Khutbah Jum'at Singkat Menyambut Muharram Tahun Gres Hijriyah 1441

Tags

Khutbah Jumat Menyambut Tahun Baru Hijriyah 1441 - Tahun gres umat bislam yaitu bulan muharram, maka untuk itu kita sebagai umat islam samutlah bulan muharram itu dengan kemeriahan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Alloh SWT, alasannya yaitu bulan ini termasuk bulan yang di haramkan oleh Alloh dari salah satu yang empat bulan itu.Memperingati  tahun hijriyah itu mulai diberlakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab sekaligus dimulainya sistem penanggalan Islam, untuk membedakan sistem penanggalan Tahun Masehi yang diambil dari gelar Nabi Isa Al-Masih atau Messiah (Ibrani).

Namun dalam penetapan awal tahun hijriyah itu memang banyak pendapat-pendapat yang berbeda, tapi kita ambil kesimpulannya saja, bahwa penetapan  Tahun Hijriyah (al-Sanah al-Hijriyah) merupakan budi Khalifah Umar bin Khattab.Selain Umar, orang yang berjasa dalam penanggalan tahun gres Hijriyah yaitu Ali bin Abi Thalib. Keponakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi Wassallam inilah yang mencetuskan pemikiran biar penanggalan Islam dimulai penghitungannya dari insiden hijrah, ketika umat Islam meninggalkan Makkah menuju Yatsrib (Madinah).

Maka oleh alasannya yaitu itu mari kita sebagai umat islam dimanapun berada sambutlah dengan aneka macam macam amalan-amalan yang sesuai dengan syari'at islam, sebagai mana amalan yang harus kita amalkan ibarat yang akan Admin bahas dalam konteks dibawah ini khutbah jumat "Amalan Dalam  Menyambut Tahun Baru Hijriyah"

Khutbah Jumat Menyambut Tahun Baru Hijriyah  Khutbah Jum'at Singkat Menyambut Muharram Tahun Baru Hijriyah 1441

ألحَمْدُ لِلّهِ. ألحَمْدُ لِلّهِ الذِي جَزَى العَامِلِيْنَ. وأحَبَّ الطَّائِعِيْنَ. وَأبْغَضَ العَاصِيْنَ. أشْهَدُ أنْ لاَ اِلهَ اِلااللهُ. وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سيّد نا  مُحَمّدٍ الهَادِي اِلَى صرَاطِكَ المُسْتَقِيْمِ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ الْقَوِيْمِ. أمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اتَّقُوْاللهَ الّذِي لا اِلهَ سِوَاهُ وَاعْلَمُوا أنَّ اللهَ أمَرَكُمْ بِالطَّاعَةِ والْعِبَادَةِ. وَنَهَاكُمْ بِالظُّلْمِ وَالْمَعْصِيَةِ. فَلا يَكُوْنُ ذلِكَ اِلاَّ لِخُسْرَانِكُمْ وَهَلالِكُمْ. وَلَكِنِّ اللهَ يَرْحَمُكُمْ وَأنْزَلَ نِعَمَهُ عَلَيْكُمْ. فَأَطِيْعُوْهُ وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا عَنِ السَّيِّئَاتِ. لِأَنَّ اللهَ جَزَى أَعْمَالَكُمْ. أَثَابَكُمْ بِصَالِحِ أَعْمَالِكُمْ. وَعَذَّبَكُمْ بِسَيّءِ أَفْعَالِكُمْ
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى :أَعُوْذُبِااللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah
Dalam sebuah Hadits Rosululloh SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ


Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan yaitu puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu yaitu shalat malam”. (HR. Muslim)

Ada beberapa pelajaran yang sanggup kita ambil dari hadist di atas :

Pertama : Bulan Muharram Adalah Bulan Yang Mulia.

Bulan Muharram yaitu bulan yang mulia, hal itu dikarenakan beberapa hal :

1 : Bulan ini dinamakan Allah dengan “ Syahrullah “, yaitu bulan Allah. Penisbatan sesuatu kepada Allah mengandung makna yang mulia, ibarat “ Baitullah “ ( rumah Allah ), “Saifullah” ( pedang Allah ), “ Jundullah” ( tentara Allah) dan lain-lainnya. Dan ini juga mengatakan bahwa bulan tersebut memiliki keutamaan khusus yang tidak dimilili oleh bulan-bulan yang lain.

