Showing posts sorted by relevance for query doa-mengobati-sakit-mata. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query doa-mengobati-sakit-mata. Sort by date Show all posts

Doa Mengobati Sakit Mata

Kumpulan Doa Islami - Mata yakni salah satu anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah SWT kepada semua hamba-Nya. Dengan mata kita dapat melihat indahnya dunia, dapat melihat mana hal-hal yang baik dan mana hal yang buruk. Maka bersyukurlah kita semua hingga hingga ketika ini masih diberi anugerah yang luar biasa, kenikmatan yang begitu nikmat yakni kesehatan mata.

Ketika kita dicoba dengan cobaan sakit mata, tentu ini sangat mengganggu penghilahatan kita, kita tidak dapat menikmati indahnya alam semesta dengan sempurna, tidak menyerupai biasanya ketika mata kita sehat. Maka bersyukurlah bagi kita semua yang masih diberi kesehatan. Namun jikalau ada teman-teman yang kebetulan sedang sakit mata, jangan lupa berusaha untuk menyembuhkannya. Selain itu juga jangan lupa untuk berdoa biar supaya penyakit yang mengganggu penglihatan kita ini cepat di angkat oleh Allah SWT.

  Mata yakni salah satu anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah SWT kepada semua hamb Doa Mengobati Sakit Mata
Ilustrasi: Berdoa


Berikut yakni lafaddoa untuk mengobati sakit mata lengkap dalam bahasa arab, goresan pena latin dan terjemahannya.
شِفَاءُ كُلِّ دَاءٍ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

SYIFAA-U KULLI DAA-IN BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIINA
Artinya :
Obat dari segala penyakit. Dengan ramah-Mu Wahai Dzat Yang Paling Penyayang dari semua yang penyayang.

Itulah bacaan doa ketika sakit mata yang dapat kita amalkan. Semoga dengan perjuangan serta doa kita untuk mengobati penyakit yang ada pada diri kita, Allah SWT segera mengangkat penyakit-penyakitnya. Amin, dan selalu diberi kesehatan oleh-Nya baik kesehatan jasmani dan rohani. Semoga bermanfaat. Amin.

Bacaan Doa Nurbuat (Nur Nubuwwah) Lengkap Arab Dan Artinya

Kumpulan Doa Islami - Doa Nurbuat atau Nurun Nubuwwah merupakan salah satu doa yang dipercaya mempunyai banyak manfaat yang sangat luar biasa, diantaranya yaitu sebagai doa pengasihan yaitu sanggup disayangi oleh musuh, doa penjaga dari gangguan syaitan, jin dan lainnya.


Bacaan Doa Nurbuat beserta Artinya secara lengkap akan kami share pada halaman ini. Berdasarkan hadits riwayat Ibnu Asakir bahwa beberapa kalimat dalam doa nur nubuwwah (doa nurbuat), sepertinya berasal dari hadits Jibril yang mengajarkan Nabi doa untuk mengobati mata kedua cucunya Hasan dan Husain dikala sedang sakit mata. Yang mana sesudah Nabi membaca doa yang telah diajarkan oleh Jibril, maka Hasan dan Husain eksklusif sanggup bangun dan bermain di sekitar Nabi

 merupakan salah satu doa yang dipercaya mempunyai banyak manfaat yang sangat luar biasa Bacaan Doa Nurbuat (Nur Nubuwwah) Lengkap Arab  dan Artinya
Ilustrasi: Berdoa


Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Kathir meriwayatkan sebuah hadits riwayat Ibnu Asakir :

عن علي – رضي الله عنه - : ( أن جبريل أتى النبي صلى الله عليه وسلم فوافقه مغتماً فقال : يا محمد ، ما هذا الغم الذي أراه في وجهك ؟ قال " الحسن والحسين أصابتهما عين " قال : صدِّق بالعين ، فإن العين حق ، أفلا عوذتهما بهؤلاء الكلمات ؟ قال : " وما هن يا جبريل " قال : قل اللهم ذا السلطان العظيم ، ذا المن القديم ، ذا الوجه الكريم ، ولي الكلمات التامات ، والدعوات المستجابات ، عافِ الحسن والحسين من أنفس الجن وأعين الإنس
فقالها النبي صلى الله عليه وسلم فقاما يلعبان بين يديه ، فقال النبي صلى الله عليه وسلم : " عوّذوا أنفسكم ونساءكم وأولادكم بهذا التعويذ ، فإنه لم يتعوذ المتعوذون بمثله

