Showing posts with label Khutbah. Show all posts
Showing posts with label Khutbah. Show all posts

Teks Khutbah Idul Adha Murung Sejarah Pesan Tersirat Qurban Terbaik 2018

Sejarah dan Hikmahnya Qurban - Sebelum tiba saatnya lebaran idul adha atau bisa juga di katakan hari raya qurban untuk mengisi ritual keagamaan yaitu melaksanakan sholat sunnah idul adha terlebih dahulu yang harus dipersiapkan oleh khotib yaitu materi khutbah yang ada kaitannya dengan hari raya idul adha misalkan sejarah qurban, pesan yang tersirat qurban, dalil aturan keutamaan qurban, niat qurban, waktu menyembelih qurban dan yang linnya. Maka untuk itu kami di sini akan membuatkan pola teks khutbah idul adha singkat terbaik terbaru yang sedih bikin menangis sejarah dan hikmahnya qurban.

Dengan adanya sejarah dan pesan yang tersirat Qurban ini semoga kita termotifasi untuk supaya bisa mengeluarkan sebahagian harta yang nantinya di belikan pada binatang qurban demi tercapainya pahala ibarat mana yang Alloh telah berikan kepada Nabiyulloh Ibrahim AS serta Putranya yaitu Ismail, dalam sejarah yang begitu amat besarnya yang harus kita pola dalam menjalankan kehidupan dunia ini demi meraih kebahagiaan yang hakiki.

Nah untuk itu maka kami disini akan menyajikan sekilas sejarah dan pesan yang tersirat qurban yang dijadika salah satu pola teks dalam khutbah idul adha, singkat padat lengkap terbaru supaya umat islam tau persis perihal hakikat qurban, jangan hingga melaksanakan Qurban itu cuma sekadar dijadikan hewan  hadiah dalam arti kita ini tidak menepati atas aturan yang telah di memutuskan dalam aturan anutan agama Islam.

 Sebelum tiba saatnya lebaran idul adha atau bisa juga di katakan hari raya qurban untuk m Teks Khutbah Idul Adha Sedih Sejarah Hikmah Qurban Terbaik 2018

اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (×3) اللهُ اَكبَرْ (×3
اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ
اللهُ اَكْبَرْ ماتحرك متحرك وارتـج. ولبى محرم وعـج. وقصد الحرم من كل فـج. وأقيمت فى هذا الأيام مناسك الحج. اللهُ اَكْبَرْ (3×)
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ ومن تبع دين محمد. وسلم تسليما كثيرا. فياايها المسلمون الكرام. اوصيكم ونفسى بتقوى الله. واعلموا أن هذا الشهر شهر عظيم. وأن هذاليوم يوم عيد المؤمين. يوم خليل الله إبراهيم أبو ألانبياء والمرسلين
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلاً ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ.

Hadirin sidang Id yang dirahmati Alloh.
Dalam kesempatan yang penuh kebahagiaan ini marilah kita meningkatkan rasa taqwa kita kepada Allah dengan rajin mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Disamping itu marilah kita senantiasa bersyukur kepada-Nya atas rahmat, ni'mat dan taufiq serta hidayah-Nya yang telah dianugrahi kepada kita sehingga kita sanggup berkumpul ditempat ini dalam rangka melaksanakan shalat Id.

Pada hari ini semua umat islam diseluruh dunia sedang melaksanakan ibadah shalat Id sekaligus memperingati insiden hari jadinya qurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail atas menjalankan perintah Allah, yang kemudian digantikan oleh-Nya dengan domba.

Disamping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, alasannya yaitu pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi umat muslim yang belum bisa mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berqurban, yaitu dengan menyembelih binatang qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.

Allohuakbar Allohuakbar Allohuakbar. Allohuakbar walillahilhamd.
Hadirin sidang Id yang dirahmati Alloh.

Jika kita melihat sisi historis dari perayaan Idul Adha ini, maka pikiran kita akan teringat kisah teladan Nabi Ibrahim, yaitu ketika Beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang ketika itu masih menyusu. Mereka ditempatkan disuatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun. Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebetulnya dari wahyu Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu, ditempatkan di suatu daerah paling asing, di sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri palestina. Tapi baik Nabi Ibrahim, maupin istrinya Siti Hajar, mendapatkan perintah itu dengan tulus dan penuh tawakkal.

Karena pentingnya insiden tersebut. Allah mengabadikannya dalam Al-Qur’an:

رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

Artinya: Ya Tuhan kami sesunggunnya saya telah menempatkan sebagian keturunanku di suatu lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di bersahabat rumahmu (Baitullah) yang dimuliakan. Ya Tuhan kami (sedemikian itu) semoga mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah gati sebagia insan cenderung kepada mereka dan berizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS Ibrahim: 37)

Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas bahwa tatkala Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak biasa menyusui nabi Ismail, dia mencari air kian kesana kemari sambil lari-lari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali. Tiba-tiba Allah mengutus malaikat jibril menciptakan mata air Zam Zam. Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan yang begitu banyakdan sangat bermanfaat baginya.

Lembah yang dulunya gersang itu,akhirnya mempunyai persediaan air yang melimpah-limpah.Maka datanglah insan dari banyak sekali pelosok terutama para pedagang ke daerah siti hajar dan nabi ismail, untuk membeli air. Datang rejeki dari banyak sekali penjuru, dan makmurlah daerah itu dan sekitarnya. Akhirnya lembah itu hingga ketika ini populer dengan kota mekkah, sebuah kota yang kondusif dan makmur, berkat do’a Nabi Ibrahim dan berkat kecakapan seorang ibu dalam mengelola kota dan masyarakat. Kota mekkah yang kondusif dan makmur dilukiskan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dalam Al-Qur’an:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـَذَا بَلَداً آمِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ

Artinya: Dan ingatlah ketika Ibrahim berdo’a: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, sebagai negeri yang kondusif sentosa dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kiamat.” (QS Al-Baqarah: 126)

Hadirin sidang Id yang dirahmati Alloh.
Dari ayat tersebut, kita memperoleh bukti yang terang bahwa kota Makkah hingga ketika ini mempunyai kemakmuran yang melimpah. Jamaah haji dari seluruh penjuru dunia, memperoleh kemudahan yang cukup, selama melaksanakan ibadah haji maupun umrah.Hal itu membuktikan tingkat kemakmuran modern, dalam tata pemerintahan dan ekonomi, serta kaemanan hukum, sebagai faktor utama kemakmuran rakyat yang mengagumkan. Yang semua itu menjadi dalil, bahwa do’a Nabi Ibrahim dikabulkan Allah SWT. Semua kemakmuran tidak hanya dinikmati oleh orang islam saja. Orang-orang yang tidak beragama Islam pun ikut menikmati.
Allah SWT berfirman:

قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلاً ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Artinya: Allah berfirman: “Dan kepada orang kafirpun, saya beri kesenangan sementara, kemudian saya paksa ia menjalani siksa neraka. Dan itulah seburuk jelek daerah kembali.” (QS. Al-Baqarah: 126)

Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari raya penyembelihan. Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim. Akibat dari kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi banyak sekali ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan “Khalilullah” (kekasih Allah).
Setelah gelar Al-khalil disandangnya, Malaikat bertanya kepada Allah: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau mengakibatkan Ibrahim sebagai kekasihmu. Padahal ia disibukkan oleh urusan kekayaannya dan keluarganya?” Allah berfirman: “Jangan menilai hambaku Ibrahim ini dengan ukuran lahiriyah, tengoklah isi hatinya dan amal baktinya!”

