Showing posts with label Ceramah Pidato. Show all posts
Showing posts with label Ceramah Pidato. Show all posts

Macam-Macam Siksa Kubur, Bikin Merinding...!!!

Kumpulan Doa Islami - Berbicara wacana siksa kubur, niscaya kita semua akan mengalaminya. Karena tidak sanggup dipungkiri, selama hidup di dunia kita tidak luput dari yang namanya salah dan dosa. Baik itu dosa yang di sengaja antar sesama insan maupun eksklusif sama Allah SWT atau pun dosa yang tidak di sengaja. Mudah-mudahan kita semua khusnul khotimah ketika diakhir hayatnya, meskipun banyak dosa yang kita lakukan selama hidup di dunia. Amin.

Teman-teman tahukah kalian?
Begitu insan meninggal dan memasuki liang lahat maka akan mengalami siksa kubur. Setiap orang mengalami siksaan yang berbeda-beda. Ada yang di siksa selama-lamanya, ada yang siksanya putus-putus dan ada juga yang disiksa namun mendadak siksaannya dihentikan, karena alasannya yaitu orang-orang yang masih hidup.

Untuk lebih jelasnya mengenai macam-macam siksaan kubur, pada kesempatan ini kami menyajikan lewat video tausyiah yang dibawakan oleh seorang ustad, sehingga lebih gampang dipahami. Silakan eksklusif saja simak video tausyiah ustadz amri berikut ini wacana macam-macam siksaan kubur.


Dengan kami menghadirkan video, semoga ini lebih gampang dipahami bagi teman-teman semua. Video ini kami buat khusus untuk di upload di Youtube dengan channel terbaru kami yaitu OFASHOLATAN. Bagi teman-teman yang suka dengan tausyiah, ceramah singkat dan/atau video islami lainnya, silakan tongkrongin terus channel Youtube Ofasholatan atau berlangganan semoga secara otomatis menerima pemberitahuan video-video terbaru dari kami. Semoga bermanfaat.

Sumber video: Youtube Channel ofasholatan

Contoh Mukadimah Pidato (Ceramah) Bahasa Arab Dan Terjemahannya

Kumpulan Doa Islami - Pada kesempatan ini kami akan membuatkan contoh mukadimah pidato / ceramah islami dalam bahasa arab dan artinya. Kumpulan teladan kalimat pembukaan (mukodimah) berikut ini tidak hanya untuk berpidato dan ceramah saja, tetapi juga sanggup kita ucapkan (manfaatkan) ketika menawarkan sambutan dalam acara-acara tertentu, contohnya ketika pertemuan warga, ketika sambutan pengajian rutin mingguan dan/atau sambutan dalam program memperingati hari-hari besar islam.

Pada dasarnya, dalam kalimat pembuka atau mukadimah ceramah pidato kita memuji kepada Allah SWT serta memanjatkan rasa syukur kita atas segala karunia yang telah diberikan oleh-Nya, serta menyerukan (membaca) sholawat atas Nabi Akhir Zaman yakni Nabi Muhammad SAW. Untuk lebih jelasnya, silakan pribadi saja simak Kumpulan Contoh Mukadimah (Pembukaan) Ceramah/Pidato dalam Bahasa Arab dan Terjemahannya berikut ini.

  Pada kesempatan ini kami akan membuatkan  Contoh Mukadimah Pidato (Ceramah) Bahasa Arab dan Terjemahannya
Ilustrasi : Ceramah/Pidato

Contoh Mukadimah Pidato #1

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
Artinya :
Segala puji bagi Allah, yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hamba-hambanya, Maha suci Allah, Dia-lah yang membuat bintang-bintang di langit, dan dijadikan padanya penerang dan Bulan yang bercahaya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad yakni hamba-Nya dan Rasul-Nya, yang diutus dengan kebenaran, sebagai pembawa kabar bangga dan pemberi peringatan, mengajak pada kebenaran dengan izin-Nya, dan cahaya penerang bagi umatnya. Ya Allah, curahkan sholawat dan salam bagi nya dan keluarganya, yaitu doa dan keselamatan yang berlimpah.