Artinya :
Artinya: Dari Ali bin Abi Thalib bahwa malaikat Jibril tiba pada Nabi yang sedang tampak sedih. Jibril bertanya: Wahai Muhammad, kenapa wajahmu tampak sedih? Nabi menjawab: Hasan dan Husain sedang sakit mata. Jibril berkata: sembuhkan matanya alasannya yakni mata punya hak. Apakah kau tidak mendoakan keduanya dengan kalimat-kalimat itu? Nabi bertanya: Kalimat apa? Jibril menjawab: Katakan "اللهم ذا السلطان العظيم ذا المن القديم ، ذا الوجه الكريم ، ولي الكلمات التامات ، والدعوات المستجابات ، عافِ الحسن والحسين من أنفس الجن وأعين الإنس"
Kemudian Nabi mengucapkan doa tersebut maka Hasan dan Husain eksklusif sanggup bangun dan bermain di sekitar Nabi. Nabi bersabda: mintalah sumbangan untuk dirimu, istrimu dan anak-anakmu dengan doa ini.

Dan berikut yakni Lafadz Bacaan Doa Nurbuat Bahasa Arab dan Terjemahannya

اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ ، وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ ، وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ ، وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّآمَّاتِ ، وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ ، عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ ، عَيْنِ الْقُدْرَةِ والنَّاظِرِيْنَ ، وَعَيْنِ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ ، وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنَ ، وَمَا هُوَ اِلاَّ ذِكْرٌ لِلْعَالَمِيْنَ ، وَمُسْتَجَابُ لُقْمَانَ الْحَكِيْمِ ، وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ ، طَوِّلْ عُمْرِيْ ، وَصَحِّحْ اَجْسَادِيْ ، وَاقْضِ حَاجَتِيْ ، وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ ، وَحَبِّبْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ ، وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ ، مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَي الْكَافِرِيْنَ ، وَقُلْ جَآءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ، اِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا ، وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَاهُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ ، وَلَايَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ ، وَسَلَامٌ عَلَي الْمُرْسَلِيْنَ ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Artinya :
Ya Allah, Zat Yang mempunyai kekuasaan yang agung, yang mempunyai anugerah yang terdahulu, mempunyai wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan mata yang memandang, dari pandangan mata insan dan jin.

Dan bahwasanya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kau dengan pandangan mereka, dikala mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila, dan Tiadalah itu semua melainkan sebagai peringatan bagi seluruh alam. Allah yang mengabulkan do’a Luqmanul Hakim dan mewariskan Sulaiman bin Daud A.S. Allah yakni Zat Yang Maha Pengasih lagi mempunyai singgasana yang Mulia, panjangkanlah umurku, sehatlah jasad tubuhku , kabulkan hajatku, perbanyakkanlah harta bendaku dan anakku, cintakanlah semua manusia, dan jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam A.S., orang-orang yang masih hidup dan agar tetap bahaya siksa bagi orang-orang kafir. Dan katakanlah: “Yang haq telah tiba dan yang batil telah musnah, bahwasanya perkara yang batil itu niscaya musnah”.

Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Quran tidak akan menambah kepada orang-orang yang berbuat aniaya melainkan hanya kerugian. Maha Suci Allah Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari sifat-sifat yang di berikan oleh orang-orang kafir.Dan agar keselamatan bagi para Rasul.Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.

 
Sumber Referensi :
#https://rvak9z.blogspot.com//search?q=

Doa Mengobati Penyakit Bisul

Kumpulan Doa Islami - Bisul merupakan penyakit yang timbul alasannya yakni adanya infeksi pada kulit dengan ciri-ciri timbulnya benjolan kemerahan pada kulit dan kemudian membesar sampai mata abses berwarna putih terlihat di tengah-tengah benjolan dan tentunya rasa panas dan nyeri disekitar bisul menyertai penyakit ini.

Bisul biasa terjadi pada bab lipatan badan ibarat pada ketiak atau lipatan pangkal paha, namun dapat juga terjadi pada bab permukaan kulit lainnya ibarat pantat, muka, leher atau bab lainnya. Penyakit bisul ini dapat terjadi alasannya yakni faktor masakan ataupun minuman yang tidak higienis alasannya yakni mengandung kuman yang menjadikan bisul.

Banyak cara untuk mengobati penyakit bisul. Jika bisul masih tergolong ringan maka dapat disembuhkan dengan mengoleskan salep antibiotik, dan salep ini sangat efektif untuk mengatasi bisul. Namun kalau bisul sudah membesar dan agak dalam selain salep antibiotik maka dibutuhkan juga obat antibiotik yang diminum.

Ilustrasi: Berdoa
Atau dapat juga mengobati bisul dengan memakai bahan-bahan alami seperti:
  1. Daging pengecap buaya dihancurkan kemudian oleskan pada bisul.
  2. Getah kamboja dioleskan pada bisul.
  3. Daun kamboja yang sudah dilemaskan dioleskan dengan minyak kelapa kemudian tempelkan pada bisul.
  4. Daun pare yang sudah dicuci higienis kemudian direbus 3 gelas menjadi 1 gelas, disaring dan diminum sesudah agak dingin.
  5. Daun murbei yang sudah dicuci higienis kemudian direbus 2 gelas menjadi 1 gelas, disaring dan diminum sesudah agak dingin.

Selain cara dan/atau perjuangan diatas untuk mengobati bisul, kita juga perlu berdoa kepada Allah SWT semoga segera diberi kesembuhan atas penyakit bisul tersebut. Karena perjuangan tanpa doa tidaklah cukup, begitu juga sebaliknya. Maka sesudah kita berusaha semaksimal mungkin selanjutnya kita berdoa.

Dan berikut yakni lafaddoa untuk mengobati sakit bisul lengkap dalam bahasa arab, goresan pena latin dan terjemahannya.
اَللهُمَّ مُصَغِّرَالْكَبِيْرِ وَمُكَبِّرَالصَّغِيْرِ صَغِّرْ مَابِى
ALLAAHUMMA MUSHAGHGIRAL KABIIRI WA MUKABBIROSH SHOGHIIRI SHOGH-GHIR MAA BII
Artinya :
Wahai Tuhanku, Dzat yang telah mengecilkan yang besar, dan membesarkan yang kecil. Kecilkanlah apa yang ada padaku (penyakit bisul)

Itulah lafadz doa dikala sakit terkena penyakit bisul yang dapat kita amalkan. Semoga dengan perjuangan serta doa kita untuk mengobati penyakit yang ada pada diri kita, Allah SWT segera mengangkat penyakit-penyakitnya. Amin, dan selalu diberi kesehatan oleh-Nya baik kesehatan jasmani dan rohani. Semoga bermanfaat. Amin.

Hikmah Dan Makna Sakit Dalam Pandangan Islam

Kumpulan Doa Islami - Semua orang pasti pernah mengalami sakit, entang itu sakit ringan maupun sakit yang cukup serius, hal ini memang sudah manusiawi. Karena sebagai insan biasa, dengan seiring berjalannya waktu tentu akan mengalami penurunan kondisi fisik yang disebabkan oleh banyak faktor, sehingga penurunan tersebut mengakibatkan seseorang menjadi sakit.

Dibalik penyakit yang kita alami, tentu mengandung pesan yang tersirat yang sangat berharga bagi si penderita khususnya dan bagi orang lain pada umumnya. Allah SWT pasti menyimpan pesan yang tersirat di balik setiap sakit yang kita alami. Allah SWT menakdirkan kita untuk sakit, pasti ada alasan tersendiri yang menjadi penyebab semua itu. Tidak mungkin Allah SWT melaksanakan sesuatu tanpa alasannya yakni yang mendahuluinya atau tanpa pesan yang tersirat di balik itu semua . Oleh lantaran itu, sebaiknya kita untuk selalu menerima, lapang dada dan bersabar atas apa yang dikaruniakan oleh-Nya kepada kita, termasuk dikaruniai penyakit.

Nah, semoga lebih mendapatkan dan lapang dada atas sakit yang ditakdirkan kepada diri kita, pada kesempatan ini marilah bersama-sama memahami lebih jauh wacana makna dan pesan yang tersirat dibalik penyakit yang Allah berikan, khususnya dalam pandangan islam.

   Semua orang pasti pernah mengalami sakit Hikmah dan Makna Sakit  dalam Pandangan Islam
Ilustrasi : Orang Sakit (Kanan)

Memahami Hikmah dan Makna Sakit dalam Pandangan Islam

#Sakit Adalah Ujian
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran;
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah gosip gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.” (QS. Al-Baqarah: 155-156).
Dalam ayat yang lain, Allah juga berfirman,
“Tiap-tiap yang berjiwa akan mencicipi mati. Kami akan menguji kau dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kau dikembalikan”. (QS. Al-Anbiyaa`: 35)
“Sesungguhnya Kami telah membuat insan dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya, lantaran itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”. (QS. Al-Insaan:2)
Begitulah Allah SWT menguji manusia, untuk melihat siapa di antara hambaNya yang memang benar-benar berada dalam keimanan dan kesabaran. Karena sesungguhnya akidah bukanlah sekedar ikrar yang diucapkan melalui lisan, tapi juga harus menghujam di dalam hati dan teraplikasian dalam kehidupan oleh seluruh anggota badan.