Sebagai realisasi dari firmannya ini, Allah SWT mengizinkan pada para malaikat menguji keimanan serta ketaqwaan Nabi Ibrahim. Ternyata, kekayaan dan keluarganya dengan tidak menciptakan lalai dalam ketaatannya kepada Allah.

Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan bahwa konon, Nabi Ibrahim mempunyai kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. Riwayat lain mengatakan, kekayaan Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor ternak. Suatu jumlah yang berdasarkan orang di zamannya yaitu tergolong milliuner. Ketika pada suatu hari, Ibrahim ditanya oleh seseorang “milik siapa ternak sebanyak ini?” maka dijawabnya: “Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku. Sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, saya serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, pasti akan saya serahkan juga.”

Allohu Akbar 3x
Ibnu Katsir dalam tafsir Al-Qur’anul ‘adzim mengemukakan bahwa, pernyataan Nabi Ibrahim yang akan mengorbankan anaknya jikalau dikehendaki oleh Allah itulah yang kemudian dijadikan materi ujian, yaitu Allah menguji iman dan taqwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, semoga ia mengorbankan putranya yang kala itu masih berusia 7 tahun. Anak yang elok rupawan, sehat lagi cekatan ini, supaya dikorbankan dan disembelih dengan memakai tangannya sendiri. Sungguh sangat mengerikan! Peristiwa spektakuler itu dinyatakan dalam Al-Qur’an:

قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Artinya: Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnay saya melihat dalam mimpi bahwa saya menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Aa-saffat: 102)

Ketika keduanya siap untuk melaksanakan perintah Allah, datanglah setan sambil berkata, “Ibrahim, kau orang renta macam apa kata orang nanti, anak saja disembelih?” “Apa kata orang nanti?” “Apa tidak malu? Tega sekali, anak satu-satunya disembeli!” “Coba lihat, anaknya lincah ibarat itu!” “Anaknya pandai lagi, yummy dipandang, anaknya patuh ibarat itu kok dipotong!” “Tidak punya lagi nanti sehabis itu, tidak punya lagi yang ibarat itu! Belum tentu nanti ada lagi ibarat dia.” Nabi Ibrahim sudah mempunya tekat. Ia mengambil kerikil kemudian mengucapkan, “Bismillahi Allahu akbar.” Batu itu dilempar. Akhirnya seluruh jamaah haji kini mengikuti apa yang dulu dilakukan oleh Nabi Ibrahim ini di dalam mengusir setan dengan melempar kerikil sambil mengatakan, “Bismillahi Allahu akbar”. Dan hal ini kemudian menjadi salah satu rangkaian ibadah haji yakni melempar jumrah.

Ketika sang ayah belum juga mengayunkan pisau di leher putranya. Ismail menerka ayahnya ragu, seraya ia melepaskan tali pengikat tali dan tangannya, semoga tidak muncul suatu kesan atau image dalam sejarah bahwa sang anak berdasarkan untuk dibaringkan alasannya yaitu dipaksa ia meminta ayahnya mengayunkan pisau sambil berpaling, supaya tidak melihat wajahnya.Nabi Ibrahim memantapkan niatnya. Nabi Ismail pasrah bulat-bulat, ibarat ayahnya yang telah tawakkal. Sedetik sehabis pisau nyaris digerakkan, tiba-tiba Allah berseru dengan firmannya, menyuruh menghentikan perbuatannya tidak usah diteruskan pengorbanan terhadap anaknya. Allah telah meridloi kedua ayah dan anak memasrahkan tawakkal mereka. Sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai korban, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110:

وَفَدَ يْنَاهُ بِذِ بْحٍ عَظِيمٍ

“Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ

“Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang tiba kemudian.”

سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ

“Yaitu kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim.”

كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

“Demikianlah kami memberi jawaban kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Menyaksikan bencana penyembelihan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah umat insan itu, Malaikat Jibril kagum, seraya terlontar darinya suatu ungkapan “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Nabi Ibrahim menjawab “Laailaha illahu Allahu Akbar.” Yang kemudian dismbung oleh Nabi Ismail “Allahu Akbar Walillahil Hamdu.’

Allohu Akbar 3x
Pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang paling besar dalam sejarah umat umat insan itu menciptakan Ibrahim menjadi seorang Nabi dan Rasul yang besar, dan mempunyai arti besar. Peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail diatas, bagi kita harus dimaknai sebagai pesan simbolik agama, yang mengandung pembelajaran paling tidak pada tiga hal;

1. ketakwaan.
Pengertian taqwa terkait dengan ketaatan seorang hamba pada Sang Khalik dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Koridor agama (Islam) mengemas kehidupan secara harmoni ibarat halnya kehidupan dunia-akherat. Bahwa mereaih kehidupan baik (hasanah) di akhierat kelak perlu melalui kehidupan di dunia yang merupakan ladang untuk memperbanyak kebajikan dan memohon ridho Nya semoga tercapai kehidupan dunia dan akherat yang hasanah. Sehingga kehidupan di dunia tidak terpisah dari upaya meraih kehidupan hasanah di akherat nanti.

Tingkat ketakwaan seseorang dengan demikian sanggup diukur dari kepeduliannya terhadap sesamanya. Contoh seorang wakil rakyat yang mempunyai tingkat ketakwaan yang tinggi tentu tidak akan memanfaatkan wewenang yang dimiliki untuk memperkaya dirinya sendiri bahkan orang ibarat ini akan merasa aib jikalau kehiudpannya lebih glamor dari pada rakyat yang diwakilinya. Kesiapsediaan Ibrahim untuk menyembelih anak kesayangannya atas perintah Allah menunjukan tingginya tingkat ketakwaan Nabi Ibrahim, sehingga tidak terjerumus dalam kehidupan hedonis sesaat yang sesat. Lalu dengan kuasa Allah ternyata yang disembelih bukan Ismail melainkan domba. Peristiwa ini pun mencerminkan Islam sangat menghargai nyawa dan kehidupan manusia, Islam menjunjung tinggi peradaban manusia.

