Showing posts sorted by relevance for query tanda-tanda-orang-meninggal-dengan-khusnul-khotimah. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query tanda-tanda-orang-meninggal-dengan-khusnul-khotimah. Sort by date Show all posts

Tanda-Tanda Orang Meninggal Dengan Khusnul Khotimah

Kumpulan Doa Islami - Setiap insan tentu menginginkan di selesai hayatnya atau dikala meninggal dunia dalam keadaan khusnul khotimah. Karena dengan khusnul khotimah, Insya Allah orang tersebut akan mendapat syurga di alam darul abadi nanti. Amin.

Mungkin kita tidak akan pernah tahu bagaimana nanti dikala kita meninggal, apakah khusnul khotimah atau sebaliknya. Namun sebagai insan kita selalu berusaha supaya supaya diakhir khayat nanti kita semua khusnul khotimah, dengan berbuat bagi dikeseharian kita, bertaqwa kepada Allah SWT serta selalu memohon dan berdoa supaya ditutup usia nanti dalam keadaan baik atau khusnul khotimah.

(Pelajari juga: Bacaan Doa Khusnul Khotimah, Doa Agar Ditutup Usia dalam Kebaikan)

Sebagaimana kami kutip dari laman Islam Pos, bersama-sama dalam kitab Ahkamul Jana'iz, setidaknya kita sanggup menemui gejala orang yang meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Beberapa diantaranya yakni sebagai berikut:
  1. Mengucapkan syahadat menjelang wafat
    Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
    “Siapa yang selesai ucapannya yakni kalimat ‘La ilaaha illallah’ ia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud 3118)
  2. Meninggal dengan keringat di dahi
    Suatu ketika, Buraidah bin Hashib radhiyallahu ‘anhu tiba ke Khurasan, menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Ternyata saudaranya dalam kondisi sakaratul maut. Ketika wafat, ada keringat di dahinya. Buraidah eksklusif bertakbir.
    “Allahu Akbar! Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
    “Meninggalnya seorang mukmin dengan keringat di dahi.” (HR. Ahmad 22964, Nasai 1839 dan yang lainnya)
  3. Meninggal pada malam atau siang hari Jum’at
    Dalam hadis dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    “Apabila ada seorang muslim yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at, maka Allah akan menjaganya dari pertanyaan kubur.” (HR. Ahmad 6582, Turmudzi 1095, dan yang lainnya)
    Pelajari juga: (Keutamaan Meninggal Dunia di Hari Jum'at bagi Orang Muslim)
  4. Syahid di medan perang
    Allah Ta’ala berfirman,
    وَلا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
    Artinya :
    “Janganlah kau menduga bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati bahkan mereka hidup di sisi Rabb mereka dengan mendapat rizki.” (QS. Ali Imran: 169)

    Dalam hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan banyak keutamaan orang yang mati di medan jihad. Dari Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    “Bagi orang syahid di sisi Allah ia beroleh enam perkara, yaitu diampuni dosanya pada awal mengalirnya darahnya, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dilindungi dari adzab kubur, kondusif dari kengerian yang besar (hari kiamat), dipakaikan komplemen iman, dinikahkan dengan hurun ‘in (bidadari surga), dan diperkenankan memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari kalangan kerabatnya.” (HR. Turmudzi 1764, Ibnu Majah 2905, dan yang lainnya)
    Dalam hadis lain, ada seorang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
    “Ya Rasulullah, kenapa kaum mukminin mendapat ditanya dalam kubur mereka kecuali orang yang mati syahid?”
    Jawaban Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
    “Cukuplah kilatan pedang di atas kepalanya sebagai ujian kesabaran baginya.” (HR. Nasai 2065 dan dishahihkan al-Albani)
  5. Meninggal sesudah bersabar dengan ujian yang Allah berikan
    Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, “Siapakah syahid berdasarkan kalian?”

    ‘Orang yang mati di jalan Allah, itulah syahid.’ Jawab para sobat serempak.

    “Berarti orang yang mati syahid di kalangan umatku hanya sedikit.” Lanjut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    ‘Lalu siapa saja mereka, wahai Rasulullah?’ tanya sahabat.

    Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan daftar orang yang bergelar syahid,
    “Siapa yang terbunuh di jalan Allah, ia syahid. Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah ia syahid, siapa yang mati alasannya yakni wabah penyakit Tha’un, ia syahid. Siapa yang mati alasannya yakni sakit perut, ia syahid. Siapa yang mati alasannya yakni tenggelam, ia syahid.” (HR. Muslim 1915).
    Dalam hadis lain, dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    “Siapa yang terbunuh alasannya yakni membela hartanya maka ia syahid.” (HR. Bukhari 2480).
    Dalam hadis lain dari Jabir bin Atik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    “Selain yang terbunuh di jalan Allah, mati syahid ada tujuh: mati alasannya yakni tha’un syahid, mati alasannya yakni karam syahid, mati alasannya yakni sakit tulang rusuk syahid, mati alasannya yakni sakit perut syahid, mati alasannya yakni terbakar syahid, mati alasannya yakni tertimpa benda keras syahid, perempuan yang mati alasannya yakni melahirkan syahid.” (HR. Abu Daud 3111 dan dishahihkan Al-Albani).
    Ketika mejelaskan hadis daftar orang yang mati syahid selain di medan jihad, Al-Hafidz Al-Aini mengatakan,
    “Mereka mendapat gelar syahid secara status, bukan hakiki. Dan ini karunia Allah untuk umat ini, dimana Dia menyebabkan tragedi alam yang mereka alami (ketika mati) sebagai pembersih atas dosa-dosa mereka, dan ditambah dengan pahala yang besar, sehingga mengantarkan mereka mencapai derajat dan tingkatan para syuhada hakiki. Karena itu, mereka tetap dimandikan, dan ditangani sebagaimana umumnya mayat kaum muslimin.” (Umdatul Qari Syarh Shahih Bukhari, 14/128).
  6. Meninggal dalam keadaan berjaga (ribath) fi sabilillah (di tempat perbatasan negeri muslim dan kafir).
    Salman al-Farisi radhiyallahu ‘anhu menyebutkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
    “Berjaga-jaga (di jalan Allah) sehari dan semalam lebih baik daripada puasa sebulan dan shalat sebulan. Bila ia meninggal, amalnya yang biasa ia lakukan dikala masih hidup terus dianggap berlangsung dan diberikan rizkinya serta kondusif dari fitnah (pertanyaan kubur).” (HR. Muslim 5047)
  7. Meninggal dalam keadaan berinfak shalih.
    Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    “Siapa yang mengucapkan La ilaaha illallah alasannya yakni mengharapkan wajah Allah yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang berpuasa sehari alasannya yakni mengharapkan wajah Allah yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang bersedekah dengan satu sedekah alasannya yakni mengharapkan wajah Allah yang ia mengiri hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga,” (HR. Ahmad 23324 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Nah, kalau kita menemui gejala di atas, semoga orang yang meninggal tersebut benar-benar dalam keadaan khusnul khotimah, dan semoga kita semua nanti di selesai khayatnya dalam keadaan baik. Amin.

Meski Mati Syahid, Dosa Utang Tidak Akan Terampuni

Kumpulan Doa Islami - Utang atau Hutang tentu sudah tidak absurd lagi bagi kita sebab tidak sanggup dipungkiri hal ini sering kita alami dalam menjalani kehidupan ini. Bukan hanya bahan saja, tetapi sebuah kesepakatan juga disebut dengan hutang yang harus ditepati dan wajib kita bayar. Jangan hingga disaat kita menghembuskan nafas terakhir masih ada hutang-hutang yang belum lunas atau terbayar, sebab salah satu dosa yang tidak terampuni hingga orang meninggal dunia yaitu dosa hutang, meskipun orang yang berhutang mati syahid.

Benarkan dosa hutang tidak akan terampuni meskipun mati syahid?

Dilansir dari laman Islam Pos, dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang,” (HR. Muslim no. 1886).

Dari hadits diatas sangat terang sekali dan tentunya sangat seram bagi kita semua sebab orang mati syahid pun dosanya tidak akan terampuni bila punya dosa hutang. Padahal mati syahid, mati dikala berjihad di jalan Allah SWT serta khusnul khotimah yaitu salah satu ajal yang di inginkan oleh semua orang di seluruh penjuru dunia.

(Pelajari juga: Tanda-tanda Orang Meinggal dengan Khustul Khotimah)

Oleh sebab itu, seseorang hendaknya berpikir: “Mampukah saya melunasi hutang tersebut dan mendesakkah saya berhutang?” Karena ingatlah hutang pada insan tidak sanggup dilunasi hanya dengan istighfar.

Bukhari membawakan dalam kitab shohihnya pada Bab “Siapa yang berlindung dari hutang”. Lalu dia rahimahullah membawakan hadits dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdo’a di simpulan shalat (sebelum salam): Allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom (Ya Allah, saya berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).”

Lalu ada yang berkata kepada dia shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kenapa engkau sering meminta tunjangan yaitu dalam duduk kasus hutang?” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika orang yang berhutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari,” (HR. Bukhari no. 2397).

Al Muhallab mengatakan, “Dalam hadits ini terdapat dalil perihal wajibnya memotong segala mediator yang menuju pada kemungkaran. Yang menyampaikan hal ini yaitu do’a Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berlindung dari hutang dan hutang sendiri sanggup mengantarkan pada dusta,” (Syarh Ibnu Baththol, 12/37).

