Showing posts sorted by relevance for query bacaan-doa-setelah-sholat-wajib-lengkap. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query bacaan-doa-setelah-sholat-wajib-lengkap. Sort by date Show all posts

Lafadz Menjawab Adzan Sholat 5 Waktu Lengkap (Jawaban Adzan)

Kumpulan Doa Islami - Menjawab adzan hukumnya sunnah atau tidak wajib, sebagaimana pendapat lebih banyak didominasi para ulama, menyerupai pendapat Malikiyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah. "Jika kalian mendengar orang yang sedang adzan, maka ucapkanlah menyerupai apa yang ia ucapkan." (Shohih Muslim). Dan apabila terdengar bunyi adzan secara bersamaan, maka yang sunat dijawab yaitu salah satu dari adzan tersebut.  

Menjawab adzan atau jawaban adzan intinya sama dengan apa yang di ucapkan muadzin, yaitu kita menjawab atau mengikuti lafadz adzan, kecuali 3 kalimat dalam adzan (termasuk dalam adzan sholat subuh). Untuk lebih jelasnya, berikut ini kami paparkan ulang lafadz adzan lengkap dengan jawabannya, termasuk jawaban adzan shubuh.

 Menjawab adzan hukumnya sunnah atau tidak wajib Lafadz Menjawab Adzan Sholat 5 Waktu Lengkap (Jawaban Adzan)
Ilustrasi : Adzan (Mendengar Adzan)


Jawaban Adzan


Lafadz Adzan



اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر


اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر


أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ


أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ


اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ


اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ


لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ


حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ


لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ


حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ


اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر


اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر


لاَ إِلَهَ إِلاَّالله


لاَ إِلَهَ إِلاَّالله


Catatan :
Khusus untuk adzan shalat subuh, sehabis membaca lafadz "Hayya 'Alal Falaah", mu'azin lalu membaca lafadz dibawah ini (dan yang mendengar menjawab lafadz berikut ini) :


Jawaban Adzan Subuh


Lafadz Adzan Subuh



صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ وَاَنَا عَلَى ذَلِكَ مِنَالشَّاهِدِيْنَ


اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ


Setelah tanggapan Adzan, lalu dilanjutkan dengan membaca Doa Setelah Adzan  .

Itulah bacaan Menjawab Adzan Sholat 5 Waktu Lengkap yang sanggup kami share, silakan Anda pelajari dan hafalkan. Meskipun hukumnya sunnah, menjawab adzan tentu mempunyai keutamaan tersendiri.

Tata Cara Niat Dan Doa Sholat Taubat Nasuha Lengkap Arab Dan Latin

Tata Cara Dan Bacaan Niat Sholat Taubat Nasuha - Shalat taubat ialah merupakan shalat sunat mua'kad yang dikerjakan oleh seseorang yang pada waktu lampau pernah melaksanakan perbuatan maksiat atau dosa dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.Sedangkan masa'lah taubat secara aturan itu ialah wajib, lantaran dengan taubat akan menghapus semua dosa yang pernah dilakukan.

Maka oleh lantaran itu, setiap kali kita berbuat maksiat diwajibkan untuk bertaubat, ibarat yang Alloh telah jelaskan dalam qur'an, lantaran nuzulul qur'an atau kata lazimnya ialah turunnya alqur'an ialah menawarkan klarifikasi bagi umat islam dalam menjalankan kehidupannya di dunia demi tercapainya kebahagiaan akherat. Kalau seandainya kita melaksanakan perbuatan maksiat tidak segera bertaubat, nantinya bagaikan kita punya sehelai kain putih ternodai satu demi satu titik tidak segera dicuci akan merasa besar hati untuk dihilangkannya.

Begitu juga ruhani ( batin ) kita bila sudah banyak dipenuhi dengan perbuatan maksiat nantinya akan sulit untuk taubatanya. Kaprikornus taubat merupakan pembersih ruhani(batin). dari perbuatan maksiat bagaikan air jadi alat untuk kebersihan dhohir, karnanya setiap kita melaksanakan dosa yang besar maupun yang kecil harus segera bertaubat dengan cara pertama mengerjakan sholat taubat dan meratapi atas perbuatannya juga memperbanyak memohon pengampunana kepadaAlloh SWT.