2. hubungan antar manusia.
Ibadah-ibadah umat Islam yang diperintahkan Tuhan senantiasa mengandung dua aspek tak terpisahkan yakni kaitannya dengan hubungan kepada Allah (hablumminnalah) dan hubungan dengan sesama insan atau hablumminannas. Ajaran Islam sangat memerhatikan solidaritas sosial dan mengejawantahkan sikap kepekaan sosialnya melalui media ritual tersebut. Saat kita berpuasa tentu mencicipi bagaimana susahnya hidup seorang dhua'afa yang memenuhi kebutuhan poangannya sehari-hari saja sulit. Lalu dengan menyembelih binatang kurban dan membagikannya kepada kaum tak berpunya itu merupakan salah satu bentuk kepedualian sosial seoarng muslim kepada sesamanya yang tidak mampu. Kehidupan saling tolong menolong dan bantu-membantu dalam kebaikan merupakan ciri khas anutan Islam. Hikmah yang sanggup dipetik dalam konteks ini yaitu seorang Muslim diingatkan untuk siap sedia berkurban demi kebahagiaan orang lain khususnya mereka yang kurang beruntung, waspada atas godaan dunia semoga tidak terjerembab sikap tidak terpuji ibarat keserakahan, mementingkan diri sendiri, dan kelalaian dalam beribadah kepada sang Pencipta.

3. peningkatan kualitas diri.
Hikmah ketiga dari ritual keagaamaan ini yaitu memperkukuh simpati, kesadaran diri, pengendalian dan pengelolaan diri yang merupakan cikal bakal sopan santun terpuji seorang Muslim. Akhlak terpuji dicontohkan Nabi ibarat membantu sesama insan dalam kebaikan, kebajikan, memuliakan tamu, mementingkani orang lain (altruism) dan senantiasa sigap dalam menjalankan segala perintah agama dan menjauhi hal-hal yang dilarang.

Dalam Al Alquran disebutkan bahwa Nabi Muhammad mempunyai sopan santun yang agung (QS Al-Qalam: 4). Dalam Islam kedudukan sopan santun sangat penting merupakan "buah" dari pohon Islam berakarkan keyakinan dan berdaun syari"ah. Segala kegiatan insan tidak terlepas dari sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laris manusia. Sebaliknya, sopan santun tercela dipastikan berasal dari orang yang bermasalah dalam keimanan merupakan manisfestasi dari sifat-sifat syetan dan iblis.

Dari sejarahnya itu, maka lahirlah kota Makkah dan Ka’bah sebagai kiblat umat Islam seluruh dunia, dengan air zam-zam yang tidak pernah kering, semenjak ribuan tahunan yang silam, sekalipun tiap harinya dikuras berjuta liter, sebagai tonggak jasa seorang perempuan yang paling sabar dan sabar yaitu Siti Hajar dan putranya Nabi Ismail.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Itulah yang sanggup saya sampaikan mengenai Contoh Khutbah Idul Adha Sejarah dan Hikmahnya Qurban, Begitu juga kami sajikan khutbah jumat menyambut tahun baru, aturan dan tata cara memotong binatang qurban, niat dan keutamaan puasa arafah dan tarwiyah, ucapan Idul Adha 2018 , Ucapan Tahun Baru Hijriyyah 1439, Ucapan Tahun Baru 2018 dan masih banyak lagi yang lainnya. Semoga ada keuntungannya bagikita semua dan bisa mengamil hikmahnya.Amiiin. 

Contoh Teks Khutbah Jum'at Singkat Makna Lailatul Qadar Terbaru 2019

Contoh Khutbah Jum'at Singkat "Lailatul Qadar" - Sudah niscaya kebiasaan para khatib jum'at ketika akan melaksanakan khutbahnya mencari meteri yang sesuai dangan situasi dan kondisi  pada masa itu, nah kebetulan kita kini sedang berada pada bulan suci Ramadhan tepatnya pada hari-hari yang ada kaitannya dengan Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar ialah malam kemuliaan yang telah Alloh berikan kepada  ummat Islam diseluruh jagat raya, namun yang mendapatkan lailatul qadar itu sangat rahasiah tidak sanggup kita tentukan hanyalah Alloh yang mengetahuinya, lantaran Lailatul Qadar itu sangat rahasiah alangkah baiknya kita sebagai ummat isla bersiap-siaplah pada bulan ramadhan itu dengan meningkatkan amal dan ketaqwaan lita kepada Alloh SWT.

Marilah kita tingkankan ketaqwaan dengan menguras kelakuan keji dan dosa. Dan Marilah kita pertajam keta'atan kita kepada-Nya dengan memenuhi hari-hari Ramadhan yang tersisa dengan banyak sekali amal dan laris yang mulia. semua itu dalam rangka mengharap rahmat dan berkah malam mulia, malam seribu bulan yaitu lailatul Qadar, maka dengan demikian kami disini menyajikan pola teks  khutbah jum'at lailatul qadar guna untuk supaya mengakibatkan sugesti bagi kita dalam menyambut datangnya malam kemuliaan .

at ketika akan melaksanakan khutbahnya mencari meteri yang sesuai dangan situasi dan kondi Contoh Teks  Khutbah Jum'at Singkat Makna Lailatul Qadar terbaru 2019

Teks Khutbah Pertama

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِتَرْك الْمَنَاهِيْ وَفِعْلِ الطَّاعَاتِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبهِ الهَادِيْنَ لِلصَّوَابِ وَعَلَى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ اْلمَآبِ.
اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Hadirin Jama'ah Rohimakumulloh. Pada hari ini kita sedang berada dalam bulan suci ramadhan, yang mana pada bulan ramadhan itu, banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah yang harus di ingat dan di perhatikan baik-baik .Salah satu insiden yang menerima daerah baik dalam sejarah ialah insiden nuzulul qur’an, yakni insiden turunnya al-qur’an dan juga ada insiden yang membawa kabar gebira bagi umat Islam khususnya bagi umat Nabi muhammad SAW, yaitu adanya  “lailatul Qadar” yang mana pada malam itu Alloh Swt membukan semua pintu rahmat selebar-lebarnya.

Jika malam itu orang beribadat pada Alloh dengan ikhlas, khusu dan khudlu maka ibadat dalam satu malam itu sama pahalanya dengan amal ibadah seribu bulan.Sebagai mana Alloh berfirman dalam surat al-Qadar:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ *

Artinya : Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan * Dan tahukah kau apakah malam kemuliaan itu? * Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan * Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Alloh untuk mengatur segala urusan * Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar

Maksudnya amal ibadah yang dikerjakan pada Lailatul Qadar itu, lebih baik dan lebih banyak pahalanya dair amal ibadah yang dikerjakan dalam seribu bulan.