Allah SWT menegaskan bahwa Dia akan menguji setiap orang yang mengaku beriman, “Apakah insan itu menduga bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (QS. Al-Ankabuut: 2-3)

Semua ujian yang diberikan-Nya semata-mata hanya semoga hamba-Nya menjadi lebih baik di hadapanNya. Rasulullah shallallahu ’alayhi wasallam bersabda : "Barangsiapa dikehendaki baik oleh Allah, maka Dia akan menguji dan menimpakan musibah kepadanya". (HR. Bukhari).

Dari Anas ibn Malik radhiyallahu ’anhu diriwayatkan bahwa ia menceritakan : Rasulullah shallallahu ’alayhi wasallam bersabda :
"Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui cobaan yang besar pula. Kalau Allah menyayangi seseorang, pasti Allah akan memperlihatkan cobaan kepadanya. Barangsiapa yang ridha mendapatkan cobaanNya, maka ia akan mendapatkan keridhaan Allah. Dan barangsiapa yang kecewa menerimanya, pasti ia akan mendapatkan kermurkaan Allah". (HR. Tirmidzi)

#Sakit yakni Adzab
Bagi seorang mu`min sakit sanggup menjadi tadzkirah atau ujian yang akan mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Namun bagi sebagian orang, sakit sanggup menjadi adzab yang akan membinasakan dirinya.

Allah SWT berfirman;
"Katakanlah: "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan adzab kepadamu, dari atas kau atau dari bawah kakimuatau Dia mencampurkan kau dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan mencicipi kepada sebahagian kau keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan gejala kebesaran Kami silih bergantiagar mereka memahami(nya)"" (QS. Al-An’aam: 65)

"Dan sesungguhnya Kami mencicipi kepada mereka sebagian adzab yang kecil di dunia sebelum adzab yang lebih besar di akhirat, mudah-mudahan mereka kembali ke jalan yang benar." (QS. As-Sajdah: 21)

Maka dari itu, pertaubatan yakni langkah kasatmata menuju kesembuhan. Seseungguhnya, segala macam peristiwa yang menimpa kita, pada hakikatnya yakni lantaran perbuatan kita sendiri. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, artinya, "Apa saja musibah yang menimpa kau maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. Asy-Syura: 30)

Syaikh Abdurrahman As-Sa’di ketika menafsirkan ayat ini, dia berkata;
“Allah SWT memberitakan bahwa semua musibah yang menimpa manusia, (baik) pada diri, harta maupun belum dewasa mereka, serta pada apa yang mereka sukai, tidak lain sebabnya yakni perbuatan-perbuatan jelek (maksiat) yang pernah mereka lakukan.”

Dari ‘A`isyah radhiyallahu ‘anha ia berkata;
"Aku mendengar Rasulallah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda : “Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah walau hanya tertusuk duri, kecuali Allah akan mencatat baginya kebaikan dan dihapus baginya kesalahan dan dosanya." (HR.Muslim)

Ingatlah bahwa adzab yang diturunkan Allah SWT terhadap seseorang di dunia sanggup banyak sekali macam bentuknya. Kekurangan harta, peristiwa alam, peperangan, sakit, atau bahkan kematian. Cukuplah kiranya pelajaran kaum terdahulu yang diadzab oleh Allah subhanahu wa ta’ala dengan banyak sekali macam penyakit yang abnormal dan sulit disembuhkan. Hal itu dikarenakan mereka tetap bertahan di dalam kekafiran, padahal bukti-bukti dan gejala kebesaran-Nya telah ditampakkan di hadapan mereka.