2 : Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan yang dijadikan Allah sebagi bulan haram, sebagaimana firman Allah swt :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ


"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia membuat lanit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram." (Q.S. at Taubah :36).

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ


Dalam hadis Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaiman bentuknya semula di waktu Allah membuat langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3 : Bulan ini dijadikan awal bulan dari Tahun Hijriyah, sebagaimana yang telah disepakati oleh para sahabat pada masa khalifah Umar bin Khattab ra. Tahun Hijriyah ini dijadikan momentum atas insiden hijrah nabi Muhammad saw.
Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah
Kedua : Pada Bulan ini Disunnahkan Untuk Berpuasa.

Bulan Muharram yaitu bulan yang disunnahkan di dalamnya untuk berpuasa, bahkan merupakan puasa yang paling utama setelah puasa pada bulan Ramadhan, sebagaimana yang tersebut dalam hadist diatas tadi:

”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan yaitu puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib yaitu shalat malam.”

di atas. Hadist di atas mengatakan bahwa Rasulullah saw menganjurkan kaum muslimin untuk melaksanakan puasa sebanyak-banyaknya pada bulan Muharram. Tetapi tidak dianjurkan puasa satu bulan penuh, hal itu berdasarkan hadist Aisyah ra, sebetulnya ia berkata : “ Saya tidak pernah melihat sama sekali Rasulullah saw berpuasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan saya tidak melihat dia berpuasa paling banyak pada suatu bulan, kecuali bulan Sya’ban “( HR Muslim )

Ketiga : Pada Bulan Muharram terhadap Hari Asyura’.

Hari Asyura’ artinya hari kesepuluh dari bulan Muharram. Pada hari itu dianjurkan untuk berpuasa, sebagaimana yang tersebut di dalam hadist Ibnu Abbas ra berkata : “ Ketika Rasulullah saw. datang di Madinah, dia melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura’, maka dia bertanya : "Hari apa ini?”. Mereka menjawab :“Ini yaitu hari istimewa, alasannya yaitu pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, oleh alasannya yaitu itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda : "Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“ . Maka dia berpuasa dan memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa.”(HR Bukhari dan Muslim)

Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah
Apa keutamaan puasa pada hari Asyura’ ini ? Keutamaannya yaitu barang siapa yang puasa dengan lapang dada pada hari Asyura’ tersebut, pasti Allah swt akan menghapus dosa-dosanya yang telah dikerjakan selama satu tahun sebelumnya, sebagaimana yang telah dijelaskan didalam hadist Abu Qatadah ra, sebetulnya seorang pria pernah bertanya kepada Rasulullah saw ihwal puasa ‘Asyura’, maka Rasulullah saw menjawab : “ Saya berharap dari Allah swt biar menghapus dosa-dosa selama satu tahun sebelumnya. “ ( HR Muslim )

Dosa-dosa yang dihapus disini yaitu dosa-dosa kecil saja. Adapun dosa-dosa besar, maka seorang muslim harus bertaubat dengan taubat nasuha, kalau ingin diampuni oleh Allah swt.

Maka dengan demikian marilah kita tingkatkan amal perbuatan pada bulan-bulan yang dimulyakan oleh Alloh SWT, terutama kita sebentar lagi akan memasuki bulan muharram, dengan amalan ibarat melaksanakan puasa dan perbanyaklah shadaqah pada pakir miskin terutama pada bawah umur yatim, semoga kita semua diberikan kekuatan dogma dan islam sehingga kita semua sanggup melaksanakannya.

بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Itulah yang sanggup Admin publikan mengenai tata cara menyambut tahun gres hijriyah yang sesuai dengan  syari'at islam yang harus benar-benar kita laksanakan supaya kita menerima ridho dan maghfirah Alloh SWT namun ada sebahagian orang menyebut bidah tapi kita harus tau dulu pengertian sunnah dan bidah itu gres kita mengambil kesimpulannya. maka dalam jangan lewatkan kesempatan anda ucapan tahun gres 1439 h dalam rangka menyambut pergantianya tahun gres Islam atau tahun gres hijriyah pada waktunya.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon