Showing posts sorted by relevance for query khutbah-idul-fitri-singkat-dan-padat-khutbah-sholat-ied-hari-raya-idul-fitri. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query khutbah-idul-fitri-singkat-dan-padat-khutbah-sholat-ied-hari-raya-idul-fitri. Sort by date Show all posts

Khutbah Idul Fitri Singkat Dan Padat - Khutbah Sholat Ied Hari Raya Idul Fitri Lengkap

Kumpulan Doa Islami - Berikut ini kami share contoh khutbah idul fitri yang singkat, padat dan penuh makna. Seperti diketahui, khutbah pada hari raya dilakukan sesudah selesai sholat ied. Hal ini berbeda dengan pelaksanaan khutbah jum'at yang dilakukan sebelum sholat jum'at. Apabila khutbah hari raya idul fitri dilakukan sebelum shalat ied, maka hal tersebut tidak dianggap dan khutbah diulangi sesudah selesai sholat ied.

Dalam Al Fiqhu ‘Alaa Madzahibil Arba’ah dikatakan bahwa: "Hukum kedua khutbah hari raya yakni sunnah berdasarkan janji ‘ulama, kecuali berdasarkan Malikiyah. ‘Ulama Malikiyah menyampaikan : sebetulnya kedua khutbah tersebut yakni mandub bukan sunnah. Dan telah diketahui bahwa ulama Hanabilah dan Syafi’iyah tidak membedakan antara mandub dan sunnah, namun ulama Malikiyah menyampaikan bahwa kedua khutbah ‘ied yakni mandub, sedangkan ‘ulama Hanafiyah menyampaikan sunnah. Bersamaan dengan hal itu, rukun-rukun dan syarat-syaratnya sebagaimana khutbah Jum’at"



 khutbah pada hari raya dilakukan sesudah selesai sholat ied Khutbah Idul Fitri Singkat dan Padat - Khutbah Sholat Ied Hari Raya Idul Fitri Lengkap
Ilustrasi: Khutbah sesudah Sholat Ied, Khutbah Hari Raya Idul Fitri

Khutbah Idul Fitri Singkat, Padat dan Bermakna

اَللهُ أَكْبَرُ،­ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ،­ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ،­ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ،­ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ عَدَدَماَصَامَا صَائِمٌ وَأَفْطَرَ، اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَمَاصَامَا هَلَّلَ مُهَلِّلَ وَكَبَرَ، اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَمَاالْتَزَمَ الْمُلْتَزِمُ، اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَمَا اُفِيْضَ هُنَاكَ مِنْ عِبْرَةِ وَنَدِمَ، اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا يَمَّمُوْا عَرَفَةِ مُلَّبِيْنَ، اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا سَعَوْابَيْنَ الْمَرْوَةَ وَالصَّفَا.
اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا هَبِطُوْاوَادِيًا أَوْعَلَوْاشَرَفًا، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَاِللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ شَهَّلِ لِلْعِبَادِ طَرِيْقَ الْعِبَادِةِ وَيَسَّرَ، وَأَفَاضَ عَلَيْهِمْ مِنْ خَزَائِنِ جُوْدِهِ الَّتِى لاَتُحْصَى، وَجَعَلَ لَهُمْ عِيْدًا يَعُوْدُ فِى كُلِّ عَامٍ وَيَتَكَرَّرُ، تَقَّاهُمْ بِهِ مِنْ دَرْنِ الذُّنُوْبِ وَطَهَّرَ، فَمَا مَضَى شَهْرُ الصِّيَّامِ إِلاَّ وَأَعْقَمَهُ بِأَشْرِ الْحَجِّ إِلَى بَيْتِهِ الْمُطَهَّرِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى نِعَمِهِ الَّتِى لاَيُحْصَى، وَأَشْكُرُهُ وَهُوَ الْمُسْتَحِقُّ لْأَنْ يُحْمَدَ وَيُشْكَرَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ خَلَقَ فَقَدَّرَ وَدَبَّرَ فَيَسَّرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ اللَّوَاءِ وَالْكَوْثَرْ، نَبِيُّ نُصِرَ بِالرَّعْبِ مَسْيَرَةَ شَهْرٍ حَتَّى إِنَّهُ لِيَخَافُهُ مَلِكُ بَنِى اْلأَصْفَرِ، نَبِيُّ غُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَاتَأَخَّرَ، وَمَعَ ذَلِكَ قَامَ عَلَى قَدَمِهِ الشَّرِيْفِ حَتَّى تَفْطُرَ.
اَللهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ مَالاَحَ هَلاَلٌ وَأَنْوَارٌ، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

