Showing posts with label Sholat Sunah. Show all posts
Showing posts with label Sholat Sunah. Show all posts

Niat Sholat Rawatib - Niat Sholat Sunnah Qobliyah Dan Ba'diyah Lengkap

Kumpulan Doa Islami - Pada halaman ini kami akan mengembangkan lafadz niat sholat sunnah qobliyah dan niat shalat sunnah ba'diyah atau yang disebut dengan sholat  rawatib, yaitu sholat sunnah yang dikerjakan sebelum dan/atau setelah sholat fardhu. Jika dikerjakan sebelum sholat fardhu, maka disebut sholat sunnah qobliyah dan apabila dikerjakan setelah shalat fardhu, maka disebut sholat sunnah ba'diyah.

Perlu kita garis bawahi bahwa sholat rawatib terbagi menjadi 2; pertama sholat rawatib muakkad (dianjurkan) dan yang kedua sholat rawatib ghoiru muakkad (kurang dianjurkan). Dan pada kesempatan ini kami akan membahasnya lengkap dengan lafadz niat sholat sunnah rawatib (Qobliyyah dan Ba'diyyah) Lengkap.

lafadz niat sholat sunnah qobliyah dan niat shalat sunnah ba Niat Sholat Rawatib - Niat Sholat Sunnah Qobliyah dan Ba'diyah Lengkap
Ilustrasi : Sholat Rawatib

Jumlah Raka'at Sholat Sunnah Rawatib Muakkadah

Sholat sunnah ini jumlahnya 10 roka'at atau 12 raka'at, diantaranya yaitu 4 atau 2 raka'at sebelum dzuhur dan 2 roka'at setelah dhuzur, 2 roka'at setelah sholat maghrib, 2 raka'at setelah sholat isya dan 2 roka'at lagi sebelum sholat subuh. Dalil yang menyatakan 10 raka'at diriwayatkan oleh Bukhori.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ - رضى الله عنهما – قَالَ: حَفِظْتُ مِنَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - عَشْرَ رَكَعَاتٍ, رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ

Artinya :
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: "Telah saya hapal dari Rasulullah SAW 10 raka'at; 2 raka'at sebelum Zhuhur, 2 raka'at setelahnya, 2 raka'at setelah Maghrib di rumahnya, 2 raka'at setelah Isya' di rumahnya dan 2 raka'at sebelum shalat shubuh". Hadits riwayat Bukhari

Adapun dalil yang menyatakan 12 raka'at diriwayatkan oleh Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Shahihut Tirmidzi. 

عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ صَلَّى فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ »

Artinya :
Dari Ummu Habibah radhiyallahu 'anha berkata: "Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang shalat di dalam sehari dan semalam 12 raka'at maka dibangunkan baginya sebuah rumah di dalam surga, (12 raka'at tersebut) yaitu 4 raka'at sebelum Zhuhur, 2 raka'at setelahnya, 2 raka'at setelah Maghrib, 2 raka'at setelah Isya' dan 2 raka'at sebelum Fajar". Hadits riwayat Tirmidzi (no. 414) dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Shahihut Tirmidzi (1/131)

Dari dalil-dalil tersebut diatas, perbedaannya hanya jumlah rakaat sholat sunnah ba'diyah dzuhur, ada yang 2 raka'at dan ada yang 4 raka'at. Karena kedua-duanya merupakan sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan, maka kita bisa memilihnya salah satu. Misalnya bila kita lagi bisa 4 raka'at atau 2 raka'at saja bila memang tidak mampu.

Adapun diantara sholat rawatib muakkad diatas, yang paling sangat dianjurkan yaitu sholat sunnah qobliyyah subuh. Hal ini didasarkan hadits yang diriwayatkan oleh A'isyah rodhiyallohu 'anha ;

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيِ الفَجْرِ

Artinya :
Dari semua sholat sunat, tak ada sholat sunat yang paling Nabi jaga, ibarat halnya nabi menjaga (untuk tidak meninggalkan) dua roka'at sholat fajar (2 roka'aat qobliyah subuh). (Shohih Bukhori, no.1169 dan Shohih Muslim, no.724)

Niat Sholat Sunnah Qobliyah dan Ba'diyah (Sholat Rawatib)

Berikut yaitu lafadz bacaan niat sholat sunnah qobliyah dan/atau ba'diyah setelah sholat fardhu (sholat rawatib muakkadah)

Niat Sholat Sunnah Qobliyyah Subuh (2 Raka'at)

اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ   ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATASH-SHUBHI ROK'ATAINI QOBLIYYATAN MUSTAQBILAL QIBLATI  LILLAAHI TA'AALA
Artinya :
Aku niat melaksanakan shalat sunat sebelum subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat  alasannya yaitu Allah ta'ala

Niat Sholat Sunnah Qobliyyah Dzuhur (2 Raka'at)

اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ   ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAZH-ZHUHRI ROK'ATAINI QOBLIYYATAN MUSTAQBILAL QIBLATI   LILLAAHI TA'AALA
Artinya :
Aku niat melaksanakan shalat sunat sebelum dzuhur 2 rakaat, sambil menghadap qiblat alasannya yaitu Allah ta'ala

Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah Dzuhur (2 Raka'at)

اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ   ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAZH-ZHUHRI ROK'ATAINI BA'DIYYATAN MUSTAQBILAL QIBLATI   LILLAAHI TA'AALA
Artinya :
Aku niat melaksanakan shalat sunat setelah dzuhur 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, alasannya yaitu Allah ta'ala

Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah Maghrib (2 Raka'at)

اُصَلِّى سُنَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ   ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAL MAGHRIBI ROK'ATAINI BA'DIYYATAN MUSTAQBILAL QIBLATI   LILLAAHI TA'AALA
Artinya :
Aku niat melaksanakan shalat sunat setelah maghrib 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, alasannya yaitu Allah ta'ala

Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah 'Isya (2 Raka'at)

اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ   ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAL 'ISYAA'I ROK'ATAINI BA'DIYYATAN MUSTAQBILAL QIBLATI   LILLAAHI TA'AALA
Artinya :
Aku niat melaksanakan shalat sunat setelah 'isya 2 rakaat, sambil menghadap qiblat,   alasannya yaitu Allah ta'ala

Catatan:
Bagi teman-teman yang lebih suka menghafal dengan cara mendengarkan, silakan bisa menyaksikan video berikut ini:


Sumber Referensi :
#http://dakwahsunnah.com/index.php/artikel/tanyajawab/53-ada-berapa-shalat-sunnah-ba-diyyah-qabliyyah
#https://rvak9z.blogspot.com//search?q=jumlah-bilangan-rokaat-sholat-sunat_12

Hikmah Keutamaan Sholat Sunah Rawatib (Membangun Istana Di Surga)

Kumpulan Doa Islami - Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa sholat sunnah rawatib yaitu sholat sunnah yang mengelilingi sholat fardhu . 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan, bahwa Allah SWT akan membangun rumah (Istana) di nirwana untuk orang-orang yang melaksanakan sholat 12 raka'at pada siang dan malam hari yakni sholat sunnah rawatib. Adapun dalil wacana hikmah dan keutamaan sholat sunnah rawatib yaitu sebagai berikut :

   Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya Hikmah Keutamaan Sholat Sunah Rawatib (Membangun Istana di Surga)
Ilustrasi : Sujud dalam Shalat (Shalat Rawatib)

Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah SAW, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ. قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ فَمَا بَرِحْتُ أُصَلِّيهِنَّ بَعْدُ
Artinya :
Seorang hamba yang muslim melaksanakan shalat sunnah yang bukan wajib, alasannya yaitu Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah saya mendengar hadits ini saya tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut. (HR. Muslim)

Yang dimaksud dari 12 Raka'at yaitu 4 raka'at sebelum Zhuhur, 2 raka'at setelahnya, 2 raka'at sesudah Maghrib, 2 raka'at sesudah Isya' dan 2 raka'at sebelum Fajar. Untuk lebih jelasnya mengenai jum'lah rak'aat sholat rawatib, silakan Anda pelajari artikel sebelumnya yaitu; Niat Sholat Sunnah Qobliyyah dan Ba'diyaah "Sholat Rawatib")

Di dalam riwayat lain, Dua rakaat itu lebih saya cintai daripada seluruh dunia ini. Amalan yang banyak keuntungannya mengandung banyak keistimewaan dan diam-diam . Ibnu Umar rodhiyallahu 'anhuma meriwayatkan ada seorang pria berkata kepada Rasulullah, Ya Rasulullah, tunjukkanlah satu amalan yang bermanfaat untukku. Beliau bersabda: Shalatlah dua rakaat sebelum shubuh, alasannya yaitu di dalamnya terdapat keistimewaan. (HR. Ath-Thabrani) .

Di dalam riwayat lain berbunyi, Saya mendengar Rasulullah bersabda, Jangan kalian tinggalkan dua rakaat sebelum Subuh, alasannya yaitu di sana tersimpan banyak rahasia. Tak pernah ditinggalkan orang-orang andal Imam Malik mendapat kabar bahwa Ibnu Umar pernah meninggalkan dua rakaat sunat fajar, lalu ia mengqadhanya sesudah matahari terbit. (Malik) Siapa yang menjaga Qobliyah Ba'diyah Dzuhur Allah mengharamkan api neraka buatnya. Ummi Habibah rodhiyallahu 'anha berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda : Allah SWT niscaya mengharamkan api neraka bagi orang yang menjaga empat rakaat sebelum dan sesudah Dzuhur. (HR. Ahmad).

Saat Qobliyah Dzuhur yaitu dikala pintu langit sedang dibuka, Rasulullah bahagia sekali bila amal shalehnya diangkat dikala terbaik itu Abdullah bin as-Saib meriwayatkan, Rasulullah pernah shalat empat rakaat sesudah matahari tergelincir sebelum Dzuhur, lalu dia bersabda : Saat ini pintu langit sedang dibuka, saya lebih suka semoga amal salehku diangkat pada dikala itu. (HR. At-Tirmidzi).

Dari beberapa uraian diatas, sekarang kita mengatahui betapa besarnya manfaat, pesan tersirat dan keutamaan sholat rawatib. Maka dari itu, marilah kita senantiasa untuk mengamalkan sholat sunnah yang penuh pesan tersirat ini, semoga supaya mendapat istana di nirwana sebagaimana yang telah di janjikan oleh Allah SWT. Amien.  

Rukun-Rukun Sholat Yang Wajib Dipahami

Kumpulan Doa Islami - Kami yakin Anda tentu mengetahui rukun-rukun dalam sholat, tapi sudahkah kita memahaminya? Ingat...!!! Mengetahui belum tentu memahami, tapi memahami sudah niscaya mengetahui. Jadi, lewat artikel ini kami akan mengajak Anda semua untuk lebih mengetahui dan memahami rukun-rukun sholat.

Memahami rukun shalat sangatlah penting dan bahkan wajib bagi kita kaum muslim. Pasalnya, saat salah satu rukun shalat di tinggalkan (dengan sengaja) maka shalat pun batal dan tidak syah sebagaimana janji para ulama. Namun apabila secara tidak sengaja (lupa) meninggalkan salah satu rukun shalat, maka para ulama beropini "Jika bisa untuk mendapati rukun tersebut lagi, maka wajib untuk melakukannya kembali".

Menurut para ulama hanafiyah, meninggalkan rukun sholat alasannya yaitu lupa maka shalatnya batal jikalau memang tidak bisa mendapatinya lagi, sedangkan dominan ulama beropini bahwa raka’at yang ketinggalan rukun tadi menjadi hilang. Adapun jikalau rukun yang ditinggalkan yaitu takbiratul ikhram, maka ia memasuki shalat dengan tidak benar dan harus mengulangnya dari awal lagi. Dan berikut yaitu rukun shalat selengkapnya

 lewat artikel ini kami akan mengajak Anda semua untuk lebih mengetahui dan memahami  Rukun-rukun Sholat yang Wajib Dipahami
Ilustrasi : Rukun Shalat. Berdiri (bagi yang mampu), Duduk (bagi yang tidak bisa berdiri), Tidur (bagi yang tidak bisa berdiri dan duduk)

#1 Berdiri bagi yang Mampu

Sholat merupakan kewajiban bagi setiap muslim pria maupun wanita yang berakal dan sudah baligh. Dalam keadaan sakit pun kita diwajibkan untuk melaksanakan ibadah shalat, jikalau memang tidak bisa berdiri maka bisa dengan duduk dan apabila duduk pun tidak mampu, maka bisa dilakukan dengan tidur. Rasulullah SAW bersabda :

صَلِّ قَائِمًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
Artinya :
Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan duduk. Jika tidak bisa lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping. (HR. Bukhari)


Jadi, selagi kita masih sehat janganlah sekali-kali meninggalkan shalat. Karena sholat yaitu kewajiban sekaligus kebutuhan bagi kita umat islam.

#2 Takbiratul Ikhram

Sebagaimana yang sudah kami paparkan pada artikel sebelumnya wacana Bacaan Takbiratul Ihram, bahwa yang dimaksud takbiratul ihram yaitu ucapan takbir "ALLAAHU AKBAR..." . Dan ucapan takbiratul ihram ini tidak sanggup digantikan dengan ucapan lainnya meskipun artinya sama atau semakna.

Rasulullah SAW bersabda;
مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ
Artinya :
Pembuka shalat yaitu thoharoh (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat yaitu ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali yaitu ucapan salam. (HR. Abu Daud 618, Turmudzi 3, & disahihkan al-Albani).

#3 Membaca Surat Al-Fatihah disetiap Raka'at

Pada artikel terdahulu, kami pernah menyebarkan Hikmah dan Keutamaan Surat Al-Fatihah. Selain mempunyai manfaat yang luar biasa, Surat Al-Fatihah juga menjadi rukun shalat yang harus dibaca di setiap raka'at saat shalat. Rashulullah SAW bersabda;

لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artinya :
Tidak ada shalat (artinya tidak sah) orang yang tidak membaca Al Fatihah. (HR. Bukhari dan Muslim)
Untuk bacaan Al-Fatihah kami yakin kita semua sudah pada hafal. Jadi, kami tidak menyajikannya di sini untuk bacaan Surat Al-Fatihah.

#4 Ruku' dan Tuma'ninah

Ruku' yaitu keadaan dimana seseorang membungkukkan tubuh saat sholat dengan posisi telapak tangan memegang lutut. Sedangkan tuma'ninah yaitu keadaan damai dimana setiap persendian juga ikut tenang. Ada pula ulama yang menyampaikan bahwa thuma’ninah yaitu sekadar membaca dzikir yang wajib dalam ruku’.


Adapun dalil wacana Ruku' dan tum'aninah sebagai rukun shalat yaitu sebagai berikut

ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا
Artinya :
Kemudian ruku’lah dan thuma’ninahlah saat ruku'. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan pada orang yang buruk shalatnya sehingga ia pun disuruh untuk mengulangi shalatnya, ia bersabda,

لاَ تَتِمُّ صَلاَةُ أَحَدِكُمْ حَتَّى يُسْبِغَ … ثُمَّ يُكَبِّرُ فَيَرْكَعُ فَيَضَعُ كَفَّيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ حَتَّى تَطْمَئِنَّ مَفَاصِلُهُ وَتَسْتَرْخِىَ
Artinya :
Shalat tidaklah tepat hingga salah seorang di antara kalian menyempurnakan wudhu, … kemudian bertakbir, kemudian melaksanakan ruku’ dengan meletakkan telapak tangan di lutut hingga persendian yang ada dalam keadaan thuma’ninah dan tenang. (HR. Ad Darimi no. 1329. Syaikh Husain Salim Asad menyampaikan bahwa sanad hadits ini shahih)

#5 I'tidal sehabis Ruku' dan Tuma'ninah

Berdasarkan Sabda Rasulullah SAW kepada orang yang sholatnya tidak manis atau jelek

ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا
Artinya :
Kemudian tegakkanlah tubuh (i’tidal) dan thuma’ninalah

#7 Sujud dan Tuma'ninah

Nabi SAW menyampaikan pada orang yang buruk shalatnya;
ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا
Artinya :
Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah saat sujud.

Sujud dilakukan dua kali disetiap raka'at shalat. Ketika sujud hendaklah dilakukan pada tujuh bab anggota badan: [1,2] Telapak ajudan dan kiri, [3,4] Lutut kanan dan kiri, [5,6] Ujung kaki kanan dan kiri, dan [7] Dahi sekaligus dengan hidung.


Rasulullah SAW bersabda :

أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ عَلَى الْجَبْهَةِ – وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ – وَالْيَدَيْنِ ، وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ
Artinya :
Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bab anggota badan: [1] Dahi (termasuk juga hidung, ia mengisyaratkan dengan tangannya), [2,3] telapak ajudan dan kiri, [4,5] lutut kanan dan kiri, dan [6,7] ujung kaki kanan dan kiri.

#8 Duduk diantara Dua Sujud dan Tuma'ninah

Rasulullah SAW bersabda:

ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا
Artinya :
Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah saat sujud. Lalu bangkitlah dari sujud dan thuma’ninalah saat duduk. Kemudian sujudlah kembali dan thuma’ninalah saat sujud.

#9 Tasyahud Akhir dan Duduk Tasyahud

Rasulullah SAW bersabda;
فَإِذَا قَعَدَ أَحَدُكُمْ فِى الصَّلاَةِ فَلْيَقُلِ التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ
Artinya :
Jika salah seorang antara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, maka ucapkanlah “at tahiyatu lillah …" (HR. HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud).

#10 Shalawat Kepada Nabi sehabis Tasyahud Akhir

Dalilnya yaitu hadits Fudholah bin ‘Ubaid Al Anshoriy. Rasulullah SAW pernah mendengar seseorang yang berdo’a dalam shalatnya tanpa menyanjung Allah dan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian ia mengatakan, “Begitu cepatnya ini.” Kemudian Nabi SAW mendo’akan orang tadi, kemudian berkata padanya dan lainnya,

إذا صلى أحدكم فليبدأ بتمجيد الله والثناء عليه ثم يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يدعو بعد بما شاء
Artinya :
Jika salah seorang di antara kalian hendak shalat, maka mulailah dengan menyanjung dan memuji Allah, kemudian bershalawatlah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian berdo’a sehabis itu semau kalian. (Riwayat ini disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam Fadh-lu Shalat ‘alan Nabi, hal. 86, Al Maktabah Al Islamiy, Beirut, cetakan ketiga 1977)

Untuk bacaan Sholat Nabi, sudah kami rangkum dalam artikel sebelumnya yaitu Bacaan Tasyahud Akhir Lengkap Arab, Latin dan Artinya)


#11 Salam

Sebagaimana yang sudah disebutkan diatas, bahwa yang mengharamkan hal-hal diluar shalat yaitu takbir, sedangkan yang mengalalkannya kembali yaitu salam.

Rasulullah SAW bersabda;
مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ
Artinya :
Pembuka shalat yaitu thoharoh (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat yaitu ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali yaitu ucapan salam. . (HR. Abu Daud 618, Turmudzi 3, & disahihkan al-Albani).

