Showing posts sorted by relevance for query niat-sholat-idul-adha-dan-tata-caranya-lengkap. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query niat-sholat-idul-adha-dan-tata-caranya-lengkap. Sort by date Show all posts

Niat Sholat Idul Adha Dan Tata Caranya Lengkap

Kumpulan Doa Islami - Di halaman ini kami akan mengembangkan bacaan niat sholat idul adha dan tata caranya melaksanakan sholat ied (sholat hari raya), baik itu sholat idul adha maupun sholat idul fitri.

Seperti sholat pada umumnya, niat sholat hari raya qurban idul adha juga cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting ialah niat hanya semata sebab Allah semata dengan hati yang nrimo dan mengharapkan RidhoNya. Adapun untuk lafadz bacaan niatnya  sebagai imam atau makmum lengkap dalam bahasa arab, goresan pena latin serta terjemahannya ialah sebagai berikut :

Ilustrasi: Sholat 'Ied (Hari Raya Qurban Idul Adha)

Niat Sholat Sunah Idul Adha sebagai Ma'mum

اُصَلِّى سُنُّةً  عِيْدِالْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATA 'IIDHIL ADHAA ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA
Artinya :
Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum sebab Allah Ta'ala

Niat Sholat Sunah Idul Adha sebagai Imam

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِالْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATA 'IIDHIL ADHAA ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'AALA
Artinya :
Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka'at menghadap kiblat sebagai imam sebab Allah Ta'ala

VIDEO BACAAN NIAT SHOLAT IDUL ADHA DAN IDUL FITRI


Tata Cara Shalat 'Ied (Sholat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha)

Jumlah raka’at shalat Idul Fithri dan Idul Adha ialah dua raka’at. Adapun tata caranya ialah sebagai berikut.
  1. Memulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.
  2. Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir -selain takbiratul ihrom- sebelum memulai membaca Al Fatihah. Boleh mengangkat tangan saat takbir-takbir tersebut sebagaimana yang dicontohkan oleh Ibnu ‘Umar. Ibnul Qayyim mengatakan, “Ibnu ‘Umar yang dikenal sangat meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengangkat tangannya dalam setiap takbir.”
  3. Di antara takbir-takbir (takbir zawa-id) yang ada tadi tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud, ia mengatakan, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.” Syaikhul Islam menyampaikan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca bacaan berikut:
    سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي

    SUBHANALLAH WAL HAMDULILLAH WA  LAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR. ALLAHUMMAGHFIRLII WAR HAMNII
    Artinya :
    Maha suci Allah, segala kebanggaan bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah saya dan rahmatilah aku.

    Namun ingat sekali lagi, bacaannya tidak dibatasi dengan bacaan ini saja. Boleh juga membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi kebanggaan pada Allah Ta’ala.
  4. Kemudian membaca Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Surat yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah surat Qaaf pada raka’at pertama dan surat Al Qomar pada raka’at kedua. Ada riwayat bahwa ‘Umar bin Al Khattab pernah menanyakan pada Waqid Al Laitsiy mengenai surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat shalat ‘Idul Adha dan ‘Idul Fithri. Ia pun menjawab
    “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca “Qaaf, wal qur’anil majiid” (surat Qaaf) dan “Iqtarobatis saa’atu wan syaqqol qomar” (surat Al Qomar).

    Boleh juga membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua. Dan bila hari ‘ied jatuh pada hari Jum’at, dianjurkan pula membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua, pada shalat ‘ied maupun shalat Jum’at. Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat ‘ied maupun shalat Jum’at “Sabbihisma robbikal a’la” (surat Al A’laa)dan “Hal ataka haditsul ghosiyah” (surat Al Ghosiyah).” An Nu’man bin Basyir menyampaikan begitu pula saat hari ‘ied bertepatan dengan hari Jum’at, ia membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat.
  5. Setelah membaca surat, lalu melaksanakan gerakan shalat ibarat biasa (ruku, i’tidal, sujud, dst).
  6. Bertakbir saat bangun untuk mengerjakan raka’at kedua.
  7. Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak lima kali takbir -selain takbir bangun dari sujud- sebelum memulai membaca Al Fatihah.
  8. Kemudian membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
  9. Mengerjakan gerakan lainnya sampai salam.