Untuk itu, marilah teman-teman semua kita ingat-ingat dan koreksi diri apakah kita masih punya sangkutan utang piutang? sekecil apapun kita punya hutang maka wajib dibayar dan dilunasi sebelum kita meninggalkan dunia yang fana ini.
(Pelajari juga: Doa Mustajab Agar Cepat Bayar Hutang Lunas Lengkap Arab Latin dan Artinya)

Semoga kita semua tergolong orang-orang yang kelak simpulan khayatnya khusnul khotimah, mati syahid tanpa ada sangkutan utan piutang alis semua hutang sudah terbayarkan selama masih diberi kesempatan hidup di dunia. Amin-amin Ya Robbal 'Aalamiin... Amin

Rahasia Dan Keutamaan Hari Jum'at Yang Jarang Diketahui

Kumpulan Doa Islami - Dalam sepekan terdapat 7 (tujuh) hari. Dan tahukah Anda, ternyata hari jum'at merupakan hari yang paling baik dan istimewa diantara hari-hari lainnya. Banyak terdapat keistimewaan, keutamaan dan diam-diam dibalik hari jum'at yang mungkin tidak kita ketahui sebelumnya.

Nah, pada pertemuan kali ini kami akan menyajikan beberapa Rahasia dan Keutamaan Hari Jum'at yang patut untuk diketahui, sebagaimana kami lansir dari banyak sekali sumber. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Turmudi dijelaskan bahwa orang yang meninggal pada hari/malam jum'at merupakan gejala khusnul khotimah. 

at merupakan hari yang paling baik dan istimewa  diantara hari Rahasia dan Keutamaan Hari Jum'at yang Jarang Diketahui
Ilustrasi : Hari Jum'at - Jum'at Mubarak (meme)
Selain itu, dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan bahwa Nabi Adam diciptakan pada hari jum'at, hari dimana Nabi Adam di masukkan ke dalam surga, hari dimana Nabi Adam dikeluarkan dari Surga, dan hari simpulan zaman tidaklah terjadi kecuali pada hari Jum’at. Dan masih banyak lagi keutamaan, keistimewaan serta diam-diam di balik hari jum'at. Untuk lebih jelasnya, silakan eksklusif saja simak ulasannya berikut ini.

Kejadian Luar Biasa di Hari Jum'at (Diciptakannya Adam hingga Hari Kiamat
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Artinya :
Hari yang baik dikala terbitnya matahari ialah hari Jum’at. Hari tersebut ialah hari diciptakannya Adam, hari ketika Adam dimasukkan ke dalam nirwana dan hari ketika Adam dikeluarkan dari surga. Hari simpulan zaman tidaklah terjadi kecuali pada hari Jum’at”. (HR. Muslim)

Hari Jum'at ialah hari yang paling mulia
Keutamaan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari Jumat sebagai keistimewaan umat muhammad yang tidak diberikan pada umat sebelumnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللهِ
Artinya :
Sesungguhnya hari Jumat itu ialah pemimpin seluruh hari dan hari paling mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. (HR. Ibnu Majah dinyatakan sahih oleh al-Albani rahimahullah)

Hari Jum'at ialah hari yang menghapuskan dosa-dosa
Dari Salman ia berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda:
لا يغتسل رجل يوم الجمعة ويتطهر ما استطاع من طهر ويدهن من دهنه أو يمس من طيب بيته ثم يخرج فلا يفرق بين اثنين ثم يصلي ما كتب له ثم ينصت إذا تكلم الإمام إلا غفر له ما بينه وبين الجمعة الأخرى
Artinya :
Tidaklah seorang hamba mandi pada hari Jum’at dan bersuci dengan sebaik-baik bersuci, kemudian ia meminyaki rambutnya atau berparfum dengan minyak wangi, kemudian ia keluar (menunaikan sholat Jum’at) dan tidak memisahkan antara dua orang (yang duduk), kemudian ia melaksanakan sholat apa yang diwajibkan atasnya dan ia membisu ketika Imam berkhutbah, melainkan segala dosanya akan diampuni antara hari Jum’at ini dengan Jum’at lainnya. (HR Bukhari)

Hari Jum'at - Hari Dimuliakannya para Wali-wali Allah
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu, ia berkata wacana firman Allah Azza wa Jalla :
وَلَدَيْنَا مَزِيْدٌ
Artinya :
Dan pada sisi kami ada tambahannya. (QS: Qaf : 35)
Beliau berkata, "Allah muliakan mereka pada tiap hari Jum’at."