Hadirin Jama'ah Rohimakumulloh
Asbab nuzulnya atau alasannya ialah turunnya surat ini adalah:

Ketika Nabi Muhammad SAW dan para shahabat sedang berkumpul datanglah malaikat Jibril membawa kisah “ Bahwa pada jaman Bani isra’il ada seorang pejuang yang benar-benar membela Agama Alloh menegakkan kebenaran dan menghancurkan segala bentuk kemaksiatan melawan orang kapir selama seribu bulan yang berjulukan Sam’un Al-Ghozi , yang mana Beliau ini berperangnya tidak memakai senjata yang serba canggih menyerupai meriam, kenon, bom nuklir dan sebagainya, tapi dengan izin Alloh mengatakan keistimewaan kepada Sam’un Al-Ghozi hanyalah memakai bulu jenggot yang panjang , sehingga bila mana jenggotnya dicambukan kepada orang kapir maka ribuan orang kapir mati seketika.

Sam’un Al-Ghozi ketika berperang gak pernah ribet dengan membawa bekal masakan dan minuman, lantaran Alloh SWT telah mengatakan keistimewaan lagi kepada dia yaitu: ketika Sam’un sudah merasa lapar maka Alloh SWT pribadi memberinya makana berupa daging yang pribadi tumbuh pada gigi-giginya begitu juga bila mana merasa haus maka Alloh memberikannya menyerupai itu.

Makanya usaha Sam’un Al-Ghozi tidak sanggup diembargo oleh orang kapir alasannya ialah tidak membutuhkan dorongan dana dari orang kapir.

Tapi sayang seribu sayang perjoangan dia dihancurkan oleh istrinya sendiri, alasannya ialah kebiasaanya istri seorang pejuang kurang menerima perhatian dari suaminya. Maka disanalah orang kapir punya kesempatan bikin siasat kepada istri sam’un Al-ghoza dengan mengatakan emas perhiasan,rumah bertingkat, kendaraan beroda empat mengkilat asalkan sanggup membelenggunya ketika sam’un lagi tidur dengan memakai tambang kata orang-orang kapir itu, nanti kalau sudah dibelenggun pribadi kasih laporan.Ringkas kisah istri Sam’un Al-Ghozi melaksanakannya dengan memakai tambang bahkan bukan Cuma tambang saja tapi dengan memakai rantai,maka ketika sam’un bangkit semua tambang dan rantai putus semua.

Maka dengan itu Sam’un bertanya kepada istrinya katanya siapa yang punya perbuatan menyerupai ini? Jawab istrinya saya, lantaran ingin menguji kegagahannya, oh gitu , lantaran antara suami dan istri biasanya tidak punya sifat rahasiah dan tidak tau sedang disiasatinya, maka Sam’un bilang katanya kalau penasaran kelemahan Saya coba belenggunnya dengan memakai janggot.

Maka setelah tau rahasiahnya istri Sam’un pribadi melaksanakan hal tersebut ternyata memang betul Sam’un tidak sanggup ap-apa , maka pribadi lapor kepada orang-orang kapir yang sudah menunggu beberapa waktu, karenanya Sam’un dianiyaya hingga cingcang kaki,tangan dan sebagainya, maka ketika itu datanglah dukungan Alloh kepada dia katanya: mau apa engkau sekarang? Jawab Sam’un mau dikembalikan lagi semua anggahota badan ku,aku akan menghancurkan lagi semua orang kapir serta istrinya,maka pribadi Alloh mengabulkannya , dan dengan itu pribadi Sam’un bertindak lagi menyerupai yang telah dikatakan tadi, karenanya orang kapir serta istrinya mati semua.Begitulah kisah Sam’un Al-Ghzai secara singkat.

Hadirin Jama'ah Rohimakumulloh.
Maka para shahabat tertarik dengan adanya insiden menyerupai itu dan pribadi bertanya kepada Rosul Katanya: apa sanggup ummat dia berjuang seribu bulan menyerupai Sam’un? Sedangkan seribu bulan itu sama dengan 83 tahun lebih sementara rata-rata usia ummat Rosul 60 tahunan.

Maka dengan adanya pertanyaan para shahabat Rosullulloh SAW mendapatkan wahyu dari Alloh dengan turunnya surat Al-Qadar,Bahwa orang yang beribadat sempurna pada lailatul Qadar sama pahalanya dengan ibadah seribu bulan lamanya.

Namun malam lailatur Qadar itu tidak sanggup di ketahui waktunya yang sempurna kapan terjadi, tetapi yang penting bagi kita harus yakin, bahwa Lailatul Qadar itu niscaya terjadi pada malam-malam ramadhan . Dengan tidak ditentukannya malam itu memang itu merupakan suatu rahmat besar bagi umat Islam, yaitu: semoga kita bersungguh-sungguh beribadah melaksanakan macam-macam ibadah yang di pujikan didalam bulan ramadhan: membaca Al-Qur’an, bershadaqah, tarawih, shalat malam, istighfar, dzikir, i’tikaf dan sebagainya sebulan penuh dari awal ramadhan hingga terakhir tanpa mangkir sehingga betul-betuldapat menemukan Lailatul Qadar yang mulia itu, alangkah bahagianya orang-orang yang sungguh beribadah dengan khusu pada malam itu, dan sungguh ia betul-betul memperoleh pahala istimewa yang lebih banyak dan lebih baik dari pahala ibadah seribu bulan lamanya.

Hadirin Sidang Jum'at Rohimakumulloh
Oleh lantaran itu pada malam-malam bulan ramadhan ini, hendaknya kaum muslimin sanggup memakai kesempatan yang sebaik-baiknya untuk beribadah dan berdo’a memohon kepada Alloh SWT semoga memperoleh Qadar (Derajat).

Kapankah dan dimanakah kira-kira terjadinya Lailatul Qadar ? Apabila kita memperhatikan beberapa hadits yang ada hubungannya dengan Lailatul Qadar itu sanggup kita katakan, bahwa saat-saat yang diperlukan adanya Lailatul Qadar ialah pada sepuluh malam yang terakhir dari bulan ramadhan; atau sanggup di katakan pada hari-hari tanggal 21 ramadhan hingga selesai dan lebih sanggup diperlukan lagi dapatnya ialah pada malam-malam bilangan ganjil. Sebagai mana sabda Nabi Muhammad SAW:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ

“Carilah Lailatul Qadr itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan)”. (H.R Al Bukhari no. 1878)

Selanjut dalam hadits yang berasal dari Ibnu Abbas Nabi Muhammad SAW bersabda:

الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى

“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa.” (HR. Bukhari no. 2021)

Hadirin Jama'ah Rohimakumulloh.
Semoga dengan adanya Lailatul Qadar kita semua sanggup mendapatkannya dengan cara bersungguh-sungguh dalam melaksanakan amal ibadah  kepada AllohSWT dengan hati yang ikhlas,khusu dan khudlu pada bulan ramadhan ini.

بارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Itulah yang sanggup kami sampaikan salah satu Contoh Teks  Khutbah Jum'at Singkat "Lailatul Qadar", begitu juga kami sajikan khutbah jumat perihal nujulul qur'an, khutbah idul fitri singkat, ucapan lebaran idul fitri, padilah fuasa enam hari bulan syawal dan masih banyak lagi yang lainnya makanya terus saja update disini, semoga ada keuntungannya bagi kita semuanya dan kita sanggup meningkatkan ke taqwaan kepada Alloh SWT demi tercapainya kebahagiaan dunia akherat.