Contoh Mukodimah Pidato #2

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ؛
Artinya :
Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa menerima dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad yakni hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, biar doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sobat dan siapa saja yang menerima petunjuk sampai hari kiamat

Contoh Kalimat Pembukaan Ceramah (Mukodimah Pidato) #3

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ؛
Artinya :
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat yang kuasa Rabbi, atas karunia-Nya kita sanggup sama-sama berkumpul dalam rangka thalabulilmi, mencari ilmu. Serta kita sanggup bersilaturahim, bertatap muka di majlis yang mulia ini dalam kadaan kondusif fi amanillah, sehat wal afiat. Mudah-mudaham setiap derap langkah sanggup membuahkan pahala bagi kita semua, sanggup menjadi penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan llah Swt.Taklupa biar shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada jungjunan kita Nabi Muhammad Saw., kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi’in, tabiut tabiahum, kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya sampai kiamat yang menyebabkan sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik.

Contoh Kalimat Pembuka (Mukadimah) Pidato dan Ceramah #4

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Artinya :
Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Salawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad Saw berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya

Contoh Mukadimah Ceramah/Pidato #5

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Artinya :
Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.


Video Contoh Mukaddimah Pidato Bahasa Arab

Itulah beberapa kumpulan teladan mukaddimah ceramah dan pidato bahasa arab dan artinya yang sanggup kami share pada pertemuan kali ini. Dalam Mukadimah diatas, Anda sanggup menambahkan kalimat atau Surat Al-Qur'an sebelum atau setelah kalimat أَمَّا بَعْدُ (AMMAA BA'DU), sesuai dengan tema yang akan Anda bawakan ketika berpidato atau ceramah. Misalnya Anda akan berbidato wacana Puasa Ramadhan, maka dalam Mukadimah sanggup Anda tambahkan Firman Allah wacana perintah kewajiban Puasa.

Sebagai teladan aku memakai teladan #5 mukadimah pidato  dan akan berbidato wacana kewajiban puasa ramadhan. 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ. اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
صدق الله العظيم
أَمَّا بَعْدُ

Begitulah kurang lebihnya. Makara Anda sanggup sesuaikan sendiri ayat-ayat Al-Qur'an yang akan dibacakan dalam Mukadimah Pidato sesuai dengan tema Pidato yang akan Anda bawakan. Semoga bermanfaat.

Contoh Kultum Singkat - Berdoa Di Bulan Ramadhan

Kumpulan Doa Islami - Ceramah Kultum Singkat sering kali kita jumpai di bulan suci ramadhan. Sebelum berbuka puasa misalnya, banyak media-media menyerupai TV, Radio dan media lainnya menyajikan Kultum Singkat sambil menunggu waktu buka. Begitu juga kultum setelah sahur dan/atau ceramah kultum setelah sholat subuh dan masih banyak lagi.

Nah, jikalau Anda yaitu salah satu orang yang sering mengisi program tersebut, Contoh kultum ramadhan yang singkat ini sanggup dijadikan materi rujukan untuk Anda. Adapun untuk tema kultum yang akan kami share disini yaitu "Berdoa di Bulan Ramadhan". Tema ini sangat cocok sekali untuk Anda sampaikan dalam ceramah kultum ramadhan. Rasulullah bersabda: "Di bulan ini (ramadhan) nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah".