Itulah bacaan niat sholat 'ied idul adha dan tata cara sholat 'ied lengkap yang sanggup kami share. Silakan untuk sanggup dipelajari dan dihafalkan. Semoga bermanfaat.

Sumber Referensi :
* rumaysho.com

Bacaan Bilal Idul Adha Lengkap Tata Caranya

Kumpulan Doa Islami - Bilal Sholat Idul Adha dan Tata Caranya akan kami share di halaman ini. Bagi Anda yang kebetulan menerima mandat dari pengurus masjid sebagai bilal sholat ied (Idul Adha), maka disini kita akan berguru tolong-menolong wacana tata cara dan bacaan bilal idul adha.


Seperti diketahui, sebelum melakukan sholat idul adha, para jama'ah sholat ied (termasuk bilal) tolong-menolong membacakan takbiran hari raya, yang lalu apabila sudah masuk waktu sholat ied, maka bilal pun membacakan bilal idul adha. 


 Bagi Anda yang kebetulan menerima mandat dari pengurus masjid sebagai  Bacaan Bilal Idul Adha Lengkap Tata Caranya
Ilustrasi: Bilal Sholat Idul Adha

Bacaan Bilal Idul Adha dan Tata Caranya

  • Apabila sudah masuk waktu sholat ied, maka bilal mengajak para jama'ah untuk melakukan sholat ied (Idul Adha) secara berjama'ah dengan menyerukan lafadz atau bacaan berikut:
    صَلُّوْاسُنَّةَ عِيْدِ اْلاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ
  • Kemudian melakukan sholat idhul adha 2 raka'at secara berjamaah
    * Sebaiknya Anda pelajari juga tata cara dan niat sholat idul adha. Silakan Anda pelajari Niat Sholat Idul Adha dan Tata Caranya Lengkap
  • Setelah simpulan shalat, Bilal bangun menghadap para jama’ah sambil membawa tongkat dan mengucapkan:
    يَا مَعَاشِرَ اْلـمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ اْلـمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ إِعلَمُوا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمُ عِيْدِ الأَضْحَى وَيَومُ السُرُوْرِ وَيَومُ المــــــغْفُورِ يَومُ اَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيهِ الطَعَامَ وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامَ إِذَا صَعِدَ الخَطِيبُ عَلَى المِنْبَرِ أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا أجرَكُمُ اللهُ,  أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
  • Kemudian Khotib naik ke mimbar, bilal menunjukkan tongkat dan membaca sholawat :
    اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
  • Lalu bilal menghadap qiblat dan membaca doa sebagai berikut:
    اَللهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلَى مَعَانِدِ الدِّيْن، وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَيَاخَيْرَالنَّاصِرَيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
  • Kemudian Khotib mengucapkan salam dan berkhutbah
     
  • Diantara khotbah pertama dan kedua idhul adha, dikala khotib sedang duduk diantara khutbah, bilal membaca sholawat lagi:
    اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ

Itulah tata cara bilal idul adha lengkap dengan bacaannya yang sanggup kami sahre. Jika Anda kebetulan pada lebaran idul adha ini menerima kiprah sebagai bilal, silakan pelajari dan hafalkan bacaan diatas. Semoga bermanfaat.

Sumber Referensi :
* Islah Pedia

Tata Cara Bacaan Tasbih Niat Sholat Idul Fitri Lengkap Artinya

Tata Cara Bacaan Tasbih Niat Sholat Idul fitri Lengkap Artinya - sholat idul fitri walaupun kedudukannya sunnah namun pada waktu melaksanakannya menyerupai aturan wajib, sebab melihat kekompakan umat islam pada waktu itu pada ikut serta melaksanakan baik laiki-laki maupun wanita bahkan belum dewasa juga sama ikut melaksanakan sholat idul fitri di mesjid-mesjid atau mushola bahkan hingga ada yang dilapangan terbuka.