Contoh Teks Khutbah Idul Fitri Pesan Yang Tersirat Puasa Singkat Duka Terbaru

Contoh Teks Khutbah Idul Fitri Hikmah Puasa Singkat Sedih Terbaru - Tiba saatnya lebaran hari raya idul fitri semuat umat islam di seluruh dunia pada merayakannya dengan penuh rasa syukur dan kegembiraan yang tertanam dalam hatinya, alasannya yaitu sebulan lamanya umat islam telah melaksamnakan  kewajiban ibadah puasa, dan di pungkas dengan melakukan sholat idul fitri di daerah tempat yang telah di sediakan ada yang di mesjid, mushola ahkan ada yang di daerah terbuka ibarat di lapangan dan sebagainya.

Karena arti dari pada Idul Fitri itu yaitu Id artinya kembali, Fitri artinya kesucian jadi Idul Fitri yaitu kembali kepada kesucian, suci lahir maupun batin. Maka seharusnya pada hari itu kita ,sebagai umat Islam mengadakan silahturrahmi dan saling memaafkan sama orang tua, kerabat, dan sahabat sahabat alasannya yaitu kita ini insan biasa yang tak lepas hidup ini dari kesalahan baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.

Dengan adanya Idul Fitri maka dalam syariat pedoman agama Islam pada waktu paginya sekitar mata hari sudah memancarkan cahayanya disunatkan untuk melakukan sholat sunat dan diakhiri dengan khutbahnya.Nah untuk itu bagi para khatib yang akan melakukan khutbah pada waktu itu biasanya sekian hari sebelum pelaksanaan hari raya idul fitri sudah mempersiapkan tema khutbah, maka Saya disini akan menawarkan teladan teks khutbah idul fitri dalam bahasa sunda semoga dengan adanya teks ini bisa menawarkan jalan untuk mempermudah pencarian bagi para khatib sebagai mana teks dibawah ini:

Contoh Teks Khutbah Idul Fitri Hikmah Puasa Singkat Sedih Terbaru Contoh Teks Khutbah Idul Fitri Hikmah Puasa Singkat Sedih Terbaru

أَلله‘ أَكْبَرْ ألله أكبَرْ ألله أكبَرْ ألله أكبَرْ ألله أكبَرْ ألله أكبَرْ ألله أكبَرْ ألله أكبَرْ ألله أكبَرْ لَااِلَهَ اِلاالله ألله أكبَرْ ألله أكبَرْ وَلِلهِ الْحَمْد.أَلحَمْد‘ للهِ اْلمُنْعِمِ عَلَى مَنْ أطَاعَهُ وَاتَّبَعَ ِرضَاهْ- اَلمُنْتَقِمِ مِمَّ خَالَفَهُ وَعَصَاهْ- ألَذِى يَعْلَمُ مَا أَظْهَرَهُ الْعَبْدُ
وَمَا أَخْفَاهْ- اَلْمُتَكَفِّلِ بِأَرْزَاقِ عِبَادِهِ فَلا يَتْرُكُ أَحَدًا مِنْهُمْ وَلاَيَنْسَاهْ- أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى مَا أَعْطَاهْ- وَأشْهَدُ أنْ لااِلهَ اِلّااللهُ وَحْدَهُ لاشَرِيكَ لَهُ شَهَادَةَ عَبْدٍ لَمْ يَخْشَ الّااللهَ- وَأشهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الّذِى اِخْتَارَهُ اللهُ وَاصْطَفَاهْ- أللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَمَنْ وَالاهْ- أمّا بَعْدُ – فَيَا أيُّهَاالنَّاسُ اِتّقُوااللهَ حَقّ تَقْوَاهْ وَاعْلَمُوا أَنّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ- أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطّعَامْ- وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ ِفيهِ الصِّيَامْ- فَهُوَ يَوْمُ تَسْبِيْحٍ وَتَحْمِيْدٍ وَتَهْلِيْلٍ وَتَعْظِيْمٍ وَتَمْجِيْدٍ- فَسَبِّحُوا رَبَّكُمْ فِيهِ وَعَظِّمُوا وَتُوبُوا اِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوهْ- وَاللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يَقُوْلُ وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِى المُهْتَدُونْ- أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ- وَأمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأوَى وَأَمَّا من طَغَى وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا فَإِنّ الْجَحِيمَ هِىَ الْمَأوَى

Surupna panon poe dina wanci magrib kamari, jadi ciciren rengsena ibadah saum urang salila sabulan campleng, kuru cileuh kentel peujit dina waktu sabulan, karena ngalaksanakeun saum jeung taraweh sarta ibadah–ibadah bulan mulia sigana ku urang sadaya geus dilaksanakeun.

Ayeuna urang sadaya mulang deui kana kaayaan sakumaha biasa deui, sabab poe ieu diharamkeun saum, poe ieu waktuna urang sadaya suka bungah, bungah lain karena loba dahareun atawa make pakean sarwa anyar, tapi bungah karena urang sadaya parantos lulus tina ujian nu cukup beurat, bungah karena geus tamat ngalaksanakeun parentah Allah nyaeta ibadah saum Ramadan.

Para ‘aidin…
Rengse urang ngalaksanakeun ibadah saum sabulan lilana kalawan pinuh harepan mugia ditampi ku Allah Swt. Sahingga jadi wasilah pikeun ngahontal Ridlo katut magfiroh mantenna aamiin..

Sok sanaos shaum dilaksanakeun ku urang ngan sabulan nu lamina 29 atawa 30 poe, tapi buah sareng mangfa’atna mugi bisa karaos ku urang sataun, malah salila urang masih hirup di alam dunya, margi Allah swt. ngawajibkeun shaum ka jalma – jalma anu ariman sangkan jadi jalma anu takwa .

Tangtuna oge lain ngan ukur sabulaneun, dina bulan Romadlon wungkul. Hikmah atawa buah tina ibadah shaum kudu katara tur karasa salila urang hirup keneh di alam dunya, sarta diteruskeun tepi ka alam akherat, sahingga dimana urang paamprok jeung allah swt.dina kaayaan Allah ridho ka urang tur urang oge ridho ka Allah swt.

Para ‘aidin rawuh a’idat rohimakumulloh nyakitu deui, buah tina ibadah shaum lain ukur keur sasoranganeun wungkul, tapi kudu mibanda ajen sosial, nu karasa ni’mat sarta mangfa’atna lain ku urang wungkul tapi oge ku balarea, nu jadi anggota masyarakat . Mun keur saurang pamingpin, mangfa’at sarta nasihat shaum bisa katinggali sarta karasa ku anak buahna, nu mangrupa jeujeuhan nu mawa kana kasalametan sarta kasejahteraan nu walatra. Mun ku anak buah, atawa rahayat, kudu katinngali tina kata’atan sarta kapatuhan anu satia kanu jadi pamingpin.