Sebelum ke materi kultum, tentunya Anda harus mengawalinya dengan Mukoddimah. Untuk pola mukodimah pidato, Anda sanggup memepalari: Contoh Mukaddimah Ceramah/Pidato Lengkap, yang kemudian dilanjutkan ke tema kultum yang akan disampaikan yakni "Berdoa di Bulan Ramadhan"

 sering kali kita jumpai di bulan suci ramadhan Contoh Kultum Singkat - Berdoa di Bulan Ramadhan
Ilustrasi : Kultum Ramadhan

Berdoa di Bulan Ramadhan - Contoh Kultum Singkat

Aturan untuk shoum di bulan Ramadhan telah ditetapkan Allah SWT dalam surat Al Baqarah dari ayat 183 hingga ayat 187. Hampir seluruh ayat tersebut terdapat kata-kata shoum, hanya ayat 186 yang tidak mengandung kata shoum. 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya :
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu wacana Aku, Maka (jawablah), sebenarnya saya yaitu dekat. saya mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, semoga mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah : 186)

Peletakan ayat ini diantara ayat-ayat wacana shoum Ramadhan bukan tanpa maksud. Kalau ditilik dari asbabun nuzul ayat ini yaitu berkenaan dengan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi SAW yang bertanya: “Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami sanggup munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?” Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan lain-lain).

Menurut riwayat lain, ayat ini turun berkenaan dengan sabda Rasulullah SAW: “Janganlah kalian berkecil hati dalam berdoa, alasannya Allah SWT telah berfirman ‘Ud’uni astajib lakum’ (berdoalah kau kepada-Ku, niscaya saya mengijabahnya)” (QS 40:60). Berkatalah salah seorang di antara mereka: “Wahai Rasulullah! Apakah Tuhan mendengar doa kita atau bagaimana?” Sebagai jawabannya, turunlah ayat ini (Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir yang bersumber dari Ali.)

Menurut Sayyid Qutb dalam kitabnya Fii Zhilalil Quran, Allah menjawab eksklusif wacana keberadaanNya yang sangat erat dan eksklusif berfirman bahwa Dia akan mengabulkan segala doa kita. Dalam ayat ini juga terdapat tiga syarat untuk diterimanya suatu doa. Pertama, doa tersebut harus dipanjatkan kepada-Nya secara langsung. Kaprikornus janganlah kita berdoa kepada mahluk Allah menyerupai jin, makam atau pohon. Dan kalaupun berdoa akan lebih baik apabila doa tersebut diucapkan secara eksklusif kepada-Nya. Syarat kedua dalam berdoa yaitu kita harus memenuhi segala perintah Allah SWT. Seperti saat seorang anak sebaiknya mengikuti nasehat/perintah orang tuanya untuk mendapatkan yang diinginkannya. Sedang syarat ketiga yaitu kita harus beriman kepada-Nya semoga doa kita diterima.

Walaupun ayat 186 ini tidak mengandung kata shoum, tapi penempatan ayat ini mengatakan pentingnya kita berdoa pada bulan Ramadhan. Hal ini sesuai dengan hadits nabi SAW:

لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ
Artinya :
“Orang yang berpuasa mempunyai doa yang mustajab pada waktu berbuka.” (Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:

ثَلاَثَةٌ لاَتُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
Artinya :
“Ada tiga orang yang tidak akan ditolak doanya yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sehingga beliau berbuka dan orang yang dianiaya. Doa mereka diangkat oleh Allah di bawah awan pada hari simpulan zaman dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit dan Allah berfirman, ‘Demi keagungan-Ku, Aku akan menolongmu walaupun setelah suatu waktu’” (Riwayat Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)

Demikianlah, urgensi dari berdoa dalam bulan Ramadhan alasannya hal itu meningkatkan kemungkinan doa kita diterima. Maka perbanyaklah kita berdoa dalam bulan Ramadhan. Semoga Allah SWT mendapatkan doa kita.

Itulah Contoh Kultum Singkat wacana Berdoa di Bulan Ramadhan menyerupai dilansir oleh kultum.wordpress.com. Jadi, selagi kita masih berada di bulan yang penuh berkah ini,marilah kita perbanyak dengan amalan-amalan baik, perbanyak berdoa kepada Allah SWT, alasannya salah satu doa yang tidak ditolak atau doa yang mustajab yaitu doa di bulan ramadhan. 

