaat bagi teman-teman semua. Amin.

9 Adat Ziarah Kubur Yang Sesuai Syariat Islam

Kumpulan Doa Islami - Ziarah kubur sering dilakukan minimal satu ahad sekali setiap hari kamis atau hari jum'at. Banyak manfaat saat kita melaksanakan ziarah kubur menyerupai mengingatkan kita semua akan kematian, mendoakan para hebat kubur semoga diberi daerah yang terbaik oleh Allah SWT terutama untuk keluarga kita, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Dalam berziarah kubur hendaknya kita melakukannya sesuai dengan budbahasa dalam syariat islam, semoga supaya ziarah kita berpahala. Beberapa diantara adab-adab ziarah kubur berdasarkan islam yaitu sebagai berikut:
#1. Mengingat Tujuan Utama Berziarah
Ingatlah selalu pesan yang tersirat disyari’atkannya ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran dan mengingat kematian.

Imam Ash Shan’ani rahimahullah berkata :
“Semua hadits yang menunjukkan disyari’atkannya ziarah kubur dan menjelaskan pesan yang tersirat dari ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran menyerupai di dalam hadits Ibnu Mas’ud (yang artinya) : “Karena di dalam ziarah terdapat pelajaran dan peringatan terhadap darul abadi dan menciptakan zuhud terhadap dunia”. Jika tujuan ini tidak tercapai, maka ziarah tersebut bukanlah ziarah yang diinginkan secara syari’at,” (Lihat Subulus Salaam (1/502), Maktabah Syamilah).

#2. Tidak Boleh Melakukan Safar untuk Berziarah
Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Janganlah melaksanakan perjalanan jauh (dalam rangka ibadah, ed) kecuali ke tiga masjid : Masjidil Haram, Masjid Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsha,” (Muttafaqun ‘alaihi dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).

#3. Mengucapkan Salam Ketika Masuk Pemakaman (Kuburan)
“Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan mereka (para shahabat) kalau mereka keluar menuju pekuburan semoga mengucapkan :
“Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan muslimin, mudah-mudahan Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian, kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian,” (HR. Muslim no. 974).
(Pelajari juga: Lafadz Doa Ziarah Kubur, Doa Masuk Kuburan Bahasa Arab, Latin dan Artinya)

#4. Tidak Memakai Sandal Ketika Memasuki Pekuburan
Dari shahabat Basyir bin Khashashiyah radhiyallahu ‘anhu : “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berjalan, tiba-tiba dia melihat seseorang sedang berjalan diantara kuburan dengan menggunakan sandal. Lalu Rasulullah bersabda,
“Wahai pemakai sandal, celakalah engkau! Lepaskan sandalmu!” Lalu orang tersebut melihat (orang yang meneriakinya). Tatkala ia mengenali (kalau orang itu adalah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia melepas kedua sandalnya dan melemparnya,” (HR. Abu Dawud (2/72), An Nasa’I (1/288), Ibnu Majah (1/474), Ahmad (5/83), dan selainnya. Al Hakim berkata : “Sanadnya shahih”. Hal ini disetujui oleh Adz Dzahabi dan juga Al Hafizh di Fathul Baari (3/160). Lihat Ahkaamul Janaa-iz hal. 173, Maktabah Al Ma’arif).

#5. Tidak Duduk di atas Kuburan dan Menginjaknya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh kalau salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga memperabukan bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur,” (HR. Muslim (3/62)).

#6. Mendo’akan Mayit kalau Dia Seorang Muslim
Adapun kalau mayat yaitu orang kafir, maka dihentikan mendo’akannya.
(Pelajari juga: Doa Khusus bagi Mayit Laki-laki dan Perempuan Lengkap Arab, Latin dan Artinya)

#7. Boleh mengangkat tangan saat mendo’akan mayat tetapi dihentikan menghadap kuburnya saat mendo’akannya (yang dituntunkan yaitu menghadap kiblat)
Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha saat dia mengutus Barirah untuk membuntuti Nabi yang pergi ke Baqi’ Al Gharqad. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berhenti di bersahabat Baqi’, kemudian mengangkat tangan dia untuk mendo’akan mereka.[22] Dan saat berdo’a, hendaknya tidak menghadap kubur alasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang shalat menghadap kuburan. Sedangkan do’a yaitu intisari sholat.

#8. Tidak Mengucapkan Al Hujr
Telah lewat keterangan dari Imam An Nawawi rahimahullah bahwa al hujr yaitu ucapan yang bathil. Syaikh Al Albani rahimahullah menyampaikan : “Tidaklah samar lagi bahwa apa yang orang-orang awam lakukan saat berziarah semisal berdo’a pada mayit, beristighotsah kepadanya, dan meminta sesuatu kepada Allah dengan perantaranya, yaitu termasuk al hujr yang paling berat dan ucapan bathil yang paling besar.