Tata Cara Dan Bacaan Niat Sholat Taubat Nasuha Tata Cara Niat Dan Doa Sholat Taubat Nasuha Lengkap Arab Dan Latin

Kenapa kita wajib bertaubat? semoga supaya kita pulang kehadrat Ilahi dalam keadaan suci sesuai dengan firman Alloh,  QS At-Tahrim,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.

QS Al-Baqarah 2:222

إِنَّ اللَّـهَ يُحِبُّ التَّوّٰبِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

Dari ayat ini kita simpulkan, sebaik-baiknya insan dihadapan Alloh bukan berarti  tidak pernah berbuat salah, tapi bila mana orang tersebut berbuat kesalahan pribadi bertaubat kepada Alloh SWT

DALIL SHOLAT TAUBAT
Hadits sahih riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad dalam Musnad .

مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ، ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ ، ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ

Artinya: Tidaklah seorang hamba berbuat satu dosa, kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk shalat dua rakaat, kemudian memohon ampun kepada Allah, melainkan Allah akan mengampuni dosanya.

Kemudian Nabi membaca surat Ali Imron 3:135

،ثم قرأ هذه الآية: [وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Artinya: Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, kemudian memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang sanggup mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Hadits Nabi riwayat Ibnu Hibban, Hakim dan Tabrani dalam Al-Ausath

وقال صلى الله عليه وسلم لمعاذ: إذا أسأت فأحسن.

Artinya: Nabi berkata pada Muadz: Apabila engkau berbuat dosa, maka berbuatlah kebaikan (sebagai bentuk taubat).
Sebuah atsar Sahabat yang sahih riwayat Abdurrazzaq dan Abu Ya'la Al-Mushili mengisahkan sikap generasi salaf yaitu Sahabat dan Tabi'in di mana banyak dari mereka yang sering melaksanakan shalat taubat menurut riwayat dari Abdul Aziz bin Abu Rawwad dari Nafi' dari Ibnu Umar, ia berkata:

كَانَ إِذَا شَهِدَ الْعِشَاءَ الآخِرَةَ مَعَ النَّاسِ صَلَّى رَكَعَاتٍ، ثُمَّ نَامَ، وَإِذَا لَمْ يَشْهَدْهَا فِي جَمَاعَةٍ، أَحْيَا لَيْلَةً، قَالَ: أَخْبَرَنِي بَعْضُأَهْلِ مَعْمَرٍ، أَنَّهُ كَانَ يَفْعَلُهُ، فَحَدَّثْتُ بِهِ مَعْمَرًا، قَالَ: كَانَ أَيُّوبُ يَفْعَلُهُ

Artinya: Apabila Ibnu Umar shalat Isya' berjamaah, maka ia shalat beberapa rakaat, kemudian tidur. Apabila tidak shalat berjamaah, maka ia bangkit malam dan ia berkata: Telah menceritakan padaku sebagian hebat Ma'mar, bahwa ia melaksanakan itu (shalat taubat), kemudian saya ceritakan pada Ma'mar dan ia berkata: Ayyub juga melakukannya.

Dari Atsar ini sanggup disimpulkan bahwa mereka para Sahabat yakni Ibnu Umar, Ma'mar dan Ayyub As-Sakhtiyani - melaksanakan shalat Taubat secara terus menerus setiap hari.

Waktu Pelaksanaan Sholat Taubat

Shalat taubat (tobat) termasuk dari shalat sunnah mutlak yang sanggup dilaksanakan kapan saja. Siang maupun malam. Kecuali waktu yang dihentikan melaksanakan shalat sunnah.

Adapun waktu yang dihentikan untuk melaksanakan shalat sunnah ada 5 (lima) sebagai berikut:
1. Dari terbit fajar kedua hingga terbit matahari.
2. Dari terbit matahari hingga matahari naik sepenggalah (قيد رمح).
3. Dari dikala matahari persis di tengah-tengah hingga condong.
4. Dari shalat ashar hingga karam matahari.
5. Menjelang karam matahari hingga karam sempurna.