Kultum Ramadhan Singkat, Pendek Wacana Amalan Utama Di Bulan Pahala

Kumpulan Doa Islami - Pada teladan kultum ramadhan yang pendek dan singkat ini, kami akan mengangkat tema "6 Amalan Utama di Bulan Ramadhan". Seperti diketahui, salah satu hal penting yang perlu kita pahami yaitu mengisi waktu di bulan bulan rahmat yang penuh berkah ini, sehingga tidak berlalu sia-sia tanpa makna. Untuk itu kita isi bulan yang penuh maghfirah ini dengan amalan-amalan yang berharga.

Apa sajakah ke enam amalan tersebut? Untuk selengkapnya akan kami paparkan dibawah ini sebagai rujukan buat kita semua khususnya yang akan mengisi program kultum ramadhan, seperti kultum menunggu buka puasa, kultum sebelum shalat tarawih, kultum sehabis tarawih dan/atau kultum ramadhan sehabis sholat subuh, dll.

Adapun untuk mukoddimah atau pembukaan kultum, silakan Anda kita pelajari Contoh Mukoddimah Ceramah Kultum Lengkap.

 salah satu hal penting yang perlu kita pahami yaitu mengisi waktu di bulan bulan rahmat yang  Kultum Ramadhan Singkat, Pendek perihal Amalan Utama di Bulan Puasa
Ilustrasi: Kultum Ramadhan Singkat


Berikut yaitu Contoh Kultum Singkat Bulan Ramadhan. Setidaknya ada enam amalan utama yang sanggup kita maksimalkan selama bulan Ramadan, diantaranya yaitu;
  1. Membaca Alquran.
    Rasulullah Muhammad SAW bersabda, sebagaimana hadis dengan kualitas `hadis hasan dan sahih’ yang diriwayatkan Ibnu Masud: Barang siapa yang membaca satu abjad dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak menyampaikan Alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. (HR At-Tirmizi).

    Quran diturunkan pada bulan Ramadan. Maka tak heran kalau Rasulullah lebih sering dan lebih banyak membaca Quran pada bulan rahmat dibanding bulan ain.
  2. Memperbanyak Sedekah.
    Islam yaitu agama yang mengajak dan menganjurkan orang untuk suka memberi, berbuat kebaiakan, dan mengamalkan kebajikan.

    Allah SWT berfirman dalam surah Albaqarah, “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah menyerupai sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui (QS 2:261).”

    Sebuah hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik menyebutkan bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya sedekah itu memadamkan kemurkaan Allah dan menolak kejelekan (HR At-Tirmizi).”

    Dalam hadis lain disebutkan, “Rasullulah SAW yaitu orang yang paling gemar memberi (pemurah) dan kedermawanannya itu sangat menonjol pada bulan Ramadan. Ketika malaikat jibril menerimanya di setiap malam selama Ramadan, maka ia mengajaknya untuk men-tadabburi Alquran. Sungguh Rasulullah ketika ditemui malaikat jibril lebih gemar memberi daripada angin yang berembus. (HR Bukhari dan Muslim).”
  3. Memberi buka kepada orang yang berpuasa.
    Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang memberi makan untuk berbuka puasa kepada orang yang berpuasa, maka ia akan mendapatkan pahala orang yang berpuasa, sebagaimana orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikit pun pahala dari orang yang berpuasa (HR Ahmad dan An-Nasa’i).”
  4. Melaksanakan Qiyamul Lail.
    Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menjalankan qiyamu bulan rahmat alasannya beriman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya (yang kecil) yang telah kemudian akan diampuni.” (HR Bukhari).
  5. Melaksanakan Ibadah Umrah.
    Rasulullah SAW bersabda, “Umrah pada bulan rahmat sama dengan haji. Atau dikatakan, `Haji bersamaku’.” (HR Bukhari-Muslim).
  6. Mencari Lalaitul Qadr.
    Malam Lailatul Qadr yaitu malam ganjil pada sepuluh malam terakhir Ramadan. Bilangan malam tersebut yaitu saat-saat dimana kita menuggu kedatangan Laitul Qadr. Maka gapailah salah satu malam di bulan rahmat yang lebih baik dari malam seribu bulan.