Keur nu beunghar nu dititipan harta nu loba bakal katara tur karasa berehannana kanu butuh. Keur nu loba pangabutuh atawa nu kokoro, bakal katara sikep hormatna tur babantuna nu satia kanu beunghar. Keur saurang pedagang bakal leuwih ati-ati dina urusan jual meuli. Moal wani deui ngajual ku timbangan anu hampang, meuli ku timbangan anu beurat.

Kaprikornus cindekna mah buah tina ibadah shaum, ayana parobahan tina nu goreng kanu alus. Nu disebut bener jeung alusna ibadah, lain ukur ditinggali tina cara jeung daerah sarta waktuna wungkul, tapi bener jeung alusna ibadah bisa ditingali buahna dina kahirupan sapopoe. Sok sanajan carana merenah numutkeun sunnah, ari nasihat atawa buahna teu karasa ngeunah mangka eta ibadah the can tangtu bisa ditarima ku allah swt.

Sakumaha diterangkeun dina hiji riwayat yen aya saurang ibu anu getol sholatna, geus puguh anu fardu, dalah anu hukumna sunnah oge estu teu aya nu kaliwat. Para sahabat meunteun ka eta awewe teh tangtu bakal jadi hebat sawarga. Sabab ditingali tina getolna shaolat. Tapi, numutkeun rosululloh saw. Eta awewe teh lain pisurgaeun tapi bakal jadi hebat naraka. Para sahabat kaget, teras naroskeun ka Rosul ngeunaan alesanana, Rosul ngawaler,yen eta awewe teh sanajan getol shalat, tapi loba nganyerikeun atawa ngaganggu ka tatanggana. nuduhkeun yen shalat nu rajin dilakonan ku eta awewe, ngan saukur merhatikeun cara, daerah jeung waktuna wungkul. Teu merhatikeun kana nasihat atawa buah tina eta shalat. Nyaeta etika anu hade jeung mulya ka tatangga, minangka batur hirup sapopoe.

Para ‘aidin rawuh ‘aidat rohimakumulloh!

Dina hadist anu diriwayatkeun ku imam Bukhori sareng Muslim anu hartosana :”aya opat rupa, sing saha jalma anu kakeunaan ku opat rupa ieu, mangka manehna jadi jalma munafek tulen. Atawa sing saha anu kakeunaan ku salah sahiji anu opat, mangka manehna aya dina cabang kamunafekan, sahingga manehna bisa ninggalkeunana, nyaeta dimana ngomomg sok bohong, dimana diamanatan sok khianat, dimana jangji sok jalir, dimana pasea sok licik,kajeun teuing manehna sok shaum,shalat tur ngaku dirina muslim”.

Dina hadist anu bieu tiasa ku urang kauninga, yen alusna ibadah, boh shaum, shalat jeung sajabana, nyaeta tiasa ditingali tina buahna, nu bisa katara jeung karasa dimana geus campur hirup babarengan jeung papada urang. Sok sanajan alus cara shalatna jeung shaumna numutkeun cara nabi Muhammad saw. Merenah tempatna tur sehat tempatna, tapi mun buahna teu katingali tur teu karasa ku balarea, mangka eta ibadah teh teu bisa kaasup hade. Hiji jalma sok sanajan getol shalat getol shaum sarta ngaku dirina jalma muslim, tapi mun masih keneh daek nipu, ngabobodo, khianat mun diamanatan, jalir mun jangji jeung sok licik mun pacengkadan atawa perlombaan, mangka eta jalma teh lain salaku muslim, tapi munafek, sok sanajan munafek amali.

Allohu Akbar…Allohu akbar…

Khusus pikeun ibadah shaum, Alloh swt.nguningakeun tujuannana, nyaeta sangkan jalma-jalma anu ariman jadi jalma-jalma anu tarakwa,La’allakum tattaquun. Memang dina bulan Romadlon, suasana kataqwaan katara jeung karasa ku urang sadayana. Jalma nu keur ngalaksanakeun shaum bisa nahan dirina tina sagala gawe anu diharamkeun ku Alloh swt. sawangsulna maksakeun diri pikeun ngalaksanakeun sagala anu diparentah ku Alloh swt sareng Rosulna.

Masjid-masjid ma’mur, pinuh ku jama’ah shalat taraweh, dina waktu sahur jeung subuh raeng ngaraji Al Alquran ngaliwatan pengeras bunyi patarik – tarik, kotak – kotak amal pinuh ku duit tina sodakoh jeung infak, artis –artis nurut ancrub milu mere ceramah agama, malah ngadadak make tiung sagala.

Dina radio, dina TV padet ku program ceramah agama, eta kabeh , teu bisa ditolak, mangrupakeun suasana kataqwaan. Tapi suasana kataqwaan, nu diharepkeun ku Alloh, tangtuna oge lain ukur ngan sabulan Romadoneun, tapi kudu maneuh salilana, salila urang masih hirup keneh di alam dunya.

Para ‘aidin rawuh ‘aidat, rohhimakumulloh!

Diantara ciri jalma nu taqwa, nya eta sagala prilaku, boh ucapan atawa pagawean teu ukur asal-asalan jeung teu mentingkeun kepentingan eksklusif jeung golongan wungkul, tapi leuwih diutamakeun kepentingan umat. Jalma nu taqwa, mun ngomong teu “asbun” jeung mun ngalaksanakeun pagawean teu “aspal”. Tapi ucapan jeung pagawean ngan wungkul nu mawa kana kamaslahatan balarea. Sakumaha diuningakeun ku Alloh SWT, dina surat Al-Ahzab :

“hei, jalma-jalma nu ariman, aranjeun kudu taqwa ka Alloh, sarta aranjeun kudu nagaromong kalawan omongan nu merenah.”

Allohu Akbar…Allohu akbar…

“Qaulan sadidan”, minangka ciri diantara ciri-ciri jalma nu taqwa, maksudna, mun rek ngaluarkeun perentah ka bawahan, kaputusan nu bisa dijadikeun hukum, atawa ponis nu dikeunakeun ka terdakwa, teu asal pok jeung asal pek. Tapi, sagala kawijaksanaan nu kaluar ti jalma nu taqwa, estu mawa kana kamaslahatan balarea. Lain keur kauntungan sagolongan wungkul. Sahingga, ku eta kawijaksanaan teh teu aya nu ngarasa dirugikeun.Tina “Qaulan sadidan”, bakal bisa nglahirkeun kaadilan nu walatra. Malahan Alloh nguningakeun, yen kaadilan teh minangka sikep laris nu bisa mawa tur ngadeukeutkeun kana “kataqwaan”, sakumaha pidawuh Nu Maha Kawasa :

“Aranjeun kudu adil, sabab adil teh ngadeukeutkeun kana taqwa.”