#Sakit Sebagai Penebus Dosa dan Kesalahan
Sakit merupakan penebus banyak sekali dosa dan menghapuskan segala kesalahan, sehingga sakit menjadi sebagai jawaban keburukan dari apa yang dilakukan hamba, kemudian dihapus dari catatan amalnya sampai menjadi ringan dari dosa-dosa. Hal itu berdasarkan dalil-dalil yang sangat banyak, di antaranya hadits Jabir bin Abdullah r.a. sesungguhnya ia mendengar Rasulullah Saw bersabda:
“Tidaklah sakit seorang mukmin, pria dan perempuan, dan tidaklah pula dengan seorang muslim, pria dan perempuan, melainkan Allah Swt menggugurkan kesalahan-kesalahannya dengan hal itu, sebagaimana bergugurannya dedaunan dari pohon.” (HR. Ahmad, 3/346).

Sebagian orang menduga bahwa keutamaan dan pahala yang terdapat dalam hadits tersebut dan yang semisalnya, hanya diperuntukkan bagi orang yang menderita sakit berat atau sakit parah, atau yang tidak sanggup diperlukan lagi kesembuhannya saja, padahal bersama-sama berbeda dengan dugaan ini, lantaran seorang hamba akan mendapat pahala dari musibah yang menimpanya, sekalipun hanya sakit ringan, selama ia tetap sabar dan selalu meminta pahala.
Tidak disangsikan lagi bahwa setiap kali musibahnya lebih besar dan sakitnya sangat berat, maka akan bertambahlah pahalanya, akan tetapi sakit ringan juga tetap akan mendapat pahala.

#Sakit akan Mengangkat Derajat dan Menambah Kebaikan
Sesungguhnya sakit akan mengangkat derajat dan menambah kebaikan. Dalil-dalil wacana hal itu diantaranya hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkatasesungguhnya saya mendengar Rasulullah Saw bersabda:
"Tidak ada seorang muslimpun yang tertusuk duri, atau yang lebih dari itu, melainkan ditulis untuknya satu derajat dan dihapus darinya satu kesalahan" (HR. Muslim no. 2572).
Maka jelaslah dari klarifikasi nash-nash ini bahwa disamping menghapuskan kesalahan, juga diperoleh peningkatan derajat dan tambahan kebaikan. Imam an-Nawawi rahimahullah memperlihatkan komentar atas hadits di atas, bahwa terdapat kabar gembira yang besar bagi kaum muslimin, bahwa tidak berkurang sedikitpun dari diri mereka, dan di dalamnya dijelaskan wacana penebus banyak sekali kesalahan dengan segala penyakit, segala musibah dunia dan murung citanya, sekalipun kesusahan itu hanyalah sedikit. Dan di dalamnya dijelaskan pula wacana pengangkatan derajat dengan perkara-perkara ini dan tambahan kebaikan (Syarh an-Nawawi atas Shahih Muslim 16/193).

#Sakit Merupakan Sebab untuk Mencapai Kedudukan yang Tinggi
Hal itu diindikasikan oleh hadits Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya seseorang akan memperoleh kedudukan di sisi Allah Swt, ia tidaklah memperolehnya dengan amalan, Allah Swt senantiasa terus mengujinya dengan sesuatu yang tidak disukainya, sampai ia memperolehnya" (HR. Al-Hakim dan ia menshahihkannya 1/495).

#Sakit Merupakan Bukti bahwa Allah SWT Menghendaki Kebaikan Terhadap Hamba-Nya
Hal itu ditunjukkan oleh bebreapa hadits-hadits berikut ini :
  • Hadits Shuhaib bin Sinan r.a, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda:
    “Sungguh mengagumkan masalah seorang mukmin, sesungguhnya semua perkaranya menjadi kebaikan, dan hal itu tidak pernah terjadi kecuali bagi seorang mukmin: jikalau ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka hal itu menjadi kebaikan baginya, dan jikalau ia mendapatkan musibah, ia bersabar, maka itu menjadi kebaikan baginya” (HR. Muslim no. 2999).
  • Hadits Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah Saw bersabda:
    “Barangsiapa yang Allah SWT menghendaki kebaikan dengannya, pasti Dia menimpakan musibah kepadanya” (HR. al-Bukhari No.5645).
  • Hadits Anas bin Malik r.a. dari Nabi Saw, dia bersabda:
    “Sesungguhnya besarnya jawaban disertai besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah Swt menyayangi suatu kaum, Dia mencoba mereka, barangsiapa yang ridha maka untuknya keridhaan dan barangsiapa yang marah maka baginya kemurkaan” (HR. at-Tirmidzi no. 5645).