Itulah 6 Amalan Utama di Bulan Ramadhan yang sanggup kita tingkatkan semaksimal mungkin di bulan yang penuh barokah ini. Demikian yang sanggup kami sampaikan pada pertemuan kali ini, agar bermanfaat bagi para pembaca semua. Dan tidak lupa kami  mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan, agar amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amien.

Ceramah Pidato Idul Adha (Hari Raya Qurban) Singkat Penuh Makna

Kumpulan Doa Islami Berikut ini kami share teks pidato perihal Idul Adha (Hari Raya Qurban) yang singkat namun penuh makna. Ceramah pidato idul adha ini hanyalah pola singkat saja yang nantinya bisa Anda kembangkan atau diperluas lagi maknanya. Jadi, ini bisa dijadikan materi rujukan Anda yang kebetulan mendapatkan mandat untuk mengisi acara-acara ceramah atau pidato perihal hari raya qurban idul adha.


Seperti diketahui, hari raya idul adha (qurban) merupakan salah satu moment terpenting bagi kaum muslim disegala penjuru dunia. Pada hari inilah, umat muslim di segala penjuru dunia melaksanakan sholat sunnah idul adha yang kemudian di hari itu pula melaksanakan penyembelihan binatang kurban yang biasanya di indonesia berupa kambing, sapi dan kerbau. Nah, berikut yaitu pola pidato atau ceramah perihal hari raya kurban idul adha yang singkat dan bermakna selengkapnya.

 ini hanyalah pola singkat saja yang nantinya bisa Anda kembangkan atau diperluas lagi m Ceramah Pidato Idul Adha (Hari Raya Qurban) Singkat Penuh Makna
Ilustrasi: Pidato (Ceramah) Idul Adha (Hari Raya Qurban)

Contoh Pidato Hari Raya Qurban (Idul Adha)

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ؛


Pertama-tama, marilah kita panjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah S.W.T. yang mana dengan segala rahmat dan nikmat-Nya kita masih diberikan umur panjang sehingga pada kesempatan ini alhamdulillah sanggup dipertemukan lagi dengan hari kemenangan ummat Islam, yakni hari raya Idul Adha. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Amien

Bapak/Ibu dan para hadirin yang saya hormati...
Dengan datangnya hari raya Idul Adha kali ini, semoga Allah SWT menawarkan kita semua hidayah untuk lebih bisa mendekatkan diri kepada-Nya selaku Tuhan semua alam. Mari kita tingkatkan rasa taqwa kita kepada Allah SWT semoga kelak kita diberikan keselamatan di Akhirat.

Di hari raya Idul Ahda , para ummat Muslim yang dari sisi ekonomi mempunyai kemampuan amat diserukan kepada mereka untuk melaksanakan qurban. Qurban yang berasal dari bahasa Arab yang berartikan penyembelihan mempunyai nilai bersejarah dalam Islam, dan masyarakat Islam melaksanakan qurban setiap setahun sekali.

Allah SWT berfirman :
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya :
Maka dirikanlah shalat alasannya yaitu Tuhanmu; dan berkorbanlah (QS. Al-Kautsar : 2)
Note: Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih binatang Qurban dan mensyukuri nikmat Allah.

Dalam sebuah hadist diriwayatkan, bergotong-royong Rasulullah bersabda: "Barang siapa mempunyai kelapangan (kejembaran rezeki), bisa untuk berkorban tetapi tidak melakukannya, maka janganlah ia dekat-dekat ke Mushollah kawasan kami beribadat". (HR.Ibnu Majah).

Hadirin Rahimakumullah ...
Binatang korban yang disembelih dengan hati yang tulus itu kelak di hari simpulan akan ditimbang darahnya, tanduknya, bulunya dan semua anggota tubuhnya, sekaligus akan menjadi saksi baginya.