Dengan hal menyerupai itu Idul fitri yaitu merupakan salah satu momen terbesar bagi umat Islam, sebab pada hari itu umat Islam diseluruh dunia gres saja final melaksanakan kewajiban puasa ramadhan sebulan lamanya, tentunya pada hari itu umat Islam merasa penuh dengan kegembiraan yang tak terbanadingkan dengan apa pun. Untuk melaksanakan sholat sunnah idul fitri, sebab mulai sanggup melaksanakan sholat idul fitri itu dari mulai terbitnya matahari sekitar pukul 6 30. walaupun aturan melaksanakan sholat Idul fitri itu hukumnya sunnah.

Adapun tata cara melaksanakan sholat sunnah idul fitri itu hampir sama dengan cara melaksanakan sholat fardhu, tapi memang ada perbedaannya menyerupai pada bacaan niatnya, dan sehabis takbirotul ihram takbir lagi 7 kali takbiran yang diantara takbir membaca tasbih, sedangkan untuk rakaat kedua membacakan takbir 5 kali juda diantara takbir sama menyerupai rakaat awwal membaca tasbih. Tapi bagai mana kalau pakai doa qunut sanggup atau tidak? itu sanggup saa bahkan kalau lagi ada musibat yang menimpa umat islam lebih baik pakai doa qunut nazilah. Nah untuk lebih jelasnya panduan tata cara niat dan sholat idul fitri sanggup anda simak di bawah ini:

Tata Cara Bacaan Tasbih Niat Sholat Idul fitri Lengkap Artinya Tata Cara Bacaan Tasbih Niat Sholat Idul fitri Lengkap Artinya

Bacaan Niat Sholat idul fitri.

Niat Sholat Sunah Idul Fitri sebagai Imam

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATA 'IIDHIL FITHRI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'AALA

Artinya : Saya niat sholat sunnah idul fitri dua raka'at menghadap kiblat sebagai imam sebab Allah Ta'ala

Niat Sholat Sunah Hari Raya Idul Fitri sebagai Ma'mum

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATA 'IIDHIL FITHRI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA

Artinya :Saya niat sholat sunnah idul fitri dua raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum sebab Allah Ta'ala

Tata Cara Shalat 'Ied Fitri
Jumlah raka’at shalat Idul Fithri yaitu dua raka’at. Adapun tata caranya yaitu sebagai berikut.

Pertama takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.
Lalu bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir -selain takbiratul ihrom- sebelum memulai membaca Al Fatihah.

Di antara takbir-takbir (takbir zawa-id) yang ada tadi tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud, ia mengatakan, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.” Syaikhul Islam menyampaikan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca bacaan berikut:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي

SUBHANALLAH WAL HAMDULILLAH WA LAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR. ALLAHUMMAGHFIRLII WAR HAMNII

Artinya : Maha suci Allah, segala kebanggaan bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah saya dan rahmatilah aku.

Kemudian membaca Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Surat yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu surat Qaaf pada raka’at pertama dan surat Al Qomar pada raka’at kedua.

Ada riwayat bahwa ‘Umar bin Al Khattab pernah menanyakan pada Waqid Al Laitsiy mengenai surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat shalat ‘Idul Adha dan ‘Idul Fithri. Ia pun menjawab

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca “Qaaf, wal qur’anil majiid” (surat Qaaf) dan “Iqtarobatis saa’atu wan syaqqol qomar” (surat Al Qomar).

Boleh juga membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua. Dan jikalau hari ‘ied jatuh pada hari Jum’at, dianjurkan pula membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua, pada shalat ‘ied maupun shalat Jum’at. Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Setelah membaca surat, lalu melaksanakan gerakan shalat menyerupai biasa (ruku, i’tidal, sujud, dst).
Bertakbir saat bangun untuk mengerjakan raka’at kedua.
Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak lima kali takbir -selain takbir bangun dari sujud- sebelum memulai membaca Al Fatihah.
Kemudian membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
Mengerjakan gerakan lainnya hingga salam.