Syarat Sholat Taubat

Sebagaimana setiap shalat, syarat pertama ialah mushalli (orang yang shalat) harus suci dari hadats kecil dan besar. Kalau belum hendaknya mandi junub dan berwudhu terlebih dahulu.

Setelah itu, lakukan shalat 2 raka'at.

Niat Sholat Taubat

Niat shalat taubat ialah sebagai berikut:

أصلي سنة التوبة ركعتين لله تعالي

Artinya: Saya niat shalat sunnah taubat dua rokaat lantaran Allah.

Bacaan Sholat Taubat
Rakaat pertama: Membaca Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun

Rakaat kedua: membaca Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas.

Setelah akibat melaksanakan shalat taubat di anjurkan memperbanyak baca istigfar,

Syaratnya Taubat
1. Niat tidak akanmelaksanakan perbuatan maksiat (dosa) lagi
2. Tidak akan mengulangi lagi perbuatan maksiat,
3.Merasa menyesal atas perbuatan maksiat,
4. Kalau dosanya bekerjasama dengan insan ( hablumminannas ) harus minta maaf dulu kepada orangnya, atau bila berupa barang harus dikembalikan terlebih dahulu
5. Minta apmpunan kepada Alloh SWT atas segala apa yang pernah kita perbuat dalam ke maksiatan.

Sehabis itu pribadi berdo'a dengan bacaan sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ تَوْ فِيْقَ اَهْلِ الْهُدَى وَاَعْمَالَ اَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَجِدَّ اَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّ غْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى اَخَافَكَ . اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ مَخَا فَةً تَحْجُزُ نِى عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى اَعْمَلَ بِطَا عَتِكَ عَمَلاً اَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ حَتَّى اُنَا صِحَكَ فِىالتَّوْ بَةِ خَوْ فًا مِنْكَ وَحَتَّى اَخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حُبًّا لَكَ وَحَتَّى اَتَوَ كَّلَ عَلَيْكَ فَ اْلاُمُوْرِ كُلِّهَاوَحُسْنَ ظَنٍّ بِكَ . سُبْحَانَ خَالِقِ نُوْرٍ

Artinya: Ya Alloh sebetulnya hamba memohon kepada-Mu Taufiq(pertolongan)nya orang-orang yang mendapat petunjuk(hidayah),dan perbuatannya orang-orang yang bertaubat, dan harapan orang-orang yang sabar, dan kesungguhan orang-orang yang takut, dan pencariannya orang-orang yang cinta, dan ibadahnya orang-orang yang menjauhkan diri dari dosa (wara’), dan ma’rifatnya orang-orang cerdik sehingga hamba takut kepada-Mu. Ya Alloh sebetulnya hamba memohon kepada-Mu rasa takut yang membentengi hamba dari durhaka kepada-Mu, sehingga hamba menunaikan keta’atan kepada-Mu yang berhak mendapat ridho-Mu sehingga hamba tulus kepada-Mu dalam bertaubat lantaran takut pada-Mu, dan sehingga hamba mengikhlaskan ketulusan untuk-Mu lantaran cinta kepada-Mu, dan sehingga hamba berserah diri kepada-Mu dalam semua urusan, dan hamba memohon baik sangka kepada-Mu. Maha suci Dzat Yang Menciptakan Cahaya.

Keutamaan melaksanakan sholat taubat
Sholat Taubat lebih utama dikerjakan dengan sendirian, lantaran tidak termasuk jenis shalat yang disunnahkan untuk dikerjakan dengan cara berjamaah. Dan bertaubat itu juga bukan sesuatu yang harus dipamerkan, lantaran terkait dengan malu dan dosa yang pernah dilakukan oleh seseorang.