Dalam buku "Sifat Shalat Nabi" Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, hal. 188, Maktabah Al Ma’arif, bahwa model salam saat shalat ada empat:
  1. Salam ke kanan “Assalamu ‘alaikum wa rohmatullah”, salam ke kiri “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”.
  2. Salam ke kanan “Assalamu ‘alaikum wa rohmatullah wa barokatuh”, salam ke kiri “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”.
  3. Salam ke kanan “Assalamu ‘alaikum wa rohmatullah”, salam ke kiri “Assalamu ‘alaikum”.
  4. Salam sekali ke kanan “Assalamu’laikum”.

Menurut pendapat ulama Syafi’iyah, Malikiyah dan dominan ‘ulama, yang termasuk dalam rukun di sini yaitu salam yang pertama, yakni; Salam ke kanan “Assalamu ‘alaikum wa rohmatullah”, salam ke kiri “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”.


#12 Berturut-turut (Urut sesuai Rukun yang ada)

Alasannya alasannya yaitu dalam hadits orang yang buruk shalatnya, dipakai kata “tsumma“ dalam setiap rukun. Dan “tsumma” bermakna urutan. (Pembahasan rukun shalat ini banyak disarikan dari klarifikasi Syaikh Abu Malik dalam kitab Shahih Fiqh Sunnah terbitan Al Maktabah At Taufiqiyah).

Itulah beberapa Rukun-rukun Shalat Lengkap yang wajib kita pahami, bukan sekedar untuk diketahui. Semoga dengan adanya artikel ini sanggup memperlihatkan pemahaman bagi kita semua wacana Rukun dalam Shalat.  

Sumber Referensi
#http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/rukun-rukun-shalat.html

Syarat-Syarat Sahnya Shalat Yang Wajib Dipahami

Kumpulan Doa Islami - Shalat yaitu kewajiban bagi setiap muslim baligh dan berilmu yang harus dilakukan sesuai Syarat dan Rukunnya. Jika sholat dilakukan tidak sesuai syarat maka shalatnya tidak sah, dan apabila tidak sesuai rukun maka batallah shalatnya (jika memang disengaja).

Untuk itu, memahami syarat dan rukun shalat wajib hukumnya bagi kita sebagai orang muslim.

Adapun untuk syarat sahnya shalat secara lengkap akan kami sajikan dihalaman ini, diantara yaitu; masuk waktu, Suci dari hadats kecil dan besar, menutup aurat, menghadap kiblat, dan yang terakhir yaitu niat. Untuk lebih jelasnya, silakan simak ulasan selengkapnya tentang Syarat-syarat Sahnya Shalat berikut ini :

   Shalat yaitu kewajiban bagi setiap muslim baligh dan berilmu yang harus dilakukan sesu Syarat-syarat Sahnya Shalat yang Wajib Dipahami
Ilustrasi : Waktu shalat - Syarat Sahnya Shalat

Syarat Sah Shalat yang Wajib Dipahami

#1 Mengetahui Masuknya Waktu Shalat
Seperti yang kita ketahui, Shalat yang diwajibkan dalam sehari semalam yaitu ada 5 waktu, diantara yaitu shalat subuh, dzuhur, asyar, maghrib dan isya. Dari kelimat sholat tersebut mempunyai waktu yang berbeda-beda. Maka tidaklah sah shalat seseorang bila dilakukan sebelum masuk waktu dan/atau setelah keluar (habis) waktu shalat, kecuali ada udzur.

Allah SWT berfirman :
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا
Artinya :
“... Sesungguhnya shalat itu yaitu kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS, An-Nissa' : 103)

#2 Suci Dari Hadats Kecil dan Besar
Syarat sahnya shalat yang kedua yaitu suci dari hadats kecil dan hadats besar. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi : 

أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kau hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu hingga dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu hingga dengan kedua mata kaki, dan bila kau junub maka mandilah...” (QS. Al-Maa-idah : 6).

Dan hadits Ibnu 'Umar, Nabi SAW bersabda:
لاَ يَقْبَلُ اللهُ صَلاَةً بِغَيْرِ طَهُوْرٍ
Artinya :
"Allah tidak mendapatkan shalat (yang dikerjakan) tanpa bersuci."

Maka tidaklah sah sholat seseorang bila dilakukan dalam keadaan tidak suci, baik suci dari hadat besar maupun hadats kecil. Untuk mensucikan diri dari hadats kecil yaitu dengan melaksanakan wudhu, adapun untuk mensucikan diri dari hadats besar yaitu dengan mandi wajib atau junub.  

Selain suci dari kedua hadats yang sudah disebutkan diatas, kesucian baju (pakaian), badan, dan kawasan yang dipakai untuk shalat juga menjadi syarat sahnya shalat. Dalil bagi disyaratkannya kesucian baju yaitu firman Allah:
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
Artinya :
“Dan Pakaianmu bersihkanlah.” (QS. Al-Muddatstsir : 4)

Adapun dalil bagi disyaratkannya kesucian tubuh yaitu sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada 'Ali. Dia menanyai dia perihal madzi dan berkata:

تَوَضَّأْ وَاغْسِلْ ذَكَرَكَ
Artinya :
"Wudhu' dan basuhlah kemaluanmu."