Demikian yang sanggup kami sampaikan Bacaan niat dan tata cara sholat idul fitri arab, latin lengkap dengan artinya, bacaan takbir doa sehabis sholat idul fitri, video gambar rangkaian gerakan sholat idul fitri berapa rakaat, tata cara niat shalat idul fitri sesuai sunnah begitu juga sholat idul adha sama halnya menyerupai pelaksanaan sholat idul fitri. Namun bukan hanya itu saja yang sanggup kami sajikan begitu juga ada ucapan idul fitri, kata kata idul fitri lucu, sholat istikharah, sholat taubat dan masih banyak lagi yang lainnya. Semoga dengan adanya artikel kami ini sanggup bermanfaat bagi kita semua.

Sejarah Idul Adha Hari Raya Qurban Nabi Ibrahim Dan Nabi Ismail

Kumpulan Doa Islami - Pada artikel ini kami akan menyebarkan sejarah singkat hari raya idul adha atau sejarah hari raya qurban secara singkat dan jelas. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa idul adha merupakan hari besar islam, dimana pada hari tersebut seluruh umat muslim memperingati dengan berqurban. Hari raya qurban (idul adha) diperingati persis 70 hari sesudah perayaan hari raya idul fitri atau tepatnya pada tanggal 10 dzulhijjah. Pada hari raya idul adha, kaum muslimin diseluruh penjuru dunia dianjurkan melaksanakan sholat sunah dua raka'at. Selain sholat dua raka'at juga dianjurkan untuk menyembelih hewan qurban bagi yang mampu.

(Pelajari juga: Niat Sholat Idul Adha dan Tata Caranya Lengkap)

Lantas, bagaimana sejarah awal mula hari raya qurban idul adha? Berikut kami share secara singkat sejarha idul adha yang dirangkum dari banyak sekali sumber.

Sejarah Qurban berawal ketika Nabi Ibrahim as mengalami mimpi yang terjadi secara berturut-turut. Dalam mimpi tersebut, Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putera kesayangannya, Ismail. Ismail merupakan putera semata wayang dari Nabi Ibrahim yang sangat disayangi serta dinantikan selama bertahun-tahun untuk mendapatkannya. Hati Ibrahim sangat bingung gulana memikirkan mimpi yang telah dialaminya tersebut. Ismail ialah sosok anak yang penurut, patuh kepada orangtua dan perintah Allah. Selain itu, Ismail juga merupakan anak yang ceria dan mempunyai aliran yang cerdas.

Saat itu, Ismail sudah diangkat menjadi seorang nabi dan berumur sekitar 13 tahun. Nabi Ibrahim tidak sanggup berbuat apa-apa sebab itu merupakan perintah dari Allah SWT. Lalu, datanglah ia menemui Ismail untuk memberikan perintah Allah bahwa Ia harus menyembelih anaknya tersebut. Akan tetapi di luar dugaan, ternyata Ismail justru mengamini perintah dalam mimpi ayahnya tersebut. Dirinya tidak merasa takut atau murka kepada ayah kandungnya. Hal tersebut dikarenakan mimpi itu merupakan wahyu dari Allah SWT.

Mendengar tanggapan dari anaknya tersebut menciptakan Ibrahim terkejut. Ia tidak menyangka anak kesayangannya itu begitu tulus untuk mendapatkan perintah dari Allah SWT. Akan tetapi, perintah tersebut bukanlah hal yang gampang bagi Ibrahim. Itu dikarenakan setan terus menarik hati dirinya biar membatalkan perintah itu. Namun, perjuangan yang dilakukan oleh setan itu gagal, ia tidak berhasil menarik hati Ibrahim. Begitu pula yang terjadi ketika setan menarik hati Ismail, mereka juga mengalami kegagalan. Tidak ingin menyerah, setan kemudian menarik hati isteri Nabi Ibrahim akan tetapi perjuangan tersebut pun tetap tidak berhasil.