Allah Maha Besar (9x)

Allah Maha Besar, yang telah memilih bilangan hari berpuasa dan berbuka. Allah Maha Besar, yang memperhitungkan bilangan tahlil dan takbir bagi pembacanya. Allah Maha Besar, yang memperhitungkan keabadian amal seseorang. Allah Maha Besar, yang telah memperhitungkan apa yang dilimpahkan berupa petunjuk dan ancaman. Allah Mahaa Besar, dikala mereka menuju Arafah dengan bertalbiyah. Allah Maha Besar, dikala mereka melaksanakan Sa'i antara Shafa dan Marwah. Allah Maha Besar, dikala menuruni lembah kehinaan dan naik ke tingkat kemuliaan. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah.

Puji serta sanjungan hanya bagi Allah yang telah memudahkan cara beribadah kepada hamba-hamba-Nya, dan melimpahkan kepada mereka kebaikan yang tidak t erhingga. Dan menyebabkan untuk mereka Idul Fitri yang berulang setiap tahun, yang pada hari itu mereka disucikan dari dosa-dosa.

Bulan Ramadhan berlalu, disusul datangnya bulan haji ke Baitullah yang disucikan. Saya panjatkan puji kepada Allah yang telah melimpahkan nikmat yang tidak terhingga banyaknya. Saya bersyukur kepada-Nya, lantaran hanya Dialah yang layak dipuji dan disyukuri.

Saya bersaksi bahwa t idak ada Tuhan selain Allah Yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, yang telah mencipta dan menentukan, yang mentadbir dan memberi kemudahan. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad yakni Rasul Allah, pembawa bendera usaha dan kenikmatan. Nabi Muhammad SAW, yang diberi kemenangan, sehingga takutlah kepadanya raja Bani Ashfar. Nabi yang diampuni dosa-dosanya yang telah kemudian dan yang akan datang.

Oleh lantaran itu, bersimpuhlah orang mulia di tapak kakinya sehingga dibangunkannya. Ya Allah, limpahkanlah shalat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya laksana bulan jelas yang bersinar.

Wahai hamba-hamba Allah, bahwa kebahagiaan itu bukan bagi oranag yang menyambut hari raya dengan pakaian baru, berkendaraan glamor dan ditaati seorang hamba. Tetapi, kebahagiaan yakni bagi orang yang bertaqwa kepada Allah hingga final hayat tiba menemuinya, dan beruntung memasuki nirwana dengan penuh kenikmatan dan keabadian. Dan selamat dari neraka yang panasnya bukan kepalang, yang makanannya berupa racun, minumannya berupa darah bercampur nanah.

Wahai hamba-hamba Allah, saya peringatkan kepadamu ihwal shalat. Barangsiapa memeliharanya, maka ia telah memelihara seluruh agamanya. Dan barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka sia-sialah seluruh amalnya. Ketahuilah bahwa Allah telah memerintahkan kau biar berbuat baik kepada kedua orangtuanya dan menjalin silaturrahim, berlaku sabar dalam kefakiran, berbuat baik kepada orang-orang lemah dan anak yatim.

Allah SWT berfirman:

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا

Artinya :
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka bawah umur yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh alasannya itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar". (QS. An-Nisaa' : 9)

Jauhilah riba dalam perdagangan, lantaran riba yakni keburukan yang terbesar. Allah SWT berfirman: 

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِكَ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ فَمَالِ هَؤُلاءِ الْقَوْمِ لا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا (٧٨)مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولا وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا (٧٩

Artinya :
"Di mana saja kau berada, final hayat akan mendapatkan kamu, Kendatipun kau di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jikalau mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini yakni dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu tragedi mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kau (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?. Apa saja nikmat yang kau peroleh yakni dari Allah, dan apa saja tragedi yang menimpamu, Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. dan cukuplah Allah menjadi saksi". (QS. An-Nisaa' : 78-79)

Wahai hamba-hamba Allah, penuhilah dosis dan timbangan. Jangan berbuat dzalim kepada orang yang melalui timbangan mereka dan jangan menyebar kerusakan di muka bumi. Bertaqwalah kepada Allah orang-orang sebelum kamu.