Rasulullah saw bersabda yang artinya:
Sembelihlah korban dan senangkanlah hatimu, sesungguhnya seorang muslim yang menghadapkan hewan-hewan sembelihnya ke kiblat, maka darah binatang itu, tanduknya dan bulunya semuanya merupakan kebajikan yang akan ditimbang pada hari kiamat.

Hadirin Rahimakumullah ...
Menyembelih binatang korban itu mengandung dua aspek perwujudan, yaitu:
  1. Aspek uhudiah (Peribadatan)
    Yaitu berbakti dan mendekatkan diri kepada Tuhan, sesuai dengan asal kata korban itu berasal dari kata "Qoroba" yang artinya mendekatkan diri kepada Allah. Sebagai imbangan pendekatan itu, maka Allah akrab pula kepada orang yang berkorban, dan Tuhan akan melipatgandakan pahalanya di alam abadi kelak.
  2. Aspek kemasyarkatan
    Karena dengan melaksanakan korban dan membagi-bagikan daging sembelihan itu akan berkembanglah pendekatan sesama umat manusia. Dimana kaum muslimin yang sedang hidup dalam garis kemiskinan yang selama hidupnya tidak pernah makan daging sapi, sekarang ia mencicipi bagaimana nikmatnya makan daging ikan sapi. Dengan jalan ini insya Allah akan terciptalah kemurnian sosial dalam masyarakat.

Bapak/Ibu dan para hadirin yang saya hormati...
Dalam sejarah Islam sebagaimana diterangkan dalam Al Qur'an, terdapat dua kejadian dilakukannya ritual kurban yaitu oleh Habil (Abel) dan Qabil (Cain), putra nabi Adam Alaihis Salam serta pada dikala Nabi Ibrahim akan mengorbankan Nabi Ismail atas perintah Allah S.W.T.

Kisah Habil dan Qabil di kisahkan pada Al Qur'an Surat Al-Maaidah ayat 27 yang berbunyi: 

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الآخَرِ قَالَ لأقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
Artinya :
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) berdasarkan yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia berkata (Qabil): "Aku niscaya membunuhmu!". berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya mendapatkan (korban) dari orang-orang yang bertakwa". (QS. Al-Maaidah : 27)

Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail
Diterangkan dalam Al Qur'an, Allah memberi perintah melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim untuk mempersembahkan Ismail. Diceritakan dalam Al Qur'an bahwa Ibrahim dan Ismail mematuhi perintah tersebut dan sempurna dikala Ismail akan disembelih, Allah kemudian menggantinya dengan seekor domba.

Dibawah ini petikan surat Ash Ahaaffaat Ayat 102-107 yang menceritakan hal tersebut.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ (١٠٢) فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ (١٠٣) وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ (١٠٤) قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (١٠٥) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاءُ الْمُبِينُ (١٠٦) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ (١٠٧)
Artinya :
"Maka tatkala anak itu hingga (pada umur sanggup) berusaha bantu-membantu Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya saya melihat dalam mimpi bahwa saya menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ), dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kau telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi akhir kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar". (QS. Ash-Shaaffaat: 102-107)

Hadirin Rahimakumullah ...
Maka dari itu, apabila kita diberikan rizki lebih oleh Allah S.W.T. jangan lupa disisihkan untuk membeli binatang untuk disembelih pada hari raya Idul Adha. Demikian yang sanggup saya sampaikan, semoga pidato singkat ini mempunyai kegunaan bagi para hadirin sekalian, dan bermanfaat bagi saya pribadi, Amin.

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Itulah contoh teks pidato singkat idul adha atau ceramah hari raya kurban yang sanggup kami share pada kesempatan ini sebagai materi rujukan untuk Anda. Silakan Anda bisa kembangkan lebih banyak lagi, kurang lebihnya kami mohon maaf.  Semoga bermanfaat.