Maka wajib bagi para ulama untuk menjelaskan kepada mereka perihal aturan Allah dalam hal itu. Dan memahamkan mereka perihal ziarah yang disyari’atkan dan tujuan syar’i dari ziarah tersebut,” (Syaikh Al Albani menyampaikan : “Diriwayatkan oleh Ahmad (6/92), dan hadits ini terdapat di Al Muwaththo’ (1/239-240), dan An Nasa’I dengan redaksi yang semisal tetapi disana tidak disebutkan (kalau Nabi) mengangkat tangan. Dan sanad hadits ini hasan”. Lihat Ahkaamul Janaa-iz hal. 246, Maktabah Al Ma’arif).

#9. Diperbolehkan Menangis tetapi dihentikan Meratapi Mayit
Menangis yang masuk akal diperbolehkan sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis saat menziarahi kubur ibu dia sehingga menciptakan orang-orang disekitar dia ikut menangis. Tetapi kalau hingga tingkat menyesali mayit, menangis dengan histeris, menampar pipi, merobek kerah, maka hal ini diharamkan.

Teman-teman, itulah beberapa adab dalam ziarah kubur sesuai syariat islam yang patut kita praktekkan. Semoga sedikit artikel ini sanggup bermanfaat bagi kita semua dan semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amin Ya Rabbal 'Alamin. Amin

Bacaan Doa Menjawab Salam Dan Titipan Salam

Kumpulan Doa Islami - Setiap kita bertemu seseorang yang dikenal atau bahkan belum kenal biasanya mengucapkan salam, dan yang diberi salam kemudian menjawabnya. Tidak hanya itu, salam juga seringkali dititipkan untuk orang-orang yang kita kenal namun tidak jumpa. Untuk menjawab salam dikala kita diberi salam secara eksklusif oleh orang-orang yang kita kenal maupun belum dikenal, aku yakin teman-teman semua sudah pada tahu bacaan menjawab salamnya. Tetapi, bagaimana dikala kita menerima titipan salam? Apakah jawabannya sama? Teryata menjawab salam dan menjawab titipan salam bacaannya sedikit berbeda. Untuk lebih jelasnya mengenai hal tersebut, pada halaman ini akan kami share bacaan menjawab salam dan/atau bacaan doa untuk orang yang dititipi salam (doa menjawab titipan salam). Berikut yaitu adalah lafadz bacaannya.

Do'a Menjawab Salam
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Artinya :
Dan agar (pula) keselamatan tetap kepadamu, teriring rahmat Allah dan berkah-Nya"

Menjawab Titipan Salam (Doa Untuk Orang Yang Dititipi Salam)


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ وَعَلَى اَخِيْكَ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Artinya :
Semoga keselamatan tetap kepadamu dan kepada saudaramu teriring rahmat Allah dan berkah-Nya

Itulah balasan dikala kita menerima salam dan/atau dikala menjawab titipan salam. Hal ini sering kali kita temui dikehidupan sehari-hari entah itu ada yang mengucapkan salah ataupun sanggup salam dari teman, saudara, sanak family kita.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu mengucapkan salam dikala berjumpa dengan orang-orang disekeliling kita serta selalu menjawab salam jikalau kita mendapatkannya. Mudah-mudah sedikit artikel ini sanggup bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Allah, Ya Rabbal A'lamiin. Amin.

Syarat-Syarat Biar Doa Dikabulkan Oleh Allah Swt

Kumpulan Doa Islami - Allah SWT menawarkan hamba-Nya apa yang mereka minta dalam doanya. Allah SWT bahkan tidak memperkenankan siapapun hamba yang tidak meminta kepada-Nya. Maka, Allah memperkenankan setiap hamba untuk berdoa kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah, menurut hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari yang artinya :
Wahai hamba-Ku, andai yang pertama sampai yang terakhir di antara kalian, bangsa insan dan bangsa jin dari kalian, mereka bangun pada satu hamparan kemudian semuanya berdoa dan meminta kepada-Ku kemudian Kukabulkan undangan masing-masing, hal itu tidak mengurangi dari apa yang di sisi-Ku kecuali ibarat jarum yang dicelupkan ke dalam lautan.