Para ‘aidin rawuh ‘aidat rohimakumulloh!

Kaadilan bisa ngadeukeutkeun kana taqwa, nyakitu deui shaum bisa ngenteurkeun kana taqwa, mangka antara shaum jeung kaadilan, lir gula jeung amisna, teu bisa dipisahkeun. Hartosna ibadah shaum kudu bisa nganteurkeun kana kaadilan nu walatra. Kaadilan mangrupakeun pangabutuh poko dina kahirupan urang kiwari. Teu aya hartina pangwangunan dina widang ekonomi maju, gedong-gedong saligrong, jalan-jalan lalebar tur lalucir, tapi miskin ku kaadilan.

Teu aya hartina gedong-gedong jarangkung, dahareun loba rupana tur ngareunah, sedengkeun ku kaadilan malarat. Ayana “kesenjangan sosial” nu bisa nimbulkeun “kecemburuan” ummat, teu bisa nganteurkeun kana tumuwuhna huru-hara sosial, alatan keur walatrana kaadilan.Pirang-pirang “penyelewengan” nu bisa ngakibatkeun rugina nagara jeung bangsa, saperti korupsi jeung manipulasi, tangtu bakal bisa dileungitkeun mun geus karasa ayana kaadilan nu walatra. Nyakitu deui, kamungkaran sejena, ibarat pembunuhan, pamerkosaan jeung pencurian, nu ngaganggu katenangan masarakat, bakal bisa dileungitkeun mun kaadilan nu walatra geus karasa.

“Saenyana ancurna bangsa-bangsa samemeh aranjeun, nya eta alatan kaadilan geus teu walatra. Dimana aya bedebah ti kalangan bangsawan atawa pajabat, ku maranehna teu dihukum. Sabalikna, mun kapanggih eta bedebah teh ti kalangan rahayat, ku maranehna dihukuman sakumaha mistina. Demi Alloh, mun Fatimah anak kaula maling, kaula sorangan nu ngahukumanana oge.”

Allohu Akbar…Allohu akbar…Walillahil Hamd
Para ‘aidin rawuh ‘aidat rohimakumulloh!

Kaadilan nu ditanjeurkeun ku Rosululloh SAW dina urusan aturan kacida pisan tegesna. Estu teu cueut ka nu hideung teu ponteng ka nu koneng. Teu ditingali, pedah eta teh anak jeung pajabat, mun geus bukti ngalakukeun kamungkaran, nu matak ngarugikeun bangsa jeung nagara, mangka ku Rasul dihukuman kalawan samistina. Ku ayana sikep nu adil dina nanjeurkeun hukum, mangka suasana jeung nagara, di jaman Rosul, estu tengtrem tur sejahtera. Teu kantos kakocapkeun aya “unjuk rasa”, nembongkeun ka teu sugemaan. Komo kitu mah “gejolak sosial” nu matak ngarugikeun materi jeung diri, teu kantos kajadian di jaman Rosululloh SAW. Padahal pangwangunan ekonomi di jaman Rosul, masih kawilang can maju.

Hadirin sidang 'id rohimakumulloh.
Kusakieu guaran nasihat puasa mudah-mudahan mahi keur diri eksklusif walatra keur balarea urang sadayana tiasa istiqamah dina ngajalanken sagala rupa padamelan anu diparentahken ku Alloh SWT supados urang sadayana kenging kabagjaan dunia akherat.Amiiiiin yarbbal alamin

.بارك الله لى ولكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم تقبل الله منا ومنكم صيامنا وصيامكم تقبل ياكريم وكل عام وأنتم بخير تقبل يا كريم. وإنه هو السميع العليم فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

Khutbah kadua

ألله أكبر 7× ألله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. ألحمد لله الذى جعل الأعياد بالأفراح والسرور, وضاعف للمتقين جزيل الأجور , وكمل الضيافة فى يوم العيد لعموم المؤمنين بسعيهم المشكور , وأشهد أن لاإله إلا الله وحده لاشريك له له العفو الغفور , وأشهد أن شيدنا محمدا عبده ورسوله الذى نال من ربه مالم ينله مقرب ولا رسول مطهر مبرور , أللهم صل وسلم على سيدنا محمد النبي الأمي وعلى آله وأصحابه الذين كانوا يرجون تجارة لن تبور أما بعد . فيا أيهالإخوان إتقواالله واعلموا أن يومكم هذا يوم عظيم , يتجلى الله فيه على عباده من كل مقيم ومسافر وقال الله تعالى ولم يزل قائلا عليما , إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيهاالذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما . أللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين آمين. أللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات . أللهم ادفع عنا الغلاء والبلاء والفحشاء والمنكر والقحط والوباء والسيوف المختلفة والشدائد والمحن والفتن ما ظهر من بلدنا هذا خاصة ومن بلدان المسلمين عامة إنك على كل شيئ قدير . والحمد لله رب العالمين.والسلام عليكم ورحمة الله وبكاته

Itulah Contoh Teks Khutbah Idul Fitri Hikmah Puasa Terbaru dalam bahasa sunda yang sanggup Saya sampaikan semoga dengan adanya khutbah Idul fitri bahasa sunda ini sanggup bermanfaat bagi kita semua dan begitu juga lami sajikan pidato serah terima pengantin, pidato proklamasi dan yang lainnya maanya terussaja update di alamat ai ini islamianews.com

Khutbah Jum'at Singkat Menyambut Muharram Tahun Gres Hijriyah 1441

Khutbah Jumat Menyambut Tahun Baru Hijriyah 1441 - Tahun gres umat bislam yaitu bulan muharram, maka untuk itu kita sebagai umat islam samutlah bulan muharram itu dengan kemeriahan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Alloh SWT, alasannya yaitu bulan ini termasuk bulan yang di haramkan oleh Alloh dari salah satu yang empat bulan itu.Memperingati  tahun hijriyah itu mulai diberlakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab sekaligus dimulainya sistem penanggalan Islam, untuk membedakan sistem penanggalan Tahun Masehi yang diambil dari gelar Nabi Isa Al-Masih atau Messiah (Ibrani).

Namun dalam penetapan awal tahun hijriyah itu memang banyak pendapat-pendapat yang berbeda, tapi kita ambil kesimpulannya saja, bahwa penetapan  Tahun Hijriyah (al-Sanah al-Hijriyah) merupakan budi Khalifah Umar bin Khattab.Selain Umar, orang yang berjasa dalam penanggalan tahun gres Hijriyah yaitu Ali bin Abi Thalib. Keponakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi Wassallam inilah yang mencetuskan pemikiran biar penanggalan Islam dimulai penghitungannya dari insiden hijrah, ketika umat Islam meninggalkan Makkah menuju Yatsrib (Madinah).