#Sakit Membawa Manusia kepada Muhasabah (Introspeksi Diri)
Sesungguhnya sakit membawa kepada muhasabah (introspeksi diri) dan tidak sakit membuat orang terperdaya. Hukum ini berdasarkan kebiasaan, pengalaman dan realita. Sesungguhnya apabila seseorang menderita sakit, ia akan kembali kepada Rabb-nya, kembali kepada petunjuk-Nya, dan memulai untuk melaksanakan intropeksi terhadap dirinya sendiri atas segala kekurangan dalam ketaatan, dan meratapi tenggelamnya dia dalam nafsu syahwat, perbuatan haram serta penyebab-penyebab yang mengarah kepadanya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
Musibah yang engkau terima dengannya terhadap Allah SWT lebih baik bagimu daripada nikmat yang membuatmu lupa untuk berdzikir kepada-Nya. (Tasliyatu andal al-Masha`ib).

#Sakit menjadi Penyebab Kembalinya Hamba kepada Rabb-Nya
Bagian ini merupakan suplemen serpihan sebelumnya, cobaan merupakan penyebab kembalinya hamba kepada Rabb mereka, yaitu pada dikala Dia menghendaki kebaikan terhadap mereka. Karena inilah, Allah Swt berfirman:

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَى أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُم بِالْبَأْسَآءِ وَالضَرَّآءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ
Artinya :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. Al-An’aam: 42)

Dan Allah Swt berfirman:
وَبَلَوْنَاهُم بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya :
Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, semoga mereka kembali (kepada kebenaran). (QS. Al-A’raaf: 168)

#Sesungguhnya Sakit itu Memperbaiki Hati
Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
Hati dan ruh mengambil manfaat dengan penyakit dan penderitaan, yang tidak sanggup dirasakan kecuali oleh orang yang mempunyai kehidupan, sehingga kesehatan hati dan ruh digantungkan atas penderitaan tubuh dan tekanannya (Syifa`ul ‘alil 524).

Beliau juga mengatakan, “Sebagaimana yang telah diketahui, sesungguhnya jikalau bukan lantaran banyak sekali cobaan dunia dan musibahnya, pasti hamba mendapatkan banyak sekali penyakit sombong, gembira diri, dan keras hati, yang menjadi penyebab kebinasaannya, baik yang cepat (di dunia) maupun yang tertunda (di akhirat)".

Maka kalau bukan lantaran Allah SWT mengobati hamba-hamba-Nya dengan banyak sekali obat cobaan dan ujian, pasti mereka akan berbuat zalim dan melampuai batas. Dan apabila Allah Swt menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, Dia menuangi obat dari cobaan dan ujian berdasarkan kadar kondisinya, dan mengosongkan dengannya dari penyakit-penyakit yang membinasakan, sehingga apabila Dia telah membersihkannya, Dia menempatkannya untuk martabat paling mulia di dunia, yaitu penghambaan, dan pahala tertinggi di akhirat, yaitu melihat-Nya dan erat dengan-Nya. (Syaifaul Ghalil hal. 524).

#Sesungguhnya Sakit Mengingatkan Hamba Terhadap Nikmat Sehat
Terkadang seseorang akan terlena dengan kesehatan dalam waktu yang panjang, sehingga ia melupakan bertafakkur wacana kebesaran nikmat ini dan lalai dari bersyukur kepada Allah Swt. Maka ia dicoba dengan sakit, sehingga mengenal kadar yang besar tersebut, lantaran sakit membuatnya tidak sanggup memperoleh kepentingan agama dan dunia, lantaran itulah, Nabi Saw bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَاْلفَرَاغُ
Artinya :
Dua nikmat yang membuat insan banyak terperdaya olehnya: nikmat sehat dan waktu luang. (HR. al-Bukhari No.6412)

Terkadang insan mendapat kesempatan, akan tetapi ia tidak sanggup memanfaatkannya lantaran disibukkan oleh sakitnya. Nikmat yakni kesempatan yang tidak tepat kecuali disertai oleh adanya kesehatan. Maka akan diperoleh rasa bersyukur terhadap kesehatan yang disebabkan oleh ingatan pada dikala sakit lantaran besarnya kenikmatan tersebut.

Itulah beberapa Hikmah dan Makna Sakit dalam Pandangan Islam. Dengan mengatahui pesan yang tersirat dan makna sakit yang bersama-sama sebagaimana telah dipaparkan diatas, semoga kita lebih bijak lagi dalam menghadapi cobaan penyakit.

Sumber Referensi
#https://www.islampos.com/sakit-dalam-pandangan-islam-97540/
#https://sepdhani.wordpress.com/2014/05/02/makna-sakit-yang-sesungguhnya-dalam-islam-bagian-1/