Seperti dilansir dari laman Republika yang dikutip dari buku yang berjudul ’20 Amalan Pelancar Rezeki dalam Berbisnis’ karya Yunus Mansur bahwa seorang Muslim ketika berdoa kepada Allah SWT harus memerhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi, sehingga doanya terkabulkan. Adapun syarat-syarat itu sebagai berikut:

  • Ikhlas alasannya ialah Allah SWT dengan hati khusyuk.
    Allah SWT Maha Kuasa untuk mengabulkan doa setiap hamba-Nya. Bersungguh-sungguh dengan pengharapan ibarat orang yang sangat membutuhkan serta keyakinan dalam hati bahwa hanya Allah SWT sajalah yang bisa mengabulkannya.
  • Menghindari rezeki yang berasal dari sumber-sumber atau cara-cara yang haram.
    Berkaitan dengan menjauhi sumber-sumber yang haram, dijelaskan dalam sebuah hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Nabi SAW membacakan firman Allah SWT yang berbunyi:
    “Wahai manusia, gotong royong Allah itu baik. Tidak mendapatkan kecuali yang baik dan gotong royong Allah memerintahkan kepada kaum beriman sebagaimana Dia perintahkan kepada para rasul".
    Allah SWT berfirman:
    يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
    Artinya :
    ‘Hai rasul-rasul, makanlah dari kuliner yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan.” (Al-Mukminun:51)
    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
    Artinya :
    “Hai orang-oranng yang beriman,makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan beryukurlah kepada Allah bila kau hanya menyembah kepada-Nya.” (Al-Baqarah: 172)
    Kemudian Rasulullah SAW menyebutkan wacana seseorang yang melaksanakan perjalanan jauh, berpenampilan kusut dan berdebu. Ia mengangkat kedua tangannya ke langit, kemudian berdoa, “Wahai Rabb, wahai Rabb!”

    Rasulullah SAW berkata:
    Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan dengan keharaman. Lalu bagaimana doanya akan dikabulkan?
    Rezeki yang didapatkan dengan cara atau berasal dari sumber yang tidak halal akan menghalangi segala doa seseorang kepada Allah SWT. Oleh alasannya ialah itu, dalam bekerja atau merintis sebuah bisnis pun sangat penting untuk mengetahui lebih dahulu haram atau halalnya hasil yang kelak didapatkan. Karena rezeki itulah yang akan diberikan kepada anak dan istri serta akan mengalir di dalam darahnya. Rezeki haram yang sudah mendarah daging itulah yang menghalangi segala doa-doa seseorang.
  • Tidak tergesa-gesa dalam berdoa dan khusnudzon apabila doa belum dikabulkan.
    Hal penting berikutnya mengenai doa ialah seseorang dilarang tergesa-gesa dalam berdoa dan menganggap doanya tidak juga dikabulkan. Tindakan ini merupakan salah satu penyebab terhalangnya doa untuk dikabulkan oleh Allah SWT.

    Rasulullah SAW bersabda:
    “Doa salah seorang dari kalian dikabulkan selagi tidak tergesa-gesa.” Mereka bertanya, “Bagaimana ia tergesa-gesa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ia yang mengatakan, ‘Aku telah berdoa tetapi doaku belum dikabulkan.’” (HR. Ahmad)

Allah SWT menawarkan hamba-Nya apa yang mereka minta dalam doanya. Allah SWT bahkan tidak memperkenankan siapapun hamba yang tidak meminta kepada-Nya.

Doa-Doa Semoga Menerima Pemimpin Yang Baik (Doa Rasulullah Untuk Para Pejabat)

Kumpulan Doa Islami - Tentu kita semua ingin memiliki pemimpin yang baik, jujur dan adil. Baik itu pemimpin rumah tangga, pemimpin organisasi, pemimpin negara dan/atau pemimpin-pemimpin lainnya. Dan intinya kita semua ialah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah SWT kelak di akhirat. Maka dari itu, hendaklah menjadi pemimpin yang baik, jujur dan adil kepada rakyat dan/atau orang-orang yang dipimpinnya.

Ketika kita menemukan seorang pemimpin yang dinilai tidak baik, tidak jujur dan/atau tidak adil, janganlah kita sekali-kali membullyingnya. Boleh kita memperlihatkan kritik dan saran supaya pemimpin kita lebih baik lagi. Dan tentunya kita juga berdoa, supaya mendapat pemimpin yang baik.

Seperti dilansri dari laman muslimafiyah.com, berikut ialah beberapa doa yang sanggup kita amalkan supaya supaya kita mendapat seorang pemimpin yang baik, jujur dan adil. Karena doa terbaik sudah selayaknya ditujukan kepada pemimpin, tidak sedikit negeri yang makmur dan sejahtera alasannya ialah diberikan anugrah pemimpin yang baik serta mempunyai agama yang kuat.