Allah SWT berfirman:

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ (١)الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ (٢)وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ (٣)أَلا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ (٤)لِيَوْمٍ عَظِيمٍ (٥)

Artinya :
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila mendapatkan dosis dari orang lain mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, Pada suatu hari yang besar. (QS. Al-Muthaffifin : 1-5)

Jauhilah sumpah palsu kepada Allah dalam suatu masalah. Di dalam sebuah hadist diterangkan :
"Barangsiapa memperoleh harta seorang mukmin dengan sumpah, maka ia akan berhadapan dengan Allah dalam keadaan murka." Mereka bertanya, "Ya Allah Rasulullah, bagaimana seandainya barang kecil?" Rasulullah menjawab: "Walaupun sepotong kayu arok"

Para jama'ah yang berbahagia, saya serukan kepada Anda semua, tunaikanlah ibadah haji ke Baitullah, lantaran haji yakni salah satu rukun Islam, dan padanya Allah akan mengampuni dosa-dosa. Allah SWT berfirman : 

وَإِذْ بَوَّأْنَا لإبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ أَنْ لا تُشْرِكْ بِي شَيْئًا وَطَهِّرْ بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْقَائِمِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ (٢٦)وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ (٢٧)لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ (٢٨

Artinya :
Dan (ingatlah), dikala Kami menunjukkan daerah kepada Ibrahim di daerah Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kau memperserikatkan sesuatupun dengan saya dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud. Dan berserulah kepada insan untuk mengerjakan haji, pasti mereka akan tiba kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang tiba dari segenap penjuru yang jauh, Supaya mereka menyaksikan banyak sekali manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. (QS. Al-Hajj : 26-28)
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلهَ اِلاَّاللهُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، وَ ِللهِ الْحَمْدُ

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi-Nya segala puji.



Itulah khutbah Hari Raya Idul Fitri sesudah Sholat Ied yang sanggup kami share. Bagi teman-teman yang kebetulan tahun ini menerima giliran menjadi Khotib Sholat Idul Fitri, silakan contoh khutbah idul fitri yang singkat dan padat diatas sanggup dijadikan referensi. 

Khutbah Kedua Idul Fitri - Khutbah Singkat, Padat Dan Bermakna Hari Raya Idul Fitri

Kumpulan Doa Islami - Khutbah Kedua Idulfitri Idul Fitri yang akan kami share ini merupakan lanjutan dari Khutbah (Pertama) Idul Fitri Singkat, Pendek dan Padat. Seperti diketahui, dalam khutbah sholat ied tidak disyaratkan harus terdiri dari dua khotbah, berbeda dengan Khutbah Jum'at yang diharuskan terdiri dari dua khutbah. Meskipun demikin, para jumhur ulama tetap menyampaikan bahwa meski tidak disyaratkan, namun hukumnya tetap sunnah untuk mengakibatkan khutbah sholat ied terdiri dari 2 khutbah.

Untuk itu, demi menegakkan sunnah, maka tidak ada salahnya dalam khutbah idul fitri ini dilengkapi dengan khutbah kedua. Dan berikut ialah Contoh Khutbah Kedua Hari Raya Idul Fitri yang sanggup Anda jadikan materi referensi, jikalau memang kebetulan di tahun ini Anda ditunjuk sebagai khotib dalam sholat ied.


 yang akan kami share ini merupakan lanjutan dari  Khutbah Kedua Idul Fitri - Khutbah Singkat, Padat dan Bermakna Hari Raya Idul Fitri
Ilustrasi: Khutbah Kedua Idul Fitri

Khutbah Kedua Hari Raya Idul Fitri Lengkap

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
اَلْحَمْدُ اِللهِ الَّذِىْ خَلَقَ آدَمَ مِنْ طِيْنِ، وَجَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلاَلَةٍ مِنْ مَاءٍ مُهِيْنٍ، فَسَمَهُمْ بِعِلْمِهِ إِلَى أَصْحَابِ شِمَالٍ وَأَصْحَابِ يَمِيْنٍ، قِسْمَةً كُتَبِتْ فَكُتِمَتْ غَيْرَ أَنَّ للِسَّعَادَةِ وَالشَّقَاوَةِ عُنْوَانًا يَسْتَبِيْنُ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ حَمْدُ أَوْلِيَائِهِ الْمُسْتَقِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْأَمِيْنُ
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar,
Puji serta sanjungan hanya bagi Allah yang telah membuat Adam dari tanah liat, dan membuat keturunannya dari air mani yang memancar, serta membagi insan menjadi golongan kanan dan kiri dengan pembagian yang pasti. Hanya dilema kemuliaan dan kesengsaraan yang merupakan bukti nyata. Saya panjatkan puji kepada Allah, sebagaimana kebanggaan para Aulia yang muttaqin.

Saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah Yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi Nabi Muhammad ialah Rasul Allah yang jujur dan terpercaya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Wahai hamba allah, bertaqwalah kepada Allah, taatilah perintah-Nya dengan menjunjung tinggi perintah itu dan tidak berbuat maksiat kepada-Nya. Tundukkanlah pandangan matamu, alasannya ialah pandangan mata ialah anak panah iblis. Allah SWT berfirman: 

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Artinya :
Katakanlah kepada orang pria yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu ialah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. An-Nuur : 30)

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya :
Katakanlah kepada perempuan yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara pria mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan pria yang tidak memiliki impian (terhadap wanita) atau belum dewasa yang belum mengerti wacana aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua semoga diketahui komplemen yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kau sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kau beruntung. (QS. An-Nuur : 31)

Jangan berlaku riya' dalam berpakaian dan jangan pula memanjangkan pakaian hingga menyapu tanah, alasannya ialah hal itu diharamkan oleh Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Allah SWT berfirman :
وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الأرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولا
Artinya :
Dan janganlah kau berjalan di muka bumi ini dengan sombong, alasannya ialah Sesungguhnya kau sekali-kali tidak sanggup menembus bumi dan sekali-kali kau tidak akan hingga setinggi gunung. (QS. Al-Israa' : 37)

Di dalam Al-Hadist diterangkan:
Artinya :
Barang siapa yang memanjangkan pakaiannya dengan sombong, pasti Allah tidak akan melihatnya pada hari final zaman nanti.

Ketahuilah bahwa Allah SWT memerintahkan kau suatu perintah yang harus dimulai dari diri sendiri. Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya :
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kau untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab : 56)

Ya Allah, sampaikanlah shalawat keapda Nabi Muhammad dan ridhailah para Khulafaur Rasyidin, Abu Bakar, Umar, Usman, Ali serta para sahabat lainnya.

Demikian pula para Tabi'in dan orang-orang yang mengikutinya dengan baik. Kami dan mereka mengharapkan ampunan, kemuliaan dan kebaikan-Mu, Ya Allah Maha Pengampun.

Ya Allah, muliakanlah Islam dan para muslimin, hinakan kaum musyrikin dan kafir, utamakanlah para penegak agama Islam, jadikanlah negeri ini kondusif dan tenteram, demikian pula seluruh negeri orang-orang mukmin, ya Tuhan sekalian Alam.

Ya Allah, tegakkanlah bendera jihad dan tenggelamkanlah andal syirik. Sebarkanlah rahmat-Mu kepada seluruh hamba, ya Tuhan pemilik dunia dan akhirat. 


عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغِيْ، يَعْظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَأَوْفُوْا بِعَهْدِ اللهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ، وَلاَ تَنْقُضُوْااْلأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا، وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللهَ عَلَيْكُمْ كَفِيْلاً، إِنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَ، فَاذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُاللهُ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَاتَصْنَعُوْنَ

Wahai hamba Allah, bekerjsama Allah memerintahkan berbuat adil dan baik, berzakat kepada kaum fakir dan melarang perbuatan keji, mungkar dan aniaya, menasehati semoga kau sekalian menjadi orang-orang yang sadar.

Penuhilah kesepakatan apabila kau berjanji, dan jangan mengakibatkan sumpah palsu sebagai penguat jikalau memang tidak benar dan nyata. Sedang Allah ialah pemeliharamu dan Maha Mengetahui.

Ingatlah kepada Allah Yang Maha Besar, niscara Dia ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Nya atas nikmat yanag telah dikaruniakan, maka Dia akan menambah nikmat-Nya. Dan mengingat Allah merupakan suatu hal yang wajib. Karena Allah Maha Mengetahui apa yang kau lakukan.

Itulah khutbah Kedua Idulfitri Idul Fitri sehabis Sholat Ied yang sanggup kami share. Bagi teman-teman yang kebetulan tahun ini menerima giliran menjadi Khotib Sholat Idul Fitri, silakan contoh khutbah idul fitri yang singkat dan padat diatas sanggup dijadikan referensi.