Beliau berkata pada perempuan yang istihadhah:
اِغْسِلِيْ عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّيْ
Artinya :
"Basuhlah darah itu darimu dan shalatlah." (Muttafaq 'alaihi: [Shahiih al-Bukhari (Fat-hul Baari) (I/42, dan 428 no. 331)], Shahiih Muslim (I/261 no. 333), Sunan at-Tirmidzi (I/82 no. 125), Sunan Ibni Majah (I/203 no. 621), Sunan an-Nasa-i (I/184))

Adapun dalil bagi sucinya kawasan yaitu sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada para Sahabatnya di ketika seorang Badui kencing di dalam masjid:

أَرِيْقُوْا عَلى بَوْلِهِ سَجْلاً مِنْ مَاءٍ
Artinya :
“Siramlah air kencingnya dengan air satu ember.”

#3 Menutup Aurat
Syarat sahnya sholat selanjutnya yaitu menutup aurat. Disini ada perbedaan antara aurat pria dan perempuan. Dimana aurat pria sebatas dari pusar hingga lutut, sedangkan aurat perempuan hampir seluruh badan, kecuali muka dan kedua telapak tangan.

Allah SWT berfirman :
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ
Artinya :
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid...” (QS. Al-A'raaf 31).

Yiatu tutuplah aurat kalian bila ingim melaksanakan shalat, alasannya yaitu orang-orang musyrik thawaf mengelilingi Ka'bah dalam keadaan telanjang bulat, maka turunlah ayat di atas (sebagaimana yang disebutkan dalam shahih Muslim)

Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah bahwa Nabi SAW bersabda :

لاَ يَقْبَلُ الله صَلاَةَ حَائِضٍ إِلاَّ بِحِمَارٍ
Artinya :
“Allah tidak mendapatkan shalat perempuan yang sudah haidh (baligh) kecuali dengan mengenakan epilog kepala atau khimar (tudung/jilbab).”

Aurat pria antara pusar dan lutut. Sebagaimana dalam hadits ‘Amr bin Syu'aib Radhiyallahu anhum, dari ayahnya, dari kakeknya, secara marfu’:

مَا بَيْنَ السُّرَّةِ وَالرُّكْبَةِ عَوْرَةٌ
Artinya :
“Antara pusar dan lutut yaitu aurat.” - (Hasan: [Irwaa’ul Ghaliil (no. 271)], diriwayatkan oleh ad-Daraquthni, Ahmad, dan Abu Dawud)

Dari Jarhad al-Aslami, ia berkata, “Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lewat ketika saya mengenakan kain yang tersingkap hingga pahaku terlihat. Beliau bersabda:

غَطِّ فَخِذَكَ فَإِنَّ الْفَخِذَ عَوْرَةٌ
Artinya :
"Tutuplah pahamu. Karena bekerjsama paha yaitu aurat."

Sedangkan bagi wanita, maka seluruh tubuhnya yaitu aurat kecuali wajah dan kedua telapak tangannya. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ
Artinya :
“Wanita yaitu aurat.”

#4 Menghadap ke Kiblat
Berdasarkan firman Allah Ta’ala:

فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ
Artinya :
“... maka palingkanlah wajahmu ke Masjidil Haram. Dan di mana saja kau (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya...” (QS. Al-Baqarah : 150)

Juga sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap orang yang jelek dalam shalatnya:

إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَأَسْبِعِ الْوُضُوْءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلِ الْقِبْلَةَ
Artinya :
“Jika engkau hendak shalat, maka berwudhu'lah dengan sempurna. Kemudian menghadaplah ke Kiblat...” (HR. Bukhari dan Muslim)

#5 Niat
Syarat sahnya shalat yang terakhir yaitu niat. Niat yaitu impian berpengaruh untuk melaksanakan ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat tidak sah tanpa adanya niat, dan niat sama sekali tidak sanggup gugur, alasannya yaitu niat tidak akan gugur kecuali dengan hilangnya akal. Maka ketika logika itu hilang, gugurlah tanggung jawab (perintah syariat) alasannya yaitu logika merupakan poros suatu tanggung jawab.

Para ulama setuju bahwa niat merupakan syarat sahnya shalat. Landasannya yaitu firman Allah SWT yang berbunyi :

وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
Artinya :
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali semoga menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya". (QS. Al-Bayyinah : 5)

Dan juga sabda Nabi SAW yang berbunyi :
إِنَّماَ اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَانَوَى
Artinya :
"Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan" (HR. Bukhari dan Muslim)

Itulah beberapa Syarat-syarat Sahnya Shalat yang wajib kita pelajari dan pahami. Tanpa mengetahui dan memahami syarat dan rukun shalat, maka shalat kita tidak sah.