Pada hari H, yakni tanggal 10 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah Allah tersebut. Agar Ismail tidak mencicipi sakit ketika disembelih, Ibrahim mempersiapkan pedang yang diasah dengan sangat tajam. Dalam perjalanan menuju daerah penyembelihan, setan terus menarik hati Ibrahim dan Ismail untuk membatalkan perintah Allah tersebut. Setan menarik hati nabi Ismail dengan menyampaikan bahwa nabi Ibrahim hanya membawa ia untuk dibunuh. Namun, mengingat nabi Ismail sudah diangkat menjadi nabi, ia tidak gentar dan berkata bahwa dirinya siap untuk melaksanakan perintah Allah SWT.

Iblis tidak kehabisan logika untuk menarik hati keduanya. Namun, tiba-tiba nabi Ibrahim dan Ismail mengambil beberapa watu di tanah dan melemparkannya ke arah iblis dengan mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar”. Prosesi inilah yang kemudian dikenal sebagai prosesi lempar jumrah.

Di luar dugaan, ternyata Nabi Ismail sudah benar-benar siap untuk disembelih oleh ayahnya. Ia merasa siap sebab itu merupakan perintah dari Allah SWT. Bahkan Ismail meminta ayahnya untuk menutup wajahnya biar nabi Ibrahim tidak merasa iba ataupun ragu untuk melaksanakan perintah dari Allah SWT. Kemudian, Ismail juga meminta nabi Ibrahim untuk menajamkan pedangnya serta menawarkan beberapa wasiat kalau ia telah meninggal nantinya. Karena mendengarkan perkataan serta undangan nabi Ismail tersebut, nabi Ibrahim menyampaikan bahwa nabi Ismail ialah mitra terbaik dalam melaksanakan perintah dari Allah SWT.

Namun, ketika nabi Ibrahim mulai menggoreskan pedangnya, pedang tersebut selalu terpental. Ismail kemudian berkata bahwa dirinya ingin tali pengikat yang ada di tangan dan kakinya dilepas. Hal itu dilakukan biar malaikat sanggup menyaksikan bahwa ia taat kepada Allah SWT. Peristiwa yang terjadi selanjutny ialah kejadian tradisional yang menjadi sejarah hari raya Idul Adha (hari Raya Qurban) yaitu ketika nabi Ismail ditukar dengan seekor domba oleh Allah SWT.

Ada satu riwayat yang menyebutkan bahwa Malaikat Jibril-lah yang membawa domba serta menukarnya dengan Nabi Ismail. Pada dikala itu, ditulisan bahwa semesta beserta isinya mengucapkan takbir demi mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran yang dimiliki oleh Ismail dan Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah yang berat tersebut. Perintah tersebut sangatlah berat, sebab di satu sisi nabi Ibrahim ingin menyembelih nabi Ismail putera semata wayangnya demi menuruti perintah Allah, sementara Allah memerintahkan biar pedang tersebut tidak menyembelihnya.

Allah SWT mempunyai kuasa yang sangat besar. Ismail yang sudah siap untuk disembelih atas kuasa dari Allah SWT digantilah Ismail dengan domba besar, sehat lagi bersih. Mulai dikala itulah, setiap tahunnya umat muslim di seluruh dunia diperintahkan untuk menyembelih Qurban oleh Allah SWT. Qurban tersebut sanggup berupa domba, sapi, kerbau, ataupun unta. Serta waktu penyembelihannya dilakukan pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Karena keikhlasan serta pengorbanan yang dilakukan oleh nabi Ibrahim as yang rela melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail maka Nabi Ibrahim berhasil meraih predikat Khaliullah (Kekasih Allah). Semua pengorban yang dilakukan nabi Ibrahim tersebut hanya demi mencapai kecintannya kepada Allah SWT.

Itulah sejarah singkat hari raya qurban yang sanggup kami share. Semoga dengan artikel ini sanggup membuka wawasan kita semua untuk lebih tahu ihwal sejarah qurban. Atau kalau teman-teman tahu lebih banyak ihwal sejarah idul adha secara lengkap, silakan bisa di share pada kolom komentar.

Semoga tahun ini kita semua termasuk orang-orang yang bisa untuk berqurban di hari raya idul adha. Dan semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amiin.