Rupanya sekian yang sanggup Admin uraikan mengenai Do'a dan Tata Cara Sholat Taubat Nasuha, namun yang termasuk shalat sunnah itu bukan hanya sholat taubat saja tapi masih banyak yang lainnya seperti: sholat idul fitri, shalat tahajud, shalat, Shalat hajat, shalat istikharah, Awabin, Witir dan masih banyak yang lainnya,makanya terus saja update disinisemoga bermanfaat bagi kita semuanya dan kita selalu sanggup melaksanakannya setiap dikala juga  dima pun kita berada.Amiiiin

5 Hal Yang Harus Dihindari Perempuan Ketika Haid Dan Nifas

Kumpulan Doa Islami - Seorang perempuan atau perempuan diberi anugerah oleh Allah SWT berupa haid dan nifas. Keduanya sama-sama mengeluarkan darah dari vagina. Dan hal ini menerangkan bahwa perempuan tersebut berada dalam kondisi yang sehat, lantaran sistem reproduksinya berjalan dengan baik. Tapi terkadang, banyak perempuan yang mengeluh jawaban rasa sakit ketika haid dan rasa sakit ketika melahirkan.

Tahukah Anda, bahwa itu semua merupakan hal yang paling menakjubkan bagi diri Anda. Banyak orang yang menyampaikan bahwa perempuan itu lemah, padahal tidak. Sebab, seorang perempuan yang bisa bertahan dalam kondisi sakitnya, baik itu ketika haid maupun melahirkan merupakan seorang perempuan yang sangat kuat. Dan seorang pria belum tentu bisa menjalaninya.

(Pelajari juga: Doa Niat Mandi Nifas dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya)


Dan tahukah Anda, di balik rasa sakit itu terdapat pahala yang berlipat ganda bagi kita. Benarkah demikian? Ya, di situlah ladang pahala yang sanggup diraih oleh seorang perempuan. Dan itulah jalan kita menuju surga-Nya. Sebab, ketika haid dan nifas, kesabaran kita dilatih. Jika bisa melewatinya dengan tulus dan ridho karena-Nya, insya Allah, rahmat Allah turun kepada kita.

(Pelajari juga: Doa Niat Mandi Wajib Setelah Haid / Menstruasi Lengkap)


Tapi, tidak bisa kita hanya melaksanakan itu saja. Ada hal-hal yang perlu kita perhatikan ketika masa haid atau pun nifas. Kita harus menahan diri untuk melaksanakan hal-hal yang tidak boleh dalam hukum Islam, ketika berada dalam keadaan haid atau pun nifas. Apa sajakah itu?
  1. Melakukan kekerabatan suami istri
    Allah SWT berfirman, “Oleh lantaran itu, hendaklah kalian menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid, dan janganlah kalian mendekati mereka sebelum mereka suci (mandi),” (QS. Al-Baqarah: 222).
    (Pelajari juga: 8 Adab/Etika Suami Istri dikala Berhubungan Badan)
  2. Shalat dan puasa.
    Hanya saja puasa tetap diganti sehabis keduanya suci, dan shalat tidak diganti. Rasulullah SAW bersabda, “Bukankah kalau perempuan itu haid, maka ia tidak shalat dan tidak puasa?” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

    (Pelajari juga: Bacaan-bacaan dalam Sholat)

    Ucapan Aisyah RA, “Jika kami menjalani haid pada zaman Rasulullah SAW, maka kami diperintahkan mengganti puasa, dan tidak diperintahkan mengganti shalat,” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
  3. Memasuki masjid
    Rasulullah SAW bersabda, “Aku tidak menghalalkan masjid untuk perempuan haid dan orang yang sedang berada dalam keadaan junub,” (Diriwayatkan Abu Daud).
    (Pelajari juga: Lafadz Doa Ketika Masuk dan Keluar Masjid Lengkap)
  4. Membaca Al-Quran
    Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang sedang junub dan perempuan haid tidak boleh membaca apapun dari al-Quran.”
    (Pelajari juga: Doa sehabis Membaca Al-Qur'an Lengkap)
  5. Perceraian.
    Perempuan haid tidak boleh dicerai, namun harus dinantikan sampai ia suci, dan sebelum digauli. Sebab, diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar RA menceraikan istrinya dalam keadaan haid, lalu Rasulullah SAW menyuruhnya ruju’ dengan istrinya, dan menahannya sampai ia suci. (Diriwayatkan Al-Bukhari)