Sumber Referensi :  almanhaj.or.id

Lafadz Niat Shalat Witir Lengkap Arab, Latin Dan Artinya

Kumpulan Doa Islami - Shalat Witir merupakan Sholat Sunnah yang jumlah raka'atnya ganjil, yaitu 1 raka'at, 3 rakaat atau jumlah lainnya yang ganjil dengan sekali salam. Namun jumhur ulama beropini bahwa salat witir dilaksanakan dengan satu kali salam tiap dua rakaat dan terakhir satu kali salam satu rakaat, dan ini menyerupai yang biasa (mayoritas) kita lakukan.

Karena pelaksanaannya sanggup di bagi-bagi, contohnya 3 raka'at dengan setiap 2 raka'at 1 kali salam dan 1 rakaa'at terakhir dengan 1 kali salam, dan/atau shalat witir 3 raka'at dengan sekali salam, maka lafadz niatnya tentu berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya, berikut ialah lafadz niat shalat sunnah witir 1 rakaat, niat witir 2 raka'at dan/atau niat shalat witir 3 raka'at sekaligus lengkap dalam bahasa arab, goresan pena latin dan artinya.

 merupakan Sholat Sunnah yang jumlah raka Lafadz Niat Shalat Witir Lengkap Arab, Latin dan Artinya
Ilustrasi : Shalat Sunnah Witir

Niat Shalat Sunnah Witir 3 Raka'at

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAL WITRI TSALAATSA RAKA'AATIN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat sholat witir tiga raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum alasannya ialah Allah Ta'ala

Niat Shalat Sunnah Witir 2 Raka'at

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAL WITRI RAK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat sholat witir dua raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum alasannya ialah Allah Ta'ala

Niat Shalat Witir 1 Raka'at

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAL WITRI RAK'ATAN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat sholat witir satu raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum alasannya ialah Allah Ta'ala

Catatan:
  • Niat diatas dibaca saat kita shalat witir menjadi ma'mum. Namun apabila kita menjadi imam, maka lafadz "MA'MUUMAN" diganti menjadi "IMAAMAN". Sehingga lafadznya menjadi menyerupai ini :
    اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

    USHOLLI SUNNATAL WITRI RAK'ATAN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN IMAAMAN LILLAAHI TA'ALA
    Artinya :
    Saya niat sholat witir satu raka'at menghadap kiblat sebagai imam alasannya ialah Allah Ta'ala
  • Dan apabila sholat witir dilaksanakan sendirian, maka lafadz niatnya tanpa disertai dengan "MA'MUUMAN" dan/atau "IMAAMAN". Sehingga lafadz niat shalat witir sendirian ialah menyerupai ini :
    اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

    USHOLLI SUNNATAL WITRI RAK'ATAN MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALA
    Artinya :
    Saya niat sholat witir satu raka'at menghadap kiblat alasannya ialah Allah Ta'ala
  • Dan begitu juga seterusnya tergantung berapa raka'at shalat witir, maka kita sesuaikan saja niatnya sesuai raka'at yang akan kita laksanakan

Video Niat Shalat Witir


Waktu pelaksanaan shalat witir yaitu pada malam hari sehabis shalat isya hingga sebelum terbit fajar atau sebelum masuk waktu subuh, yang dilakukan sehabis shalat lainnya, menyerupai shalat tarawih pada bulan ramadhan dan/atau sehabis shalat sunnah tahajud. Adapun aturan mengerjakan shalat witir ialah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Adapun bilangan rakaat shalat witir itu sedikitnya ialah satu rakaat dan sebanyak banyaknya ialah sebelas rakaat. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadits Nabi SAW yang artinya :
“ Adalah Rasulullah SAW biasa melaksanakan shalat 11 rakaat antara waktu sehabis shalat isya hingga terbit fajar . Beliau salam setiap dua rakaat dan shalat witir 1 rakaat…” (HR Jamaah kecuali Imam Tarmidzi dari Aisyah ra )

Doa Sehabis Shalat Witir Lengkap Arab, Latin Dan Terjemahannya

Kumpulan Doa Islami - Seperti biasa, setelah simpulan shalat maka diteruskan dengan wirid dan dzikir yang lalu dilanjutkan dengan membaca doa setelah shalat. Begitu juga dikala melakukan shalat sunnah witir, maka dianjurkan untuk membaca doa sehabis shalat witir.