Hari Jum'at ialah Hari Raya Setiap Minggu bagi Orang Muslim
Dari Ibnu ’Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda:

إن هذا يوم عيد جعله الله للمسلمين فمن جاء الجمعة فليغتسل
Artinya :
Sesungguhnya hari ini ialah hari ’Ied yang Alloh jadikan bagi kaum Muslimin, barangsiapa yang mendapati hari Jum’at hendaknya ia mandi… (HR Ibnu Majah dalam Shahih at-Targhib I/298)

Hari Jum'at terdapat Waktu Doa yang Mustajab
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :

إن في الجمعة ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلى يسأل الله شيئا إلا أعطاه إياه

Artinya :
Sesungguhnya di dalam hari Jum’at ini, ada suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim menemuinya (hari Jum’at) sedangkan ia dalam keadaan bangun sholat memohon sesuatu kepada Alloh, melainkan akan Alloh berikan padanya. (Muttafaq ’alaihi).


Ibnul Qayyim berkata sesudah menyebutkan adanya perselisihan wacana penentuan spesifikasi waktu ini, ”Pendapat-pendapat yang paling rajih (kuat) ialah dua pendapat yang keduanya terkandung di dalam sebuah hadits yang tsabit (shahih). Yaitu, Pendapat pertama, bekerjsama (waktu ijabah tersebut) mulai dari duduknya imam hingga ditunaikannya sholat, sebagaimana dalam hadits Ibnu ’Umar bekerjsama Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda:
هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة

Artinya :
(waktu ijabah tersebut) yaitu diantara duduknya imam hingga ditunaikannya sholat. (HR Muslim)

Pendapat kedua, yaitu sesudah waktu ’Ashar. Dan ini ialah dua pendapat yang paling kuat. (Zaadul Ma’ad I/389-390).

Meninggal di Hari Jum'at Tanda Khusnul Khotimah
Dimana orang yang wafat pada hari ini akan kondusif dari siksa kubur dan dari pertanyaan dua Malaikat. Dari Ibnu ’Amr radhiyallahu ’anhuma ia berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda:
ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله تعالى فتنة القبر

Artinya :
Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum’at atau pada malam Jum’at, kecuali Alloh Ta’ala lindungi dari fitnah kubur. (R Ahmad dan Turmudi, dishahihkan oleh al-Albani).

Hari Jum'at, Dipadamkannya Api Neraka
Jahannam itu dinyalakan, yaitu dikobarkan apinya setiap hari dalam sepekan kecuali pada hari Jum’at.
Yang mana hal ini sebagai (salah satu bentuk) pemuliaan terhadap hari yang agung ini. (Lihat Zaadul Ma’ad I/387).

Hari jum'at hari yang terbaik untuk Bersedekah
Ibnul Qayyim berkata, "Bersedekah pada hari Jum’at dibandingkan hari-hari lainnya dalam sepekan, menyerupai berinfak pada bulan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan lainnya."

Dan di dalam hadits Ka’ab (dikatakan),
والصدقة فيه أعظم من الصدقة في سائر الأيام

Artinya :
Bersedekah di dalamnya lebih besar (pahalanya) daripada berinfak pada hari lainnya. (hadits mauquf shahih namun mempunyai aturan marfu’).

Hari Jum'at, Kewajiban sholat Jum’at
Kewajiban sholat Jum’at merupakan sebesar-besar kewajiban Islam yang paling ditekankan dan seagung-agungnya berhimpunnya kaum muslimin. Barangsiapa meninggalkannya (menunaikan sholat Jum’at) sebab meremehkannya, pasti Alloh tutup hatinya sebagaimana di dalam hadits shahih yang diriwayatkan Muslim.


Berjalan Menunaikan Sholat Jum'at = Pahala Puasa dan Sholat Setahun
Orang yang berjalan untuk menunaikan sholat Jum’at, pada tiap langkah kakinya ada pahala puasa dan sholat setahun. Sebagaimana hadits Aus bin Aus radhiyallahu ’anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,

من غسل واغتسل يوم الجمعة وبكر وابتكر ودنا من الإمام فأنصت, كان له بكل خطوة يخطوها صيام سنة وقيامها وذلك على الله يسير

Artinya :
Barangsiapa yang mandi kemudian berwudhu pada hari Jum’at, kemudian ia bersegera dan bergegas (untuk sholat), kemudian ia mendekat kepada imam dan diam, maka baginya pada setiap langkah kaki yang ia langkahkan (ada pahala) puasa dan sholat setahun, dan yang demikian ini ialah sesuatu yang gampang bagi Alloh. (HR Ahmad dan Ashhabus Sunnan, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).
Subhaanallaah.... Sungguh sangat luar biasa keistimewaan dan keutamaan Hari Jum'at yang Agung ini. Semoga dengan mengetahui beberapa rahasia, keutamaan dan keistimewaan hari jum'at yang sangat luar biasa ini, sanggup menggugah hati kita semua untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan di hari jum'at dan/atau hari-hari lainnya.