Doa Agar Dapat Pemimpin Terbaik #1
اللهم إني أعوذبك من إمارةِ الصبيان والسفهاء
(ALLAHUMMA INNI A'UDZUBIKA MIN IMRATISSHIBYAN WAS SUFAHA')
Artinya :
“Yaa Allah, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh.” (Shahih adabul mufrad (47/66))
Doa Agar Dapat Pemimpin Terbaik #2
اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ فِيْنَا وَلَا يَرْحَمُنَا
(Allahumma laa tusallith ‘alainaa bidzunubinaa man laa yakhafuka fiinaa wa laa yarhamunaa)
Artinya :
“Yaa Allah -dikarenakan dosa-dosa kami- janganlah Engkau kuasakan (beri pemimpin) orang-orang yang tidak takut kepada-Mu atas kami dan tidak pula bersikap rahmah kepada kami.”
Doa Agar Dapat Pemimpin Terbaik #3
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ
Artinya :
“Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik. Berikanlah taufik kepada mereka untuk melakukan kasus terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin. Ya Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman akrab yang buruk dan teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi pesan tersirat yang baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada.”

Doa Rasulullah untuk Pejabat

Dikutip dari laman rapublika.co.id, sebenarnya perhatian Rasulullah terhadap masa depan umatnya sangat besar. Wujud perhatian ia terefleksikan dalam banyak hal. Salah satunya dalam redaksi doa yang ia ajarkan.

Salah satu doa yang sering ia panjatkan adalah:
"Ya Allah, siapa yang mengemban kiprah mengurusi umatku kemudian ia menyusahkan mereka, ma ka susahkanlah dia; dan siapa yang mengemban kiprah mengurusi umatku dan memudahkan mereka, maka gampang kanlah dia." (HR Muslim dan Ahmad)

Doa Rasulullah di atas menyiratkan dua tipikal pejabat yang akan selalu mengisi kehidupan ini. Ada pejabat yang menyusahkan rakyatnya dan ada pula yang memudahkan mereka.

Pejabat yang memudahkan rakyatnya akan mendapat doa ke mudahan dari beliau. Sebaliknya, pejabat yang menyusahkan rakyatnya akan mendapat doa supaya ia disusahkan. Kemudahan dan kesusahan yang dimaksud dalam hadis tadi bersifat umum, meliputi dunia akhirat.

As-Shan'ani berkata, "Kesusahan dalam hadis, meliputi kesusahan duniawi dan ukhrawi." Di antara bentuk kesusahan yang akan diterima oleh pejabat disebutkan dalam hadis lain. Rasulullah bersabda, "Siapa yang diamanahi mengurusi umat ku kemudian menyusahkan mereka, ma ka baginya Bahlatullahi? Para teman bertanya, apakah itu Bah latul lahi? Ra sulullah menjawab, "Laknat Allah." (HR Abu Awanah dalam kitab sahihnya).

Orang yang dilaknat oleh Allah akan tersingkir dari pusaran rahmat dan kasih sayang-Nya. Padahal, jabatan ialah amanah yang sangat berat. Tak mungkin tertunaikan kecuali dengan proteksi dan pertolongan Allah. Pejabat itu bakal dikenang oleh rakyatnya sebagai pemimpin yang gagal. Pejabat ibarat itu justru menjadi target kemarahan rakyatnya.

Yang lebih mengerikan lagi, kesulitan itu akan terus berlanjut di akhirat. "Tidaklah seorang di amanahi memimpin suatu kaum ke mudian ia meninggal dalam keadaan cu rang terhadap rakyatnya maka diharamkan baginya surga." (Bukhari dan Muslim). Sebaliknya, jikalau seorang pejabat sanggup memperlihatkan fasilitas (yang tidak melanggar syariat) maka ia juga akan mendapat fasilitas berupa pertolongan Allah.

Bila pertolongan Allah sudah mengucur maka segala sesuatu akan terasa mudah. Kehidupan sang pemimpin juga akan selalu dinaungi dengan ketenangan. Rakyat mencintainya dan Allah mengasihinya. Di alam abadi kelak akan mendapat penghargaan yang sangat istimewa dari Allah. Sebab itulah, sebenarnya pesan tersirat di balik disyariatkannya kepemimpinan, yaitu untuk mempermudah urusan umat, bukan untuk menciptakan umat bertambah susah dengan permasalahan yang menimpanya.

Itulah beberapa bacaan doa supaya mendapat pemimpin yang terbaik bagi rakyatnya. Sebagaimana Rasulullah SAW juga berdoa untuk para pemimpin atau pejabat. Maka dari itu, marilah kita juga berdoa supaya dihadirkan pemimpin yang terbaik bagi kita semua. Sehingga kehidupan kita lebih aman, makmur, tenang dan sentosa. Amin.

Semoga apa yang sudah kami share pada kesempatan ini bermanfaat bagi para pembaca semua. Dan jangan lupa untuk share artikel ini sebanyak-banyaknya supaya supaya semua orang membacakan doa-doa diatas sehingga kita didatangkan pemimpin yang terbaik bagi umat sedunia. Amin.