Sebagaimana yang sudah kami sampaikan sebelumnya, bahwa shalat witir yaitu shalat sunnah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkad) yang memiliki banyak nasihat dan keutamaan. Di antara dalil yang menujukkan keutamaan dan sekaligus di sunnahkannya salat witir yaitu hadits Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu bahwa menceritakan: Rasulullah pernah berwitir, lalu bersabda: “Wahai andal Qur’an lakukanlah salat witir, bekerjsama Allah itu witir (ganjil) dan menyukai sesuatu yang ganjil”. Shalat witir yaitu shalat sunnah yang bilangan raka'atnya ganjil yaitu minimal 1 raka'at dan sebanyak-banyaknya 11 raka'at.



 setelah simpulan shalat maka diteruskan dengan wirid dan dzikir yang lalu dilanjutkan  Doa Setelah Shalat Witir Lengkap Arab, Latin dan Terjemahannya
Ilustrasi : Berdoa setelah shalat witir


Adapun untuk bacaan doa setelah shalat witir dalam bahasa arab, goresan pena latin lengkap dengan artinya yaitu sebagai berikut :

اَللهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ، اَللهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

ALLAHUMMA INNAA NAS'ALUKA IIMAANAN DAA'IMAN, WANAS'ALUKA QALBAN KHAASYI'AN, WANAS'ALUKA 'ILMAN NAAFI'AN, WANAS'ALUKA YAQIINAN SHAADIQON, WANAS'ALUKA 'AMALAN SHAALIHAN, WANAS'ALUKA DIINAN QAYYIMAN, WANAS'ALUKA KHAIRAN KATSIIRAN, WANAS'ALUKAL 'AFWA WAL'AAFIYATA, WANAS'ALUKA TAMAAMAL 'AAFIYATI, WANAS'ALUKASY SYUKRA 'ALAL 'AAFIYATI, WANAS'ALUKAL GHINAA'A 'ANINNAASI. ALLAAHUMMA RABBANAA TAQABBAL MINNAA SHALAATANAA WASHIYAAMANAA WAQIYAAMANAA WATAKHUSY-SYU'ANAA WATADHORRU'ANAA WATA'ABBUDANAA WATAMMIM TAQSHIIRANAA YAA ALLAAHU YAA ALLAAHU YAA ALLAAHU YAA ARHAMAR RAAHIMIINA. WASHALLALLAAHU 'ALAA KHAIRI KHALQIHI MUHAMMADIN WA'ALAA AALIHI WASHAHBIHI AJMA'IINA, WALHAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIINA.
Artinya :
Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kepercayaan yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu', kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia. Ya Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu'an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.

Video Doa Shalat Witir


Itulah  Doa Setelah Shalat Sunah Witir Lengkap Arab, Latin dan Terjemahannya, yang sanggup kita amalkan setiap malam sehabis melakukan shalat ganjil ini. Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menambahkan kalian dengan satu salat, yang salat itu lebih baik untuk dirimu dari pada unta yang merah, yakni salat witir. Waktu pelaksanaannya Allah berikan kepadamu dari sehabis Isya hingga terbit Fajar”.

Jadi, waktu pelaksanaan shalat witir yaitu setelah shalat isya hingga sebelum subuh yang biasanya dilakukan setelah shalat lainnya ibarat shalat tarawih dan/atau shalat tahajud.

Lafadz Niat Sholat Tarawih Lengkap Arab, Latin Dan Artinya

Kumpulan Doa Islami - Shalat tarawih yakni sholat sunnah yang dilakukan selama satu bulan penuh pada bulan ramadhan. Secara umum shalat tarawih dilaksanakan secara berjama'ah sesudah shalat isya, adapun untuk jumlah raka'at shalat tarawih ada yang 23 rakaat dan ada juga yang 11 rakaat termasuk shalat witir.

Meskipun jumlah raka'at shalat tarawih berbeda (ada yang 23 raka'at, ada yang 11 raka'at) namun pelaksanaannya sama, yaitu setiap 2 raka'at diakhiri dengan salam, sehingga niat shalat tarawih pun sama yakni niat shalat sunnah 2 raka'at, yang membedakan hanyalah shalat tarawihnya sebagai imam atau sebagai makmum dan/atau shalat tarawihnya sendirian. Untuk lebih jelasnya, berikut yakni lafadz niatnya lengkap bahasa arab, goresan pena latin dan terjemahannya.

 yakni sholat sunnah yang dilakukan selama satu bulan penuh pada bulan ramadhan Lafadz Niat Sholat Tarawih Lengkap Arab, Latin dan Artinya
Ilustrasi : Shalat Tarawih Berjama'ah


Niat Shalat Tarawih sebagai Ma'mum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAT-TAROOWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALAA
Artinya :
Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat sebagai makmum alasannya yakni Allah Ta'ala

Niat Shalat Tarawih sebagai Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAT-TAROOWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'ALAA
Artinya :
Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat sebagai imam alasannya yakni Allah Ta'ala

Niat Shalat Sunnah Tarawih Sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAT-TAROOWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA
Artinya :
Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat alasannya yakni Allah Ta'ala


Video Niat Sholat Tarawih


Itulah lafadz niat sholat sunnah taraweh lengkap arab, latin dan artinya yang sanggup Anda sesuaikan dengan shalat Anda (apakah jadi imam atau makmum dan/atau shalat sendirian). Meskipun Anda melakukan sholat tarawih 23 rakaa't (termasuk witir) dan/atau shalat tarawih yang 11 raka'at (termasuk witir), namun untuk lafadz niatnya sama sebagaimana sudah dijelaskan diatas.