Maka oleh alasannya yaitu itu mari kita sebagai umat islam dimanapun berada sambutlah dengan aneka macam macam amalan-amalan yang sesuai dengan syari'at islam, sebagai mana amalan yang harus kita amalkan ibarat yang akan Admin bahas dalam konteks dibawah ini khutbah jumat "Amalan Dalam  Menyambut Tahun Baru Hijriyah"

Khutbah Jumat Menyambut Tahun Baru Hijriyah  Khutbah Jum'at Singkat Menyambut Muharram Tahun Baru Hijriyah 1441

ألحَمْدُ لِلّهِ. ألحَمْدُ لِلّهِ الذِي جَزَى العَامِلِيْنَ. وأحَبَّ الطَّائِعِيْنَ. وَأبْغَضَ العَاصِيْنَ. أشْهَدُ أنْ لاَ اِلهَ اِلااللهُ. وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سيّد نا  مُحَمّدٍ الهَادِي اِلَى صرَاطِكَ المُسْتَقِيْمِ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ الْقَوِيْمِ. أمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اتَّقُوْاللهَ الّذِي لا اِلهَ سِوَاهُ وَاعْلَمُوا أنَّ اللهَ أمَرَكُمْ بِالطَّاعَةِ والْعِبَادَةِ. وَنَهَاكُمْ بِالظُّلْمِ وَالْمَعْصِيَةِ. فَلا يَكُوْنُ ذلِكَ اِلاَّ لِخُسْرَانِكُمْ وَهَلالِكُمْ. وَلَكِنِّ اللهَ يَرْحَمُكُمْ وَأنْزَلَ نِعَمَهُ عَلَيْكُمْ. فَأَطِيْعُوْهُ وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا عَنِ السَّيِّئَاتِ. لِأَنَّ اللهَ جَزَى أَعْمَالَكُمْ. أَثَابَكُمْ بِصَالِحِ أَعْمَالِكُمْ. وَعَذَّبَكُمْ بِسَيّءِ أَفْعَالِكُمْ
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى :أَعُوْذُبِااللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah
Dalam sebuah Hadits Rosululloh SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ


Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan yaitu puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu yaitu shalat malam”. (HR. Muslim)

Ada beberapa pelajaran yang sanggup kita ambil dari hadist di atas :

Pertama : Bulan Muharram Adalah Bulan Yang Mulia.

Bulan Muharram yaitu bulan yang mulia, hal itu dikarenakan beberapa hal :

1 : Bulan ini dinamakan Allah dengan “ Syahrullah “, yaitu bulan Allah. Penisbatan sesuatu kepada Allah mengandung makna yang mulia, ibarat “ Baitullah “ ( rumah Allah ), “Saifullah” ( pedang Allah ), “ Jundullah” ( tentara Allah) dan lain-lainnya. Dan ini juga mengatakan bahwa bulan tersebut memiliki keutamaan khusus yang tidak dimilili oleh bulan-bulan yang lain.

2 : Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan yang dijadikan Allah sebagi bulan haram, sebagaimana firman Allah swt :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ


"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia membuat lanit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram." (Q.S. at Taubah :36).

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ


Dalam hadis Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaiman bentuknya semula di waktu Allah membuat langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3 : Bulan ini dijadikan awal bulan dari Tahun Hijriyah, sebagaimana yang telah disepakati oleh para sahabat pada masa khalifah Umar bin Khattab ra. Tahun Hijriyah ini dijadikan momentum atas insiden hijrah nabi Muhammad saw.
Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah
Kedua : Pada Bulan ini Disunnahkan Untuk Berpuasa.

Bulan Muharram yaitu bulan yang disunnahkan di dalamnya untuk berpuasa, bahkan merupakan puasa yang paling utama setelah puasa pada bulan Ramadhan, sebagaimana yang tersebut dalam hadist diatas tadi:

”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan yaitu puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib yaitu shalat malam.”

di atas. Hadist di atas mengatakan bahwa Rasulullah saw menganjurkan kaum muslimin untuk melaksanakan puasa sebanyak-banyaknya pada bulan Muharram. Tetapi tidak dianjurkan puasa satu bulan penuh, hal itu berdasarkan hadist Aisyah ra, sebetulnya ia berkata : “ Saya tidak pernah melihat sama sekali Rasulullah saw berpuasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan saya tidak melihat dia berpuasa paling banyak pada suatu bulan, kecuali bulan Sya’ban “( HR Muslim )

Ketiga : Pada Bulan Muharram terhadap Hari Asyura’.

Hari Asyura’ artinya hari kesepuluh dari bulan Muharram. Pada hari itu dianjurkan untuk berpuasa, sebagaimana yang tersebut di dalam hadist Ibnu Abbas ra berkata : “ Ketika Rasulullah saw. datang di Madinah, dia melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura’, maka dia bertanya : "Hari apa ini?”. Mereka menjawab :“Ini yaitu hari istimewa, alasannya yaitu pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, oleh alasannya yaitu itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda : "Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“ . Maka dia berpuasa dan memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa.”(HR Bukhari dan Muslim)

Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah
Apa keutamaan puasa pada hari Asyura’ ini ? Keutamaannya yaitu barang siapa yang puasa dengan lapang dada pada hari Asyura’ tersebut, pasti Allah swt akan menghapus dosa-dosanya yang telah dikerjakan selama satu tahun sebelumnya, sebagaimana yang telah dijelaskan didalam hadist Abu Qatadah ra, sebetulnya seorang pria pernah bertanya kepada Rasulullah saw ihwal puasa ‘Asyura’, maka Rasulullah saw menjawab : “ Saya berharap dari Allah swt biar menghapus dosa-dosa selama satu tahun sebelumnya. “ ( HR Muslim )

Dosa-dosa yang dihapus disini yaitu dosa-dosa kecil saja. Adapun dosa-dosa besar, maka seorang muslim harus bertaubat dengan taubat nasuha, kalau ingin diampuni oleh Allah swt.

Maka dengan demikian marilah kita tingkatkan amal perbuatan pada bulan-bulan yang dimulyakan oleh Alloh SWT, terutama kita sebentar lagi akan memasuki bulan muharram, dengan amalan ibarat melaksanakan puasa dan perbanyaklah shadaqah pada pakir miskin terutama pada bawah umur yatim, semoga kita semua diberikan kekuatan dogma dan islam sehingga kita semua sanggup melaksanakannya.

بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Itulah yang sanggup Admin publikan mengenai tata cara menyambut tahun gres hijriyah yang sesuai dengan  syari'at islam yang harus benar-benar kita laksanakan supaya kita menerima ridho dan maghfirah Alloh SWT namun ada sebahagian orang menyebut bidah tapi kita harus tau dulu pengertian sunnah dan bidah itu gres kita mengambil kesimpulannya. maka dalam jangan lewatkan kesempatan anda ucapan tahun gres 1439 h dalam rangka menyambut pergantianya tahun gres Islam atau tahun gres hijriyah pada waktunya.